Anda di halaman 1dari 24

Proses Permesinan

Bearing
Nama : M Afif Syaifulloh
Nim : 41618120024
Pengertian Bearing
• Bearing adalah sebuah elemen
mesin yang berfungsi untuk
membatasi gerak dua atau lebih
komponen mesin agar selalu
bergerak pada arah yang
dikehendaki, biasanya gerakan
angular atau linear. Bearing
membantu dua komponen untuk
berputar dengan sangat presisi.
Material ( AISI 440C )
Bearing terbuat dari berbagai bahan stainless steel.
Karena bearing harus menanggung banyak baja sehingga
sangat kuat.

Kualitas baja yang digunakan menentukan daya tahan


bearing. Bearing terbuat dari lembaran logam mengeras
karbon baja atau ditekan.

Klasifikasi industri standar untuk baja dalam beberapa


bearing adalah 52100, yang mengandung kromium 1%
dan karbon 1%. Baja tersebut dapat dibuat sangat keras.
440C stainless steel digunakan untuk memproduksi
bearing yang dapat tahan karat.

Selain dari bahan stainless steel, pembuatan bearing


logam termasuk tembaga, nikel, kuningan, besi,
aluminium, tembaga, dll.
Material Properties
Komponen
Penyusun Bearing
• Outer Ring
• Retainer / Cage
• Rolling Element
• Inner Ring
• Seal / Shield
Fungsi/kegunaan bearing
• Untuk mengurangi koefisien gesekan
antara as dan rumahnya.
• Mempermudah maintenance
peralatan yang berputar.
• Menjadikan alat yang berputar heavy
duty dan mengurangi waktu
perawatan.
• Mempermurah biaya pembuatan
as/poros.
• Menjaga toleransi kekencangan.
• Dll.
Proses Permesinan Bearing

TURNING

GRINDING HEAT TREATMENT

ASSEMBLING
QUALITY CHECK

PRODUCT
1. LATHING/TURNING

Dalam proses ini dikerjakan oleh mesin bubut (lathe). Material mentah dibubut menjadi outer ring
dan inner ring.
Proses Lathing adalah proses pembentukan  benda kerja dengan mengurangi material (material
removal).
Pengurangan material dilakukan pada benda kerja yang berputar dengan alat potong (pahat) yang
bergerak secara linear (melintang, memanjang, atau membentuk sudut), sehingga benda kerja yang
dihasilkan umumnya memiliki penampang berbentuk lingkaran.
Lathing sendiri mempunyai istilah lain yaitu bubut atau turning.
Prinsip kerja atau gerakan utama untuk melakukan pemakanan dalam proses turning ada 3 yaitu :
• Main motion, yaitu: gerakan benda kerja berputar.
• Adjusting motion , yaitu: gerakan pahat memasukkan kedalaman pemakanan / depth of cut .
• Feed motion, yaitu: gerakan pahat menyayat benda kerja atau disebut juga gerak umpan.
Lathing Bagian Ring
Pada proses lathing bagian yang dibubut atau disayat adalah meliputi:
• Outside diameter pipa material
• Sideface pipa material
• Bore pipa material (untuk inner ring)
• Raceway pipa material (inner ring dan outer ring)
• Cutting menjadi ring
• Mata pahat yang telah didesain sepert alur/raceway pada bearing menyayat pipa material
mentah yang diputar. Sehingga terbentuklah ring dengan bentuk berraceway.
Lathing Material jadi Ring
Pada proses lathing, material mentah (raw material) dijadikan ring inner  dan ring outer melalui
proses bubut lathing/turning.
Pokok dari pembentukan disini adalah memotong material mentah menjadi ring dan membentuk
raceway outer ring dan inner ring.

Lathing / Turning

Inner Ring Outer ring


Stainless Steel AISI 440C
Raw Material
2. Heat Treatment

Heat treatment merupakan proses pengubahan sifat


logam, terutama baja, melalui pengubahan struktur
mikro dengan cara pemanasan dan pengaturan laju
pendinginan. Heat treatment merupakan mekanisme
penguatan logam dimana logam yang akan kita ubah sif
Pada proses ini umumnya ada empat tahapan untuk
menjadikan ring berubah semakin keras sesuai
spesifikasi. yaitu:
1. Heating (Pemanasan dengan suhu +/- 850 derajat)
2. Quenching (Celup cepat/pendinginan setelah
dipanaskan dengan tujuan pengerasan)
3. Tempering (pemanasan dengan suhu +/- 150
derajat)
4. Washing (pencucuian ring dengan kerosine) atnya
sudah berada dalam kondisi solid.
• Heating
Pada proses ini inner ring dan outer ring dipanaskan hingga mencapai derajat kepanasan
850 derajat. Tujuan heating adalah mengubah sifat keras suatu logam seperti baja.
• Quenching
Quenching adalah system pendinginan produk baja secara cepat dengan cara
penyemprotan air pada pencelupan serta perendaman produk yang masih panas kedalam
media air atau oli.
• Tempering
Tempering adalah pemanasan inner ring dan outer ring tahap kedua pada rentang suhu
dibawah austenit, umumnya sekitar 150 derajat. Pemanasan ulang produk baja ini biasa
dilakukan untuk produk yang sebelumnya di quenching. Setelah di temper, maka
diharapkan produk tersebut akan lebih ulet.
• Washing
Pada tahap ini inner dan outer dilakukan pencucian ring dengan kerosine

Heating Quenching Tempering Washing


Heating Quenching

Tempering
Washing
3. Grinding

Proses grinding adalah proses penghalusan


permukaan material/ring dengan cara
pengikisan menggunakan mesin abrasive.
Dalam proses ini yang mengerjakan adalah
mesin gerinda.
Secara umum proses ini dilakukan dua kali
proses yaitu proses grinding ROUGH (kasar)
lalu FINISH (halus).
Bagian ring yang dihaluskan pada proses
grinding adalah sebagai berikut:
• Surface Grinding
• Centreless grinding
• Bore grinding
• Raceway grinding
• Surface Grinding
Pada proses surface grinding dilakukan penghalusan dua kali yaitu rough dan finish. Inner ring
dan Outer ring mendapat perlakuan sama. Tujuan dari penghalusan ini agar dimensi ring atau
bearing nantinya sangat presisi dan halus.
• Centreless grinding
Pada proses centreless grinding dilakukan penghalusan dua kali yaitu rough dan finish. Hanya
saja disini outer ring saja yang mendapat perlakuan penggerindaan. Tujuan dari penghalusan ini
agar dimensi ring atau bearing nantinya sangat presisi dan halus.
• Bore grinding
Pada proses ini inner ring mendapat perlakuan penggerindaan pada bagian bore, atau poros.
Proses gerindanya hanya sekali menggunakan stone. Karena umumnya tidak membutuhkan
tingkat kehalusan yang tinggi.
• Raceway grinding
Bagian yang dihaluskan melalui proses penggerindaan yaitu adalah raceway atau alur ring.
Raceway adalah bagian bearing yang akan dilalui perputaran bola pejal/ball sehingga pada
proses ini penggerindaan dilakukan dua kali agar tingkat kehalusan sangat tinggi.
Surface Grinding Bore Grinding

Centreless Grinding Raceway Grinding


4. Ball Bearing
5. Assembling

Proses assembly adalah proses perakitan antara inner ring, outer ring, bola pejal, cage/retainer,
seal/shield, dan pemberian grease/pelumas (agar memperlambat keausan raceway) menjadi
bearing ut
Proses assembly umumnya ada dua tahapan yaitu:
1. Memasangkan inner dan outer ring lalu diberi bola yang diikat oleh cage/retainer.
2. Memberi grease dan memasangkan seal/shield pada bearing.
Item check pada proses ini meliputi:
• Tingkat noisy(kebisingan) ketika bearing diputar hingga mencapai 9000 rpm. Semakin kecil noisy,
semakin bagus.
• Ketepatan pemasangan seal/shield.
• Clearence, yaitu jarak antara bola dengan raceway.
• Pemasangan bola, cage, grease.
Inner ring dan outer ring yang telah selesai proses grinding lalu dirakit sedemikian rupa
sehingga keduanya dapat berpasangan.
Diisi bola dan diikat cage lalu diberi grease.
• Assembling final
Pada assembly final dilakukann pegecekan visual bearing, anderron (noisy
bearing) pada putaran 9000 rpm
6. Quality final

Pada akhir ketika finish dilakukan visualisasi


bearing secara utuh disamping quality control
yang dilakuakan pada tiap-tiap tahapan proses:
• Seperti setelah proses heat treatment, tim
quality melakukan cek mettalurgy/strukur
logam pada ring. Tingkat kekerasan,
ketangguhan, keuletan,dll.
• Pada proses grinding, diameter outer ring, tebal
ring, diameter bore, counter bore, raceway, juga
dilakukan menggunakan alat ukur yang telah
disediakan.
• Pada saat assembly proses juga dilakuakan
pengukuran clearence, noisy, visual, dll.
Pada intinya hanya bearing yang telah lolos pengecheckan QC yang boleh di
supply ke packing.

Bearing yang dinyatakan layak dan oke oleh tim quality final (QC) lalu di
packing dan siap jual ke konsumen.

Produk Jadi
SEKIAN DAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai