Anda di halaman 1dari 2

REAKSI SAPONIFIKASI & MODIFIKASI

Reaksi penyabunan (saponifikasi) merupakan reaksi hidrolisis lemak/minyak dengan


menggunakan basa kuat, sehingga menghasilkan gliserol dan sabun (garam asam lemak).

Untuk menghasilkan sabun yang keras digunakan NaOH, sedangkan untuk menghasilkan sabun
yang lunak atau sabun cair digunakan KOH. Perbedaan antara sabun keras dan lunak jika dilihat
dari kelarutannya dalam air yaitu sabun keras bersifat kurang larut dalam air jika dibandingkan
dengan sabun lunak.

*Karena produk BERSIHAYU merupakan produk pembersih wajah berbentuk sabun cair, maka
pembuatannya menggunakan basa kuat KOH untuk menghidrolisis lemak/minyak pada
trigliserida.

MODIFIKASI.

Jenis alkali yang umum digunakan dalam proses saponifikasi adalah NaOH, KOH, Na2CO3, dan
ethanolamines. NaOH merupakan alkali yang paling banyak digunakan dalam pembuatan sabun
keras. KOH banyak digunakan dalam pembuatan sabun cair karena sifatnya yang mudah larut
dalam air. Na2CO3 merupakan alkali yang murah dan dapat menyabunkan asam lemak, tetapi
tidak dapat menyabunkan trigliserida.

Ethanolamines merupakan golongan senyawa amin alkohol. Senyawa tersebut dapat digunakan
untuk membuat sabun dari asam lemak. Sabun yang dihasilkan sangat mudah larut dalam air,
mudah berbusa, dan mampu menurunkan kesadahan air. Sabun yang terbuat dari ethanolamines
dan minyak kelapa menunjukkan sifat mudah berbusa tetapi sabun tersebut lebih umum
digunakan sebagai sabun industri dan deterjen, bukan sebagai sabun untuk kulit. Karena sifatnya
yang cenderung korosif untuk kulit manusia. Pencampuran alkali yang berbeda sering dilakukan
oleh industri sabun dengan tujuan untuk mendapatkan sabun dengan keunggulan tertentu.
[KESIMPULAN]

Modifikasi dapat dilakukan dengan mengganti jenis alkali yang ingin digunakan, namun untuk
produk BERSIHAYU yang sesuai hanya dengan menggunakan KOH, karena akan menghasilkan
sabun cair dan tidak bersifat korosif pada kulit manusia.

Sehingga modifikasi yang dilakukan adalah dengan menambahkan bahan aditif pada hasil sabun
kalium. Bahan aditif merupakan bahan-bahan yang ditambahkan ke dalam sabun yang bertujuan
untuk mempertinggi kualitas produk sabun sehingga menarik konsumen. Bahan-bahan aditif
tersebut antara lain : Builders, Fillers inert, Anti oksidan, Pewarna, dan parfum.

Pada produk BERSIHAYU, bahan aditifnya adalah ekstrak daun saga dan eugenol.

DAFTAR PUSTAKA

Fessenden dan Fessenden.1986. Kimia Organik jilid 2 edisi ketiga. Terjemahan oleh Aloysius
Hadyana Pudjaatmaka, Ph. D.1992.Jakarta : Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai