Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PRATIKUM AUDIO DAN RADIO


LOW PASS FILTER

NAMA :LENI PUSPITASARI


NIM/BP:1201907/2012
GROUP:1E1
PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRONIKA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI PADANG

A. TUJUAN
1. Menyusun rangkaian op-amp sebagai rangkaian filter.
2. Mempelajari hubungan amplitudo dan fase antara isyarat masukan dan isyarat
keluaran sebagai fungsi frekuensi.
3. Melihat respon frekuensi rangkaian terhadap frekuensi tinggi dan rendah.

B. ALAT DAN BAHAN


1. Power supply.
2. AFG.
3. Osiloskop.
4. Multimeter.
5. Kabel probe x 2
6. Breadboard.
7. IC LM741 x 1
8. C 10 nF x 3
9. Resistor 12K x 1
10. Resistor 22K x 2
11. Resistor 6K8 x 1

C. TEORI DASAR

Sebuah tapis/filter merupakan sebuah jaringan rangkaian yang didesain agar dapat
melewatkan isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat
diloloskan disebut pita lolos (pass band filter) da daerah frekuensi dimana isyarat ditolak
disebut pita henti (stop band filter). Filter dengan pita lolos pada frekuensi rendah disebut
filter lolos rendah (low pass band filter = LPF), sedangkan untuk pita lolos pada
frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi (high pass band filter = HPF). Kita dapat juga
mendesain filter dengan pita henti pada frekuensi rendah dan frekuensi tinggi. Pada
bagian ini kita akan mempelajari filter lolos rendah dan tinggi dengan menggunakan opamp dan akan melihat respon frekuensi audio terhadap filter.
LOW PASS FILTER

Low Pass Filter memiliki tegangan output konstan dari DC (0Hz), sampai frekuensi
Cut-off ditentukan, (c) titik. Titik frekuensi cut-off adalah 0,707 atau-3dB (dB =-20Log
Vout / Vin) dari gain tegangan diizinkan untuk lulus. Rentang frekuensi "di bawah" ini
c cut-off point umumnya dikenal sebagai Band Pass sebagai sinyal input diperbolehkan
untuk melewati filter. Rentang frekuensi "di atas" titik cut-off umumnya dikenal sebagai
Band Stop sebagai sinyal input diblokir atau dihentikan dari melewati.
Sebuah rangkaian sederhana untuk low pass filter dapat dibuat dengan menggunakan
sebuah resistor tunggal di seri dengan kapasitor non-terpolarisasi tunggal (atau komponen
reaktif tunggal) di sebuah sinyal input Vin, sementara output sinyal Vout diambil dari
seluruh kapasitor. Frekuensi cut-off atau-3dB, dapat ditemukan dengan menggunakan
rumus,
c = 1 / (2RC)
Sudut fase dari sinyal output pada c dan-45o untuk Low Pass Filter. Keuntungan dari
filter atau penyaring dalam hal ini, umumnya dinyatakan dalam Decibel dan merupakan
fungsi dari nilai output dibagi dengan nilai input yang sesuai dan diberikan sebagai:

dB = 20 log10

Vo
Vi

Jika Vo > Vi; terjadi penguatan, nilai dB merupakan nilai positif.

Jika Vo < Vi; terjadi pelemahan (atenuasi), karena dB-nya menjadi negatif.

Aplikasi pasif Filter Low Pass berada di amplifier audio dan sistem speaker untuk
mengarahkan sinyal frekuensi bass yang lebih rendah untuk speaker bass yang lebih
besar atau untuk mengurangi noise frekuensi tinggi atau "mendesis" distorsi jenis. Bila
digunakan seperti ini di aplikasi audio filter lolos rendah kadang disebut "high-cut", atau
"cut treble" filter. Jika kita membalikkan posisi dari resistor dan kapasitor dalam
rangkaian sehingga tegangan keluaran sekarang diambil dari resistor, kita akan memiliki
sirkuit yang menghasilkan frekuensi output kurva respons yang sama dengan yang dari
Filter High Pass, dan ini dibahas di tutorial berikutnya.
Singkatnya Filter Low Pass (LPF) adalah sebuah rangkaian yang tegangan
keluarannya tetap dari DC naik sampai ke suatu frekuensi cut-off fc. Bersama naiknya
frekuensi di atas fc, tegangan keluarannya diperlemah (turun). Low Pass Filter adalah
jenis filter yang melewatkan frekuensi rendah serta meredam atau menahan frekuensi
tinggi.

Gambar 1. Kurva Umum Karakteristik Filter Lolos-Bawah

Keterangan :
Vo
(dB)
Vi

= amplitude response (tanggap amplitudo), satuannya deci Bell

fc

= cutoff frequency

Filter ini akan menahan semua sinyal yang frekuensinya di bawah frequency cutoff serta akan
meneruskan sinyal di atasnya.
HIGH PASS FILTER

HPF ( Filter Lolos Tinggi ) ialah filter yang outputnya hanya meloloskanfrekuensi
tinggi di atas frekuensi cut- off. Di bawah frekuensi output idealnya tidak ada. Pada HPF
pasif ternormalisasi akan terjadi perubahan dari induktor menjadi kapasitor dan sebaliknya,
sedangkan pada HPF aktif ternormalisasi terjadi perubahan dari resistor menjadi kapasitor
dan juga sebaliknya.
Contoh sederhana datang dari konversi filer bernilai tinggi terus-waktu di atas untuk
realisasi diskrit-waktu.. Artinya, perilaku-waktu dapat terus menerus terdiskritisasi Dari
rangkaian pada Gambar 1 di atas, menurut Hukum Kirchoff dan definisi kapasitansi :
Vout (t) = I (t) R

(V)

Qc (t) = C ( Vin(t) Vout(t)

(Q)

I (t) = dQc/ dt
di mana c Q (t) adalah muatan disimpan dalam kapasitor pada waktu t. Mensubstitusikan
Persamaan (T) ke dalam Persamaan (I) dan kemudian Persamaan (I) ke dalam Persamaan (V)
.
Filter High Pass memperlemah tegangan keluaran untuk semua frekuensi di bawah
frekuensi cutoff fc. Di atas fc, besarnya tegangan keluaran tetap. Garis penuh adalah kurva
idealnya, sedangkan kurva putus-putus menunjukkan bagaimana filter-filter high pass yang
praktis menyimpang dari ideal. Pengertian lain dari High Pass Filter yaitu jenis filter yang
melewatkan frekuensi tinggi serta meredam/menahan frekuensi rendah.

Gambar 5 Kurva Karakteristik Filter Lolos-Tinggi Secara Umum

D. LANGKAH KERJA

Rang. Low Pass Filter

1. Menyusun rangkaian op-amp filter lolos rendah seperti gambar di bawah ini,dengan
pencatu

daya

LM741

dengan

memasang

dua

baterai

atau

sunber

DC

variabel( tegangan CT 9V)


2. Menghitung prediksi frekuensi 3 dB rangkaian diatas tersebut dengan menggunakan
rumus F

3dB

= 1/2 . 3.14 RC. Dengan menggunakan harga C = 0,01 F dan harga R =

22 k.
3. Menghitung

besar penguatan AV dimana

AV = Vo / Vi = 1+R2/R1.dengan

memasang harga R1 = 12 k dan R2 = 6,8 k.


4. Mengatur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1kHz dengan ampliudo 2 Vp-p
dengan menghubungkan isyarat masukan ke Ch.1 dan isyarat keluaran ke Ch.2
osiloskop, kemudian hitunglah nilai Vi,Vo, dan AV. Setelah itu tentukan beda fasa
antara isyarat masukan dan keluaran.
5. Mengulangi langkah ke 4 untuk beberapa frekuensi yang lain.

E. HASIL PENGAMATAN
2. Prediksi frekuensi

F3dB =

= 3,14.20 k

=7961,7 Hz
=7,96 KHz

3. Besar penguatan AV =

= 1+

=1+

=1,56
4. Dengan menggunakan AFG besar Vo,Vi,dan AV adalah
Vi

= 1,2 x 20 mV
=0,024 Vp-p

Vo

= 1,6 x 50 Mv
=0,08Vp-p

Av

=20 log

=20 log

=20 log 0,3


=20 x 0,52
=10,4 dB
Beda fasa isyarat masukan dan isyarat keluaran = 45

Ch 1 isyarat masukan
a. Time/div = 1 MS
b. Volt/div

= 1,6 x 50 mV

c. Vi

= 0,08V

Ch 2 isyarat keluaran
a. Time/div = 1 MS
b. Volt/div

= 0,6 X 20 mV

c. Vo

= 0,012V

Beda fasa antara isyarat masukan dan keluaran = 90


No
1
2
3
4

Frekuensi masukan (Hz)


20
50
100
300

Vi (Vp-p)
2 x 50 mV
2 x 50 mV
2 x 50 mV
2 x 50 mV

500

2 x 50 mV

700

2 x 50 mV

800

2 x 50 mV

Vo (Vp-p)
0,4 x 50 mV
0,3 x 50 mV
0,4 x 50 mV
0,3x 50 mV
0
0
0

Vo /Vi (V)
0,2 V
0,15 V
0,2 V
0,15 V

25
25
45
45

45

1000

2 x 50 mV

1200

2 x 50 mV

10

2000

2 x 50 mV

11

3000

2 x 50 mV

12

10000

2 x 50 mV

13

50000

2 x 50 mv

0
0
0
0
0
0

KESIMPULAN
1. Semakin besar nilai frekuensi maka Av nya semakin rapat,dan bentuk
gelombangnya rapat.

2. Low Pass Filter adalah jenis filter aktif yang melewatkan sinyal frekuensi
rendah serta meredam atau menahan sinyal frekuensi tinggi, Low Pass Filter
akan konstans dari input 0 Hz sampai cut off frequensi tinggi.

3. Frekuensi cut-off atau-3dB, dapat ditemukan dengan menggunakan rumus,


c = 1 / (2RC)
4. Aplikasi pasif Filter Low Pass berada di amplifier audio dan sistem speaker
untuk mengarahkan sinyal frekuensi bass yang lebih rendah untuk speaker
bass yang lebih besar atau untuk mengurangi noise frekuensi tinggi atau
"mendesis" distorsi jenis.

Anda mungkin juga menyukai