FAKULTAS TEKNIK
FILTER AUDIO
HIGH PASS FILTER
A. TUJUAN
1. Menyusun rangkaian op amp sebagai rangkaian filter.
2. Mempelajari hubungan amplitude dan fase antara isyarat masukan dan isyarat keluaran
sebagai fungsi frekuensi.
3. Melihat respon frekuensi rangkaian terhadap frekuensi tinggi dan rendah.
C. TEORI PENDUKUNG
Sebuah tapis/ filter merupakan sebuah jaringan yang didesain agar dapat melewatkan
isyarat daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat diloloskan disebut pita
lolos ( pass band filter ) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti ( stop
band filter ). Filter dengan pita lolos pada frekuensi rendah disebut pita lolos rendah ( low pass
band filter = LPF ) sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi
( high pass band filter = HPF ).dapat juga mendesain filter denganpita henti pada frekuensi
rendah dan pada frekuensi tinggi.
High Pass Filter
Prinsip kerja dari filter high pass adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar
komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi
kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang
rendah.
Prinsip kerja rangkaian filter lolos atas atau high pass filter (HPF) dengan RC dapat
diuraikan sebagai berikut: apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan
frekuensi diatas frekuensi cut-off (c) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian
melalui komponen C.
Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau high
pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi cut-off (c) maka sinyal input tersebut akan
dilemahkan dengan cara dibuang ke ground melalui komponen R.
Frekuensi resonansi dari filter high-pass mengikuti nilai time constant () dari rangkaian
RC tersebut.
Grafik karakteristik dari high pass filter (HPF) atau filter lolos atas dengan komponen RC
dapat digambarkan dengan perbandingan antara tegangan output filter terhadap frekuensi yang
diberikan kepada rangkaian filter high pass (HPF) tersebut. Untuk lebih jelasnya grafik
karakteristik filter high pass (HPF) ditunjukan pada gambar berikut:
1. Menyusun rangkaian op amp filter lolos rendah seperti terlihat pada gambar 1. Dan
filter lolos tinggi seperti terlihat pada gambar 2. Pencatu daya LM741 dibuat dengan
memasang dua baterai atau sumber DC variabel ( tegangan CT 9 Volt ).
Rangkaian HPF
mengikuti F3dB = 1/2 RC. Dengan menggunakan harga C = 0,01 uF dan harga R = 22 k,
dapat
memprediksi
frekuensi
dB
rangkaian
tersebut
sebesar
F 3dB
Hz.
3. Besarnya penguatan filter ini ditentukan oleh pemasangan resistor R1 dan R2 dimana AV
= Vo / Vi = 1 + R2 / R1. Dengan memasang R1 = 12 k dan R2 = 6,8 k, kita dapat
penguatan sebesar AV = ..
4. Dimana menggunakan AFG, atur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1 kHz dengan
amplitude 2 Vp p. hubungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan isyarat keluaran
ke Ch.2. pembacaan pada osiloskop adalah
Vi = .Vp p,
Vp p. V A =
Vo =
Beda fase antara isyarat masukan dan keluaran =o. tampilkan isyarat
masukan dan keluaran yang ada pad osiloskop adalah ( buat satu gelombang saja ) :
1. Frekuensi
Masukan
1
100
2
300
500
700
800
1.000
1.200
2.000
3.000
10
10.000
11
50.000
(o)
Vi
(Vp-p)
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
Vo
(Vp-p)
2,6 x 200 mV
0,52 V
2,1 x 2 V
4,2 V
2,1 x 5 V
10,5 V
Vo/Vi
0,52 / 18 V
0,0289
4,2 / 18 V
0,233
10,5 / 18 V
0,583
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,6 x 5 V
18 V
3,1 x 5 V
15,5 V
3,2 x 5 V
16 V
3,1 x 5 V
15,5 V
3,1 x 5 V
15,5 V
3,2 x 5 V
16 V
7,6 x 2 V
15,2 V
7,6 x 2 V
15,2 V
7,8 x 2 V
15,6 V
15,5 / 18 V
0,8611
16 / 18 V
0,89
15,5 / 18 V
0,86
15,5 / 18 V
0,86
16 / 18 V
0,89
15,2 / 18V
0,84
15,2 / 18V
0,84
15,6 / 18 V
0,87
272,50
270o
250o
272,50
272,50
272,50
272,50
272,50
337,5o
348o
5. Ulangi langkah 4 untuk beberapa frekuensi lain dan lengkapi table berikut.
Frekuensi
Masukan
100
FREKUENSI
MASUKAN 2.000
E. Analisa Rangkaian
3Db mengikuti F3db=1/2 RC.dengan menggunakan harga C = 1uF dan harga R = 500
kita dapat memprediksi
= ...............................................Hz.
Diketahui : C= 0,01 uf
F3db = 1/2 . .R.C
= 1/2.3,14.500.1.10-6
= 1/6,28.5.10-4
= 104/31,4
R= 20 k
=318 Hz
2. Langkah 3: Besarnya penguatan filter ini ditentukan oleh pemasangan resistor R1 dan R2
dimana AV = Vo / Vi = 1 + R2 / R1. Dengan memasang R1 = 12 k dan R2 = 6,8
K,kita dapat penguatan sebesar AV = .........................
AV =
=1+
R1 = 12 K
R2 = 6,8 K
AV = 1 +
AV = 1 +
AV = 1,56 dB
3.Langkah 4: Dengan menggunakan AFG,atur frekuensi isyarat sinusoida masukan Vi = 1
kHz dengan am plitudo 2 Vp p.gabungkan isyarat masukan ke Ch.1 osiloskop dan isyarat
keluaran ke Ch.2. pembacaan pada osiloskop adalah VI = 7 Vp p,Vo = 0,14 Vp p.AV
= .....................................................
AV = 20 log 10 (
AV = 20 log 10 (
AV = 20 log 10.0,02
AV = 0,4 Db
F. KESIMPULAN
Pada Praktek, Rangkaian High Pass Filter (HPF) akan mulai memotong sinyal Output pada
respon frekuensi sekitar 600-800 Hz
Filter terbagi atas tiga macam di antaranya LPF atau ( low pass filter) yang berfungsi
sebagai perangkat untuk melewatkan frekuensi rendah dan menghentikan frekuensi
tinggi,selanjutnya HPF atau (high pass filter) yang berfungsi sebagai perangkat untuk
melewatkan frekuensi tinggi dan menghentikan frekuensi rendah kemudian BPF atau ( band pass
filter)yang berfunsi secara variabel yakni bisa melewatkan frekuensi tinggi maupun rendah
sesuai dengan kebutuhan,
Sebuah tapis/ filter merupakan sebuah jaringan yang didesain agar dapat melewatkan
isyarat pada daerah frekuensi tertentu. Daerah frekuensi dimana isyarat dapat diloloskan disebut
pita lolos ( pass band filter ) dan daerah frekuensi dimana isyarat ditolak disebut pita henti ( stop
band filter ). Filter dengan pita lolos pada frekuensi rendah disebut pita lolos rendah ( low pass
band filter = LPF ) sedangkan untuk pita lolos pada frekuensi tinggi disebut filter lolos tinggi
( high pass band filter = HPF ).dapat juga mendesain filter denganpita henti pada frekuensi
rendah dan pada frekuensi tinggi. Pada bagian ini akan mempelajari filter lolos rendah dan tinggi
dengan menggunakan op amp dan akan melihat respon frekuensi audio terhadap filter.
Prinsip kerja dari filter high pass adalah dengan memanfaatkan karakteristik dasar
komponen C dan R, dimana C akan mudah melewatkan sinyal AC sesuai dengan nilai reaktansi
kapasitifnya dan komponen R yang lebih mudah melewatkan sinyal dengan frekuensi yang
rendah.
Apabila rangkaian filter high pass ini diberikan sinyal input dengan frekuensi diatas
frekuensi cut-off (c) maka sinyal tersebut akan di lewatkan ke output rangkaian melalui
komponen C. Kemudian pada saat sinyal input yang diberikan ke rangkaian filter lolos atas atau
high pass filter memiliki frekuensi di bawah frekuensi cut-off (c) maka sinyal input tersebut
akan dilemahkan dengan cara dibuang ke ground melalui komponen R.