Anda di halaman 1dari 15

TERMODINAMIKA

2
Kelompok 2:
• Inanda Putri (220190003)
• Riadoh Syahputri (220190005)
• Suhailah Silalahi (220190015)
• M. Aldi Zuwanda (220190018)
• Reina Melinda (220190020)
• Muttafa Tirmidzi (220190025)
• Indah Purnama (220190026)
• M. Aizil Adha (220190027)
Pengertian Termodinamika 2
Termodinamika adalah ilmu tentang energi, yang secara spesifik membahas
tentang hubungan antara energi panas dengan kerja. Energi dapat berubah dari
satu bentuk ke bentuklain, baik secara alami maupun hasil rekayasa teknologi.
Termodinamika terbagi menjadi 3 jenis, yaitu: termodinamika 1, termodinamika 2
dan termodinamika 3.
Hukum termodinamika kedua adalah hukum fisika yang menyatakan bahwa
adalah tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam
suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh dari
suatu reservoir pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik. Hukum
kedua termodinamika menyatakan bahwa kalor mengalir secara spontan dari
benda bersuhu tinggi ke benda bersuhu rendah dan tidak pernah mengalir secara
spontan dalam arah kebalikannya.
Hukum kedua ini dapat dirumuskan sebagai berikut: “Proses suatu sistem
terisolasi yang disertai dengan penurunan entropi tidak mungkin terjadi. Dalam
setiap proses yang terjadi pada sistem terisolasi, maka entropi sistem tersebut
selalu naik atau tetap tidak berubah.”
Hukum termodinamika 2 menyatakan bahwa entropi selalu meningkat
dalam sistem terbuka. Entropi adalah ukuran ketidak teraturan atau kekacauan
dalam sistem tersebut. Semakin tinggi entropi, semakin tidak teratur sistem
tersebut.
Enthalpy, di sisi lain, adalah ukuran energi total dalam sistem. Dalam
termodinamika 2, kita belajar bagaimana mengukur perubahan enthalpy dalam
sistem terbuka dan bagaimana hal itu berkaitan dengan perubahan energi dan
entropi dalam sistem tersebut. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
perubahan entropi seperti suhu, tekanan, dan jumlah partikel dalam sistem.
Ada dua formulasi dari hukum kedua termodinamika yang berguna
untuk memahami konversi energi panas ke energi mekanik, yaitu
formulasi yang dikemukakan oleh Kelvin Planck dan Rudolf Clausius,
yaitu:
1.Formulasi Kelvin-Planck
“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam
suatu siklus yang semata-mata mengubah energi panas yang diperoleh
dari suatu sumber pada suhu tertentu seluruhnya menjadi usaha
mekanik.”
2. Formulasi Clausius
“Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam
suatu siklus yang semata-mata memindahkan energi panas dari suatu
benda dingin ke benda panas”.
Aplikasi Termodinamika 2
1. Reservoir Energi Panas (Thermal Energy Reservoir)
Thermal Energy Reservoir atau lebih umum disebut dengan reservoir
energi panas adalah suatu benda atau zat yang mempunyai kapasitas
energi panas yang besar. Artinya reservoir dapat menyerap atau menyuplai
sejumlah energi panas yang tidak terbatas tanpa mengalami perubahan
temperatur. Contoh dari benda atau zat besar yang disebut reservoir
adalah samudera, danau, dan sungai untuk benda besar yang berwujud air
dan atmosfer untuk benda berwujud besar di udara. Dalam prakteknya,
ukuran sebuah reservoir menjadi relatif. Misalnya sebuah ruangan dapat
disebut sebagai sebuah reservoir dalam suatu analisa panas yang
dilepaskan oleh sebuah televisi.
2. Mesin Kalor (Heat Engines)
Mesin kalor adalah sebutan untuk alat yang berfungsi
mengubah energi panas menjadi energi mekanik. Mesin
kalor, sebagai contoh seperti motor bakar atau mesin
letup pada mobil, adalah suatu alat/sistem yang berfungsi
untuk mengubah energi kalor/energi panas menjadi
energi usaha/energi mekanik. Adapun beberapa contoh
dari mesin kalor:
• Mesin Diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam
lebih spesifik lagi, sebuah mesin pemicu kompresi
(pemberi tekanan yang tinggi ), dimana bahan bakar
dinyalakan oleh suhu tinggi gas yang dikompresi, dan
bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
Proses pembakaran pada tekanan yang tinggi akan
menghasilkan suhu dan tekanan (P = F/A) yang sangat
besar. Akibatnya gaya dorong (F = PA) yang dihasilkan
selama proses pemuaian menjadi sangat besar. Mesin
motor atau mobil menjadi lebih bertenaga. Walaupun
tidak ditekan, campuran udara dan uap bensin bisa
terbakar ketika busi memercikkan bunga api.
Siklus Mesin Bensin
• Pompa Kalor
Pompa kalor (heat pump) adalah mesin yang memindahkan panas dari satu
lokasi (atau sumber) ke lokasi lainnya menggunakan kerja mekanis. Contoh
yang paling umum adalah lemari es, freezer, pendingin ruangan dan mesin
pembangkit tenaga listrik. Pompa panas pada dasarnya adalah sebuah
refrigerator yang digunakan untuk memompa energi termal dari tandon
dingin (udara dingin) ke tandon panas (udara panas).
Setiap mesin kalor pada dasarnya memiliki zat kerja
tertentu. Zat kerja untuk mesin diesel adalah udara dan
solar. Zat kerja biasanya menyerap kalor pada suhu yang
tinggi (QH), melakukan usaha alias kerja (W), lalu
membuang kalor sisa pada suhu yang lebih rendah (QL).
Karena si energi kekal, maka QH = W + QL.
Siklus Mesin Diesel

• Mesin Bensin
Mesin dua tak adalah mesin yang memerlukan dua
kali gerakan piston naik turun untuk sekali
pembakaran (agar diperoleh tenaga). Mesin
tersebut banyak digunakan pada motor-motor kecil.
Tandon panas merupakan sistem ideal dengan kapasitor panas yang
demikian besar sehingga dapat menyerap atau memberikan panas tanpa
perubahan temperatur yang berarti. Sistem pompa kalor itu tidak hanya
berfungsi untuk mendinginkan atau mempertahankan temperatur sumber
kalor yang rendah. Tetapi juga dapat mengalirkan energi kalor ke suatu
benda atau penyerap kalor untuk menaikkan temperatur atau
mempertahankan temperaturnya pada tingkat yang tinggi secara baik.
• Air Conditioner
Air Conditioner (AC) merupakan
sebuah alat yang digunakan untuk
pengkondisian udara didalam
ruangan. AC beroperasi untuk
mentransfer kalor keluar dari
lingkungan yang sejuk
kelingkungan yang hangat.

• Kulkas
Lemari Es merupakan kebalikan mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk
mentransfer kalor keluar dari lingkungan yang sejuk kelingkungn yang hangat.
3. Mesin Uap (Bolak-Balik)
Terdapat dua jenis mesin uap,
yakni mesin uap tipe bolak balik
dan mesin uap turbin (turbin uap).
Rancangan alatnya sedikit
berbeda tetapi kedua jenis mesin
uap ini mempunyai kesamaan,
yakni menggunakan uap yang
dipanaskan oleh pembakaran
minyak, gas, batu bara atau
menggunakan energi nuklir.
4. Turbin Uap
Pada dasarnya prinsip kerja turbin uap
sama dengan mesin uap tipe bolak balik.
Bedanya mesin uap tipe bolak balik
menggunakan piston, sedangkan turbin
uap menggunakan turbin.
Contoh Soal
1. Sebuah mesin kalor melakukan kerja 400 Joule dalam siklusnya dan
mempunyai efisiensi 25%. Energi yang diambil dari reservoir panas adalah ...
Diketahui : W = 400
Jη = 25%
Ditanya : QH = . . . ?
Jawab :η =W 100%
Q
25% = 400 100%
Q
QH = 400 100%
25%
QH = 1.600 Joule
2. Suatu mesin memiliki suhu reservoir tinggi 400°C dan suhu reservoir
rendah 70°C. Hitunglah efisiensi mesin tersebut!

Diketahui : Tt = 400°C = 673 k


Tr = 70°C = 343 k
Ditanya : η = ... ?
Jawab : η = (1- ) 100%
= (1- ) 100%
= 100% = 49%
Jadi, efisiensi mesin sebesar 49%
3. Suatu system menyerap kalor sebesar 60 kJ pada suhu 27°C.
Berapakah perubahan entropi sistem ini?

Diketahui : Q = 60kJ = 60.000J


T = 27°C = 300k
Ditanya : ∆S = ... ?
Jawab : ∆S =
=
= 200J/k
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai