Anda di halaman 1dari 28

Termodinamika

PENGAMPU
SYERLY KLARA
BALQIS SHINTARAHAYU
Pertemuan 4
ENERGI DAN HUKUM
TERMODINAMIKA PERTAMA

• Hukum pertama
termodinamika merupakan
bentuk lain dari hukum
kekekalan energi (konservasi
energi) yang diaplikasikan pada
perubahan energi dalam yang
dialami oleh suatu sistem.
• Kerja yang dilakukan oleh sistem
adalah ukuran energi yang
dipindahkan dari sistem ke
lingkungan atau sebaliknya.

• Energi mekanik (kinetik maupun


potensial) sistem adalah energi
yang dimiliki sistem akibat dari
gerak dan juga koordinat
kedudukannya.
• Kalor merupakan energi yang
berpindah akibat perbedaan
suhu antara sistem dan
lingkungan.
• Sistem dapat melepaskan kalor
ke lingkungan dan sebaliknya,
lingkungan dapat pula
memberikan kalor kepada
sistem.
Formulasi Kerja
• Proses yang terjadi dalam tekanan tetap
disebut proses isobarik.
• Kerja(Usaha} dapat dihitung :

Gaya F ditimbulkan oleh tekanan gas p yang


bekerja pada bagian bawah pengisap, yang
besarnya F = p A , sehingga

Karena A s sama dengan perubahan volum, V


, maka
• Dalam persamaan tersebut, kerja akan
bertanda positif jika sistem melakukan
kerja pada lingkungan (V2 > V1) . Dan
sebaliknya, kerja akan bertanda negatif jika
lingkungan melakukan kerja pada sistem (V 2
< V 1) .

• Apabila tekanan gas berubah, maka kerja W


harus dihitung dengan cara integral(sama
dengan luas dibawah grafik P-V ). Secara
umum, kerja dihitung dengan persamaan:
• Kerja yang dilakukan oleh sistem gas yang
menjalani suatu proses siklus, sama dengan
luas daerah yang dimuat oleh siklus tersebut

• Kalor yang diserap oleh sistem gas


dapat dihitung dari:

dengan c adalah kalor jenis gas , C adalah


kapasitas kalor gas
l am
g i Da
En er

• Setiap zat dalam sistem terdiri dari atom -


atom atau molekul – molekul yang bergerak
terus menerus. Dari gerakan – gerakan
tersebut, zat memiliki energi kinetik.
• Antara molekul – molekul zat juga terdapat
gaya yang disebut gaya antarmolekul. Karena
gaya antarmolekul inilah molekul memiliki
energi potensial.
• Jumlah energi kinetik dan potensial yang
berhubungan dengan atom – atom atau molekul
– molekul zat disebut dengan energi dalam.
Untuk gas ideal, gaya antarmolekul diabaikan
(energi potensial diabaikan, mendekati nol).
Sehingga, energi dalam hanyalah jumlah dari
energi kinetik molekul.

Perubahan energi dalam, ialah besar energi


dalam keadaan akhir dikurangi besar energi
dalam di keadaan awal.
• Untuk gas ideal, energi dalam hanyalah jumlah
dari energi kinetik seluruh molekul – molekul
gas. Formulasinya sebagai berikut:
• Gas monoatomik:
• Gas diatomik:
dengan N=jumlah molekul
n=besar mol
k=tetapan Boltzman
R=tetapan umum gas ideal
• Gas monoatomik

• Gas diatomik

dengan
• Perubahan energi dalam sistem hanya
bergantung pada suhu awal dan suhu
akhir(perubahan suhu)
• Perubahan energi dalam tidak bergantung
pada lintasan yang ditempuh sistem untuk
mencapai keadaan itu. Oleh karena itu,
energi dalam termasuk fungsi keadaan.
Hukum I termodinamika
menyatakan bahwa kalor yang
terlibat diubah menjadi
perubahan energi dalam &
kerja. Q = ΔU + W

Δ(Energi pd sistem) +
Δ(Energi pd lingkungan) = 0

ΔU + -(Q + W) = 0
atau ΔU = Q +
W
1. Seorang pemain ski es meniupkan udara dari mulut
untuk menghangatkan tangan, sebaliknya udara juga
dihembuskan pada mangkuk berisi sup panas untuk
mendinginkannya. Bagaimana hal ini dapat dijelaskan
secara termodinamika ?
2. Pada saat secangkir kopi diaduk dengan sendok,
apakah yang terjadi dengan perpindahan kalor ke
dalam kopi dalam bentuk kerja ?
3. Identifikasikan perpindahan energy dalam bentuk
kerja dan kalor untuk mobil yang sedang bergerak ?
Pertemuan 5
l or
p Ka
s e
K on Kalor adalah perpindahan energi internal. Kalor
mengalir dari satu bagian sistem ke bagian lain atau
dari satu sistem ke sistem lain karena ada perbedaan
temperatur.

Berdasarkan hasil eksperimen diketahui bahwa perpindahan energi


semacam ini hanya terjadi apabila terdapat perbedaan temperatur
antara sistem dengan lingkungan dengan arah perpindahan sesuai
dengan penurunan temperatur. Perpindahan energi semacam ini dikenal
sebagai perpindahan energi kalor (energy transfer heat).
Simbol Q menandai jumlah energi yang dipindahkan melalui
batas sebuah sistem dalam interaksi kalor dengan
lingkungannya.

Perpindahan kalor ke dalam sistem dinyatakan positif


perpindahan kalor keluar dari sistem di anggap negatif.

Q > 0: perpindahan kalor masuk ke dalam system (system


menyerap kalor)
Q < 0: perpindahan kalor keluar system (system
mengeluarkan kalor)
Nilai kalor yang dipindahkan bergantung pada rincian proses,
bukan hanya pada titik awal maupun titik akhir. Seperti halnya
kerja, kalor tidak merupakan sifat. Jumlah energi yang
dipindahkan suatu proses melalui kalor diberikan :

laju perpindahan kalor neto diberi simbol Q. Pada


dasarnya, jumlah energi yang dipindahkan melalui kalor
untuk periode waktu tertentu dapat dihitung dengan
integral dari waktu t1 ke waktu t2.
Untuk berbagai kasus akan memudahkan apabila
digunakan fluks kalor yang menggambarkan laju
perpindahan kalor persatuan luas permukaan sistem.
Laju perpindahan kalor neto, berhubungan dengan fluks
kalor melalui persamaan integral sebagai berikut

Satuan. untuk Q mau pun ܳ ሶsama dengan W dan ܹ ሶ.


Satuan untuk fluks kalor atau laju perpindahan kalor per satuan luas adalah:
kW/m2 atau Btu/h . ft2.
o de an
M ah
in d
rp
P Kalor
e

 Konduksi ………. Hukum Fourier

 Konveksi ……. Hukum Pendinginan Newton

 Radiasi …….. Hukum Stefan-Boltzman


NERACA ENERGI UNTUK
SISTEM TERTUTUP

∆EK + ∆EP + ∆U = Q – W
BENTUK NERACA ENERGI

Berbagai bentuk neraca energi dapat disusun ,


misalnya dalam bentuk diferensial seperti contoh
berikut

dE adalah bentuk diferensial energi yang merupakan


sebuah sifat. Karena Q dan W bukan menunjukkan
sifat, maka bentuk diferensialnya dapat dituliskan
sebagai

Bentuk laju neraca energi


Persamaan neraca energi dalam bentuk laju

laju perubahan energi diberikan sebagai;


ANALISIS ENERGI SIKLUS

NERACA ENERGI SIKLUS


keseimbangan energi untuk suatu
sistem yang mengalami siklus
termodinamika dapat ditunjukkan
dengan persamaan
SIKLUS DAYA

Sistem yang melakukan jenis siklus menghasilkan kerja


neto yang dipindahkan ke lingkungan pada setiap siklus

Kinerja system dengan siklus daya (power cycle), dapat ditentukan


berdasarkan besarnya energy kalor masuk yang dikonversikan
menjadi keluaran berupa kerja neto

Besarnya konversi energy dari kalor menjadi kerja diberikan sebagai suatu
rasio, yang umumnya dikenal sebagai efisiensi termal (thermal efficiency)
SIKLUS REFRIJERASI
DAN POMPA KALOR

Akibat perbedaan tujuan penggunaan siklus refrijerasi dan pompa


kalor, maka parameter kinerjanya, disebut koefisien kinerja
(coefficient performance), memiliki defenisi yang berbeda
SIKLUS
REFRIJERASI
SIKLUS POMPA

Koefisien kinerja β dan ɤ didefenisikan sebagai perbandingan


antara efek perpindahan kalor yang diinginkan terhadap biaya
dalam bentuk kerja.
Latihan Soal

1. Suatu system tertutup bermassa 3 kg mengalami proses dimana


terjadi perpindahan kalor sebesar 150 kJ dari system ke
lingkungannya. Besarnya kerja yang dilakukan pada system adalah
75 kJ. Jika energy dalam spesifik system adalah 450 kJ/kg,
berapakah energy dalam spesifik system pada akhir proses
(kJ/kg) ? Abaikan perubahan pada energy kinetic dan potensialnya.

2. Sebuah siklus refrijerasi beroperasi secara kontinu dan


memindahkan energy dari satu ruang pada laju 12.000 Btu/h. Jika
koefisien kinerja sebesar 2,6, tentukanlah daya netto yang
dibutuhkan (Btu/h). Konversikan jawaban yang diperoleh ke dalam
horse power (hp) ?

Anda mungkin juga menyukai