Anda di halaman 1dari 13

ISTILAH TERMODINAMIKA

Sistem: Bagian tertentu dari alam yang menjadi pusat kajian.


Lingkungan: Segala sesuatu di luar sistem
Alam Semesta: Sistem ditambah Lingkungan

Peristiwa Endotermik Peristiwa Ekksotermik


DINDING DAN JENIS SISTEM
Dinding: Batas antara sistem dan lingkungan yang bersifat diatermal
(tembs energi) atau adiatermal (tidak tembus energi).
Jenis Sistem:
1. Sistem Terbuka, sistem yang dapat mengadakan pertukaran materi dan
energi dengan lingkungannya.
2. Sistem Tertutup, sistem yang bersifat diatermal sehingga hanya terjadi
pertukaran energi dengan lingkungan.
3. Sistem Terisolasi, sistem yang tidak mengadakan pertukaran energi
dan materi dengan lingkungan karena bersifat adiatermal.
KEADAAN SETIMBANG
Keadaan Setimbang: tidak terjadi perubahan yang berarti antara sistem
dan lingkungan jika keduanya mengadakan kontak antara keduanya.
Macam-Macam Kesetimbangan:
1. Kesetimbangan Mekanik, sistem yang tidak mempunyai energi
mekanik karena resultan gaya terhadap sistemnya nol. Contoh pompa
yang pistonnya diam karena tekanan gas dalam pompa sama dengan
tekanan luar.
2. Kesetinbangan Termal, bila energi yang masuk dan keluar sistem sama
jumlahnya dalam saat bersamaan. Contohnya jika suhu sistem dan
lingkungan sama.
3. Kesetimbangan Listrik, keadaan sistem dan lingkungan mempunyai
potensial listrik yang sama sehingga tidak terjadi perpindahan muatan.
KERJA DALAM TERMODINAMIKA
Jika tekanan dalam
(Pin) > tekanan luar
(Pex), piston akan
bergerak ke luar
sampai tekanan Pin =
Pek
• Perisiwa ini disebut ekspansi, sehingga
terjadi penambahan volume dari V1 yang
lebih kecil menjadi V2 yang lebih besar.
• Perubahan volume (V2 - V1) piston
menghasilkan energi.
• Energi yang dihasilkan disebut kerja
volume (w).
KERJA DALAM TERMODINAMIKA
Sebuah pompa memiliki volume 2.00 L gas
dibawah tekanan 1.00 atm. Kemudian udara
tersebut dipanaskan secara perlahan-lahan
sehingga piston bergerak melawan tekanan
udara luar sebesar 1.00 atm. Kemudian
pompa dihentikan pemanasan dan di dapat
volume akhirnya adalah 3.50 L. Hitunglah
kerja yang dilakukan pompa!
KALOR DALAM TERMODINAMIKA
• Kalor: energi mekanik akibat adanya gerakan partikel materi dan dapat pindah
dari satu tempat ke tempat lain.
• Jika sistem memiliki dinding diatermal maka dapat terjadi pertukaran kalor.
• Jika suhu sistem lebih tinggi dari lingkungan, maka kalor akan keluar sistem.
• Jika suhu sistem lebih rendah dari lingkungan, maka kalor akan mengalir ke
sistem.
• Besarnya kalor dihitung dengan rumusan:
C = kapasitas kalor sistem, yaitu besarnya kalor yang
dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur sistem
sebesar 10C.
Untuk zat murni yang diketahui massanya, maka digunakan:
c = kapasitas spesifik kalor, yaitu besarnya kalor yang
dibutuhkan untuk meningkatkan temperatur sistem sebesar
10C sebanyak 1 gram zat.
PENGUKURAN KALOR
Alat pengukur kalor: Kalorimeter
Ada 2: Kalorimeter Lab dan Kalorimeter Bomb
PENGUKURAN KALOR
ENERGI DALAM (∆U)
• Energi dalam: Jumlah total energi semua partikel dalam sistem.
• Energi dalam tidak dapat diukur dan memiliki nilai mutlak (U)
• Energi dalam yang dapat diukur adalah perubahannya (∆U)
• Jika suhu naik menandakan gerakan partikel lebih cepat dan berarti
energi dalamnya bertambah.
• Jika suhu turun menandakan energi dalamnya berkurang.
Hubungan kalor (q), kerja (w) dan energi dalam (∆U) adalah:

• Jika kalor yang diberikan ke sistem lebih besar dari kerja yang
dilakukan, maka akan disimpan sebagai energi dalam.
• Jika kalor yang diberikan lebih kecil dari kerja yang dilakukan, maka
energi dalam digunakan untuk melakukan kerja.
HUKUM I TERMODINAMIKA
Persamaan (∆U) adalah ungkapan HUKUM I TERMODINAMIKA

Energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari satu
bentuk ke bentuk yang lain.
PROSES PADA SISTEM
• Proses Isotermal, proses yang berlangsung pada suhu tetap (T1 = T2),
akibatnya energi dalam tetap (∆U = 0). Dengan demikian:
q = -w
Artinya, kalor yang diberikan kepada sistem semuanya diubah menjadi
kerja.
• Proses Isovolume, proses yang tidak mengalami perubahan volume (∆V
= 0), akibatnya sistem tidak melakukan kerja (w = 0), sehingga:
q = ∆U
Artinya, semua kalor masuk dalam sistem dan disimpan menjadi energi
dalam.
• Proses Adiabatik, proses yang tidak menyerap atau melepaskan kalor (q
= 0), sehingga:
∆U = w
Artinya, energ dalam sistem dipakai untuk menghasilkan kerja
ENTALPI
• Sebuah pompa yang stabil (Pin = Pex) diberi kalor sebesar q, maka secara
perlahan-lahan akan melakukan ekspansi.
• Kerja yang berlaku pada (Pin = Pex) maka w = -Pex(V2-V1) = -Pin(V2-V1)
• Maka berlaku:

qp adalah kalor yang masuk atau keluar sistem pada tekanan luar yang tetap.
Jika diamati, maka ada 2 energi yang terlibat, yaitu U dan PV.
Akibatnya U + PV adalah energi.
U + PV disebut dengan entalpi (H).

Jika sistem mengalami perubahan, maka entalpi juga demikian


ENTALPI
• Kalor yang diserap atau dilepaskan pada sistem dengan tekanan luar
yang tetap adalah perubahan entalpi (∆H).
• Perubahan entalpi (∆H) tergantung pada keadaan awal dan akhir.
• Ada 3 kemungkinan reaksi yang terjadi, yaitu:
1. Bila H2 > H1 maka (∆H) = H2 – H1 > 0 (proses endotermik).
2. Bila H2 < H1 maka (∆H) = H2 – H1 < 0 (proses eksotermik).
3. Bila H2 = H1 maka (∆H) = H2 – H1 = 0 (proses adiabatik).
• Penggunaan perubahan entalpi pada tekanan luar yang tetap adalah
pada reaksi kimia.
• Ilmu yang mempelajari tentang energi yang menyertai suatu reaksi
disebut Termokimia.

Anda mungkin juga menyukai