Abstrak
Semua proses yang terjadi secara alami berlangsung pada satu arah saja dimana tidak dapat berlangsung pada arah
sebaliknya. Proses ini biasa disebut sebagai proses ireversibel. Kalau kita menyentuhkan benda yang bersuhu tinggi
(benda panas) dengan benda yang bersuhu rendah (benda dingin), kalor dengan sendirinya mengalir dari benda
bersuhu tinggi menuju benda bersuhu rendah. Untuk menjelaskan fenomena tersebut, dibuat suatu alat yang disebut
sebagai mesin kalor. Gagasan dasar dibalik penggunaan mesin kalor adalah kalor bisa diubah menjadi energi
mekanik hanya jika kalor dibiarkan mengalir dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu rendah. Selama
proses ini, sebagian kalor diubah menjadi energi mekanik (sebagian kalor digunakan untuk melakukan kerja),
sebagian kalor dibuang pada tempat yang bersuhu rendah. Pada praktikum kali ini, mesin kalor yang akan
digunakan adalah mesin uap panas tipe bolak-balik. Dimana pada mesin uap panas ini, memanfaatkan gerakkan
dari piston untuk menghasilkan panas. Tujuan dari praktikum kali ini adalah untuk mencari kalor yang ditransfer ke
reservoir, usaha, dan efisiensi dari mesin uap panas yang digunakan. Akan dilakukan dua percobaan, yaitu tanpa
menggunakan beban (variasi tegangan transformer), dan dengan menggunakan beban (variasi berat beban). Hal ini
bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari adanya beban terhadap hasil dari mesin uap kalor.
Kata kunci : Efisiensi, Ireversibel, Kalor, Mesin Uap, Termodinamika.
f (Hz)
uap panas. Kemudian pada salah satu sisinya,
dipasangkan beban dengan variasi massa 50, 3
100, dan 150 gram. Pada sisi lainnya 2
dipasangkan precision dynamometer yang
1
terpasang pada stand rod dengan leybold
multicamp untuk menyeimbangkan prony 0
8 9 10
brake dengan beban. Selanjutnya langkah U (V) 11 12 13
percobaan yang dilakukan sama dengan
percobaan 1, hanya saja tegangan tidak Gambar 3. Grafik Perbandingan Tegangan
divariasikan dan tetap pada 8 Volt. Transformer (U) dengan Frekuensi Kecepatan
Pada praktikum kali ini, hipotesis yang Rotasi (f) Untuk Percobaan Tanpa Prony Brake
dirumuskan adalah apabila semakin tinggi
tegangan dari transformer, maka akan semakin Untuk percobaan kedua yang
sedikit volume yang didapat di gelas beker. menggunakan prony brake dengan beban,
Selain itu juga akan semakin tinggi suhu yang digunakan tegangan transformer yang konstan
terbaca di termometer. U = 8 Volt. Kemudian panjang prony brake
IV. Data dan Pengolahan data yang digunakan sebesar L = 0,25 m. Digunakan
Berikut akan disajikan data dari percobaan pula percepatan gravitasi g = 9,8 m/s2. Berikut
pertama. Pada percobaan ini, selang waktu adalah tabulasi data percobaan kedua.
pengamatan Δt = 5 menit = 300 sekon, dengan
temperatur awal dari cooling water adalah 28,1 Tabel 2. Hasil Pengukuran Percobaan 2
℃. (pengerjaan dengan prony brake)
QL, W (J)
3.05 15
3
2.95 10
2.9 R² = 0.9643
5
2.85
0 0.1 0.2 0.3 0.4 0
N (Nm) 0 2 4 6 8
f (Hz)
U W
Beb f N
Percob ( W’ R W P
an (H (Nm QL’ (J) QL (J) η (%)
aan V (J) (J (J) (Watt)
(Kg) z) )
) )
5,537098
0 8 3,5 0 0 1 1 63,21 18,06 17,06
56
81,323 15,94572 14,94572 6,271273
1 0 10 5,1 0 0 1 1
2 549 549 142
110,47 16,99686 15,99686 5,883439
0 12 6,5 0 0 1 1
96 154 154 115
0,12 0,76 1, 1,86 66,169 8,715782
0,5 8 3,2 20,678 19,578
25 93 1 93 6 406
0,24 1,53 1, 2,63 66,796 21,54735 20,44735 11,42946
2 0,1 8 3,1
5 86 1 86 8 484 484 011
0,36 2,30 1, 3,40 67,867 23,40268 22,30268 13,25484
0,15 8 2,9
75 79 1 79 8 966 966 964