Pengertian CT Scan CT ( Computed Tomography ) merupakan alat diagnostik sinar-x dengan metode tomografi transversal yang akan menghasilkan gambaran irisan melintang dengan hasil tampilan dalam skala algorithma(Grey Scale) . (J.Alexander)
Istilah-istilah lain CT Scan :
a. Computed / Computerized Tomography (CT) b. Computed Axial Tomography (CAT) c. Computerized Aided Tomography d. Computerize Transverse Axial Tomography (CTAT) e. Recontructive Tomography (RT) f. Computed Transmission Tomography (CTT) g. Ditetapkan oleh "Radiology and American Journal of Roentgenology" dengan istilah Computed Tomography (CT) Masalah Dasar Penciptaan CT Scan Sejarah Perkembangan CT Scan a. 1970- Allan Cormack dan G.Hounsfield menemukan pesawat CT Scan yang pertama b. 1972 G.Hounsfield dan J.Ambrose: menghasilkan gambaran CT pertama kali untuk keperluan klinis c. 1974 - 60 unit CT terpasang untuk pemeriksaan kepala d. 1975 - First Whole Body scanner in clinical use e. 1979 - Hounsfield dan Cormack di anugerahi hadiah nobel f. 1989 - Spiral CT g. 1998 - Multislice CT h. 2000 - >30000 clinical CT Installations i. 2004 DSCT & 64 slice Perkembangan pesawat CT Scan Generasi Pertama Perintis : EMI, London, 1977 X-ray : pencil beam Gerakan : translate rotate Detektor : single detector Rotasi : 180 derajat Waktu : 4,5 5,5 menit / scan slice Applikasi : head scan Generasi Kedua X-ray : narrow fan beam (berkas berbentuk kipas sempit) Gerakan : translate rotate Detektor : multi detector ( 3-60) linier array detector Rotasi : 180 derajat Waktu : 20 detik - 2 menit / scan slice Aplikasi : head scanner Generasi Ketiga X-ray : wide fan beam (berkas berbentuk kipas lebar) Gerakan : rotate rotate Detektor : multi detector (10-280) curve array detector Rotasi : 360 derajat Waktu : 1,4-14 detik / scan slice Aplikasi : whole body scanner Generasi Keempat X-ray : wide fan beam Gerakan : stationary-rotate system Detektor : multi detector (424-2400) slip ring detector Rotasi : 360 derajat Waktu : <10 detik / scan slice Aplikasi : whole body scanner Generasi Kelima (Eletron Beam Technique) Pada Electron Beam Technique tidak menggunakan tabung sinar-x, tapi menggunakan electron gun yang memproduksi pancaran electron berkekuatan 130 KV. Pancaran electron difokuskan oleh electro-magnetic coil menuju fokal spot pada ring tungsten. Proses penumbukkan electron pada tungsten menghasilkan energy sinar-x. Sinar-x akan keluar melewati kolimator yang membentuknya menjadi pancaran fan beam. Kemudian sinar-x akan mengenai obyek dan hasil atenuasinya akan mengenai solid state detector dan selanjutnya prosesnya sama dengan prinsip kerja CT Scan yang lain. Perbedaannya hanya pada pembangkit sinar-x nya bukan menggunakan tabung sinar-x tetapi menggunakan electron gun. Generasi keenam (Spiral / Helical CT) Pengembangan dari generasi III dan IV X-ray : wide fan beam Gerakan : stationary-rotate system Meja bergerak dalam terowongan gantry selama scanning (spiral CT) Detektor : multi detector (424-2400) slip ring detector Rotasi : 360 derajat Waktu : <10 detik / scan slice Aplikasi : whole body scanner (multi slice, 3D, 4D) Generasi Ketujuh (Multi Array Detector CT / Multi Slice CT) Dengan menggunakan multi array detector, maka apabila kolimator dibuka lebih lebar maka akan dapat diperoleh data proyeksi lebih banyak dan juga diperoleh irisan yang lebih tebal sehingga penggunaan energy sinar-x menjadi lebih efisien. Generasi kedelapan (Dual Source CT) Dual Source CT (DSCT) menggunakan dua buah tabung sinar-x dan terhubung pada dua buah detector Terima Kasih
Pengembangan Media Augmented Reality Berbasis Android Pada Materi Benda Angkasa Luar Dan Rahasianya Pada Mata Pelajaran Ipa Kelas Vi Di SD Negeri Ngepung 3 Patianrowo Nganjuk