Anda di halaman 1dari 6

TUGAS PENDAHULUAN

Nama : Pahotton Ariel Audi Aritia Simanjuntak


NIM : 21060121140106
Mata Kuliah : Praktikum Dasar Elektronika
Kelompok : E5

1. Sebutkan dan gambarkan rangkaian macam-macam prategangan pada transistor?

Jawab : • Prategangan Basis

• Prategangan Pembagi Tegangan


• Prategangan Umpan Balik Emitter

• Prategangan Umpan Balik Kolektor

• Prategangan Emitter
2. Sebutkan dan jelaskan jenis-jenis penguat transistor?
Jawab :
a. Penguat Common Base
Penguat Common Base merupakan jenis penguat yang memiliki ciri khas sebagai
penguat tegangan menggunakan transistor. Dalam Penguat Common Base, transistor ini
memiliki kaki Base (B) yang dihubungkan ke ground, sementara tegangan input
diaplikasikan melalui kaki Emitter dan tegangan output diambil dari kaki Collector.
Terdapat beberapa karakteristik yang dapat diidentifikasi pada Penguat Common Base,
yaitu sebagai berikut:
1. Penguat Common Base sering digunakan pada frekuensi tinggi, terutama pada jalur VHF
dan jalur UHF.
2. Salah satu kelebihannya adalah adanya isolasi yang tinggi antara output dan input, yang
berkontribusi dalam meminimalkan efek umpan balik yang mungkin terjadi.
3. Penguat Common Base dapat berfungsi sebagai buffer atau penyangga, membantu
menjaga konsistensi sinyal.
4. Impedansi input-nya relatif tinggi, yang menjadikannya cocok sebagai penguat sinyal
kecil (pre amplifier).
Dalam aplikasinya, Penguat Common Base memainkan peran penting dalam
memperkuat sinyal tegangan pada frekuensi tinggi, terutama di jalur VHF dan jalur UHF.
Kelebihan lainnya adalah kemampuannya dalam meminimalkan efek umpan balik yang
dapat mengganggu stabilitas sistem. Dengan memiliki impedansi input yang tinggi,
penguat ini mampu menguatkan sinyal-sinyal kecil dengan presisi dan keakuratan yang
tinggi. Selain itu, sebagai buffer atau penyangga, Penguat Common Base membantu
menjaga kestabilan sinyal dalam berbagai aplikasi kelistrikan.
b. Penguat Common Collector
Penguat Common Collector merupakan salah satu jenis penguat yang memiliki
sifat khas sebagai penguat arus dengan menggunakan transistor. Dalam Penguat
Common Collector, transistor tersebut memiliki kaki Collector yang dihubungkan ke
ground, sehingga arus input dapat dimasukkan melalui kaki Base (B) atau basis, dan arus
output dapat diambil dari kaki Emitter transistor. Terdapat beberapa karakteristik yang
dapat diidentifikasi pada Penguat Common Collector, yaitu sebagai berikut:
1. Penguat Common Collector memiliki penguatan arus yang sama dengan faktor
penguatan arus HFE dari transistor yang digunakan.
2. Salah satu keunikan dari penguat ini adalah sinyal outputnya sefasa dengan sinyal input,
sehingga tidak mengalami perubahan fase seperti yang terjadi pada penguat Common
Emitter.
3. Penguat Common Collector sangat cocok digunakan sebagai penguat penyangga (buffer)
karena memiliki impedansi input yang tinggi dan impedansi output yang rendah.
4. Penguat ini memiliki penguatan tegangan yang sama dengan 1, yang berarti tegangan
outputnya setara dengan tegangan inputnya.
Penerapan Penguat Common Collector sangat bermanfaat dalam menguatkan
arus pada suatu sistem elektronik. Keunikan sinyal output yang sefasa dengan input
memungkinkan penggunaan penguat ini dalam aplikasi yang memerlukan konsistensi
fase. Dengan impedansi input yang tinggi, penguat ini mampu menerima sinyal dengan

akurasi tinggi tanpa mengganggu sumber sinyal aslinya. Selain itu, impedansi output
yang rendah memungkinkan penguat ini untuk mendorong beban dengan efisiensi yang
tinggi.

c. Penguat Common Emitter


Penguat Common Emitter merupakan jenis penguat yang memiliki sifat khas
sebagai penguat tegangan yang menggunakan transistor. Dalam Penguat Common
Emitter, transistor tersebut digunakan dengan kaki Emitter yang dihubungkan ke ground,
sehingga tegangan input dapat dimasukkan melalui kaki Base, dan tegangan output
diambil dari kaki Collector transistor. Terdapat beberapa karakteristik yang dapat
diidentifikasi pada Penguat Common Emitter, yaitu sebagai berikut:
1. Salah satu ciri khas penguat Common Emitter adalah stabilitas penguatannya yang
rendah karena sangat bergantung pada kestabilan suhu dan bias (pengaturan tegangan)
transistor.
2. Penguat ini rentan terhadap terjadinya osilasi karena adanya umpan balik positif, oleh
karena itu sering kali umpan balik negatif dipasang untuk mencegah osilasi yang tidak
diinginkan.
3. Sinyal output penguat Common Emitter memiliki fase yang berbalik sebesar 180 derajat
terhadap sinyal input, sehingga terjadi inversi fasa.
4. Penguat Common Emitter sering digunakan pada frekuensi rendah, terutama dalam
aplikasi sinyal audio.
Penerapan Penguat Common Emitter sangat berguna dalam memperkuat sinyal
tegangan pada frekuensi rendah, terutama dalam konteks sinyal audio. Meskipun
memiliki stabilitas penguatan yang rendah, penguat ini dapat dikontrol dengan baik
melalui pengaturan suhu dan bias transistor. Untuk mencegah osilasi yang tidak
diinginkan, seringkali digunakan umpan balik negatif untuk menjaga stabilitas sistem.
Selain itu, inversi fasa 180 derajat pada sinyal output memberikan fleksibilitas dalam
pengaturan fase dalam berbagai aplikasi kelistrikan.

Anda mungkin juga menyukai