Anda di halaman 1dari 9

BAB 11

TERMODINAMIKA

HUKUM II TERMODINAMIKA

AYU ANNISA AMIR XI IPA 1


o Pengertian Termonidamika

o Hukum II Termodinamika Dalam Pernyataan Aliran Kalor

o Hukum II Termodinamika Dalam PernyataanTentang Mesin


Kalor

o Hukum II Termodiamika Dalam Pernyataan Entropi

o Pengertian Entropi

o Mesin Pendingin

o Dua Formulasi dari Hukum II Termodinamika


Pengertian Termonidamika

Termodinamika (bahasa Yunani: thermos =


'panas‘dan dynamic ='perubahan') adalah fisika energi ,
panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa


aliran kalor memiliki arah. Dengan kata lain, tidak semua
proses di alam adalah reversibel (arahnya dapat dibalik).
Hukum II Termodinamika Dalam Pernyataan Aliran Kalor

Kalor yang mengalir secara spontan dari benda yang bersuhu tinggi ke
benda bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah
kebalikannya.

Hukum II Termodinamika Dalam PernyataanTentang Mesin Kalor

Tidak mungkin membuat suatu mesin kalor yang bekerja dalam suatu
siklus yang semata-mata menyerap kalor dari sebuah reservoir dan
mengubah selurhnya menjadi usaha luar.

Hukum II Termodinamika Dalam Pernyataan Entropi

Total entropi semesta tidak berubah ketika proses reversibel terjadi dan
bertambah ketika proses irreversibel terjadi.
Pengertian Entropi

Entropi

Adalah Besaran Termodinamika yang menyertai perubahan


setiap keadaan dari keadaan awal sampai keadaan akhir
sistem dan menyatakan ukuran ketidakteraturan suatu sistem.
Proses reversibel tidak mengubah total entropi dari
semesta,tetapi setiap proses irreversibel selalu menaikkan
entropi semesta.
Mesin Pendingin
Ukuran penapilan sebuah mesin pendingin di nyatakan
dengan koenfisien daya guna yang di beri simbol Kp.

Dengan
Kp = Koenfisien gaya guna
Q1 = Kalor yang di berikan pada reservoir suhu tinggi (J)
Q2 =Kalor yang di serap pada reservoir suhu rendah (J)
W =Usaha yang di perlukan (J)
T1 =Suhu reservoir suhu tinggi (K)
T2 =Suhu reservoir suhu rendah (K)
Dua Formulasi dari Hukum II Termodinamika

1. Formulasi Kelvin-Planck

“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang


bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata mengubah
energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.”

2. Formulasi Clausius

“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang


bekerja dalam suatu siklus yang semata-mata memindahkan
energi panas dari suatu benda dingin ke benda panas”.
CONTOH SOAL

Suhu di dalam sebuah lemari es adalah -3 ◦C.fluida kerja


yang di mampatkan di dalamnya mengembun pada suhu
27 ◦C.Tentukanlah koenfisien daya guna lemari es tersebut.

Jawab

T2 = -3 + 273 =270 K
T1 = 27+ 273 =300 K

Koenfisien daya guna lemari es di hitung dengan rumus

Kp = T2
T1 - T2
Kp = 270
300 – 270
= 9
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai