Panen
PENGOLAHAN TEBU … (2)
1 2
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Pengangkutan
ke pabrik
3 4
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
5 6
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
crusher
nira imbibisi air imbibisi 19.2%
potongan T = 55 C
tebu
ampas ampas ampas
ampas
(bahan bakar)
contoh : 2 crusher
Kapasitas 135 ton/jam
16 roller mill
ke sta. pemurnian
7 8
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Penggilingan
9 10
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Nira mentah
Nira encer
11 12
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
13 14
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
105 o C 95 o C 80 o C 60 o C
76 cm Hg 65 cm Hg 58 cm Hg 20 cm Hg
Steam
Nira
Brix 15 -16 17 -20 24 -35 40 -50
Nira kental
Brix 60 -65
(warna pucat /
coklat )
15 16
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Proses Lanjutan Flokulan adalah suatu persenyawaan elektrolit yang bermuatan anion
(anion polyelectrolyte) dengan berat molekul relatif (Mr) antara 1000 –
Nira Kental 60-65 obrix 5.000.000 gr/mol. Dalam proses komersil sering kali sampai 1.000.000
(warna pucat coklat) gr/mol yang berbentuk pola kecil dinamik dengan ukuran beberapa
Gas SO2
ratus nanometer.
Tangki Sulfitasi Untuk menciptakan nira putih Flokulan ini berfungsi membentukgumpalan-gumpalan kalsium fosfat
+ flokulan sekunder. Kemudian dengan bantuan udara mikro gumpalan tersebut
Nira Putih pH 5.4
diapungkan ke permukaan clarifier. Gumpalan kalsium fosfat ini bersifat
Juice & Syrup Purification Menghilangkan kotoran
mengadsorbsi kotoran non sukrosa.
(JSP) Dalam bentuk buih
Flokulan yang paling banyak digunakan adalah poliakrilamida yang
Nira Kental Kotoran (Buih) terhidrolisa sebagian.
Ke Ke
Stasiun Pemasakan Sulfitasi Nira Mentah
17 18
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
STASIUN PEMASAKAN
Proses flokulasi Tujuan : Membentuk kristal gula dari nira kental,
mematikan mikroba perusak
Bibit Kristal
* Fondan (kristal gula dg diameter 5-10µ
digunakan pada awal penggilingan
* Gula C (hasil dari sentrifugasi)
digunakan pada penggilingan lanjutan
19 20
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
21 22
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Stasiun sentrifugasi
Tujuan: memisahkan kristal gula dari bagian lainnya (sirup, tetes, dll.)
23 24
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Proses rafinasi
Kristal gula kembali ditingkatkan kemurniannya. Dicampur
dengan sirup kental kemudian disentrifugasi affination
Tujuannya mencuci bagian luar kristal yang tingkat
kemurniannya rendah. Sisanya, sekitar 70% dari berat kembali
diencerkan untuk membuat sirup.
Kemudian ke dalam sirup ditambahkan asam fosfor dan
kalsium hidroksida, yang akan bereaksi membentuk kalsium
fosfat. Partikel-partikel kalsium fosfat ini kemudian mengikat
kotoran dan bahan non-gula lainnya, kemudian mengapung ke
permukaan sehingga bisa dipisahkan phosphatation
Cara lain dengan prinsip yang sama menggunakan karbon
dioksida dan kalsium hidroksida carbonatation
25 26
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
STASIUN PENYELESAIAN
27 28
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Paramatere Mutu Gula
Parameter Kondisi
Gula Invert
1. Nilai polarisasi Jumlah sukrosa dalam gula (min 99.7oZ)
2. Kadar air 1.5 – 3.5% Gula invert (glukosa + fruktosa) terbentuk karena adanya
3. Kadar abu 0.7 – 2.8%
enzim invertase. Invertase adalah suatu enzim yang dapat
mengkatalisis reaksi inversi. Enzim ini tumbuh dengan
4. Rendemen
- Tanpa Gula Invert Jumlah sukrosa – (5 kadar abu)
cepat pada kondisi lingkungan yang cocok, didukung oleh
- Dengan Gula Invert Rendemen – Polarisasi – (5 kadar abu + 7 pH dan suhu yang optimal. Karena pada umumnya pH Nira
x Gula invert) tebu sekitar 5.0 – 5.5 maka kemungkinan aktifitas enzim
5. Bahan organik bukan gula 0.8 – 4% invertase cukup besar.
6. Warna Kerugian dari gula invert antara lain, mudah menyebabkan
- Kristal 71-75%
- Larutan Maks 250 ICUMSA (IU)
produk menjadi basah, afinitas dalam air tinggi,
memberikan efek karamelisasi menyebabkan warna
7. Ukuran & Jumlah kristal Mesh 14, 18, 24 dan 32
menjadi kecoklatan. Pada dasarnya reaksi inversi sukrosa
8. Alkalinitas -
menjadi gula reduksi adalah reaksi hidrolisis.
9. Mikroorganisme -
(jamur, bakteri, yeast)
29 30
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
Di-sakarida
31 32
TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan TMB624: teknik pengolahan hasil perkebunan
35