Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

Nama/NPM NPM Fak/Prog. Studi Group No. & Nama Percobaan Minggu Percobaan Tanggal Percobaan : Cecilia Ratna P S : 1206244586 : Teknik / Teknik Sipil : Group B7 : KR02 Calori Work : Ke-3 : 17 Oktober 2012

Laboratorium Fisika Dasar UPP IPD Universitas Indonesia

KR02 - Calori Work


A. Tujuan
Menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor.

B. Alat
1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan 2. Kawat konduktor ( bermassa 2 gr ) 3. Termometer 4. Voltmeter dan Ampmeter 5. Adjustable power supply 6. Camcorder 7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis

C. Teori
Hukum kekekalan energi menyatakan energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat berubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali ini akan dilakukan pengkonversian energi dari energi listrik menjadi energi panas.

Energi listrik dihasilkan oleh suatu catu daya pada suatu konduktor yang mempunyai resistansi dinyatakan dengan persamaan :

Dimana W = energi listrik ( joule ) v = Tegangan listrik ( volt ) i = Arus listrik ( Ampere ) t = waktu / lama aliran listrik ( sekon )

Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kapasitas kalor (C) : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur suatu benda atau sampel bahan sebesar 1 Co. Q = C T Kapasitas panas dari beberapa benda, sebanding dengan massanya, maka lebih mudah bila didefinisikan kalor jenis, c : Kalor jenis (c) : jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan temperatur dari 1 gr massa bahan sebesar 1 Co. Q = m c T T2 Bila harga c tidak konstan : Q = m c dT T1 Energi kalor yang dihasilkan oleh kawat konduktor dinyatakan dalam untuk kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikan suhu zat dinyatakan dengan persamaan :

Q = m c (Ta - T) Dimana Q = Jumlah kalor yang diperlukan ( kalori ) m = massa zat ( gram ) c = kalor jenis zat ( kal/gr0C) Ta = suhu akhir zat (K) T= suhu mula-mula (K)

Sebuah kawat dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan energi kalor. Perubahan temperatur yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat dirubah sehingga perbuahan temperatur dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan.

D. Cara Kerja
Eksperimen rLab ini dapat dilakukan dengan meng-klik tombol rLab di bagian bawah halaman ini. 1. Mengaktifkan Web cam ! (klik icon video pada halaman web r-Lab) ! 2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor ! 3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button disebelahnya. 4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan dan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik selama 10 detik dengan cara mengklik icon ukur! 5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, menunggu hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0 . 6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2 dan V3

E. Pengolahan Data
a. Pada saat V0
Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 V 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Temp 16.5 16.5 16.5 16.5 16.5 16.5 16.6 16.6 16.5 16.5

b. Pada saat V1 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 35.48 V 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 0.67 Temp 16.6 16.6 16.9 17.1 17.2 17.4 17.5 17.6 17.8 17.9

c. Pada saat V2 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 51.79 51.79 51.79 51.79 51.90 51.79 51.90 51.79 51.79 51.79 V 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 1.62 Temp 17.9 18.2 19.0 19.9 20.9 21.7 22.4 23.1 23.6 24.2

d. Pada saat V3 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 42.43 42.43 42.43 42.55 42.43 42.55 42.43 42.43 42.55 42.43 V 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 1.08 Temp 23.4 23.1 23.0 22.9 22.9 22.9 23.0 23.0 22.9 22.9

F. Tugas & Evaluasi


1. Berdasarkan data yang di dapat , Buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor. Grafik T vs t pada V0 (V=0.00)

Grafik Hubungan Suhu dengan Waktu


16,62 16,6 16,58 Suhu 16,56 16,54 16,52 16,5 16,48 16,46 16,44 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Grafik T vs t pada V1 (V=0.67)

Grafik Hubungan Suhu dengan Waktu


18 17,5 17 16,5 16 15,5 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Suhu

Grafik T vs t pada V2 (V=1.62)

Grafik Hubungan Suhu dengan Waktu


30 25 20 Suhu 15 10 5 0 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

Grafik T vs t pada V3 (V=1.08)

Grafik Hubungan Suhu dengan Waktu


23,5 23,4 23,3 23,2 Suhu 23,1 23 22,9 22,8 22,7 22,6 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30

2. Untuk tegangan V1 , V2 dan V3 , hitunglah nilai kapasitas panas ( c ) dari kawat konduktor yang digunakan. Pada V1
Diketahui: v = 1,62 V i = 35,48 mA T = 0,74c

t = (30-3) s = 27 s massa = 2 gram Ditanya : C Dijawab:

= 0,67 . 35,48 . 27. 0,239 = 153,4 . kal

C = 105,3 / (17,26-16,52) = 142,30 kal/c

Pada V2
Diketahui: v = 1,62 V i = 51,81 mA T = 21,09 - 16,52 = 4,57c t = (30-3) s = 27 s massa = 2 gram Ditanya : C Dijawab:

= 1,62 . 51,81 . 27. 0,239 = 541,6 kal

C = 541,6 / 4,57 = 118,5 kal/c

Pada V3
Diketahui: v = 1,08 V i = 42,47 T = 23- 16,52 = 6,48c t = (30-3) s = 27 s massa = 2 gram Ditanya : C Dijawab:

= 1,08 . 42,47 . 27. 0,239 = 296 kal

C = 296 / 6,48 = 45,6 kal/c

kal/c

Maka, kapasitas kalor yang digunakan pada percobaan ini adalah:


kal/c

3. Berdasarkan nilai c yang saudara peroleh, tentukan jenis kawat konduktor yang digunakan. C = 102,13 kal/c Maka c (kalor jenis) adalah kapasitas kalor per massa

Berdasarkan literature c perak =

perak = 55.2 kal/grC0

Kesalahan literatur :

Jadi, jenis kawat yang digunakan adalah perak. 4. Berilah analisis dari hasil percobaan ini. a. Analisis grafik Pada grafik yang didapat dari hasil percobaan Calori Work, dapat dilihat bahwa bahwa perubahan suhu berbanding lurus dengan besar tegangan yang diberikan. Pada grafik T vs t yang pertama (V0), garis hampir menunjukkan garis lurus karena seharusnya temperature tidak akan berubah karena tidak ada energy yang dialirkan. Hal ini karena tidak ada tegangan yang diberikan atau tegangan = 0. Tetapi garis tidak menunjukkan garis yang lurus, hal ini disebabkan karena terjadinya kesalahan dalam melakukan percobaan. Begitu juga dengan grafit T vs t yang kedua dan ketiga (V1 dan V2), kedua grafik ini hampir menunjukkan garis lurus, tetapi dari grafik ini terlihat jelas bahwa waktu tegangan sebanding dengan temperature. Berbeda dengan grafik keempat (V3), sebenarnya grafik ini juga menunjukkan bahwa temperature dengan tegangan berbanding lurus, dalam grafik hampir lurus, tetapi yang ditunjukkan dari grafik keempat ini adalah bila tegangan mengalami penurunan begitu juga dengan temperatur. Hampir semua grafik yang didapat dari hasil percobaan menunjukkan garis lurus atau linear, sehingga dapat kita simpulkan bahwa perubahan suhu berbanding lurus dengan besar tegangan yang diberikan. Tetapi tidak sepenuhnya garis yang terbentuk membentuk garis lurus (linear), hal ini disebabkan oleh berbagai macam kesalahan yang terjadi selama percobaan.

b. Analisis percobaan Pada percobaan remote lab ini praktikan berkesempatan untuk melakukan percobaan dengan judul Calori Work. Percobaan Calori Work ini bertujuan untuk menghitung nilai kapasitas kalor suatu kawat konduktor. Percobaan Calori Work ini adalah percobaan pengaliran listrik pada jenis kawat tertentu untuk membuktikan kebenaran hokum kekekalan energy. Dimana hukum itu mengatakan bahwa energi tidak akan hilang tetapi energi dapat berubah bentuk. Energi yang akan dirubah melalui percobaan calory work ini adalah energy listrik, yang akan diubah menjadi energi panas. Untuk memulai percobaan, praktikan harus log in ke eLaboratory dan juga login ke remote lab. Setelah berhasil masuk ke r lab, praktikan diharuskan untuk mengaktifkan webcam. Agar memudahkan dalam penvisualisasian pengunaan alat serta bagaimana cara kerja alat. Selain itu agar praktikan dapat melihat suhu yang tertera. Hal ini bertujuan agar praktikan dapat melihat perubahan suhu yang terjadi sehingga sebelum praktikan merubah tegangan, suhu kembali pada suhu awal. Setelah itu praktikan melanjutkan percobaan dengan cara mengganti tegangan dengan V0, V1, V2, serta V3. Kemudian nyalakan power supply dan ukur. Pada percobaan ini data diambil dengan interval 3 detik selama 10 kali tiap tegangan. Pada tegangan pertama, yaitu 0 volt terlihat bahwa temperature tidak memliki perubahan yang signifikan. Walaupun sempat naik, tetapi kemudian temperatur stabil kembali dan kemudian turun dan kembali ke temperatur awal dan stabil kembali. Perubahan temperatur yang hampir tidak terjadi ini menunjukkan bahwa ketika tegangan = 0, tidak ada energi yang dihasilkan. Hal ini sesuai dengan W=v.i.t. Dimana ketika 0 dimasukkan sebagai pengganti V, hasilnya adalah 0, yang berarti energi = 0 atau tidak ada energi yang dihasilkan. Kemudian pada V1, V2, dan V3, tegangan selalu naik, kecuali pada V3. Pada saat tegangan naik ini dapat dilihat bahwa temperatur juga selalu menunjukkan penambahan suhu. Begitu juga dengan arus, bila tegangannya dinaikkan, arus juga menunjukkan penambahan angka. Dan ketika tegangan diturunkan (pada V3), terlihat bahwa temperature pun menurun seiring berjalannya waktu. Arus juga ikut menurun ketika tegangan diturunkan. Dari percobaan tersebut dapat dikatakan bahwa temperature dan tegangan sebanding. Karena ketika tegangannya dinaikkan, temperature pun selalu menunjukkan kenaikan angka. Namun ketika tegangan diturunkan, temperature menunjukkan penurunan. Hal itu juga terjadi

pada arus. Hal ini menunjukkan bahwa tidak hanya tegangan dan temperature saja yang berbanding lurus, tapi juga arus.

c. Analisis data Dari percobaan Calori Work yang telah dilakukan, didapatkan data-data yang kemudian diolah dan dapat dikatakan bahwa arus, temperature, dan tegangan berbanding lurus. Hal ini sesuai dengan yang dinyatakan dalam hukum kekekalan energy

Selain itu, praktikan juga mendapatkan nilai kapasitas kalor kawat konduktor:
1. V = 0,67; C = 142,30 kal/c 2. V = 1,62; C = 118,5 kal/c 3. V = 1,08; C = 45,6 kal/c

Pada percobaan ini pula, praktikan mendapatkan jenis bahan yang digunakan sebagai kawat konduktor dengan nilai kapasitas kalor kawat konduktor. Dengan pendekatan nilai kalor jenis praktikan menentukan bahan apa ang digunakan. Didapatkan nilai kalor jenis sebesar 51,065 kal/grc. Dengan pendekatan nilai kalor jenis, berdasarkan literature, nilai kalor jenis
yang didapat praktikan mendekati nilai kalor jenis perak, yaitu sebesar 55,2 kal/grc. Sehingga praktikan menyimpulkan bahwa jenis kawat yang digunakan adalah perak dengan kesalahan literature sebesar 7.49%.

G. Kesimpulan
Jenis kawat yang digunakan dalam percobaan ini adalah kawat perak dengan kesalahan relative sebesar 7.49% Kapasitas kalor suatu bahan dapat dicari menggunakan percobaan ini dan menggunakan
persamaan-persamaan sebagai berikut : W = v.i.t W=Q Q = m.c. T

C = m.c C = Q/T

Dari percobaan ini terlihat bahwa waktu tegangan dan temperature berbanding lurus, ketika waktu meningkat, temperatur juga meningkat. Begitu pula sebaliknya, ketika waktu tegangan menurun, temperature pun menurun.

H. Referensi
Giancoli, D.C.; Physics for Scientists & Engeeners, Third Edition, Prentice Hall, NJ, 2000. Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 7th Edition, Extended Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2005.

Anda mungkin juga menyukai