Anda di halaman 1dari 16

P7

Kesetaraan Panas Listrik

Disusun oleh:
Cindy Clarisa (160219032)
Kennita Alvina Jodie (160219027)

Fakultas Teknik
Universitas Surabaya
2019
1. Judul Percobaan
Kesetaraan Panas Listrik

2. Tujuan Percobaan
1. Memperagakan adanya hubungan energi listrik dengan panas.
2. Menentukan angka kesetaraan joule dengan kalori.

3. Dasar Teori
Kawat tahanan pada hakikatnya ialah kawat konduktor dari bahan logam
yang mengandung banyak elektron bebas. Pada saat tidak terhubung dengan aliran
listrik, elektron-elektron bebas tersebut saling bertumbukan sehingga pergerakan
elektron tidak terarah. Namun, ketika dihubungkan dengan sumber tegangan,
disepanjang kawat tahanan akan muncul medan listrik yang mempercepat gerak
elektron ke arah yang sesuai medan listrik.
Dengan pergerakan elektron serta tumbukannya dengan atom lain, ada
pemindahan energi kinetik elektron ke energi vibrasi atom-atom. Pemindahan
energi inilah yang menyebabkan kenaikan suhu, yaitu terjadi pemanasan pada
kawat tahanan (Soedojo, Peter, 1999).
Muatan listrik dapat mengalir dari suatu tempat ke tempat lain karena
adanya beda potensial. Tempat yang memiliki potensial tinggi melepaskan muatan
ke tempat yang memiliki potensial rendah. Hubungan energi listrik dengan panas
yang ditandai dengan kenaikkan suhu dapat terjadi karena ada perpindahan muatan
listrik yang mengalir dari tempat dengan beda potensial tinggi ke tempat dengan
beda potensial yang lebih rendah. (Abdullah, Mikrajuddin, 2017).
Jika di dalam suatu kawat pemanas dialirkan arus listrik I dengan benda
potensial V selama waktu t, maka besar energi listrik:
W=V.I.t (Joule)
Energi listrik tersebut berubah menjadi kalor, dan diterima oleh kalorimeter
yang berisi air dengan massa m sehingga mengakibatkan kenaikan suhu Tm
menjadi Ta.
Besar kalor tersebut:
Q= (M+H) (Ta-Tm) (kalori)
M= mair x cair
H= mkal x ckal
Besar angka kesetaraan kalor mekanik:
𝑄 |(M+H)|
ℇ= = (Kalori/Joule) (Suharyanto, 1982).
𝑊 𝑉.𝑖.𝐵
Eksperimen mengenai ekivalensi listrik panas dimulai pada tahun 1818 oleh
James Prescott Joule. Berdasarkan eksperimennya bahwa:
1 kalori = 4.2 joule
dan
1 joule = 0.24 kalori (Soleh, Mohamad, dkk, 2013).

4. Cara Kerja dan Alat


Alat-alat yang diperlukan:
1. Kalorimeter dengan pemanas
2. Termometer
3. Stopwatch
4. Voltmeter
5. Amperemeter
6. Power supply
7. Pendingin/ es batu
8. Pipet

Cara kerja:
1. Memasang rangkaian listrik seperti gambar berikut.
2. Menyalakan power supply
3. Mengatur arus listrik sebesar 2 Ampere
4. Mematikan power supply
5. Menimbang kalorimeter kosong (bejana dalam)
6. Mengisi kalorimeter dengan air sebesar 80 gram
7. Mendinginkan kalorimeter dengan es hingga sekitar 10℃
8. Memasang kalorimeter
9. Menyalakan power supply yang memiliki arus sebesar 2 ampere
10. Mengukur besar beda potensial
11. Mengaduknya pelan-pelan
12. Mencatat waktu uang ditunjukkan stopwatch setiap kenaikan 1℃ mulai dari
suhu 14℃ hingga 34℃
13. Mematikan power supply dan stopwatch ketika suku telah mencapat 34℃
14. Mengulangi langkah 6-14 dengan massa air 160 gram.

5. Data Hasil Pengukuran


Suhu udara = 24 ℃
Massa kalorimetri kosong (bejana dalam) = 49,00 g = 0,049 kg
Kalor jenis kalorimeter = 0,215 kal/g.℃
Kalor jenis air = 1 kal/g.℃ ± 1%

m1 = 80 g = 0,08 kg
V = 7 V; I = 2 A
Suhu air [℃] Waktu [s]
14℃ 0
15℃ 24,74
16℃ 80,15
17℃ 106,93
18℃ 143,96
19℃ 169,80
20℃ 204,55
21℃ 239,77
22℃ 275,86
23℃ 339,93
24℃ 374,83
25℃ 425,71
26℃ 477,11
27℃ 500,86
28℃ 544,49
29℃ 585,33
30℃ 643,80
31℃ 695,33
32℃ 734,61
33℃ 785,18
34℃ 833,36

m2 = 160 g = 0,16 kg
V = 7 V; I = 2 A
Suhu air [℃] Waktu [s]
14℃ 0
15℃ 30,33
16℃ 85,30
17℃ 137,39
18℃ 183,27
19℃ 217,02
20℃ 242,96
21℃ 293,24
22℃ 348,02
23℃ 423,71
24℃ 491,55
25℃ 543,36
26℃ 602,11
27℃ 669,55
28℃ 729,39
29℃ 822,58
30℃ 876,74
31℃ 955,49
32℃ 1039,42
33℃ 1090,68
34℃ 1137,30

6. Analisa Data
Suhu ruang = 24℃
mkal = 0.049 kg
Cair = 1000 kal/kg℃ ± 1%

Hasil pengukuran I
mair = 80 gr = 0.08 kg
Suhu air [℃] Waktu [s] Ta-Tm (x) x2 x.y

14 0 0 0 0
15 24.74 1 1 24.74
16 80.15 2 4 160.3
17 106.93 3 9 320.79
18 143.96 4 16 575.84
19 169.8 5 25 849
20 204.55 6 36 1227.3
21 239.77 7 49 1678.39
22 275.86 8 64 2206.88
23 339.93 9 81 3059.37
24 374.83 10 100 3748.3
25 425.71 11 121 4682.81
26 477.11 12 144 5725.32
27 500.86 13 169 6511.18
28 544.49 14 196 7622.86
29 585.33 15 225 8779.95
30 643.8 16 256 10300.8
31 695.33 17 289 11820.6
32 734.61 18 324 13223
33 785.18 19 361 14918.4
34 833.36 20 400 16667.2
Jumlah 8186.3 210 2870 114103

 Contoh perhitungan pada suhu 15℃


ta-tm = x = 15℃-14℃ = 1℃
x2 = 1×1 = 1
x.y = x.Ta = 1 × 24.74 = 24.74

 Mencari nilai A dan B


(∑ 𝑥 2 .∑ 𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑥𝑦)
A= (𝑁.∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2
(2870 ×8186.3)−(210 ×114103)
= (21 ×2870)−2102

= -28.878
(𝑁.∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑦)
B= (𝑁.∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2
(21 ×114103)−(210 ×8186.3)
= (21×2870)−2102

= 41.87

 Mencari nilai ℇ (kesetaraan panas energi listrik)


M = mair × cair
= 0.08 × 1000
= 80 kal/℃
H = mkal × ckal
= 0.049 × 215
= 10.535 kal/℃
|(M+H)|
ℇ= 𝑉.𝑖.𝐵
|80+10.535|
= 7 ×2 ×41.87

=0.154 kalori/joule

 Mencari persamaan garis


Sumbu X: (Ta – Tm)
Sumbu Y: t
t = A + B (Ta-Tm)
y = A + Bx
y = 41.87x – 28.878

 Mencari error dan akurasi


|ℇ−ℇl|
Error = × 100%
ℇl
|0.154− 0.24|
= × 100%
0.24
|−0.086|
= × 100%
0.24

= 35,83%
Akurasi = 100% - error
= 100% - 35.83%
= 64.17%
grafik waktu(s) terhadap perubahan
suhu(℃)
900
800
700
600
500 y = 41.87x - 28.878
waktu(s)

400
300
200
100
0
-100 0 5 10 15 20 25
Ta-Tm(℃)

Hasil Pengukuran II
mair = 160 gr = 0.16 kg
Suhu air [℃] Waktu [s] ta-tm (x) x2 x.y

14 0 0 0 0
15 30.33 1 1 30.33
16 85.3 2 4 170.6
17 137.39 3 9 412.17
18 183.27 4 16 733.08
19 217.02 5 25 1085.1
20 242.96 6 36 1457.76
21 293.24 7 49 2052.68
22 348.02 8 64 2784.16
23 423.71 9 81 3813.39
24 491.55 10 100 4915.5
25 543.36 11 121 5976.96
26 602.11 12 144 7225.32
27 669.55 13 169 8704.15
28 729.39 14 196 10211.5
29 822.58 15 225 12338.7
30 876.74 16 256 14027.8
31 955.49 17 289 16243.3
32 1039.42 18 324 18709.6
33 1090.68 19 361 20722.9
34 1137.3 20 400 22746
jumlah 10919.41 210 2870 154361

 Contoh perhitungan pada suhu 15℃


ta-tm = x = 15℃-14℃ = 1℃
x2 = 1×1 = 1
x.y = x.Ta = 1 × 30.33 = 30.33

 Mencari nilai A dan B


(∑ 𝑥 2 .∑ 𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑥𝑦)
A= (𝑁.∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2
(2870×10919.41)−(210 × 154361)
= (21 ×2870)−2102

= -66.611
(𝑁.∑ 𝑥𝑦)−(∑ 𝑥.∑ 𝑦)
B= (𝑁.∑ 𝑥 2 )−(∑ 𝑥)2
(21 ×154361)−(210 ×10919.41)
= (21×2870)−2102

= 58.658

 Mencari nilai ℇ (kesetaraan panas energi listrik)


M = mair × cair
= 0.16 × 1000
= 160 kal/℃
H = mkal × ckal
= 0.049 × 215
= 10.535 kal/℃
|(M+H)|
ℇ= 𝑉.𝑖.𝐵
|160+10.535|
= 7 ×2 ×58.658

=0.208 kalori/joule

 Mencari persamaan garis


Sumbu X: (Ta – Tm)
Sumbu Y: t
t = A + B (Ta-Tm)
y = A + Bx
y = 58.658x – 66.611

 Mencari error dan akurasi


|ℇ−ℇl|
Error = × 100%
ℇl
|0.208− 0.24|
= × 100%
0.24
|−0.032|
= × 100%
0.24

= 13.33%
Akurasi = 100% - error
= 100% - 13.33%
= 86.67%
Grafik waktu(s) terhadap
perubahan suhu (℃)
1200

1000

800
y = 58.658x - 66.611
waktu(s)

600

400

200

0
0 5 10 15 20 25
-200
Ta-Tm (℃)

7. Pembahasan
Percobaan kesetaraan panas listrik bertujuan untuk memperagakan adanya
hubungan energi listrik dengan panas serta menentukan angka kesetaraan joule
dengan kalori. Percobaan ini dilakukan dengan mengalirkan arus listrik pada suatu
kawat yang tercelup dalam air yang berada dalam kalorimeter. Pada percobaan
pertama, suhu air dalam kalorimeter mula-mula adalah 14oC dengan massanya 0.08
kg, sedangkan pada percobaan kedua, suhu air dalam kalorimeter mula-mula adalah
14oC dengan massa 160 gram.
Setelahnya kalorimeter dengan termometer yang diletakkan diatasnya
dihubungkan dengan power supply untuk mengalirkan arus sebesar 2 Ampere dan
beda potensial 7 Volt. Kenaikan suhu air dari 14oC hingga 34oC menunjukkan
energi listrik yang berubah menjadi energi panas. Energi listrik dapat berubah
menjadi energi panas karena adanya elektron-elektron yang bergerak dari ujung
kawat berpotensial rendah menuju ujung kawat yang berpotensial tinggi.
Dari data percobaan diperoleh grafik waktu (t) terhadap perubahan suhu
(∆𝑡), t sebagai sumbu y, merupakan variabel terikat sedangkan (∆𝑡) sebagai sumbu
x, sebagai variabel bebas. Nilai A dan B sebagai konstanta dalam perhitungan.
Untuk massa air yang pertama yaitu 0.08 kg, diperoleh persamaan garis yaitu t =
41.870(∆𝑡) – 28.878 sedangkan untuk massa air yang kedua yaitu 0.16 kg,
diperoleh persamaan garis yaitu t = 58.658(∆𝑡)– 66.611. Dalam perhitungan
diperoleh hubungan antara energi panas (Q) dengan energi listrik (W) yaitu, dengan
Q = (M + H).(Ta-Tm) dan W = V.i.t. Dengan demikian angka kesetaraan energi
listrik dapat dihitung dengan rumus ℇ = (M+H).(Ta-Tm) / V.i.t.
Angka kesetaraan joule dengan kalori pada percobaan pertama ialah 0.154
kalori/joule sedangkan pada percobaan kedua 0.207 kalori/joule. Jika dibandingkan
dengan ℇliteratur yaitu 0.24 kalori/ joule, akurasi pada percobaan pertama yaitu
64.17% sedangkan untuk data kedua 86.25%. Adanya error antara ℇliteratur dengan ℇ
hasil percobaan dikarenakan beberapa faktor yaitu ketidaktelitian praktikan dalam
membaca skala termometer maupun stopwatch, ketidakstabilan dalam mengaduk
air dalam kalorimeter, adanya kalor yang lepas karena kalorimeter yang tidak
isolasi, serta ketidakakuratan praktikan dalam menimbang massa air.
Pada grafik waktu terhadap perubahan suhu, titik yang ditunjukkan dengan
garis regresi memiliki perbedaan yang tidak signifikan. Hal ini menandakan bahwa
hasil dari percobaan dibanding teori memiliki akurasi yang cukup besar.

8. Kesimpulan
 Hubungan antara energi panas dengan energi listrik ditandai dengan adanya
kenaikan suhu. Kenaikan suhu terjadi karena energi listrik berubah menjadi
energi panas.
 Angka kesetaraan joule dengan kalori pada percobaan pertama dengan massa
air 80 gram adalah 0,154 kalori/joule dengan akurasi 64.17% sedangkan pada
percobaan kedua dengan massa air 160 gram adalah 0,207 kalori/joule
dengan akurasi 86.25%.

9. Daftar Pustaka
Abdullah, Mikrajuddin.(2017).Fisika Dasar II. Bandung:Institut Teknologi
Bandung.
Suharyanto. (1982). Petunjuk Praktikum Fisika. Yogyakarta: Dana P3T
IKIP Yogyakarta.
Soedojo, Peter. (1999). Fisika Dasar. Yogyakarta: Andi.
Soleh, Mohamad, dkk. (2013). Konversi Energi Listrik (joule) Menjadi
Energi Panas (kalori) Menggunakan Alat Electrical Equivalent of Heat (EEH).
Bandung: SNIPS 2013.
Lampiran

Kalorimeter dengan pemanas Pendingin/ es batu

Jepit buaya Timbangan

Stopwatch Amperemeter, voltmeter, dan power supply


Termometer Pipet

Anda mungkin juga menyukai