Anda di halaman 1dari 4

PROSES MANUFAKTUR

PROSES PEMBUATAN CAMSHAFT

KELOMPOK 4 :

1. DIODA DAMAI NUGROHO – 214308079

2. FAUZAN FARIS AL - FATH – 214308081

3. RIZKY PUTRI RAMADHANI – 214308092

PRODI SARJANA PERKERETAAPIAN


JURUSAN TEKNIK
POLITEKNIK NEGERI MADIUN
2021/2022
CAMSHAFT / NOKEN AS

Camshaft merupakan suatu bagian dari komponen kendaraaan bermotor yang berbentuk
batang Panjang memiliki lobe yang ekstentrik. Camshaft biasanya terletak di atas crankshaft
(overhead), dan biasanya terletak didalam crankcase. Kegunaan dari camshaft adalah mengatur
kapan saat katup harus membuka dan kapan harus menutup sehingga siklus pembakaran yang
berada di dalam ruang ruang bakar dapat berlangsung dengan tepat. Cara kerjanya, camshaft
dihubungkan dengan crankshaft oleh rantai atau belt dan roda gigi, crankshaft mengatur siklus
pembakaran piston, sehingga perputaran camshaft bergantung oleh perputaran crankshaft.

Sifat Material yang Dibutuhkan untuk Pembuatan Camshaft :

- Tahan panas
Camshaft merupakan bagian dari suatu engine dimana terjadi pembakaran dan menimbulkan
panas. Oleh sebab itu material yang dipilih merupakan material yang tahan terhadap panas.

- Tahan putaran tinggi (kekuatan lelah tinggi)


Material camshaft haruslah yang tahan putaran tinggi karena dalam melakukan
tugasnya, camshaft berputar dengan kecepatan tinggi secara terus menerus.

- Tahan gesekan / aus


Untuk membuka dan menutup katup, terjadi kontak langsung antara cam/lobe dengan katup.
Oleh sebab itu material yang dipilih haruslah tahan terhadap gesekan/aus.

- Kekakuan (Stiffness) tinggi, agar tahan terhadap defleksi


- Ductile (Ulet)
- Material camshaft harus cukup ulet agar tidak mudah terdeformasi plastis.
- Process ability yang baik (mampu dibentuk dengan proses manufaktur)
- Densitas rendah (ringan), agar komponen camshaft tidak terlalu berat.
Dari sifat material diatas terdapat 3 bahan yang dapat digunakan untuk pembuatan camshaft
yaitu:

- Cast Iron (Malleable)


Cast iron dipilih sebagai salah satu alternatif karena memiliki kekerasan yang tinggi dan
tahan untuk bekerja pada temperatur tinggi, dimana sifat ini diperlukan pada camshaft
terutama pada bagian bubungan (cam) yang mengalami gesekan secara terus-menerus.

- Steels (Carbon steel)


Carbon steel dipilih sebagai salah satu alternatif karena memliki sifat-sifat material yang
dibutuhkan pada camshaft seperti kekerasan (meskipun tidak setinggi cast iron),
keuletan dan ketahanan lelah yang cukup baik.

- Alumunium alloy (die cast)


Sementara alumunium die cast dipilih sebagai salah satu alternatif karena memiliki
bobot yang ringan dimana ini diperlukan supaya konstruksi menjadi lebih ringan dan
efisiensi bahan bakar menjadi lebih baik.

Proses Manufaktur dalam Pembuatan Camshaft

Setelah melakukan proses pemilihan material, langkah selanjutnya adalah proses


pemilihan proses manufaktur. Proses ini perlu dilakukan untuk memilih proses manufaktur
yang sesuai untuk camshaft berdasarkan material yang telah dipilih dan berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan kebutuhan camshaft yang dinginkan.

Karena material yang dipilih cast iron, maka proses pembuatan camshaft ini adalah
shaping (proses bentuk awal dengan pengecoran) dan finishing (penyelesaian akhir). Proses
shaping adalah proses pembentukan awal suatu produk dari suatu material. Sedangkan untuk
proses finishing sudah pasti menggunakan proses bubut untuk pembubutan diameter poros yang
ditumpu bearing, proses gerinda untuk penggerindaan dan pembentukan cam hingga profil
akhir dan proses poles untuk pemolesan permukaan cam hingga kehalusan tercapai.

Untuk menentukan metode yang digunakan bergantung dari beberapa faktor antara lain:
jenis material yang akan dibentuk, bentuk produk, toleransi, massa, kakasaran, kekakuan.
Untuk proses shapping adalah menggunakan proses pengecoran. Proses pengecoran yang
mungkin digunakan untuk cam ini adalah sand casting, die casting, dan investment casting.

Hasil Hitung Proses Pembubutan Diameter Poros

Jika diameter = 20 mm , putaran spindle (n) = 360 rpm; pemakanan (f) = 0,07 mm/rev.; L = 20
cm; dan kedalaman potong ditetapkan (a) = 0.5 mm. Berapakah kecepatan potong, kecepatan
pemakanan, waktu pembuatan, dan prediksi penghasilan geram?

Kecepatan Potong =
𝜋×𝑑×𝑛
𝑐𝑆 =
1000

3.14 × 20 × 360
𝑐𝑆 =
1000
Cs = 22.608 m/menit
Kecepatan Pemakan =

𝐿
𝑡=
𝐹
20
𝑡=
25,2

t = 0.793 menit

Waktu Pemotongan

Vf = f x n

Vf = 0.07 x 360

Vf = 25,2 mm/menit

Laju proses Finishing

Z = f x a x Vf

Z = 0.07 x 0,5 x 25,2

Z = 0.882 cm^3/min

Anda mungkin juga menyukai