Anda di halaman 1dari 24

Teori Kinetik Gas

Sumber :
https://www-quipper-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.quipper.com/id/bl
og/mapel/fisika/teori-kinetik-gas-fisika-kelas-11/amp
A. Pengertian Gas Ideal
Apa sih Gas ideal itu ?

Gas ideal adalah sekumpulan partikel gas yang saling tidak berinteraksi satu dengan
lainnya. Itu artinya, jarak antara partikel gas Ideal sangat berjauhan dan bergerak
secara acak.

Sifat-sifat gas Ideal diantaranya, yaitu :

1) Memiliki jumlah partikel yang banyak,


2) Tidak memiliki gaya tarik menarik antar partikelnya,
3) Tumbukan antar gas dengan dinding ruangan adalah tumbukan lenting sempurna,
4) Partikel gas tersebar secara merata di seluruh ruangan,
5) Parrikel gas bergerak secara acak ke segala arah.
B. Persamaan Umum Gas Ideal
Persamaan Umum Gas Ideal antara lain sebagai berikut :
Keterangan

P = tekanan gas (Pa)


Mr = massa molekul relatif (kg/mol)
V = volume gas (m3)
Na = bilangan Avogadro = 6,02 × 1023 (partikel/mol)
m = massa 1 partikel gas (kg)
R = tetapan gas ideal = 8,314 × 103 (J/kmol.K)
k = konstanta Boltzman = 1,38 × 10-23 (J/K)
N = jumlah partikel gas
n = jumlah mol (mol)
ρ = massa jenis gas (kg/m3)
T = suhu gas (K)
C. Persamaan Keadaan Gas Ideal
1. Hukum Boyle

Dicetuskan oleh Robert Boyle. Ia menyatakan “Jika suhu suatu gas dijaga konstan,
maka tekanan gas akan berbanding terbalik dengan volumenya”

Keterangan:

P1 = Tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)


V1 = Volume gas pada keadaan 1 (m3)
P2 = Tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
V2 = Volume gas pada keadaan 2 (m3)
2. Hukum Charles
Dicetuskan oleh Jacques Charles. Ia menyatakan bawa “Jika tekanan suatu gas dijaga
konstan, maka volume gas akan sebanding suhu mutlaknya”

Keterangan:

T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)


V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)

3. Hukum Gay - Lussac


Dicetuskan oleh Joseph Louis Gay-Lussac. Ia menyatakan bahwa “Jika volume suatu
gas dijaga konstan, tekanan gas akan sebanding dengan suhu mutlaknya”
Keterangan:

P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)


T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)

4. Hukum Boyle-Gay Lussac


Hukum ini berbunyi “Hasil perkalian antara tekanan dan volume, dibagi suhu pada
sejumlah partikel mol gas adalah tetap”

Keterangan:
P1 = tekanan gas pada keadaan 1 (N/m2)
V1 = volume gas pada keadaan 1 (m3)
T1 = suhu gas pada keadaan 1 (K)
P2 = tekanan gas pada keadaan 2 (N/m2)
T2 = suhu gas pada keadaan 2 (K)
V2 = volume gas pada keadaan 2 (m3)
D. Tekanan Gas Ideal
Keberadaan gas di ruang tertutup bisa mengakibatkan adanya tekanan. Tekanan
tersebut disebabkan oleh adanya tumbukan antara partikel gas dan dinding tempat gas
berada. Besarnya tekanan gas di ruang tertutup dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

P = tekanan gas (N/m2)


V = volume gas (m3)
m = massa partikel gas (kg)
N = jumlah partikel gas
E. Energi Kinetik Gas Ideal
Energi kinetik gas ideal disebabkan oleh adanya gerakan partikel gas di dalam suatu
ruangan. Gas selalu bergerak dengan kecepatan tertentu. Kecepatan inilah yang
nantinya berpengaruh pada energi kinetik gas. Secara matematis, energi kinetik gas
ideal dirumuskan sebagai berikut.

Keterangan:

k = konstanta Boltzman (1,38 × 10-23 J/K)


T = suhu gas (K)
N = jumlah partikel
n = jumlah mol gas (mol)
R = tetapan gas ideal (8,314 J/mol.K)
F. Contoh soal
1. Tentukan volume 5 mol gas pada Pembahasan:
suhu dan tekanan standar (0° C dan 1
atm)! Untuk mencari volume, gunakan persamaan
umum gas ideal berikut.
Diketahui:

T = 0 + 273 = 273 K

n = 5 mol

R = 8,314 J/mol.K

P = 1 atm = 1,01 × 105 N/m2


Jadi, volume 5 mol gas pada suhu dan
Ditanya: V =…? tekanan standar adalah 0,112 m3.
Termodinamika
Termodinamika adalah cabang dsri ilmu fisika yang mempelajari tentang proses
perpindahan energi sebagai kalor & usaha antara sistem dan lingkungan.

Hukum ke nol termodinamika menyatakan “Jika dua benda berada di dalam


kesetimbangan termal dengan benda ketiga, maka ketiga benda tersebut berada di
dalam kesetimbangan termal satu sama lain.

Sistem adalah benda-benda yang diamati dan diperhatikan.

Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di luar sistem & mempengaruhi sistem.

A. Usaha & berbagai proses dalam


Termodinamika 1. Hubungan Usaha dan Kalor

Percobaan yang dilakukan oleh James Prescott Joule untuk menentukan kesetaraan
antara kalor dan energi, menghasilkan kesimpulan, yaitu :
a. Kalor merupakan suatu bentuk energi yang dapat berpindah dari
lingkungan ke suatu sistem atau sebaiknya karena ada perbedaan suhu
antara sistem dan lingkungannya. Tanpa pengaruh luar, kalor akan selalu
berpindah dari suhu yang lebih tinggi ke suhu yang lebih rendah.

b. Usaha merupakan suatu bentuk perpindahan energi melalui gaya yang


dilakukan sistem pada lingkungan lingkungan atau sebaliknya dimana titik
tangkap gaya mengalami perpindahan
2. Proses Proses yang Terjadi Pada Gas

a)  Proses Isotermal (Hukum Boyle)



Yaitu, Proses perubahan suatu gas dalam ruang tertutup yang dapat
dilakukan pada suhu tetap (T = Tetap ). Dari Persamaan gas ideal
diperoleh :
PV = nRT

Oleh karena T, n, dan R tetap maka

=
b)Proses Isothorik ( Gay Lussac )

●  
menjelaskan hubungan tekanan gas dan suhu dalam ruang tertutup pada
volume tetap, dan hubungan volume dengan suhu pada tekanan tetap. Dari
persamaan gas ideal diperoleh
Pada tekanan konstan: = konstan
Pada Volume konstan: = konstan
P adalah tekanan gas.
T adalah temperatur gas (dalam Kelvin).
k adalah sebuah konstanta.
c) Proses Isobarik

Merupakan
●   proses pengubahan keadaan gas yg dilakukan pada tekanan
tetap. Dari persamaan gas ideal, diperoleh

V: volume gas (),


T: temperatur gas (K), dan
k: konstanta.
d) Proses Adiabatik

Proses
●   adiabatik adalah proses di mana tidak ada kalor yang masuk atau
keluar dari sistem.untuk gas ideal Proses ini akan memenuhi persamaan
3. Usaha Luar pada beberapa proses gas
a) Usaha luar pada isobaric
Dituliskan persamaan sebagai berikut
W = p × ΔV atau W = p (V2 – V1)
b) Usaha Luar pada Isotermal
ingat maka
karena n, R, dan T konstan, maka persamaannya menjadi sebagai berikut
c) Usaha luar Pada Isokhorik

Volume
●   gas tetap (. Oleh karena usaha didefinisikan sebagai hasil kali
tekanan dan perubahan volume maka proses terjadi isokhorik W = 0
B. Hukum 1 Termodinamika
Hukum I Termodinamika menyatakan bahwa :
“Jumlah kalor pada suatu sistem ialah sama dengan perubahan energi di
dalam sistem tersebut ditambah dengan usaha yang dilakukan oleh sistem.”
Energi dalam sistem merupakan jumlah total semua energi molekul yang
ada di dalam sistem.
Apabila sistem melakukan usaha atau sistem mendapatkan kalor dari
lingkungan, maka energi dalam sistem akan naik. Sebaliknya jika energi
dalam sistem akan berkurang jika sistem melakukan usaha terhadap
lingkungan atau sistem memberi kalor pada lingkungan.
Hukum Termodinamika dituliskan sebagai berikut

Q = ∆U + W ataupun ∆U = Q – W
di mana :
∆U = Perubahan energi dalam sistem (J)
Q = Kalor yang diterima ataupun dilepas sistem (J)
W = Usaha (J)
Perjanjian pada hukum I Termodinamika

Rumus hukum I Termodinamika dipakai dengan perjanjian sebagai berikut


ini :
1. Usaha (W) bernilai positif (+) jika sistem melakukan suatu usaha
2. Usaha (W) bernilai negatif (-) jika sistem menerima suatu usaha
3. Q bernilai negatif jika sistem melepaskan kalor
4. Q bernilai positif jika sistem menerima suatu kalor
C. Hukum 2 Termodinamika
Formulasi Kelvin-Planck menyatakan bahwa tidak mungkin untuk
membuat sebuah mesin kalor yang bekerja pada suatu siklus yang semata-
mata mengubah energi panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.
Hukum kedua termodinamika juga menjelaskan bahwa kalor mengalir
secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda yang bersuhu rendah dan
tidak pernah secara spontan mengalir ke arah yang sebaliknya. Sesuai
dengan Formulasi Clausius yang menyatakan bahwa “Tidak mungkin untuk
membuat sebuah mesin kalor yang bekerja semata-mata memindahkan
energi panas dari suatu benda dingin ke benda panas.”
Mesin Carnot
Mesin Carnot adalah mesin kalor hipotesis yang beroperasi dalam
siklus yang disebut siklus Carnot. Sebuah siklus termodinamika terjadi ketika
suatu sistem mengalami rangkaian keadaan yang berbeda dan akhirnya
kembali keadaan semula. Dalam siklus ini, sistem dapat melakukan usaha
terhadap lingkungannya, sehingga disebut mesin kalor.
●   Perumusan Carnot menyatakan bahwa sebuah mesin nyata (real)
yang beroperasi dalam suatu siklus pada temperature dan tidak mungkin
melebihi efisiensi mesin Carnot.
ŋ=

Anda mungkin juga menyukai