Anda di halaman 1dari 18

HUKUM II TERMODINAMIKA

Maja Pranata Marbun,S.Si., M.T.


HUKUM KE 0 TERMODINAMIKA

Jika benda A dan B masing-masing dalam


kesetimbangan termal dengan benda ke tiga
yaitu T. Maka A dan B berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain.
KESETIMBANGAN TERMAL

Kesetimbangan termal adalah proses yang


mencakup fakta bahwa dua sistem yang bersentuhan
satu sama lain memiliki suhu yang seragam, itu
merupakan keadaan yang cenderung terjadi ketika
sistem bersentuhan satu sama lain.
HUKUM TERMODINAMIKA I
Hukum termodinamika pertama kali di kemukakanoleh
James Prescoot Joule(1818-1889)

Hukum pertama dapat dinyatakan secara


sederhana ;selama interaksi antara sistem dan
lingkungan, jumlah energi yang diperoleh sistem harus
sama dengan energi yang dilepaskan oleh lingkungan.
Enegi dapat melintasi batas dari suatu sistem tertutup
dalam dua bentuk yang berbeda : panas(heat) dan
kerja(work).
HUKUM 2 TERMODINAMIKA
Menurut kelvin-Planck
“Tidak mungkin membuat mesin yang menarik kalor dari tandon
suhu tinggi dan mengubah seluruh nya menjadi usaha mekanik.
Menurut “Clausinus”
Tidak mungkin mengalir kalor dari suhu rendah ke
suhu tinggi tanpa usaha dari luar.

Q
Suhu tinggi T1 Suhu Rendah T2
REVERSIBLE PROCESSES
 Proses reversibel : apabila sistem dan semua bagian dari
sekelilingnya dapat dengan tepat kembali ke keadaan
awalnya setelah proses berlangsung.
 Proses reversibel berlangsung secara sempurna akan
tetapi proses ini jarang sekali terjadi secara aktual.
 Contoh proses reversible :

1. Sebuah sistem yang berisi gas, dikompresi secara


adiabatik dan berekspansi
IRREVERSIBILE PROCESSES

 Proses Irreversible adalah apabila suatu sistem dan


semua bagian dari sekelilingnya tidak dapat kembali
tepat seperti keadaan awalnya setelah proses
berlangsung
Contoh :
1. Perpindahan kalor melalui perbedaan temperatur

2. Reaksi kimia spontan

3. Gesekan pada aliran fluida


Proses Entropi

Jika suatu proses irreversibel terjadi pada sistem


tertutup, entropi S pada sistem selalu meningkat dan
tidak akan pernah menurun.

a.Secangkir kopi panas


b.Balon di isi gak helium
Perubahan Pada Entropi
Mesin Kalor

Q1

Keterangan:
1.W: usaha
2.Q1: Kalor yang di serap
Q2 3.Q2: kalor yang dilepas
Contoh Soal
1.Mesin kalor melakukan usaha 400 J dan
memiliki efisiensi 25%. Tentukan energi
reservoir panas?

Jawab
Siklus Carnot

 Dimulai dari a kembali ke a:


– Ekspansi isotermal dari a ke b pada suhu
p Q
T1, panas Q1 masuk dan usaha dilakukan
oleh sistem 1

– Ekspansi adiabatik dari b ke c, suhu turun a


menjadi T2 dan usaha dilakukan oleh b
sistem T1
– Pemampatan isotermal pd suhu T2 dari c
ke d. Panas Q2 keluar dari sistem dan
usaha dilakukan thp sistem c
d
– Pemampatan adiabatik dari d ke a, suhu T2
naik menjadi T1 dan usaha dilakukan thp Q
V
sistem 2
Contoh soal
1.Kulkas memiliki Kp= 6 jika suhu luar kulkas 28 C
tentukan suhu di dalam kulkas?
EFEK CARNOT
 Efek carnot meliputi :
Efisiensi termal dari sebuah siklus daya irreversibel selalu lebih
kecil dari efisiensi sebuah daya reversibel ketika masing-masing
beroperasi di antara dua reservoir panas yang sama
Semua siklus daya reversibel yang beroperasi di antara dua
reservoir yang sama mempunyai efisiensi thermal yang sama
 Efisiensi Carnot
APLIKASI HUKUM II TERMODINAMIKA
(REFRIGERATOR AND HEAT PUMP)

 Koefisien kinerja sebuah siklus refrigrator irreversibel selalu lebih


kecil dari koefisien kinerja refrigerator reversibel ketika masing-
masing beroperasi di antara dua reservoir thermal yang sama
 Semua siklus refrigerator reversibel beroperasi di antara dua
reservoir thermal yang sama yang mempunyai koefisien kinerja
yang sama

Βmax = COP of refrigerator (Coefficient of Performance)


Ɣ max = COP of heat pumps
SIKLUS CARNOT (YANG BERISI GAS)
Proses 1-2 : Gas dikompresi secara adiabatik
Proses 2-3 : Gas berekspansi secara isotermal serta
menerima energi dari reservoir panas
Proses 3-4 : Gas dibiarkan terus berekspansi secara
adiabatik
Proses 4-1 : Gas dikompresi secara isotermal ke keadaan
awal sehingga terjadi pelepasan kalor ke reservoir dingin
SIKLUS CARNOT (YANG BERISI UAP)

Proses 1-2 : Gas berekspansi secara isotermal , menerima energi dari reservoir dingin
Proses 2-3 : Gas dikompresi secara adiabatik hingga mencapai tekanan TH
Proses 3-4 : Gas dikompres isotermal, sementara melepaskan energi ke reservoir panas
melalui perpindahan kalor
Proses 4-1 : gas ekspansi secara adiabatis

Anda mungkin juga menyukai