Batang Hubung Mempunyai Fungsi Merangkaikan dan Fungsi
Mendukung. Sebab Batang Hubung menghubungkan ToraK Bergerak Bolak-Balik Dengan Engkol Berputar Dan Memindahkan Gaya Aktifnya Pada Torak Ke Engkol. Maksudnya: Torak Menghasilkan Gaya Aktif Beradasarkan Proses Pembakaran (Prinsip Motor Bakar) Batang Hubung, Fungsinya Adalah Mengantarkan dan Atau Memindahkan Gaya Aktif Dari Torak Ke Engkol Engkol Menerima Gaya Aktif Tersebut (Dari Batang Hubung) dan Mengubahnya Menjadi Gerak Putar (Poros Engkol). BATANG HUBUNG (BH)
Batang Hubung Menerima Gaya Aktif (Tegangan Tekan/Tarik)
Melalui Ujung Kecil (Small End) dan Ujung Besar (Big End). Batang Hubung Mengalami Beberapa Tegangan, yaitu Tekan, Tekuk dan Lengkung. Batang Hubung Harus Mememiliki Sifat- sifat Kekuatan, Ketegaran, Kekakuan, Ketahanan Aus dll
Ujung Kecil (Small End) Adalah Berlubang (Berbus) Sebagai
Penempatan Pena/Pin (Rakitan Ke Torak). Permukaan Lubang Small End (Bus Bantalan) dibuat dari Metal Anti-Gesek. Karena Permukaan Lubang bergesekan dengan Pena Piston.
Ujung Besar (Big End) Adalah Berlubang Sebagai Penempatan
Pena Poros (Rakitan Ke Pena Engkol). Ujung Besar (Big End) adalah terdiri dari belahan, yaitu Belahan dasar (Rod Basic) dan Belahan Penutup (Rod Cap). Permukaan Lubang Big End (Bus Batalan) dibuat dari Metal Anti-Gesek (Krn Bergesekan dengan Pena Engkol). Rod Basic & Rod Cap disatukan setelah pamasangannya pada Pena Engkol dengan Baut & Mur. LANJUTAN BH
Material Batang Hubung Harus Memenuhi Syarat-Syarat, Yaitu:
Sifat-Sifat tentang Kekuatan, Ketegaran, Kekakuan, Tahan Keausan, Ketahanan Panas, Dsb. Dengan Demikian, Batang Hubung Dapat Dibuat Dari Material Baja Tak Berpadu (Fe 430 atau Fe 490), Baja Berpadu atau Duralumin. Sebagai Contoh Digunakan Material Fe, 490.
Contoh Ukuran Dasar Batang Hubung
Diketahui: Diameter Silinder, D = 600 mm. Langkah, s = 1000
mm. Kecepatan Putar, n = 120 put/men. Tekanan Gas Pembakaran Tertinggi = 80 bar.
Hasilnya: Gaya Tekan = 2260 kN. Diameter Batang Hubung =
200 mm (Fe 490, d = 72N/mm²). Pajang Batang Hubung, l = 4,5 r = 3350 mm ( r = ½ s). Tegangan Tekuk, k = 307 N/mm². Tegangan Lengkung, b = 7,5 N/mm². THE END
Contoh Berikut: Piston/Torak Dan Poros Engkol
TORAK/PISTON (T/P)
Fungsi Piston/Silinder adalah menghasilkan Gaya Tekan
(4 Langkah) dan memindahkannya Gaya Tekan tersebut ke Batang-Hubung (Rod Shaft). Artinya Luas Permukaan Atas Piston menerima Gas Panas dan Gaya Tekanan dari Hasil Proses Pembakaran. Gaya Tekan pada Piston mengarah ke arah bawah dan ke arah atas hanya gaya massa; Gas Panas pada Piston merambat ke Ring dan Silinder. Piston dilengkapi dengan Ring (Top Ring, Second Ring dan Oil Control Ring) dan Pena (Piston Pin & Snap Ring). Fungsi Ring Piston adalah merapatkan antara piston dan Silinder atau mengurangi gesekan antara Permukaan Dalam silider dan Permukaan Luar Silindris Piston. Konstruksi Torak/Piston adalah Berbentuk Silindrik Berlubang dan memiliki; Alur Ring (Ring Grooves), Alur Ring Oli (Oil Ring Groove) Lubang Pin Piston (Piston Pin Hole). Piston Crown (Head), Dsb. LANJUTAN T/P
Persyaratan Meterial Piston/Torak harus
memenuhi sifat/ karakteristik, yaitu Sifat Ketahanan Panas, Sifat Kekuatan Tekan dan Panas, Sifat Tahan Gesekan, Sifat Ringan (Gaya Massa). Dsb. Contoh Ukuran Dasar Torak Pegas Torak (ring): Garis Tengah/Diameter Silinder, D mm. Tinggi Pegas, h = 0,6 ……. 1. Tebal Pegas/ Ring , = D/25 ……. D/35. Material Pegas Torak dari Besi Cor Khusus. POROS ENGKOL (PE) Fungsi Poros Engkol adalah mengatarkan dan memindahkan atau mengubah Gerak Lurus (Bolak–Balik) dari Batang- Hubung (Rod Shaft) menjadi Gerak Putar. Batang Hubung melakukan putar pada Pena Engkol dan Pena Engkol melakukan putar pada Poros. Pena Engkol dibebani oleh Gaya Tekan, Gaya Tarik dan Momen Lengkung. Konstruksi Poros Engkol adalah dibentuk oleh beberapa bagian, yaitu Pena Engkol, Pipi Engkol dan Poros Putar. Jarak antara Garis Sumbu Pena Engkol dan Garis Sumbu Poros Engkol adalah Setengah Langkah Torak/Piston atau Batang Hubung. Material Poros Engkol harus memenuhi syarat-syarat, yaitu sifat/karakteritik: Sifat Kekuatan (tekan/Tarik), Sifat Keka- kuan, Sifat Ketegaran dan Sifat Ketahanan Aus, Poros Engkol Juga mengalami Momen dan Tegangan Putir LANJUTAN PE Contoh Kalkulasi Poros Engkol Diketahui: Diameter Silinder, D = 200 mm. Langkah, s = 170 mm. Putaran, = 80 put/men. Tinggi Naik ,H 20 m (≈ 0,2 N/mm²)
Hasilnya: Ukuran Dasar Poros Engkol
Gaya Torak Terbesar F = 6980 N, Diameter Poros Engkol d = 50 mm, Tebal Pipi Engkol b = 35 mm. Lebar Pipi Engkol, h = 70 mm. Diameter Pena Engkol , d1 = 50 mm. Jarak Sumbu Pena dan Poros Engkol, ½ s = 85 mm. Radius Pipi = 120 (dari Titik Sumbu)