A. Kompetensi Inti
KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural)
berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni,
budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata.
KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan,
mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak
(menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai
dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam
sudut pandang/teori.
B. Kompetensi Dasar & Indikator
C. Tujuan Pembelajaran
1. Siswa dapat menjelaskan pengertian klasifikasi melalui kegiatan diskusi
2. Siswa dapat menjelaskan alasan makhluk hidup perlu untuk diklasifikasikan melalui
kegiatan diskusi
3. Siswa dapat menjelaskan dasar klasifikasi makhluk hidup melalui kegiatan diskusi
4. Siswa dapat menjelaskan manfaat dalam mengklasifikasikan makhluk hidup melalui
kegiatan diskusi
5. Siswa dapat menentukan langkah-langkah pengelompokan makhluk hidup
berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri-ciri yang dimiliki melalui kegiatan
diskusi
6. Siswa dapat mengumpulkan data tumbuhan berdasarkan manfaatnya
serta berdasarkan usadha melalui kegiatan diskusi
7. Siswa dapat melakukan klasifikasi terhadap tumbuhan berdasarkan
manfaat yang ada di sekitar lingkungan sekolah
8. Siswa dapat menyajikan data hasil diskusi kelompok tentang klasifikasi
makhluk hidup
D. Materi Pembelajaran
2. Pertemuan 2 :
Materi Pokok
Materi Tambahan
Kata Usada berasal dari bahasa Sansekerta, yakni ausadhi. Lontar usada yang
ada di Bali diperkirakan isinya diambil dari pengetahuan pengobatan di India. Diduga
bersamaaan dengan perkembangan agama Hindu di Bali pada abad V usada ini turut
menyebar di daerah Bali. Untuk mengetahui secara pasti kapan usada ini mulai muncul
dan meluas di Bali tidaklah dapat dikatakan secara pasti. Berdasarkan beberapa
peninggalan prasasti yang tersebar di berbagai tempat dan dari sumber lainnya dapat
diperkirakan sejarah perkembangan usada di Bali (Nala, 1996).
Pada permulaan abad XI datanglah ke Bali seorang empu dari Jawa Timur yang
digelari Empu Kuturan. Setelah berkeliling di Bali, akhirnya beliau mengambil keputusan
untuk menetap di desa Silayukti, Padangbai, Karangasem. Di samping menyebarkan
pengertian tentang agama Hindu, beliau banyak pula menghasilkan konsep-konsep baru
dan menerapkan pendirian sanggah atau merajan serta pura kawitan untuk tempat
pemujaan leluhur dari sekelompok keluarga, dan dibangun pura kahyangan tiga untuk
tempat pemujaan warga sebuah desa. Pura kahyangan tiga dibangun di setiap desa,
sebagai lambang utpati – sthiti – pralina, lahir - tumbuh – mati, membangun –
memelihara – memusnahkan yang selalu ada di setiap desa. Wujud dari kahyangan tiga di
desa itu berbentuk Pura Puseh, Pura Desa atau Bale Agung, dan Pura Dalem. Di setiap
pura itu disungsung salah satu Dewa Tri Murti.
RPPKearifan Lokal Kelas VII SMP N 2 Seririt
Di Pura Desa disungsung Dewa Brahma, lambang utpati, dewa kelahiran dan
pencipta, dengan warna merah sebagai simbolnya. Dewa Wisnu sebagai Dewa sthiti,
yakni dewa pemelihara dan pengembangan, dengan simbol warna hitam, disungsung di
Pura Puseh. Sedangkan di Pura Dalem disungsung Dewa Siwa, Dewa Pralina, lambang
dewa kematian dengan simbol warna putih (Nala, 1996).
Pada waktu pemerintahan Raja Waturenggong di Gelgel Bali pada tahun 1460-
1550 datang dari Jawa Timur seorang bhagawan bernama Dang Hyang Dwijendra. Beliau
merupakan seorang yang amat tinggi pengetahuannya di semua bidang, termasuk di
dalam bidang ilmu pengobatan. Beliau mampu menyembuhkan hampir segala macam
penyakit.
Beliau juga yang mengembangkan sistem pengobatan di Bali yang dikaitkan
dengan sistem mistik-putih, yang terkenal dengan sebutan angen balian sakti. Pada waktu
beliau datang, di Bali sebenarnya telah ada pula sistem pengobatan yang sudah ada sejak
jaman dahulu. Sistem ini diwariskan turun-temurun tanpa ditulis. Sejak datangnya Dang
Hyang Dwijendra inilah penulisan Usada lebih digalakkan lagi, yang telah dirintis oleh
para pendahulunya, termasuk Empu Kuturan. Maka setelah itu bermunculan berbagai
macam usada yang ditulis di atas daun lontar, seperti Usada Sari, Usada Budha Kecapi,
Kalima Usada, Usada Taru Premana, Dharma Usada yang bersifat umum dan beberapa
usada yang menjurus ke penyakit khusus, seperti Usada Dalem (penyakit dalam), Usada
Netra (penyakit pada mata), Usada Sasah Bebai (penyakit bebainan), Usada Buduh
(gila), Usada Tatenger Beling (mendiagnosis kehamilan), Usada Upas (Racun, bisa) dan
masih banyak lainnya lagi.
Di samping itu, ada pula berbentuk tutur yang ditulis juga di atas daun lontar,
tetapi isinya tentang filsafat sehat sakit, aksara sakti, gambar lambang yang sulit dicerna
oleh orang awam. Lontar tutur ini penyimpanannya amat dirahasiakan dan dihormati
lebih dari lontar usada. Menurut beberapa ahli kebalianan, orang yang tidak teguh
imannya dapat menjadi gila kalau membaca lontar tutur ini. Karena itulah dipingitkan
sekali keberadaan lontar ini agar tidak dibaca oleh anak-anak dan orang yang tidak teguh
pikirannya (Nala, 1996).
RPPKearifan Lokal Kelas VII SMP N 2 Seririt
“Titiang i taru bingin, maka Pasilihan Ida Sanghyang Surya candra. Inggih
sekar titiang tis, daun titiang panes, angurip wong lare pamalinan. Kantin titiang i
mesui, ika anggen sembar, malih bangsing titiang tis, angurip wong lara rasa, makanti
ring bawang adas. Babakan titiang panes, gempong titian Dumulada”.
Terjemahan:
Hamba pohon beringin, sebagai pengganti beliau Sang Hyang Surya Chandra. Ya
bunga hamba sejuk, daun hamba panas menyembuhkan orang sakit pamalinan
(melanggar pantangan). Campuran hamba mesui, itu dipakai sembur.
Lagi akar hamba sejuk mengobati orang sakit kencing nanah, kencing batu.
Campur bawang dan adas, kulit panas, daun hamba yang muda sedang-sedang.
“Titiang taru kelor, daging tis, engket barak, nyem, akah panes, don titiange
dados anggen tamba mata sakir, ra juuk lengis, uyah areng, saring degdegang, ketele
netrania, selid sanja”.
Terjemahan:
Saya pohon kelor, kandungan zat saya sejuk, getah merah, dingin, akar panas,
daun digunakan obat sakit mata, dicampur jeruk nipis, garam arang, disaring, endapkan,
tetesi pada matanya pagi-sore. Uraian lainnya dapat dilihat pada.
Dalam naskah tersebut jelas diuraikan jenis tumbuhan yang digunakan, bagian
digunakan, campurannya dan cara menggunakan maupun waktu penggunaan. Untuk
medapat gambaran yang lebih jelas dari aspek etnobotani, yaitu penggunaan tumbuhan
berkhasiat obat oleh kelompok masyarakat, maka perlu dicari padanan nama ilmiah, dan
kajian pustaka tentang zat-zat kimia aktif yang terkandung di dalammnya.
RPPKearifan Lokal Kelas VII SMP N 2 Seririt
RPPKearifan Lokal Kelas VII SMP N 2 Seririt
Pertemuan 2 : 1 x 3 JP (3 x 40 menit)
Model pembelajaran : Problem Based Learning
Materi : Klasifikasi makhluk hidup
Sub Materi : Pengantar mengklasifikasikan makhluk hidup
Tahap Kegiatan Waktu
Pendahuluan Fase 1. Menyiapkan siswa dan menyampaikan tujuan 20 menit
1. Guru memasuki kelas dan memberi salam kepada
siswa.
2. Guru memulai pelajaran dengan memimpin berdo’a
(Religius) menurut agama dan kepercayaan masing-
masing sebagai rasa taqwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa untuk memulai pelajaran.
3. Prasarat Pengetahuan untuk menguji kemampuan
berpikir logis menanyakan pengetahuan awal siswa
tentang: ciri-ciri kehidupan dan makhluk hidup.
4. Motivasi (membangkitkan siswa agar memiliki
karakter ingin tahu) guru menanyakan:
a. Pernahkah kamu memperhatikan para pedagang
mengelompokkan barang-barang dagangannya?
b. Pernahkah kalian mengamati persamaan dan
perbedaan ciri dari tumbuhan yang ada di sekitar
kalian?
5. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran mengenai
klasifikasi makhluk hidup.
Menganalisis :
Siswa mendiskusikan tentang klasifikasi tumbuhan
dan mengelompokkan data dari hasil pengamatan
dengan mengklasifikasikan tumbuhan menurut
manfaatnya dan dikaitkan dengan konsep Usadha.
Selanjutnya menjawab pertanyaan yang ada pada
kegiatan cara mengelompokkan tumbuhan, dan
menyajikan dalam laporan tertulis pada LKS. Siswa
menyajikan laporan pembahasan hasil temuan, dan
penarikan kesimpulan dari hasil observasi yang telah
dilakukan.
Mengkomunikasikan
1. Siswa menyajikan dan mempresentasikan
laporan pembahasan hasil temuan serta penarikan
kesimpulan di depan kelas (diskusi kelas).
Mengevaluasi
G. Sumber Belajar
1. Eka Purjiyanta, M.Pd.,dkk. IPA Terpadu Jilid 1 untuk Kelas VII SMP/MTs.
Jakarta : Erlangga
2. Wahono, dkk.2016. Ilmu Pengetahuan Alam IPA SMP/MTs Kelas VII Buku
Guru. Jakarta : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.
H. Penilaian
LAMPIRAN 1
1. Penilaian sikap
a. Teknik : pengamatan
b. Instrumen : jurnal
No Nama Hari/tanggal Kejadian Butir Tindak
Siswa sikap lanjut
2. Penilaian keterampilan
a. Teknik Penilaian : kinerja/presentasi
b. Bentuk Instrumen : Lembar Penilaian Keterampilan
3. Pengetahuan (kognitif)
Pertanyaan rebutan tentang ciri makhluk hidup dan benda tak hidup
SOAL JAWABAN skor
Apa tujuan dan manfaat dari Klasifikasi makhluk hidup bertujuan 10
klasifikasi ? menyederhanakan objek studi makhluk hidup
yang sangat beraneka ragam, sehingga akan lebih
mudah dalam mempelajarinya.
Dikebun Pak Made terdapat Klasifikasi Tumbuhan 10
beberapa tanaman diantaranya
kunyit, bunga sepatu, bayam, Bahan
Tanaman Tanaman
jahe, sawi, bunga anggrek, Maka
Hias Obat
kangkung, singkong, jagung, nan
dan bunga mawar. Butlah Bayam, bunga Kunyit,
pengelompokan tanaman sawi, sepatu, jahe
tersebut menurut kegunaannya
RPPKearifan Lokal Kelas VII SMP N 2 Seririt
jumlah skor 20
Kriteria penilaian
KELOMPOK :
ANGGOTA :
LAMPIRAN 2
Lembar Kerja Siswa Pertemuan 2
Tujuan:
a. Alat tulis
b. Gambar
Permasalahan :
Menurutmu, apakah ada cara dalam menyederhanakan keanekaragam makhluk hidup
yang ada di dunia?
Langkah Kerja:
1. Amatilah tumbuhan yang ada pada gambar di bawah ini!
2. Carilah manfaat yang kamu ketahui dari tumbuhan tersebut dan tuliskan
ke dalam tabel data pengamatan
3. Kelompokkanlah beberapa tumbuhan tersebut kedalam kelompok-
kelompok lagi!
Data Pengamatan
No NAMA OBJEK MANFAAT KELOMPOK
1 Melati (contoh) Hiasan Tanaman hias
10
11
Pertanyaan Diskusi
1. Mudahkah kalian dalam mengelompokkan makhluk hidup yang telah kalian
amati?
2. Dari data pengamatanmu, kelompok apa saja yang bisa kamu dapatkan?
Sebutkan beserta nama objeknya!
5. Dari observasi yang sudah kalian lakukan, apa tujuan dari mengelompokkan
makhluk hidup tersebut?
Kesimpulan