Anda di halaman 1dari 10

PENETAPAN

PHISIS KOMPONEN PRODUK


ELEMEN MESIN

ELEMEN KONSTRUKSI BANGUNAN MESIN


PENETAPAN PHISIS BATANG HUBUNG
 Contoh Pengkonstruksian Batang Hubung

Torak Batang Hubung Engkol


ELEMEN MESIN “BATANG HUBUNG”

Batang Hubung Mempunyai Fungsi Merangkaikan dan Fungsi


Mendukung. Sebab Batang Hubung menghubungkan ToraK
Bergerak Bolak-Balik Dengan Engkol Berputar Dan
Memindahkan Gaya Aktifnya Pada Torak Ke Engkol.
Maksudnya:
 Torak Menghasilkan Gaya Aktif Beradasarkan Proses
Pembakaran (Prinsip Motor Bakar)
 Batang Hubung, Fungsinya Adalah Mengantarkan dan Atau
Memindahkan Gaya Aktif Dari Torak Ke Engkol
 Engkol Menerima Gaya Aktif Tersebut (Dari Batang Hubung)
dan Mengubahnya Menjadi Gerak Putar (Poros Engkol).
BATANG HUBUNG (BH)

 Batang Hubung Menerima Gaya Aktif (Tegangan Tekan/Tarik)


Melalui Ujung Kecil (Small End) dan Ujung Besar (Big End).
Batang Hubung Mengalami Beberapa Tegangan, yaitu Tekan,
Tekuk dan Lengkung. Batang Hubung Harus Mememiliki Sifat-
sifat Kekuatan, Ketegaran, Kekakuan, Ketahanan Aus dll

 Ujung Kecil (Small End) Adalah Berlubang (Berbus) Sebagai


Penempatan Pena/Pin (Rakitan Ke Torak). Permukaan Lubang
Small End (Bus Bantalan) dibuat dari Metal Anti-Gesek. Karena
Permukaan Lubang bergesekan dengan Pena Piston.

 Ujung Besar (Big End) Adalah Berlubang Sebagai Penempatan


Pena Poros (Rakitan Ke Pena Engkol). Ujung Besar (Big End)
adalah terdiri dari belahan, yaitu Belahan dasar (Rod Basic) dan
Belahan Penutup (Rod Cap). Permukaan Lubang Big End (Bus
Batalan) dibuat dari Metal Anti-Gesek (Krn Bergesekan dengan
Pena Engkol). Rod Basic & Rod Cap disatukan setelah
pamasangannya pada Pena Engkol dengan Baut & Mur.
LANJUTAN BH

 Material Batang Hubung Harus Memenuhi Syarat-Syarat, Yaitu:


Sifat-Sifat tentang Kekuatan, Ketegaran, Kekakuan, Tahan
Keausan, Ketahanan Panas, Dsb. Dengan Demikian, Batang
Hubung Dapat Dibuat Dari Material Baja Tak Berpadu (Fe 430 atau
Fe 490), Baja Berpadu atau Duralumin. Sebagai Contoh Digunakan
Material Fe, 490.

 Contoh Ukuran Dasar Batang Hubung

Diketahui: Diameter Silinder, D = 600 mm. Langkah, s = 1000


mm. Kecepatan Putar, n = 120 put/men. Tekanan Gas Pembakaran
Tertinggi = 80 bar.

Hasilnya: Gaya Tekan = 2260 kN. Diameter Batang Hubung =


200 mm (Fe 490, d = 72N/mm²). Pajang Batang Hubung, l = 4,5 r
= 3350 mm ( r = ½ s). Tegangan Tekuk, k = 307 N/mm². Tegangan
Lengkung, b = 7,5 N/mm².
THE END

Contoh Berikut: Piston/Torak Dan Poros Engkol


TORAK/PISTON (T/P)

 Fungsi Piston/Silinder adalah menghasilkan Gaya Tekan


(4 Langkah) dan memindahkannya Gaya Tekan tersebut ke
Batang-Hubung (Rod Shaft). Artinya Luas Permukaan Atas
Piston menerima Gas Panas dan Gaya Tekanan dari Hasil
Proses Pembakaran. Gaya Tekan pada Piston mengarah ke
arah bawah dan ke arah atas hanya gaya massa; Gas Panas
pada Piston merambat ke Ring dan Silinder.
 Piston dilengkapi dengan Ring (Top Ring, Second Ring
dan Oil Control Ring) dan Pena (Piston Pin & Snap Ring).
Fungsi Ring Piston adalah merapatkan antara piston dan
Silinder atau mengurangi gesekan antara Permukaan
Dalam silider dan Permukaan Luar Silindris Piston.
 Konstruksi Torak/Piston adalah Berbentuk Silindrik
Berlubang dan memiliki; Alur Ring (Ring Grooves), Alur
Ring Oli (Oil Ring Groove) Lubang Pin Piston (Piston Pin
Hole). Piston Crown (Head), Dsb.
LANJUTAN T/P

 Persyaratan Meterial Piston/Torak harus


memenuhi sifat/ karakteristik, yaitu Sifat
Ketahanan Panas, Sifat Kekuatan Tekan
dan Panas, Sifat Tahan Gesekan, Sifat
Ringan (Gaya Massa). Dsb.
 Contoh Ukuran Dasar Torak
Pegas Torak (ring): Garis
Tengah/Diameter Silinder, D mm. Tinggi
Pegas, h = 0,6 ……. 1. Tebal Pegas/ Ring
,  = D/25 ……. D/35. Material Pegas
Torak dari Besi Cor Khusus.
POROS ENGKOL (PE)
 Fungsi Poros Engkol adalah mengatarkan dan memindahkan
atau mengubah Gerak Lurus (Bolak–Balik) dari Batang-
Hubung (Rod Shaft) menjadi Gerak Putar. Batang Hubung
melakukan putar pada Pena Engkol dan Pena Engkol
melakukan putar pada Poros. Pena Engkol dibebani oleh
Gaya Tekan, Gaya Tarik dan Momen Lengkung.
 Konstruksi Poros Engkol adalah dibentuk oleh beberapa
bagian, yaitu Pena Engkol, Pipi Engkol dan Poros Putar.
Jarak antara Garis Sumbu Pena Engkol dan Garis Sumbu
Poros Engkol adalah Setengah Langkah Torak/Piston atau
Batang Hubung.
 Material Poros Engkol harus memenuhi syarat-syarat, yaitu
sifat/karakteritik: Sifat Kekuatan (tekan/Tarik), Sifat Keka-
kuan, Sifat Ketegaran dan Sifat Ketahanan Aus, Poros
Engkol Juga mengalami Momen dan Tegangan Putir
LANJUTAN PE
 Contoh Kalkulasi Poros Engkol
Diketahui:
Diameter Silinder, D = 200 mm. Langkah, s = 170
mm. Putaran,  = 80 put/men. Tinggi Naik ,H 20 m (≈ 0,2
N/mm²)

Hasilnya: Ukuran Dasar Poros Engkol


Gaya Torak Terbesar F = 6980 N, Diameter Poros
Engkol d = 50 mm, Tebal Pipi Engkol b = 35 mm. Lebar
Pipi Engkol, h = 70 mm. Diameter Pena Engkol , d1 = 50
mm. Jarak Sumbu Pena dan Poros Engkol, ½ s = 85 mm.
Radius Pipi = 120 (dari Titik Sumbu)

Anda mungkin juga menyukai