SKRIPSI
M TEGAR SYAHPUTRA
NIM 1508157904
Pembimbing 1 Pembimbing II
3
Soil Transmitted Helminths
Berdasarkan data dari Permenkes RI No 15 tahun 2017
prevalensi cacingan di Indonesia masih sangat tinggi,
berkembang. 5
PROVINSI RIAU?
6
Latar Belakang
7
RUMUSAN MASALAH
TUJUAN UMUM
10
Manfaat
1 2 3 4
Reference : The basics you can find anywhere 5 Steps To Successful Storytelling Published on April 5, 2014 Featured in: Marketing & Advertising
11
BAB II
A. Lumbricoides
N. Americanus dan A. duodenale
T. Trichiura
Faktor Risiko
Kerangka Teori
Kerangka Konsep
12
Ascaris Lumbricoides
Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ascariasis Ordo : Ascarida
Family : Ascarididae
Genus : Ascaris
Spesies : Ascaris lumbricoides
13
14
Penularan,
gejala,
diagnosis.
sering berhubungan dengan gangguan usus ringan seperti pemeriksaan tinja untuk
tanah yang merupakan tempat mual, nafsu makan berkurang, menemukan telur A. lumbricoides
berkembangnya telur parasit ini. diare atau konstipasi. Infeksi atau larva pada sputum dan
Seperti feses manusia dan berat dapat terjadi malabsorbsi dengan menemukan cacing
sayuran yang terkontaminasi sehingga memperberat keadaan dewasa keluar bersama tinja atau
malnutrisi. melalui muntah pada infeksi berat .
Pemeriksaan penunjang diagnosa
adalah pemeriksaan X-ray dengan
Barium yang memberikan kesan
gambaran tubulair defect
15
Necator Americanus,
Ancylostoma Duodenale
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Secernentea
Ordo : Strongylida
Famili : Ancylostomatidae
nekatoriasis dan
Genus : Necator / Ancylostoma
ankilostomiasis.
Spesies : Ancylostoma duodenale
Necator americanus
Ancylostoma brazilliense
Ancylostoma ceylanicum
Ancylostoma caninum
16
17 17
Penularan,
gejala,
diagnosis.
Menembus Kulit dan Tertelan cacing dewasa menyebabkan pemeriksaan tinja untuk
anemia yang disebabkan karena menemukan telur pada feses
kehilangan darah terus menerus. yang segar dan larva pada feses
yang sudah lama. Untuk
membedakan speies, telur
dibiakkan menjadi larva dengan
menggunakan cara Harada Mori.
18
Trichuris Trichiura
Kingdom : Animalia
Filum : Nematoda
Kelas : Enoplea
trikuriasis. Ordo : Trichocephalida
Famili : Trichuridae
Genus : Trichuris
Spesies : Trichuris trichiura
19
Telur yang dibuahi
dikeluarkan dari hospes
Bersama tinja
20
Penularan,
gejala,
diagnosis.
hospes menelan telur matang inflammatory bowel syndrome Mengidentifikasi telur cacing
seperti rasa nyeri di abdomen secara mikroskopis dalam
yang kronik, diare, dan anemia sampel tinja
21
Faktor Risiko
1 2 3 4 5
Reference : The basics you can find anywhere 5 Steps To Successful Storytelling Published on April 5, 2014 Featured in: Marketing & Advertising
22
Kerangka Faktor risiko
Teori Genetik
23
Kerangka
Konsep
Karakteristik responden
- Usia
- Jenis kelamin
- Kebiasaan defekasi
- Kebersihan makanan
- Pengelolaan minuman
24
BAB II
DESAIN PENELITIAN
WAKTU DAN TEMPAT
POPULASI DAN SAMPEL
KRITERIA INKLUSI DAN EKSLUSI
BESAR SAMPEL DAN TEKNIK
PENGAMBILAN SAMPEL
VARIABEL PENELITIAN
DEFINISI OPERASIONAL
ALAT DAN BAHAN
CARA PENELITIAN
PENGOLAHAN DATA
ANALISIS DATA
PENYAJIAN DATA
ETIKA PENELITIAN
25
Desain Penelitian
Penelitian ini bersifat analitik dengan desain cross sectional. Pada penelitian
ini akan diidentifikasi cacing STH pada feses anak-anak di SDN 57 Desa
Kesumbo Ampai serta melihat faktor resiko infestasi yang dapat
menyebabkan terjadinya infestasi oleh cacing.
Waktu dan Tempat
27
Populasi dan Sampel
Populasi
Sampel
30
Variabel Penelitian
Variabel
Terikat
Definisi Oper tional
“
33
“
34
“
35
“
36
“
37
Alat dan Bahan
Bahan
Cara Penelitian
1 2 3 4
Reference : The basics you can find anywhere 5 Steps To Successful Storytelling Published on April 5, 2014 Featured in: Marketing & Advertising
39
Pengolahan
Data
Langkah ini dilakukan untuk Data yang diperoleh diberikan Setelah dilakukan pemeriksaan
memeriksa kembali data yang kode tertentu untuk data dan pengkodean, data
diperoleh mencakup mempermudah dalam yang telah terkumpul
kelengkapan atau pembacaan data. dimasukkan dan diolah secara
kesempurnaan data, kekeliruan komputerisasi.
perhitungan, dan subjek yang
tidak sesuai atau tidak lengkap.
40
Data yang diperoleh dilakukan editing dan coding untuk
mengecek kelengkapan isian kuesioner, kemudian data
ditabulasi. Analisis data menggunakan statistic univariat untuk
melihat frekuensi dan distribusi responden yang terinfestasi
kecacingan. Analisis bivariat menggunakan statistic Chi square
dilakukan untuk melihat adanya hubungan antara variable
higiene perorangan murid SD dengan kejadian infestasi
kecacingan.
41
Penyajian Data
42
Etika Penelitian
Hasil Penelitian
44
“
Sampel
• SDN 057 • Laboratorium
Kesumbo Ampai
• 84 Sampel Parasitologi
FK UNRI
Populasi FK UNRI
45
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dan umur (N=84)
Jumlah
Variabel
n %
Jenis Kelamin
Laki-laki 41 48,8
Perempuan
43 51,2
Umur
5-8 Tahun 35 41,6
9-12 Tahun 47 56
>12 Tahun 2 2,4
46
Hasil pemeriksaan infestasi STH (N=84)
Infestasi STH n %
Positif 55 65,5
Negatif 29 34,5
47
Distribusi kejadian infestasi STH berdasarkan jenis kelamin dan umur
48
Hasil pemeriksaan infestasi STH berdasarkan spesies (N=55)
A. lumbricoides 29 34,5
T. trichiura 3 3,5
Cacing tambang 5 6
49
Distribusi frekuensi faktor risiko infestasi STH (N=84)
Anak SDN 57 Kesumbo Ampai
Faktor risiko
n %
Kebiasaan mencuci tangan
Baik 22 26,2
Buruk 62 73,8
Kebiasaan defekasi
Baik 71 84,5
Buruk 13 15,5
Kebersihan makanan
Baik 61 72,6
Buruk 23 27,4
Pengolahan air minum
Baik 78 92,9
Buruk 6 7,1
Pemakaian alas kaki
Baik 43 51,2
Buruk 41 48,8
Kebiasaan memotong kuku
Baik 63 75
Buruk 21 25 50
Hubungan infestasi STH dengan faktor risiko anak SDN 57 Kesumbo Ampai (n=84)
Infestasi STH
Faktor risiko Positif Negatif p
n % n %
Kebiasaan mencuci tangan
Baik 8 9,5 14 16,7
0,002
Buruk 47 56 15 17,8
Kebiasaan defekasi
Baik 43 51,2 28 33,3
0.029
Buruk 12 14,3 1 1,2
Kebersihan makanan
Baik 34 40,5 27 32,1
0,005
Buruk 21 25 2 2,4
Pengolahan air minum
Baik 50 59,5 28 33,3
0,659
Buruk 5 6 1 1,2
Pemakaian alas kaki
Baik 20 23,8 23 27,4
0,000
Buruk 35 41,7 6 7,1
Kebiasaan memotong kuku
Baik 36 42,9 27 32,1
0,012 51
BAB V
Pembahasan
52
“
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan didapatkan
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin lebih
banyak anak perempuan sebanyak 43 (51,2%)
dibandingkan anak laki-laki sebanyak 41 (48,8%).
53
“
Penelitian yang dilakukan oleh Joko tahun 2008 yang
mendapatkan hasil bahwa dari seluruh responden yang
berjumlah 53 anak sebagian besarnya adalah berjenis
kelamin perempuan dengan persentase 50,9%
54
“
Hasil penelitian yang dilakukan pada SD 57 Desa Kesumbo
Ampai, anak sekolah dasar yang terinfestasi STH sebanyak
55 anak (65,5%).
Angka 65,5 persen tergolong sangat tinggi karena menurut
Permenkes RI No 15 Tahun 2017 salah satu tujuan
pemerintah adalah menurunkan prevalensi kecacingan
menjadi <10%.
55
“
Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Yudie tahun 2008 yang hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa 42,39% anak
positif terinfestasi STH.
56
“
Jenis Kelamin
58
“
Penelitian Sekarang Penelitian Lain
59
“
Kebiasaan Mencuci Tangan
60
“
Kebiasaan Defekasi
61
“
Kebersihan Makanan
62
Hasil Penelitian
“
Pengolahan Air Minum
Alasan
• Faktor risiko pengolahan air • pengetahuan orang tua Desa
minum terhadap terjadinya Kesumbo Ampai mengenai
infestasi STH pada penelitian pengolahan air minum cukup
baik karena sebagian besar
ini didapatkan hasil yang
mengetahui bahwa air minum
tergolong baik sebanyak 78
harus dari sumber air bersih
(92,9%) dan yang tergolong dan dimasak hingga
buruk sebanyak 6 (7,1%). mendidih. Hal ini disebabkan
karena masyarakat umumnya
menggunakan air galon
keliling, sedangkan air hujan
dimasak terlebih dahulu
sebelum dikomsumsi
sehingga peluang terjadinya
infestasi cacing yang
ditularkan melalui tanah
dapat diminimalisasi
63
“
Pemakaian Alas Kaki
64
“
Kebiasaan Memotong Kuku
65
“
Terdapat hubungan yang bermakna antara faktor risiko:
kebiasaan mencuci tangan, kebiasaan defekasi,
pemakaian alas kaki, kebiasaan memotong kuku
dengan infestasi STH
66
BAB II
SIMPULAN
SARAN
67
Simpulan
Karatkteristik responden pada penelitian ini untuk jenis kelamin terbanyak adalah anak
perempuan, sedangkan usia terbanyak berada pada rentang 5-8 tahun.
Angka infestasi STH anak SDN 57 Kesumbo Ampai sebersar 65,5% atau sebanyak 55
anak dari 84 anak. Infestasi spesies STH tertinggi adalah A. lumbricoides dengan
persentase 34,5%
Faktor risiko yang memiliki interpretasi buruk terbanyak adalah kebiasaan mencuci
tangan dengan presentasi buruk (73%), diikuti kebiasaan memakai alas kaki (48,8%).
Faktor risiko yang tergolong baik adalah pengolahan air minum dengan persentasi baik
(78%).
69
Saran
Untuk Siswa SDN 057
Kesumbo Ampai
UKS
Mahasiswa
70
THANK YOU