Anda di halaman 1dari 65

THERMODYNAMICS

THE FIRST LAW


OUTLINE
Sistem dan Lingkungan

Kerja dan Panas

Pengukuran Kerja

Pengukuran Kalor

Energi dalam dan Entalpi

Kalorimetri
SISTEM DAN
Segala sesuatu di luar sistem LINGKUNGAN
Sistem adalahlingkungan
disebut sejumlah zat
atau campuran zat-zat yang
dipelajari sifat-sifat dan Suatu sistem
perilakunya terpisah dari
lingkungannya
dengan batas-batas
tertentu yang dapat
nyata atau tidak
nyata.

Sebagai contoh, bila dalam botol yang tertutup terdapat air yang terisi
setengah, maka yang menjadi sistem adalah air. Sedangkan dinding dan
tutup botol merupakan batas-batas sistem dan segala yang berada
disekeliling botol adalah lingkungan.
SISTEM DAN
Antara sistem dan lingkungan dapat
terjadi pertukaran energi dan materi. LINGKUNGAN
Berdasarkan pertukaran ini dapat
dibedakan tiga jenis sistem, yakni:

SISTEM TERBUKA

SISTEM TERTUTUP

SISTEM TERISOLASI
SISTEM DAN
LINGKUNGAN

SISTEM TERBUKA
Sistem terbuka adalah sistem yang
dapat mempertukarkan materi
dan energi dengan lingkungannya.
Akibatnya komposisi dari sistem
terbuka tidak tetap (berubah).
Contoh untuk sistem terbuka ini adalah
sejumlah zat-zat dalam wadah terbuka.
SISTEM DAN
LINGKUNGAN

SISTEM TERTUTUP
Sistem tertutup adalah sistem yang
hanya dapat melakukan
pertukaran energi dengan
lingkungannya.

Contoh untuk sistem tertutup ini adalah


sejumlah gas dalam silinder tertutup.
SISTEM DAN
LINGKUNGAN

SISTEM TERISOLASI
Sistem terisolasi (tersekat)
merupakan sistem yang tidak
dapat melakukan pertukaran
materi maupun energi dengan
lingkungannya. Sistem tersekat
memiliki jenis energi yang tetap.

Contoh untuk sistem tersekat adalah


botol termos ideal.
Saat energi ditransfer dari
sistem ke lingkungan, akan
SISTEM DAN
terjadi pergerakan atom LINGKUNGAN
secara acak pada lingkungan.

Transfer energi dari lingkungan Saat sistem melakukan kerja,


ke sistem dilangsungkan pergerakan atom di
menggunakan pergerakan lingkungan akan menjadi
termal (acak) di lingkungan teratur.
Dinding yang memungkinkan adanya transfer
energi panas disebut diatermik. Contoh:
wadah logam, kulit manusia, dll.
Dinding yang membatasi atau tidak
memungkinkannya terjadi transfer energi
panas meski ada perbedaan temperatur
disebut adiabatik.
EKSOTERM
1 Reaksi yang membebaskan kalor

2 Suhu sistem > suhu lingkungan

3 Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan

4 Perubahan entalpi bernilai (-)


Contoh reaksi eksoterm yang dapat ditemukan di
kehidupan sehari-hari:
Reaksi pembakaran
Reaksi respirasi
Peristiwa perubahan air menjadi es
Dalam setiap reaksi eksoterm, sebagian energi potensial (energi
kimia) dikonversi dalam bentuk ikatan kimia baru dan sebagian
sisanya dikonversi menjadi panas.
ENDOTERM
1 Reaksi yang memerlukan atau menyerap kalor

2 Suhu sistem < suhu lingkungan

3 Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem

4 Perubahan entalpi bernilai (+)


Contoh reaksi endoterm yang dapat ditemukan di
kehidupan sehari-hari:
Asimilasi
Fotosintesis
Perubahan wujud es batu menjadi air
Pada reaksi ini, jumlah energi potensial reaktan ditambah dengan
panas yang diserap sistem akan sama dengan energi potensial dari
produk.
INTERPRETASI MOLEKULER KERJA

Kerja adalah transfer energi yang


disebabkan atau memanfaatkan gerak
atom yang bersamaan di dalam
lingkungan
Contoh: kerja listrik seperti elektron yang
didorong pada arah yang sama di dalam
rangkaian
INTERPRETASI MOLEKULER PANAS
Panas adalah cara transfer energi yang disebabkan
atau memanfaatkan gerakan acak di dalam
lingkungan.

Ketika energi ditransfer sebagai panas ke


lingkungan, atom dan molekul akan bergerak lebih
cepat di sekitar posisi mereka atau berpindah dari
satu tempat ke tempat yang lebih dengan dinamis.

Contohnya , Sebuah pembakaran bahan


bakar, menghasilkan gerak molekul acak di
sekitarnya.
INTERPRETASI MOLEKULER
TEMPERATUR
Pertimbangkan sistem terisolasi terdiri dari molekul N.
Meskipun total energi konstan E, tidak mungkin untuk
memastikan bagaimana energi dibagi diantara molekul.
Hasil tumbukan didalam gerakan energi yang tanpa
henti, tidak hanya diantara molekul namun juga
diantara cara berbeda mereka untuk bergerak
(translasi, rotasi, vibrasi)
Populasi di setiap keadaan hampir selalu konstan, tapi
identitas pasti dari molekul disetiap keadaan dapat
berubah disetiap tumbukan.
DISTRIBUSI MAXWELL-BOLTZMANN

Distribusi Maxwell-Boltzmann menggambarkan


kecepatan partikel dalam gas, di mana partikel tidak
terus-menerus berinteraksi satu sama lain, tetapi
bergerak bebas antara tabrakan pendek.
Ini menggambarkan kemungkinan kecepatan partikel
(besarnya vektor kecepatannya) yang dekat dengan
nilai yang diberikan sebagai fungsi dari suhu dari
sistem, massa partikel, dan bahwa nilai kecepatan.
DISTRIBUSI MAXWELL-BOLTZMANN

= eEE/kT = eE/kT

Keterangan:
K= konstanta Boltzmann (1.381 J K)
N2 = Jumlah molekul pada keadaan 2
N1 = Jumlah molekul pada keadaan 1
E2 = Energi pada keadaan 2
E1 = Energi pada keadaan 1
T = Suhu kesetimbangan sistem
DISTRIBUSI MAXWELL-BOLTZMANN
Melihat dari persamaan tersebut, Suhu merupakan
faktor yang mencirikan distribusi.
Suhu rendah artinya hanya keadaan energi rendah terisi

Suhu tinggi artinya keadaan energi tinggi terisi

Suhu nol (T = 0) artinya pada keadaan dasar terisi

Suhu yag tak terbatas T = artinya semua keadaan


yang ada sama-sama terisi
KATABOLISME & ANABOLISME
Katabolisme adalah kumpulan reaksi terkait
dengan oksidasi nutrisi dalam sel dan dapat
dianggap sebagai reaksi yang sangat terkontrol,
dengan energi yang dibebaskan sebagai kerja
bukan sebagai panas.

Hasil dari katabolisme nutrisi akan


menghasilkan ATP, NADH, FADH yang menjadi
sumber energi sel untuk melakukan proses
sintesis molekul lainnya atau disebut
Anabolisme
KATABOLISME & ANABOLISME
TRANSFER ENERGI OLEH KERJA
Usaha atau kerja (W) adalah energi yang
disalurkan gaya ke sebuah benda sehingga
terjadi pergerakan atau perpindahan pada
benda tersebut.
Rumus dasar Usaha, yaitu:
W=FxS
dimana F adalah gaya dan s adalah posisi benda
KERJA EKSPANSI & KOMPRESI
Kerja ekspansi berbanding lurus dengan tekanan luar.

Tidak terjadi ekspansi jika tekanan luar sama dengan


nol

Kerja ekspansi terhadap tekanan konstan berbanding


lurus dengan tekanan itu perubahan volume.

Untuk mencapai perluasan reversibel, tekanan


eksternal dipasangkan pada tekanan sistem di setiap
tahap.
Persamaan umum kerja adalah
dW = -F dh
dimana F adalah gaya luar dan h adalah perubahan jarak.

F didapat melalui persamaan


F=PxA
dimana P adalah tekanan dan A adalah luas

Maka didapatkan persamaan:


-dW = Pluar dV
Pada mengalami ekspansi, V2 > V1
Pada sistem mengalami kompresi, V2<V1 sehingga V
negatif
W negative jika sistem melakukan kerja
W positif jika dilakukan kerja terhadap
sistem
dW = -Pluar . dV dU = dQ + dW
dU = dQ PdV
PROSES REVERSIBEL
Pada proses reversible, Pluar = Pdalam = P, dan keaadaan
isotermis (dT=0)
Untuk gas ideal, PV = nRT

Wrev = -nRT In (V2/V1)


Wrev = -nRT In (P1/P2)

Sehingga didapatkan persamaan : =


PROSES IRREVERSIBEL
Pada proses irreversible, (PluarPdalam),
dan
keadaan isotermis (dT=0)
Wirrev = -Pluar dV
Untuk gas ideal, Wirrev = -Pluar
(V2-V1) Wirrev = -Pluar (1 - )
PROSES EKSPANSI ISOTERMAL
TERHADAP VAKUM
Proses ekspansi isothermal terhadap vakum terjadi
jika Pluar=0, sehingga

Wvak = 0
PENGUKURAN KALOR
Pengukuran kalor (q) mengikuti konsep
pengukuran kerja:
Nilai q negatif jika energi meninggalkan sistem
dengan memanaskan lingkungannya
Nilai q positif jika energi masuk ke sistem karena
lingkungan memanaskannya
Ekspansi isotermal gas ideal
q = -w
Eergi yag eiggalka siste dala betuk
kerja digatika oleh kalor yag asuk
KAPASITAS KALOR
C = q/T

Kapasitas kalor didefinisikan sebagai kalor yang


dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu benda
sebanyak 1 derajat Celcius J/C atau 1 derajat
Kelvin (J/K).
q = C T
Kalor yang dibutuhkan setara dengan perkalian
kapasitas kalor dengan selisih suhu.
Kapasitas kalor memiliki sifat ekstensif, yaitu
berubah-ubah besarnya ketika massa
bendanya berubah.
Digunakanlah kapasitas kalor spesifik (Cs) atau
kapasitas kalor molar (Cm)
Cs = C/m Cm = C/n
Cs kapasitas panas dibagi massa (Joule/Kelvin.gram)
Cm kapasitas panas dibagi mol benda (Joule/Kelvin.mol)

Kapasitas kalor spesifik = kalor spesifik atau


kalor jenis.
Kapasitas kalor juga
bergantung pada
keadaan sampel, apakah
berada di tekanan tetap
(Cp) atau volume tetap
(Cv).
INTERPRETASI MOLEKULAR DARI
KAPASITAS KALOR
Kapasitas kalor rendah: level-level energi vibrasi
atom jauh berbeda contohnya sebagian
molekul zat padat

Kapasitas kalor tinggi: level-level energi vibrasi


atom berdekatan contohnya molekul gas,
makromolekul biologis
Anomali air: molekul kecil yang memiliki kapasitas
kalor tinggi karena adanya ikatan hidrogen
ENERGI DALAM
ENERGI DALAM (internal energy) [U]
Total energi kinetik dan potensial seluruh atom, ion, dan
molekul di dalam sebuah sistem

ENERGI DALAM MOLAR (molar internal energy) [Um]

Um = U/n

Total energi dalam per mol atom/molekul


PERUBAHAN ENERGI DALAM
Perubahan energi dalam Udapat dihitung dengan
melihat perubahan kalor atau kerja dari sistem.

U = w + q
dimana w adalah transfer energi melalui kerja dan q adalah transfer
energi kalor

Pada sistem isotermal, q = -w (kerja yang hilang


dikembalikan oleh masuknya energi panas. Maka pada
sistem isotermal U = 0.
PERUBAHAN ENERGI DALAM
Pada sistem dengan volume konstan, sistem tidak bisa
melakukan kerja ekspansi sehingga w = 0. Maka, U = qv
pada sistem dengan volume konstan.

Pada sistem dengan volume konstan tersebut juga dapat


dihitung kapasitas panas (C) dengan rumus:

Cv = U/T
ENERGI DALAM SEBAGAI FUNGSI
Energi dalam merupakan
sebuah state function, yaitu
merupakan sifat fisika yang
hanya bergantung pada state
atau keadaan sistem.

Jika suhu dan tekanan sistem


dirubah lalu dikembalikan ke
suhu dan tekanan asalnya,
energi dalam juga akan kembali
ke angka awalnya.
ENERGI DALAM DAN
HUKUM I TERMODINAMIKA
Hukum I Termodinamika berbunyi:

Energi dalam suatu sistem yang


terisolasi adalah konstan.

Pada sistem terisolasi, sistem tidak bisa


menghantarkan panas atau melakukan
kerja pada lingkungannya. Maka, energi
tidak akan berubah. Ini merupakan dasar
dari Hk. I Termodinamika.
ENTALPI
Perubahan entalpi sistem Perubahan entalpi dapat
dapat didefinisikan sebagai diukur pada kalorimeter
energi yang ditransfer dengan tekanan konstan,
menjadi kalor pada karena biasanya semua
tekanan konstan, dengan proses dilakukan pada
asumsi sistem hanya tekanan atmosfer
melakukan ekspansi dan
tidak melakukan kerja
Perubahan entalpi pada suatu proses biasanya
lebih mudah diukur daripada perubahan
energi dalamnya
Sekalipun energi dalam merupakan kuantitas
yang lebih fundamental, entalpi adalah yang
lebih umum digunakan
Perubahan energi dalam
suatu sistem yang dapat
melakukan ekspansi ataupun
kontraksi secara bebas tidak
sama dengan energi kalornya
karena akan ada energi yang
kembali pada lingkungan
sebagai usaha

Tetapi, perubahan entalpi sistem dalam kondisi yang


demikian sama dengan energi dari kalor
PERUBAHAN ENTALPI
EKSOTERMIS
Reaksi eksotermis adalah reaksi di mana
perubahan entalpi prosesnya bernilai negatif;
yaitu energi dilepaskan oleh sistem ke
lingkungan.

Endotermis
Reaksi endotermis adalah reaksi yang
perubahan entalpi prosesnya bernilai positif;
karena energi diserap ke dalam sistem dari
lingkungan
VARIASI ENTALPI BERDASARKAN
SUHU

1 Entalpi suatu zat akan meningkat saat


suhunya juga bertambah. Hubungan antara
keduanya bergantung kepada volume atau
tekanan yang tetap

2 Kurva tangent dari grafik entalpi dan suhu


pada tekanan tetap disebut sebagai
Kapasitas Kalor pada Tekanan Tetap (Cp)
KURVA KAPASITAS KALOR PADA
TEKANAN KONSTAN
Kalorimetri adalah studi tentang perpindahan panas
selama proses fisik dan kimia berlangsung.

Perubahan kalor pada suatu reaksi dapat diukur dengan


alat kalorimeter melalui pengukuran perubahan suhu
yang terjadi pada reaksi tersebut.

Kalorimeter terbagi menjadi tiga, yaitu kalorimeter


bom, kalorimeter isobarik, dan Differential Scanning
Calorimetry (DSC).

Namun, perangkat yang paling umum digunakan untuk


mengukur U adalah kalorimeter bom.
KALORIMETER BOM
Kalorimeter bom adalah alat yang digunakan untuk
mengukur jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran
sempurna (dalam O2 berlebih) suatu senyawa, bahan
makanan, bahan bakar atau khusus digunakan untuk
menentukan kalor dari reaksi-reaksi pembakaran.

Kalorimeter ini terdiri dari sebuah bom (tempat


berlangsungnya reaksi pembakaran, terbuat dari bahan
stainless steel dan diisi dengan gas oksigen pada tekanan
tinggi) dan sejumlah air yang dibatasi dengan wadah yang
kedap panas.
KALORIMETER BOM

Kalorimeter Bom
Sumber: P. Atkins, J. de Paula, dkk. 2006. Physical
Chemistry 8th Edition.
KALORIMETER BOM
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung
beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap
kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh
api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan
menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom.
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke
lingkungan, maka :
qreaksi = - (qair + qbom )
KALORIMETER BOM
Jumlah kalor yang diserap oleh Jumlah kalor yang diserap oleh
air dapat dihitung dengan rumus bom dapat dihitung dengan
: rumus :
qair = m x c x T qbom = Cbom x T

dengan : dengan :
m = massa air dalam Cbom = kapasitas kalor bom ( J
kalorimeter ( g )
/ oC ) atau ( J / K )
c = kalor jenis air dalam
kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / T = perubahan suhu ( oC
g. K ) atau K )
T = perubahan suhu ( oC atau
K)
KALORIMETER BOM
Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom
berlangsung pada volume tetap (DV = nol).
Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam
sistem = perubahan energi dalamnya.
E = q + w dimana w = - P. V
( jika V = nol maka w = nol )
maka E = qv
Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan, di
mana alat ini berguna untuk menentukan nilai kalor pada
zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak.
KALORIMETER SEDERHANA
Pengukuran kalor reaksi; selain kalor reaksi pembakaran
dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada
tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang
dibuat dari gelas stirofoam.

Kalorimeter ini biasanya dipakai untuk mengukur kalor


reaksi yang reaksinya berlangsung dalam fase larutan
(misalnya reaksi netralisasi asam basa / netralisasi,

pelarutan dan pengendapan).
KALORIMETER SEDERHANA

Kalorimeter Sederhana
Sumber: http://kimiadasar.com/wp-
content/uploads/2015/11/kalorimeter-sederhana.jpg
KALORIMETER SEDERHANA
Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang
diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap
oleh gelas dan lingkungan; diabaikan.

qreaksi = - (qlarutan + qkalorimeter )


qkalorimeter = Ckalorimeter x T

dengan :
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K)
T = perubahan suhu ( oC atau K )
KALORIMETER SEDERHANA
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil; maka dapat
diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat
pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.
qreaksi = - qlarutan
qlarutan = m x c x T
dengan :
m = massa larutan dalam kalorimeter ( g )
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
T = perubahan suhu ( oC atau K )

Pada kalorimeter ini, reaksi berlangsung pada tekanan tetap (DP = 0)


sehingga perubahan kalor yang terjadi dalam sistem = perubahan
entalpinya.
DH = qp
DIFFERENTIAL SCANNING
CALORIMETRY (DSC)
Differential Scanning Calorimetry (DSC) adalah suatu teknik
analisa termal yang mengukur energi yang diserap atau
diemisikan oleh sampel sebagai fungsi waktu atau suhu.

Ketika transisi termal terjadi pada sampel, DSC memberikan


pengukuran kalorimetri dari energi transisi dari temperatur
tertentu.

DSC merupakan suatu teknik analisa yang digunakan untuk


mengukur energi yang diperlukan untuk membuat perbedaan
temperatur antara sampel dan pembanding mendekati nol,
yang dianalisa pada daerah suhu yang sama, dalam lingkungan
panas atau dingin dengan kecepatan yang teratur.
DIFFERENTIAL SCANNING
CALORIMETRY (DSC)

Gambar 3. DSC
Sumber: http://www.linseis.com/fileadmin/user_upload/images/products
CONTOH SOAL :
MENGHITUNG PERUBAHAN ENTALPI

SOAL :
Air dipanaskan sampai mendidih dengan tekanan 1 atm.
Saat arus listrik 0.5 A dari sumber 12 V dialirkan selama
300 s melalui resistansi termal, ditemukan bahwa 0.798 g
air telah menguap. Hitunglah energi internal molar dan
perubahan entalpi pada titik didih (373.15 K)

*CLUE
Penguapan terjadi saat tekanan konstan, maka perubahan
entalpi sama dengan panas yang diberikan heater.
CONTOH SOAL :
MENGHITUNG PERUBAHAN ENTALPI

JAWABAN :
1. Menghitung energi panas sebagai perubahan entalpi
qp = I x V x t

2. Mengkonversi Hasil perubahan entalpi menjadi perubahan


entalpi molar (vaporisasi)
*0.789 g air memilki mol sebesar = (0.789 / 18.02) mol H2O
CONTOH SOAL :
MENGHITUNG PERUBAHAN ENTALPI
JAWABAN :
3. Mengkonversi perubahan entalpi menjadi perubahan
energi internal
H2O (l) H2O (g)
Dalam reaksi diatas, perubahan molekul gas
Maka,
menggunakan rumus 2.21 (buku Kimia Fisika edisi ke-9 oleh Atkins dan de Paula)

Perubahan energi internal memiliki nilai yang lebih kecil


dibandingkan perubahan entalpi. Hal ini dikarenakan energi telah
digunakan pada atmosfer (lingkungan) untuk membuat ruangan
tempat gas (hasil penguapan)
Pertanyaan
Maria Fransisca: Mengapa perubahan volume tidak terjadi
pada kalorimeter bom?
Jawab: sejumlah air yang dibatasi dengan wadah kedap
panas yang berada di sekitar sistem hanyalah lingkungan
atau tidak termasuk dalam sistem pembakaran yang sedang
berlangsung di dalam bom, sehingga air tidak memengaruhi
proses pembakaran yang terjadi di dalam kalorimeter bom
di mana bom tersebut terbuat dari bahan stainless steel
dengan volume tetap (dV = 0)
Glory: apa maksud dari enthalpy driven dan entropy driven?
Jawab: pada proses enthalpy driven, reaksi terjadi dengan
sangat eksotermis sehingga perubahan entalpinya melebihi
perubahan entropinya. Sedangkan entropy driven
merupakan kebalikannya, di mana proses terjadi secara
endotermis.

Anda mungkin juga menyukai