Pengukuran Kerja
Pengukuran Kalor
Kalorimetri
SISTEM DAN
Segala sesuatu di luar sistem LINGKUNGAN
Sistem adalahlingkungan
disebut sejumlah zat
atau campuran zat-zat yang
dipelajari sifat-sifat dan Suatu sistem
perilakunya terpisah dari
lingkungannya
dengan batas-batas
tertentu yang dapat
nyata atau tidak
nyata.
Sebagai contoh, bila dalam botol yang tertutup terdapat air yang terisi
setengah, maka yang menjadi sistem adalah air. Sedangkan dinding dan
tutup botol merupakan batas-batas sistem dan segala yang berada
disekeliling botol adalah lingkungan.
SISTEM DAN
Antara sistem dan lingkungan dapat
terjadi pertukaran energi dan materi. LINGKUNGAN
Berdasarkan pertukaran ini dapat
dibedakan tiga jenis sistem, yakni:
SISTEM TERBUKA
SISTEM TERTUTUP
SISTEM TERISOLASI
SISTEM DAN
LINGKUNGAN
SISTEM TERBUKA
Sistem terbuka adalah sistem yang
dapat mempertukarkan materi
dan energi dengan lingkungannya.
Akibatnya komposisi dari sistem
terbuka tidak tetap (berubah).
Contoh untuk sistem terbuka ini adalah
sejumlah zat-zat dalam wadah terbuka.
SISTEM DAN
LINGKUNGAN
SISTEM TERTUTUP
Sistem tertutup adalah sistem yang
hanya dapat melakukan
pertukaran energi dengan
lingkungannya.
SISTEM TERISOLASI
Sistem terisolasi (tersekat)
merupakan sistem yang tidak
dapat melakukan pertukaran
materi maupun energi dengan
lingkungannya. Sistem tersekat
memiliki jenis energi yang tetap.
= eEE/kT = eE/kT
Keterangan:
K= konstanta Boltzmann (1.381 J K)
N2 = Jumlah molekul pada keadaan 2
N1 = Jumlah molekul pada keadaan 1
E2 = Energi pada keadaan 2
E1 = Energi pada keadaan 1
T = Suhu kesetimbangan sistem
DISTRIBUSI MAXWELL-BOLTZMANN
Melihat dari persamaan tersebut, Suhu merupakan
faktor yang mencirikan distribusi.
Suhu rendah artinya hanya keadaan energi rendah terisi
Wvak = 0
PENGUKURAN KALOR
Pengukuran kalor (q) mengikuti konsep
pengukuran kerja:
Nilai q negatif jika energi meninggalkan sistem
dengan memanaskan lingkungannya
Nilai q positif jika energi masuk ke sistem karena
lingkungan memanaskannya
Ekspansi isotermal gas ideal
q = -w
Eergi yag eiggalka siste dala betuk
kerja digatika oleh kalor yag asuk
KAPASITAS KALOR
C = q/T
Um = U/n
U = w + q
dimana w adalah transfer energi melalui kerja dan q adalah transfer
energi kalor
Cv = U/T
ENERGI DALAM SEBAGAI FUNGSI
Energi dalam merupakan
sebuah state function, yaitu
merupakan sifat fisika yang
hanya bergantung pada state
atau keadaan sistem.
Endotermis
Reaksi endotermis adalah reaksi yang
perubahan entalpi prosesnya bernilai positif;
karena energi diserap ke dalam sistem dari
lingkungan
VARIASI ENTALPI BERDASARKAN
SUHU
Kalorimeter Bom
Sumber: P. Atkins, J. de Paula, dkk. 2006. Physical
Chemistry 8th Edition.
KALORIMETER BOM
Sejumlah sampel ditempatkan pada tabung
beroksigen yang tercelup dalam medium penyerap
kalor (kalorimeter), dan sampel akan terbakar oleh
api listrik dari kawat logam terpasang dalam tabung.
Reaksi pembakaran yang terjadi di dalam bom, akan
menghasilkan kalor dan diserap oleh air dan bom.
Oleh karena tidak ada kalor yang terbuang ke
lingkungan, maka :
qreaksi = - (qair + qbom )
KALORIMETER BOM
Jumlah kalor yang diserap oleh Jumlah kalor yang diserap oleh
air dapat dihitung dengan rumus bom dapat dihitung dengan
: rumus :
qair = m x c x T qbom = Cbom x T
dengan : dengan :
m = massa air dalam Cbom = kapasitas kalor bom ( J
kalorimeter ( g )
/ oC ) atau ( J / K )
c = kalor jenis air dalam
kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / T = perubahan suhu ( oC
g. K ) atau K )
T = perubahan suhu ( oC atau
K)
KALORIMETER BOM
Reaksi yang berlangsung pada kalorimeter bom
berlangsung pada volume tetap (DV = nol).
Oleh karena itu, perubahan kalor yang terjadi di dalam
sistem = perubahan energi dalamnya.
E = q + w dimana w = - P. V
( jika V = nol maka w = nol )
maka E = qv
Contoh kalorimeter bom adalah kalorimeter makanan, di
mana alat ini berguna untuk menentukan nilai kalor pada
zat makanan karbohidrat, protein, atau lemak.
KALORIMETER SEDERHANA
Pengukuran kalor reaksi; selain kalor reaksi pembakaran
dapat dilakukan dengan menggunakan kalorimeter pada
tekanan tetap yaitu dengan kalorimeter sederhana yang
dibuat dari gelas stirofoam.
Kalorimeter Sederhana
Sumber: http://kimiadasar.com/wp-
content/uploads/2015/11/kalorimeter-sederhana.jpg
KALORIMETER SEDERHANA
Pada kalorimeter ini, kalor reaksi = jumlah kalor yang
diserap / dilepaskan larutan sedangkan kalor yang diserap
oleh gelas dan lingkungan; diabaikan.
dengan :
Ckalorimeter = kapasitas kalor kalorimeter ( J / oC ) atau ( J / K)
T = perubahan suhu ( oC atau K )
KALORIMETER SEDERHANA
Jika harga kapasitas kalor kalorimeter sangat kecil; maka dapat
diabaikan sehingga perubahan kalor dapat dianggap hanya berakibat
pada kenaikan suhu larutan dalam kalorimeter.
qreaksi = - qlarutan
qlarutan = m x c x T
dengan :
m = massa larutan dalam kalorimeter ( g )
c = kalor jenis larutan dalam kalorimeter (J / g.oC ) atau ( J / g. K )
T = perubahan suhu ( oC atau K )
Gambar 3. DSC
Sumber: http://www.linseis.com/fileadmin/user_upload/images/products
CONTOH SOAL :
MENGHITUNG PERUBAHAN ENTALPI
SOAL :
Air dipanaskan sampai mendidih dengan tekanan 1 atm.
Saat arus listrik 0.5 A dari sumber 12 V dialirkan selama
300 s melalui resistansi termal, ditemukan bahwa 0.798 g
air telah menguap. Hitunglah energi internal molar dan
perubahan entalpi pada titik didih (373.15 K)
*CLUE
Penguapan terjadi saat tekanan konstan, maka perubahan
entalpi sama dengan panas yang diberikan heater.
CONTOH SOAL :
MENGHITUNG PERUBAHAN ENTALPI
JAWABAN :
1. Menghitung energi panas sebagai perubahan entalpi
qp = I x V x t