Anda di halaman 1dari 21

SPESIFIKASI

GEOMETRIS KOMPONEN PRODUK


(ELEMEN MESIN)

SPESIFIKASI GEOMETRIS, METROLOGI INDUSTRI DAN KONTROL


KUALITAS
Oleh:
Taufiq Rochim & Sri Hardjoko Wirjomartono
SPESIFIKASI GEOMETRIS

Spesifikasi Geometris Komponen Produk Adalah Ketentuan-


Ketentuan Yang Berupa Ukuran/Dimensi, Bentuk & Posisi,
dan Kehalusan Permukaan Dari Suatu Komponen Produk.
 KualitasGeometris Komponen Produk Adalah Tingkatan/Kelas
Dalam Penentuan Ukuran/Dimensi, Bentuk & Posisi Dan
Kehalusan Permukaan Suatu Komponen Produk.
 Karakteristik Geometris Komponen Produk Adalah Gambaran
Hasil Penentuan Ukuran/Dimensi, Bentuk & Posisi Dan Kehalusan
Permukaan Suatu Komponen Produk.
UKURAN KOMPONEN PRODUK
Ukuran dan Toleransi Suatu Komponen Produk Amat
Penting Bila Ditinjau Dari Beberapa Segi:
 Fungsi Komponen Produk; Yaitu Berhubungan Dengan
Ketelitian Dan Ketepatan Gerakan Kinematis, Kekuatan dan
Ketahanan Beban, dan Momen Inertia (Berat dan Volume)
Pada Putaran Tinggi.
 Perakitan Komponen Produk; Yaitu Berhubungan Dengan
Kondisi Pasangan (Suaian/Fits) Antara Komponen Produk.
 Pembuatan Komponen Produk; Yaitu Berhubungan Dengan
Kecepatan Produksi (Produksi Seri dan Atau Masa).
TOLERANSI (TOLERANCE)

Toleransi (Tolerance) Adalah Perbedaan Ukuran Antara Kedua Harga Batas


(Two Permesisible Limits) Dimana Ukuran Dasar (Basic Size) Dari
Komponen Harus Terletak.
• Kedua Harga Batas (Batas Maksimum
dan Batas Minimum) adalah membatasi
atau sebagai batasan daerah toleransi.
• Daerah toleransi (tolerance zone) dinya
takan sebagai daerah penyimpangan
(deviation) terhadap ukuran dasar.
• Ukuran Dasar (Basis Size) harus dinya
takan dengan bilangan bulat
• Besar dan Tanda (Positif dan Negatif)
dapat diketahui dari simpangan ukuran
dasar dengan kedua harga batas. Gambar xx. Poros
dengan Lubang
SISTEM SUAIAN (FIT)
 Suaian (Fit) adalah suatu perbedaan
ukuran dua komponen sebelum disatukan.
Oleh karena letak/posisi daerah toleransi
lubang relatif terhadap daerah toleransi
poros
 Tiga Jenis Suaian; Yaitu Suaian Longgar
(Clearance Fit): Daerah toleransi lubang
terletak diatas daerah toleransi poros,
Suaian Paksa (Interference Fit): Daerah
toleransi lubang terletak dibawah daerah
toleransi poros. Suaian Pas (Transition
Gambar : Tiga Jenis Suaian
Fit): Daerah Toleransi Lubang dan daerah Pada
Toleransi Poros saling menutupi. Kedua Sistem
 Suaian
CARA PENULISAN TOLERANSI

Beberapa Cara Penulisan Toleransi,


Yaitu:
1. Menuliskan harga ukuran maksimum dan
Harga ukuran minimum secara langsung.
Lihat gambar A.
2. Menuliskan ukuran dasar berserta harga-
harga pe nyimpangannya. Lihat gambar B.
3. Menulisankan harga-harga penyimpangan
semetris terhadap ukuran dasar. Lihat
gambar C.
4. Menuliskan tolerasi dengan menggunakan
simbol ISO . Lihat gambar D.
Gambar xx: Cara Penulisan Toleransi
SIMBOL ISO: TOLERANSI DAN SUAIAN
Penentuan Toleransi Untuk Suatu Ukuran
Dasar Harus Memperhatikan Dua Hal,
Yaitu:

 Posisi Daerah Toleransi dinyatakan dengan


simbol huruf. Huruf besar untuk satuan
lubang dan huruf kecil untuk satuan poros.
 Besar Toleransi dinyatakan dengan suatu
angka yang disebut kualitas.
 Contoh: 25 g6 , Artinya ukuran dasar 25
mm, posisi daerah toleransi g (satuan poros)
dan kualitas toleransi nya 6.
 Contoh: 25 H7/g6, artinya ukuran dasar 25
mm, posisi daerah dan kualitas toleransi Gambar : Posisi Daerah Tolernasi Untuk
untuk satuan lubang H7 dan satuan poros g6 Diameter tertentu (Poros dan Lubang).

Minimum Material Condition (Smallest


Shaft, Largest Hole)
Maximum Material Condition (Largest
TOLERANSI STANDAR
UNTUK DIAMETER < 500 MM
Diameter Nominal < 500 mm Untuk Toleransi Standar IT 01 s/d IT
16
Untuk IT 01 s/d IT
Kualitas 1, Lihat Tabel
IT 01 IT 0 2.3 IT 1
Harga (μm) dan D 0.3 + 0.008 D 0.5 + 0.012 D 0.8 + 0.020 D
(mm)

Untuk
ITn IT
IT 55 S/D
IT 6 IT
IT 716,ITLihat
8 ITTabel
9 2.2 IT 11
IT 10 IT 12 IT 13 IT 14 IT 15 IT 16

Harga 7i 10 i 16 i 25 i 40 i 64 i 100 i 160 i 250 i 400 i 640 i 1000


i

Dinmana: i = 0,45 + 0,001 D dan D = √ D1.D2


Untuk IT 2 s/d IT 4, Dengan Interpolasi IT1 dan IT5. secara deret
ukur
Grades of Tolerance (IT)
 Lihat Tabel
IT 01 s/d 2.1 Tingkatan
IT4 adalah Diameter
Untuk Prngerjaan Teliti Nominal (< 500 mm).
 IT 5 s/d IT 11 adalah Untuk Proses Pemesinan Biasa
 IT 12 Ke Atas adalah Untuk Pengerjaan Kasar, yaitu Pengecoranan,
Penempaan, Pengerolan Dsb
SIMPANGAN FUNDAMENTAL
UNTUK DIAMETER < 500 MM

 Simpangan Fundamental, Batas Daerah Toleransi Dekat Garis Nol


 Simpangan Fundamental Poros, Rumusnya:
Untuk Daerah Toleransi a s.d g: ei = es – IT (negatif) μm
Untuk Daerah Toleransi j s.d zc: es = ei + IT (positif) μm
Tabel: Simpangan Fundamental Poros: Penyimpangan Atas es (Daerah Toleransi; a s.d g) dan
Penyimpangan Bawah ei (Daerah Toleransi j s.d zc).

Appendix A2 (tabel): Harga Numerik Simpangan Fundamental Poros (< 500 mm). Rumus² -
Fundamental untuk Poros (< 500 mm).
 Simpangan Fundamental Lubang, Rumusnya:
Untuk Daerah Toleransi A s.d G: ES = EI + IT μm
Untuk Daerah Toleransi J s.d ZC: EI = ES – IT μm
Simpangan Fundamental Lubang Diturunkan Dari Penyimpangan atas (es) dan bawah (ei), A s.d
G : EI = - es (Positif) dan J s.d ZC; ES = - ei (Negatif).
PERPINDAHAN SUAIAN SETARAF

Perpindahan Sistem Satuan Utk Suaian Longgar Kelonggaran


Maksimum , Kl
Misalnya untuk Suaian Longgar - Sistem max
G8
Satuan Lubang – Simbol Toleransinya + H8 IT 8
H8/g7 . Apabila ingin merubahnya IT 8 EI
Menjadi Suaian Longgar – Sistem Satuan Garis Nol
Poros – Simbol Toleransi nya G8 /h7. es
IT 7
- IT 7 h7
Kelonggaran Minimumnya Kelonggarag g7 Kelonggaran
Kl min – SSL = es μm Maksimumnya,: Minimum, Kl
Kl min - SSP = EI μm Satuan Satuan
mim
Kl max – SSL = IT 8 + es
Lubang Poros
+ IT 7 μm
Perpindahan Sistem SatuanKlUtk Suaian
max – SSPPaksa
= IT 8 + EI
 Harga Penyimpangan Harus+Sama Dengan:
IT 7 μm
Rumus: Es = - ei + (ITn – ITn – 1) m Hanya
Berlaku S/D IT
7. dan Simbol J, K, M, N Berlaku Untuk IT 8.
 Contoh: Harga ES Untuk Simbol P Dengan
Kualitas Toleransi 6
dan 7 Adalah:
ES/P = - [ei/P – (IT7 – IT6] m
Misalnya: Satuan Lubang (H7/p6 dan Satuan Poros
TOLERANSI BENTUK DAN POSISI
Toleransi Bentuk dan Posisi adalah Suatu Toleransi
Tentang Suatu Bentuk atau Posisi dari Suatu Garis
(Sumbu) atau Bidang Terhadap Suatu Elemen
Geometris (Geometrical Feature): Titik, Garis,
Permu-kaan atau Bidang Tengah

 Definisi dan Simbol


 Peraturan Penulisan Simbol Toleransi
 Penggunaan Simbol Toleransi
 Prinsip Material Maksimum
DEFINISI DAN SIMBOL
Suatu toleransi bentuk dan posisi dari suatu elemen geometris adalah
menentukan daerah didalam mana elemen ini harus terletak
Daerah toleransi dapat berupa salah satu bentuk-bentuk berikut:

 Daerah didalam suatu lingkaran

 Daerah diantara dua lingkaran sepusat

 Daerah diantara dua garis (lengkung/lurus) sejajar.

 Ruang didalam suatu bola


 Ruang didalam silinder atau dua silinder sepusat

 Ruang diantara dua permukaan atau bidang sejajar

 Ruang didalam segi empat.


PENULISAN SIMBOL TOLERANSI
Simbol toleransi bentuk dan posisi dituliskan didalam suatu gambar kotak segi empat –
terbagi dua atau tiga bagian. Setiap bagian dituliskan (terurut kiri ke kanan), yaitu
Simbol, Harga Total dan Elemen Dasar.
Penempatan Kotak Toleransi dengan Garis Penghubung - Berujung Panah/Berujung suatu
Segi Tiga Beralas yang menempel pada; Garis Tepi Elemen atau Perpanjangan dan
Garis Proyeksi-Garis Ukuran atau Garis Sumbu.
PENGGUNAAN DAN ARTI SIMBOL TOLERANSI
A.Toleransi Kelurusan (Straightness Tolerance).
B.Toleransi Kerataan (Flatness Tolerance)
C.Toleransi Kebulatan ( Circularity Tolerance).
D.Toleransi Kesilindrisan (Cylindricity Tolerance).
E.Toleransi Ketepatan Bentuk Suatu Garis (Profile
Tolerance of Any Line)
F. Toleleransi Ketepatan Bentuk Permukaan (Profile
Tolerance of Surface)
G.Toleransi Kesejajaran (Parallelism Tolerance)
H. Toleransi Ketegaklurusan (Perpendicularity Tolerance)
I. Toleransi Kemiringan (Angularity Tolerance)
J. Toleransi Posisi (Positionnal Tolerance)
K.Toleransi Konsentrisitas dan Kesamaan Sumbu
(Concentricity and Coaxiallity Tolerance)
L.Toleransi Simetris (Symmetry Tolerance)
PENULISAN TOLERANSI SECARA KELOMPOK
 Toleransi Posisi (Position Tolerance)

 Toleransi Semetris (symmetry Tolerance)

 Toleransi Ketegaklurusan
(Perpendicularity
Tolerance)
CONTOH PENGGUNAAN DAN ARTI SIMBOL TOLERANSI
PRINSIP KONDISI MATERIAL MAKSIMUM

Prinsip Material Maksimum (Maximum Material Condition Principle) adalah suatu prinsip
penambahan toleransi pada ukuran, bentuk dan posisi dalam kondisi material maksimum (Prinsip
MMC).

 Prinsip Maximum Material Condition Untuk Toleransi Kelurusan, Toleransi Ketegaklurusan,


Toleransi Jarak Antara Titik Pusat. Toleransi Posisi dan Toleransi Kesamaan Sumbu .
 Contoh: Toleransi Kelurusan Untuk Toleransi Diameternya.

 0.01 M

0
- 0.02
 10

 Pena pada Kondisi Material Maksimum ( 10) dan Toleransi Kelurusan Sesungguhnya : 
0.01
 Pena pada Kondisi Material Minimum ( 9.98) dan Toleransi Kelurusan Sesungguhnya 
0.03
 Sebenarnya Terjadi Penambahan Toleransi sebesar :  0.03 –  0.01 =  0.02
KONFIGURASI PERMUKAAN
Definisi Permukaan Adalah:
 Kekasaran Rata-rata Atritmetis (Mean Roughness Index/Center Line Average), Ra adalah
harga rata-rata aritmetis dari harga absolutnya jarak antara profil terukur dengan profil tengah.
 Jenis Proses Pengerjaan adalah apakah menggunakan jenis: proses freis, proses sekrap,
proses gerinda rata dan proses lainnya.
 Kelonggaran Pemesinan adalah kelebihan ukuran bahan terhadap ukuran dasar secara umum
pada benda kerja yang akan dikerjakan dengan mesin perkakas.
 Arah Bekas Pengerjaan adalah searah bidang proyeksi, tegak lurus terhadap bidang proyeksi,
menyilang (diagonal) terhadap bidang proyeksi, saling membelit dari segala arah. Melingkar
terhadap titik pusat permukaan, dan radial terhadap titik pusat permukaan
 Panjang Sampel adalah panjang sampel yang harus digunakan sewaktu mengukur kekasaran
permukaan. Misalnya: 2,5 mm.
 Harga Parameter Permukaan (Kedalaman Total: Peak To Valley Height/Total Height), Rt
adalah jarak antara profil referensi dan profil dasar. Misalnya: (Rt: Rp/Ku, Dimana Ku : 0 - 1)
PENULISAN SPESIFIKASI PERMUKAAN

 Arti Angka & Tanda Penulisan


Spesifikasi Permukaan.

a. Kekasaran Rata Aritmetis.


Misalnya: Ra = 3,2 m
b. Jenis Proses Pengerjaan.
Misalnya Proses Freis
c. Kelonggaran Pemesinan.
Misalnya: 2 mm
d. Simbol Arah Bekas Pengerjaan.
Misalnya: M: Banyak Arah Tak
Teratur)
e. Panjang Sampel.
Misalnya: 2,5 mm
f. Harga Parameter Permukaan.
Misalnya: (Rt: Rp/Ku, Dimana Ku : 0 -
1)
PETUNJUK PRAKTIS
 Proses Pembuatan dan Ketelitian
“Semakin Sempit Daerah Toleransi Yang harus Diberikan Pada Ukuran Dari Suatu Elemen
Mesin, Ongkos Pembuatannya Akan Semakin Mahal. Pertimbangannya Antara Hubungan
Pemenuhan Kualitas Fungsi Dan Pengeluaran Ongkosnya

 Pemilihan Suaian
• Pemilihan Sistem Suaian, Yaitu Apakah Sistem Satuan Lubang (Hole Basis System)
Atau Sistem Satuan Poros (Shaft Basis System). Dasarnya, Yaitu Suaian Longgar,
Suaian Paksa dan Suaian Pas. Faktor Pertimbangan: Jenis Pekerjaan, Ongkos
Pengerjaan, dan Harga Komponen Pembanding, Biaya Perkakas Potong dan Alat, dan
Kemudahan Produksi.
• Pemelihan Kualitas Suaian. Yaitu Apakah Kualitas Sangat Teliti, Kualitas Teliti, Kualitas
Biasa Atau Kualitas Kasar
• Pemilihan Jenis/Kualitas Suaian, Yaitu Menentukan Posisi dan Besarnya Daerah
Toleransi Dari Lubang Dan Poros. Beberapa Jenis Suaian² Untuk Kempa, Tekan, Jepit,
Sorong, Lepas, Jalan Teliti, Jalan, Jalan Longgar dan Longgar.
THE END

Anda mungkin juga menyukai