Anda di halaman 1dari 6

AMPLIFIER

Dedy Yudha Christian Teknik Multimedia dan Jaringan Politeknik Negeri Jakarta

Abstrak- Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tengangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input.

I.

PENDAHULUAN

Penguat audio adalah alat yang digunakan untuk meningkatkan volume suara dengan daya rendah sehingga dapat digunakan dalam pengeras suara. Hal ini umumnya langkah terakhir dalam rantai umpan balik audio, atau gerakan suara dari input audio ke output audio. Ada berbagai aplikasi untuk teknologi ini yang meliputi penggunaannya dalam sistem alamat publik dan konser. Audio amplifier juga dapat menjadi penting bagi individu seperti yang digunakan dalam sistem suara di rumah. Bahkan, kartu suara komputer pribadi cenderung memiliki audio amplifier, berikut perkembangan amplifier dari awal mula ditemukan sampai yang terbaru dan akan terus berkembang.

vakum triode. Ini mekanisme tertentu berevolusi dari Audion, yang dikembangkan oleh De Forest. Berbeda dengan triode yang memiliki tiga unsur, Audion hanya memiliki dua dan tidak memperkuat suara. Kemudian pada tahun yang sama, triode, perangkat dengan kemampuan menyesuaikan pergerakan elektron dari filamen ke piring dan suara sehingga modulasi, diciptakan. Itu penting dalam penemuan radio AM pertama.

Gambar 1.1 Penguat audio pertama dibuat pada tahun 1906 oleh seorang pria bernama Lee De Forest dan datang dalam bentuk tabung

Gambar 1.2 Setelah Perang Dunia II, ada bergelombang teknologi karena kemajuan dikembangkan selama perang. Jenis awal dari audio amplifier yang terbuat dari tabung vakum atau katup. Contoh dari ini adalah amplifier Williamson, yang diperkenalkan pada tahun 1946. Pada saat itu, perangkat khusus ini dianggap canggih dan kualitas suara yang dihasilkan lebih tinggi dibandingkan dengan amplifier lain yang tersedia pada saat itu. Pasar untuk amplifier suara adalah kuat dan

katup-jenis perangkat dapat dimiliki dengan harga terjangkau. Pada tahun 1960, gramophones dan televisi membuat amplifier katup cukup populer.

tahun terakhir adalah MOSFET atau oksida logam semikonduktor transistor efek medan. Diciptakan oleh Julius Edgar Lilienfeld, pertama kali dikonseptualisasikan pada tahun 1925 dan memiliki kedua aplikasi sirkuit digital dan analog.

Gambar 1.6 II. Gambar 1.3 II.1 Pada 1970-an, teknologi katup digantikan oleh transistor silikon. Meskipun katup tidak benar dihapuskan sebagaimana dibuktikan oleh popularitas dari tabung sinar katoda, yang digunakan untuk aplikasi penguat, transistor silikon menjadi lebih dan lebih hadir. Transistor memperkuat suara dengan mengubah tegangan input audio melalui penggunaan semikonduktor. Alasan untuk preferensi transistor atas katup adalah bahwa mereka lebih kecil dan dengan demikian lebih hemat energi. Selain ini, mereka juga lebih baik untuk mengurangi tingkat distorsi dan lebih murah untuk membuat. PENGERTIAN Penguat (bahasa Inggris: Amplifier) adalah rangkaian komponen elektronika yang dipakai untuk menguatkan daya (atau tenaga secara umum). Dalam bidang audio, amplifier akan menguatkan signal suara yaitu memperkuat signal arus (I) dan tegangan (V) listrik dari inputnya menjadi arus listrik dan tengangan yang lebih besar (daya lebih besar) di bagian outputnya. Besarnya penguatan ini sering dikenal dengan istilah gain. Nilai dari gain yang dinyatakan sebagai fungsi penguat frekuensi audio, gain power amplifier antara 20 kali sampai 100 kali dari signal input. Jadi gain merupakan hasil bagi dari daya di bagian output (Pout) dengan daya di bagian inputnya (Pin) dalam bentuk fungsi frekuensi. Ukuran dari gain, (G) ini biasanya memakai decibel (dB). Dalam bentuk rumus hal ini dinyatakan sebagai berikut: G(dB)=10log(Pout/Pin)). Amplifier paling audio yang digunakan saat ini dianggap transistor solid state. Contoh dari hal ini adalah persimpangan bipolar transistor, yang memiliki tiga unsur terbuat dari bahan semikonduktor. Lain jenis amplifier yang digunakan dalam beberapa Pout adalah Power atau daya pada bagian output, dan Pin adalah daya pada bagian inputnya. Dalam bagian rangkaian amplifier pada proses penguatan audio ini terbagi menjadi dua kelompok bagian penting yaitu PEMBAHASAN

Gambar 1.5

bagian penguat signal tegangan (V) kebanyakan menggunakan susunan transistor darlington, dan bagian penguat arus susunannya transistor paralel dan masing-masing transisistor berdaya besar dan menggunakan sirip pendingin untuk membuang panas ke udara, sekarang ini banyak yang menggunakan transistor simetris komplementer. II.2 JENIS AMPLIFIER

Dalam penerapannya sebagai amplifier, terdapat beberapa jenis konfigurasi amplifier. Dalam halaman ini, akan dibahas tiga buah konfigurasi amplifier, yaitu amplifier kelas A, Kelas B dan kelas AB. Kelas dari amplifier ini dibedakan berdasarkan letak titik beban dari kerja transistor.

Titik beban transistor pada penguat kelas A diletakkan di antara titik A dan B, biasanya untuk menghasilkan kinerja yang baik maka titik beban diletakkan tepat di tengah-tengah garis beban. Hal ini memiliki maksud agar sinyal keluaran akan memiliki bentuk sinyal yang simetri antara siklus negatif dan positif. Supaya diperoleh titik beban yang tepat ditengah, maka VCE dirancang supaya sama besar dengan VCC/2. Untuk menghasilkan ini, maka IB dirancang supaya menghasilkan ICRC sama dengan VCC/2. Penguat kelas A dirancang untuk menguatkan sinyal-sinyal kecil. Sedangkan kekurangan dari penguat jenis ini adalah ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor akan tetap mengkonsumsi arus listrik. II.2.2 AMPLIFIER KELAS B . Berbeda dengan penguat kelas A, titik beban transistor penguat kelas B diletakkan pad titik B (titik cut-off). Dengan kondisi seperti ini, maka ketika tidak ada sinyal masukan, maka transistor tidak mengkonsumsi arus listrik. Penguat jenis ini dikenal juga sebagai penguat push-pull karena kerja dari pasangan transistor adalah bergantian. Penguat ini diterapkan sebagai penguat akhir, atau penguat sinyal besar. Ketika Vin berada dalam fasa positif maka hanya transistor NPN yang ON, sedangkan ketika sinyal Vin berada dalam fasa negatif maka hanya transistor PNP yang ON. Akan tetapi karena bias tegangan transistor berasal dari sinyal Vin, maka sinyal ini akan terpotong oleh tegangan VBE, sehingga sinyal keluarannya akan mengalami kecacatan (distorsi). II.2.3 AMPLIFIER KELAS AB Untuk mengatasi permasalahan distorsi pada penguat kelas B, maka dibuatlah penguat kelas AB. Penguat ini memiliki titik beban

Gambar 2.1

Gambar 2.2

II.2.1 AMPLIFIER KELAS A

yang berada sedikit di atas titik B, yaitu transistor dalam kondisi dibias dengan tegangan ambang sebesar VBE. Dalam kondisi ini, maka dalam keadaan tanpa sinyal Vin, transistor tidak mengkonsumsi arus listrik. Sedangkan ketika Vin muncul maka sinyal ini tidak terpotong oleh tegangan VBE sehingga sinyal keluarannya tidak mengalami distorsi. III. III.1 MACAM - MACAM AMPLIFIER Gambar 3.1 GAIN CLONE LM3886 III.2 Gain clone LM3886, TDA7294 Sesuai dengan fungsi/ aplikasi pada datasheetnya, amplifier ini lebih cocok untuk ruangan kamar karena dayanya sekitar 50watt-an. Aplikasinnya ada di high-end tv dan surround sound. Keduanya bekerja pada kelas AB. TDA7294 sudah menggunakan sepasang mosfet sebagai finalnya, sedangkan LM3886 masih menggunakan transistor biasa. Pengetesan... Dengan speaker mulai 6" sampai 15" nada bass cukup pas-pasan, menggunakan dua speaker bassnya baru terasa nambah. Amplifier ini low noise dan low gain sehingga haus sinyal input. Sinyal input harus diperkuat dengan rangkaian super galaxy ditambah tone control, kalau tidak begini nada bass sungguh pas-pasan. low noise, hampir seperti pada kondisi power off. Saya mencobanya pada PCB stereo. catu daya 24v ct 24v, daya output kiri-kira sebesar OCL. Soal respon frekuensi jangan diragukan. Yang perlu diingat adalah bodi case terhubung ke jalur supply negatif, jadi jangan lupa untuk memasang isolatornya. OCL Rangkaian ini cukup populer. Biarpun orang- orang banyak yang mengucilkan power ini, saya masih memakai power ini. Mereka bilang transistor 2N3055 model jengkol bersuara kasar. kalau melihat datasheetnya dan membandingkannya dengan MJ2955 mungkin ya. Tetapi hasil tes justru bagus. Suara treble halus, medium jernih, kenceng, bass lumayan. Saya tes dihalaman yang luas pakai ACR C1230, suara bagus, nada bas memang kurang, kekurangan ini ada di speaker bukan di power. Speaker ganti dengan black magic dan sedikit modifikasi pada box-nya nada bassnya baru keluar. Sampai saat ini saya belum menemukan power amplifier rakitan yang lebih bagus dari amplifier ini. Rangkaian paling sederhana dan harga murah meriah. Daya output bisa disesuaikan dengan nilai supply-nya, kecil sekitar 70 Watt dengan supply 32V ct. Input supply mulai dari18v sampai 32v. PA ini digeber panas sampai solderan meleleh dan kabel lepas. Pasang lagi kabel, Ok lagi. Ini kelebihan PA OCL transistor model jengkol. PA ini optimal untuk men-drive speaker 12". Untuk speaker lebih dari 12", bisa kita gunakan amplifier yang ber-supply lebih dari 32 volt.

Gambar 3.2

Menurut percobaan amplifier ini hampir sama dengan OCL. Kelebihannya suara yang lebih halus. Kualitas suara diserahkan ke merek IC ini (Sanyo), kita tinggal memasang komponen luarnya saja. Sayangnya kualitas IC STK yang ada di pasaran diragukan. Bodinya seperti terbuat dari bahan plastik biasa bukan plastik karbon. Harganya sekitar 35 ribu. Toko yang lain malah bilang sudah tidak dijual lagi termasuk pcb-nya, karena IC STK yang asli harganya lebih dari 100 ribu. IC STK versi kecil dari sanyo, LA4440.

III.3

MOFSET, CRESSCENDO, AXL

Amplifier ini cocoknya untuk lapangan. Untuk ruangan sungguh sayang listrik. Setingan panas, watt mungkin kurang dari OCL. Amplifier ribet dan transistor mosfet mahal ini tidak saya sukai karena tidak jauh beda dengan amplifier rata-rata. Gain bass kecil mirip power amplifier IC. Maksud PA ini yang diunggulkan adalah di nada treble yang bening pada level volume tinggi . III.4 MOFSET, CRESSCENDO, AXL

Gambar 3.3 III.6 BLAZER

Amplifier ini cocoknya untuk lapangan. Untuk ruangan sungguh sayang listrik. Setingan panas, watt mungkin kurang dari OCL. Amplifier ribet dan transistor mosfet mahal ini tidak saya sukai karena tidak jauh beda dengan amplifier rata-rata. Gain bass kecil mirip power amplifier IC. Maksud PA ini yang diunggulkan adalah di nada treble yang bening pada level volume tinggi . III.5 STK

Sering dipakai organ tunggal, hampir semua menggunakan ini. Saya rakit 2 blok mono dengan satu trafo, hasil suara tanpa dengung, ok-ok saja. Dengan penambahan kit master mixer/giga bass output bisa mencapai 400 Watt. Jika output dibebankan ke lampu 63v450w lampu menyala putih dan putus. Saya menggunakan trafo 10A/56V atau sekitar 600Watt-an. Karakteristik dari amplifier ini diklaim ngebass tetapi kurang detail di mid & treble, ini sifat dari transistor final yang dipasang secara common emitor (maksud saya supply masuk ke kaki emitor, mohon koreksi), sehingga output jalur speaker keluar dari kaki kolektor.

III.7

POWER AMPLIFIER 600W

IV.

KESIMPULAN

Power amplifier 600W dengan IC LM741 meniru ronica dengan modifikasi ngarang Transistor final sering jebol karena kelebihan satu tingkat transistor penguat (darlington). Banyak yang salah pengertian. Sebenarnya rangkaian ini dimaksudkan untuk transistor final yang besar ber-gain rendah dan dipasang dengan jumlah banyak (misal 5 pasang), tetapi orang-orang malah memasangnya cuma 1 atau 2 pasang saja, jelas transistor final sering mati.

Perkembangan dan ide kreativitas manusia dapat membuat terus banyaknya jenis dan macamnya amplifier berikutnya dan juga berkat terus berkembangnya teknologi dalam bidang komputer itu yang memungkinkan timbulnya generasi amplifier. Keinginan manusia mendapat kepuasan terhadap suara membuat pola fikir manusia terus berkembang untuk menciptakan dan memodifikasi amplifier yag ada. Bukan hanya terbatasa pada kepuasan semata, namun juga kepada keuntungan dari kebutuhan manusia itu sendiri. V. REFERENSI

Gambar 3.4

http://audiorakitan.com/index.php?o ption=com_content&view=article&id=90:je nis-jenis-amplifier&catid=45:artikel-umumaudio-dan-produk&Itemid=58 http://couplies.mywapblog.com/mac am-macam-power-amplifier-pa.xhtml http://www.google.co.id/imgres

Anda mungkin juga menyukai