Disusun Oleh :
Rahmat Hidayat
203030005
DEFINISI POROS ENGKOL
Poros engkol berputar pada journal, poros engkol dan bak oli termasuk dalam crank case.
Masing-masing crank journal mempunyai crank arm. Untuk menjaga keseimbangan putaran
pada saat mesin beroperasi, poros engkol dilengkapi dengan balance weight. Poros engkol
dilengkapi juga dengan lubang oli untuk menyalurkan minyak pelumas pada crank journal,
bantalan-bantalan pena torak dan
lain-lain.
SIFAT YANG DIBUTUHKAN POROS ENGKOL
Poros Engkol Crank shaft ini akan menerima tenaga atau beban yang sangat besar , selain itu
juga poros
engkol berputar dengan kecepatan yang sangat tinggi , maka dari itulah poros engkol harus
terbuat dari bahan yang berkualitas.
Keterangan :
Oil hole : Untuk saluran
pelumasan
Crank pin : untuk tempat
tumpuan big end connecting rod
Main journal sebagai titik tumpu
pada blok motor
Counter balance weight : sebagai
bobot penyeimbang putaran
Beban Yang Bekerja Pada Poros Engkol
Poros engkol menerima beban yang besar dari batang torak dan berputar pada kecepatan
yang tinggi.
Oleh karena itu, harus dibuat dari bahan yang mampu menerima beban
tersebut.Umumnya terbuat dari
baja karbon tinggi.
Pembuatan chrankshaft pada umumnya dibentuk melalui proses pengolahan panas dan
difinishing untuk mendapatkan ukurannya dengan proses pendinginan atau turning, miling,
drilling, roll forging, proses tempa, tritining, grinding. Poros yang di roll ketika dingin lebih
kuat dari pada poros yang diroll ketika panas dengan tegangan sisa lebih tinggi. Pembuatan
crankshaft tidak diawali dengan bahan baku pertama, melainkan dimulai dari proses
permesinan (pemotongan) seperti turning, miling, dan drilling.
• Chrankshaft yang telah melalui proses pembentukan dilletakkan pada bagian
tengah (dicekam )
• Dilakukan proses turning pada sisi depan dan belakang untuk mendapatkan
permukaan yang datar.
• Proses miling pada pena engkol yang berhubungan dengan batang piston
• Proses pengeboran dilakukan pada bagian depan dan belakang chrankshaft serta
pada sisi kanan dan kiri yang telah ditentukan.
• Pengecekan & deep rolling chrankshaft oleh operator yang mengoperasikan
alat.
• Grinding thrutface dilakukan untuk mendapatkan hasil yang halus & mengkilap
sesuai dengan desain yang telah dibuat sebelumnya.
Dari beberapa proses tersebut (miling, drilling, dan turning) dapat menghasilkan
suatu produk yaitu poros engkol (crankshaft).
Dalam proses pembuatan poros engkol harus di perhatikan sifat-sifat yang dibutuhkan diantaranya kuat, tahan
terhadap pembebanan yang berubah-ubah, tahan gesekan, tahan korosi. tahan getaran, memiliki ketahanan aus,
mampun menopang beban pada poros engkol. tahan terhadap temperatur yang tinggi dalam proses kerja poros
engkol, mampu menahan beban puntir maupun beban lentur. Sifat-sifat tersebut dapat mempengaruhi
kemampuan poros engkol dalam melakukan proses kerjanya. Selain itu harus memperhatikan material yang
digunakan karena setiap material tersebut mempunyai proses kerja yang berbeda.
TERIMAKASIH