TAHUN 2020
tentang
MEMUTUSKAN
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal April 2020
Cap/Tertanda
Nanang Santoso
Marsekal Muda TNI
Autentikasi
PS. Kepala Sekretariat AAU,
Lilis Khrisnawati
Kapten Adm NRP 516286
i
DAFTAR ISI
PERATURAN KHUSUS TARUNA AAU
(PERSUSTAR AAU)
Keputusan Gubernur Akademi Angkatan Udara Nomor Kep/ 8 /IV/2020, tanggal 1 7 April
2020 tentang Peraturan Khusus Taruna Akademi Angkatan Udara.
ii
iii
MARKAS BESAR ANGKATAN UDARA Lampiran Kep Gubernur AAU
AKADEMI ANGKATAN UDARA Nomor Kep / 8 / IV / 2020
Tanggal 17 April 2020
PERATURAN KHUSUS
TARUNA AKADEMI ANGKATAN UDARA
(PERSUSTAR AAU)
BAB I
PENDAHULUAN
Pasal 1
Umum
Kehidupan taruna merupakan bagian integral dari sistem pendidikan di AAU yang
harus ditata dan diatur secara tertib. Salah satu peraturan yang digunakan sebagai
pedoman dalam penegakan disiplin dan tata tertib kehidupan sehari-hari taruna adalah
Persustar AAU. Persustar merupakan pelengkap ketentuan-ketentuan yang belum
tercantum dalam Peraturan Kehidupan Taruna (Perduptar) Akademi TNI dalam rangka
mendukung tercapainya tujuan pendidikan.
Pasal 2
Maksud dan Tujuan
1) Mengatur sikap, perilaku, tata krama, dan etika taruna dalam kehidupan
sehari-hari.
Pasal 3
Dasar
a. Persustar merupakan piranti lunak dan sebagai pedoman dalam penegakan disiplin
dan tata tertib bagi taruna, dalam kehidupan sehari-hari, baik di lingkungan AAU maupun
2
1) Pancasila.
2) UUD 1945.
3) Sapta Marga.
4) Sumpah Prajurit.
Pasal 4
Kedudukan
Ksatrian. Aturan atau ketentuan khusus ini dibuat dengan mempertimbangkan situasi dan
kondisi setempat, meliputi keamanan, sosiokultural, dan sosio spiritual.
BAB II
KETENTUAN UMUM
Pasal 5
Pengertian
a. Taruna AAU adalah peserta didik yang terdaftar di AAU, terdiri dari taruna pria dan
taruna wanita.
b. Wing Taruna (Wingtar) adalah eselon pelaksana yang bertugas sebagai berikut:
c. Adik asuh program studi (prodi) adalah taruna yang memiliki derajat kepangkatan
atau tingkatan lebih rendah dalam kelompok program studi yang sama.
d. Kakak asuh prodi adalah taruna yang memiliki derajat kepangkatan atau tingkatan
lebih tinggi dalam kelompok program studi yang sama.
g. Tenaga Kependidikan adalah personel yang mengabdikan diri dan diangkat untuk
menunjang penyelenggaraan pendidikan di AAU.
h. Atasan adalah setiap prajurit TNI yang karena pangkat dan/atau jabatannya
berkedudukan lebih tinggi dari pada prajurit TNI yang lain.
j. Bawahan adalah setiap prajurit TNI yang karena pangkat dan/atau jabatannya
berkedudukan lebih rendah dari pada prajurit TNI yang lain.
4
k. Disiplin adalah ketaatan dan kepatuhan yang sungguh-sungguh setiap prajurit TNI
dan didukung oleh kesadaran yang bersendikan Sapta Marga dan Sumpah Prajurit untuk
menunaikan tugas dan kewajiban serta bersikap dan berperilaku sesuai dengan aturan-
aturan atau tata kehidupan prajurit TNI.
l. Tindakan disiplin adalah tindakan seketika yang diambil oleh setiap atasan
terhadap bawahan yang melakukan pelanggaran hukum disiplin prajurit TNI.
o. Hukuman disiplin militer adalah hukuman yang dijatuhkan oleh atasan yang berhak
menghukum kepada bawahan yang berada dibawah wewenang komandonya karena
melakukan pelanggaran hukum disiplin militer. Jenis hukuman disiplin militer yaitu
teguran, penahanan ringan maksimal 14 hari, dan penahanan berat maksimal 21 hari.
p. Sanksi akademis adalah tindakan hukum yang diputuskan oleh Dewan Akademi
Khusus (Wanak) terhadap taruna AAU yang melakukan tindakan pelanggaran tertentu.
Jenis sanksi akademis adalah tunda pangkat, turun pangkat, turun tingkat, dan
pemberhentian.
q. Hukuman pidana adalah hukuman yang dijatuhkan oleh hakim dalam persidangan
militer kepada prajurit TNI atau yang dipersamakan (termasuk taruna akademi TNI)
berdasarkan bukti yang cukup melakukan tindak pidana (baik pidana umum maupun
pidana militer).
r. Pakaian dinas taruna adalah pakaian resmi yang digunakan taruna sesuai dengan
ketentuan yang berlaku, terdiri dari Pakaian Dinas Harian (PDH), Pakaian Dinas
Lapangan (PDL), Pakaian Dinas Pesiar Malam (PDPM), Pakaian Dinas Pesiar Siang
(PDPS), Pakaian Dinas Upacara (PDU), pakaian olahraga (Wing Taruna dan Wingkorps
Taruna), dan pakaian lainnya yang telah ditentukan oleh Dinas.
s. Pakaian non dinas adalah pakaian yang tidak sesuai dengan ketentuan dinas.
u. Rekanita adalah wanita (selain taruna wanita AAU) yang menjadi pasangan para
taruna AAU, baik yang sudah menjadi pacar resmi atau hanya menjadi pasangan pada
acara-acara tertentu.
v. Rekanpria adalah pria (selain taruna AAU) yang menjadi pasangan para taruna
wanita AAU, baik yang sudah menjadi pacar resmi atau hanya menjadi pasangan pada
acara-acara tertentu.
5
w. Checkpoint adalah rumah atau kediaman yang dijadikan tempat istirahat taruna
ketika pesiar, Ijin Bermalam (IB), atau long weekend.
Pasal 6
Kode Kehormatan Taruna
Taruna mengemban tugas dan tanggung jawab sebagai calon prajurit pejuang
Sapta Marga yang profesional, maka dituntut untuk selalu menghayati dan mengamalkan
Kode Kehormatan Taruna sebagai berikut:
1) Taruna adalah manusia Pancasila yang bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa, pemeluk agama yang taat dan setia, mengakui kebesaran Tuhan dan
kekuatan-Nya serta hidup dan mati dalam takdir-Nya.
3) Taruna senantiasa bersifat ksatria dalam bersikap dan bertingkah laku serta
perbuatan sehingga menimbulkan citra yang baik di masyarakat.
Pasal 7
Hubungan antar Taruna
a. Taruna AAU terdiri dari taruna tingkat I, tingkat II, tingkat III, dan tingkat IV.
b. Taruna senior.
c. Taruna junior.
1) Patuh dan taat serta menjunjung tinggi semua perintah, nasehat yang baik
dan benar dari taruna senior serta mengerjakannya dengan rasa hormat, tertib,
kesungguhan, keikhlasan hati, serta bertanggung jawab.
2) Patuh, taat, serta menghargai taruna pejabat dan taruna yang berdinas jaga.
1) Taruna pria dilarang mengunjungi atau memasuki flat taruna wanita, dan
sebaliknya, tanpa pengawasan pengasuh.
1) Berperan aktif dalam menegakkan kehidupan korps taruna yang sehat dan
dinamis berdasarkan Kode Kehormatan Taruna.
3) Kepada taruna tingkat III dengan sebutan Mayor Dua Taruna. Contoh
“Selamat siang, Mayor Dua Taruna!”.
5) Panggilan kepangkatan taruna yang tidak naik pangkat tetapi naik tingkat
karena alasan tertentu, tetap mempunyai hak yang sama dengan taruna yang naik
pangkat dan naik tingkat serta berhak menerima penghormatan dari taruna yang
lebih rendah tingkatnya.
i. Sanksi.
5) Taruna pria memasuki flat taruna wanita, atau sebaliknya, tanpa seizin
Pawas dikenakan sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 8
Hubungan Taruna dengan Sesama Generasi Muda
a. Taruna selaku generasi muda dan calon pemimpin TNI/TNI AU secara mutlak
harus membina hubungan yang baik dengan sesama generasi muda. Untuk itu
komunikasi dengan sesama generasi muda, baik di dalam maupun di luar negeri harus
dijalin. Komunikasi dapat dilakukan pada saat pelaksanaan pesiar, cuti, Latsitardanus,
dan kegiatan positif lain termasuk di dalam Ksatrian AAU. Dalam kegiatan bersama
dengan generasi muda negara lain, taruna tetap wajib menjunjung tinggi nilai-nilai budaya
bangsa, memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, Delapan Wajib TNI, dan Kode
Kehormatan Taruna. Taruna wajib menciptakan hal-hal yang positif dalam
mengembangkan hubungan yang harmonis dengan sesama generasi muda.
2) Seni Budaya. Melalui kegiatan malam akrab ataupun kegiatan integratif lain
yang melibatkan generasi muda dan taruna dalam acara tersebut.
c. Komunikasi dengan pemuda negara lain dapat dilakukan melalui kunjungan, baik
oleh taruna maupun pada saat menerima tamu asing. Komunikasi dapat dilakukan melalui
kegiatan sebagai berikut:
2) Seni Budaya. Melalui kegiatan malam akrab ataupun kegiatan integratif lain
yang melibatkan generasi muda dan taruna dalam acara tersebut.
d. Dalam melakukan kerja sama tersebut, taruna harus selalu menjunjung tinggi
budaya yang berlaku serta memegang teguh Sapta Marga, Sumpah Prajurit, 8 Wajib TNI
dan Kode Kehormatan Taruna.
f. Sanksi.
Pasal 9
Hubungan Taruna dengan Pejabat, Pengasuh, dan Tenaga Pendidik
e. Taruna yang berpacaran dengan pengasuh, baik pengasuh langsung maupun tidak
langsung selama pendidikan di AAU, akan dikenakan sanksi sebagai berikut:
12
Pasal 10
Hubungan Taruna dengan Masyarakat
a. Taruna harus senantiasa menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari masyarakat.
Kesadaran ini perlu dibina dan ditingkatkan terus-menerus mengingat taruna adalah kader
pemimpin TNI/TNI AU yang berasal dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
d. Taruna dilarang terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam kegiatan politik
praktis dengan alasan apapun.
f. Sanksi.
Pasal 11
Bimbingan dan Pengasuhan
b. Bimbingan dan pengasuhan dilaksanakan dengan metode saling asah, asih, dan
asuh dengan tujuan membentuk taruna agar mampu menghayati dan mengamalkan nilai-
nilai budaya bangsa, dan menguasai pengetahuan akademis dalam rangka pembentukan
kepribadian Sapta marga, dengan titik berat pada aspek mental kejuangan.
6) Pembinaan motivasi belajar dan olah pikir, meliputi kegiatan yang dilakukan
oleh taruna mengembangkan, memupuk daya kreasi, perhatian terhadap ilmu
pengetahuan dan teknologi, semangat berprestasi serta aspek-aspek kepribadian
lainnya. Sebagai contoh seminar, debat bahasa inggris, konsultasi psikologi, lomba
kreasi ilmiah, dan lain-lain.
Pasal 12
Kedudukan dan Tingkat Taruna
a. Semua pangkat taruna adalah lebih muda dari pangkat efektif yang sama dan
berlaku penghormatan sesuai Peraturan Penghormatan Militer (PPM). Tingkat
kepangkatan taruna sebagai berikut:
2) Kopral Taruna (Koptar), Sersan Taruna (Sertar), Sersan Mayor Dua Taruna
(Sermadatar), dan Sersan Mayor Satu Taruna (Sermatutar).
b. Semua taruna merupakan bawahan dari semua tenaga pendidik (pengajar, pelatih,
dan pengasuh) baik militer maupun sipil pada saat menerima pelajaran, pelatihan, atau
pengasuhan.
c. Taruna AAU dalam kehidupan sehari-hari dapat dipanggil dengan sebutan Karbol.
Namun, dalam perlakuan administrasi tetap menggunakan sebutan Taruna.
Pasal 13
Tugas, Hak, dan Kewajiban
b. Taruna mempunyai hak dan kewajiban yang sama dalam mengikuti semua
kegiatan yang diselenggarakan oleh AAU, yang meliputi pengajaran, pelatihan, dan
pengasuhan.
c. Hak taruna:
3) Mendapat hak cuti, uang saku, pesiar, dan pelayanan kesehatan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
16
4) Taruna berhak mengajukan saran dan usul yang konstruktif dan sehat demi
perbaikan serta kemajuan lembaga pendidikan.
d. Kewajiban taruna:
e. Selain memperoleh hak dan kewajiban yang sama dengan taruna, khusus taruna
wanita memperoleh hak-hak lain yang bersifat kodrati diantaranya:
1) Mendapat dinas ringan untuk kegiatan yang bersifat latihan berat ketika
taruna wanita sedang mengalami menstruasi/haid yang ditunjukkan dengan surat
keterangan kesehatan dari Satuan Kesehatan (Satkes) AAU. Dalam keadaan
mendesak, keterangan tersebut dapat berupa keterangan lisan dari pengasuh
Wanita Udara (Wara) yang dilanjutkan dengan pengurusan surat keterangan dari
Satkes AAU.
Pasal 14
Pujian atau Penghargaan
a. Taruna yang berprestasi, memiliki kredibilitas, disiplin dan loyalitas tinggi dalam
pendidikan atau dalam hal-hal khusus, patut mendapatkan pujian atau penghargaan dan
dicatat dalam buku saku taruna.
2) Taruna senior.
c. Pujian dan penghargaan terhadap taruna diisi dalam buku saku dan wajib melapor
kepada Komandan Elemen, Komandan Flight, atau Komandan Skadron taruna yang
bersangkutan. Pujian dan penghargaan tersebut merupakan nilai tambah yang
dimasukkan dalam nilai kepribadian sesuai petunjuk penilaian kepribadian dan diberikan
penghargaan berupa piagam atau lainnya sesuai kebijakan pimpinan.
17
d. Pujian atau penghargaan tersebut dapat dicabut kembali apabila suatu saat taruna
yang bersangkutan melakukan perbuatan pelanggaran.
Pasal 15
Pemberhentian dan Tidak Naik Tingkat
a. Pemberhentian.
a) Meninggal dunia.
2) Hak dan kewajiban. Taruna yang tidak naik tingkat wajib mengikuti kegiatan
proses belajar mengajar sesuai tingkatnya.
BAB III
KETENTUAN KHUSUS
Pasal 16
Organisasi
2) Memiliki prestasi yang tinggi dalam tiga bidang penilaian, yaitu penilaian
kepribadian, akademik, dan kesamaptaan.
e. Masa jabatan Komandan Flight Korps dan Komandan Elemen Korps adalah empat
bulan, yang selanjutnya dapat dirotasi oleh taruna yang belum mendapat kesempatan
menjadi pejabat Wingkorps. Penggantian pejabat tersebut tetap mengacu kepada ranking
penentuan pejabat Wingkorps taruna dan menggunakan dasar nama yang diajukan oleh
Wingtar.
g. Untuk rotasi jabatan taruna setelah empat bulan, daftar nama taruna yang akan
menjabat diusulkan oleh Wingkorps kepada Danwingtar, yang selanjutnya diajukan
kepada Gubernur AAU dan disahkan melalui Keputusan Gubernur AAU. Pelaksanaan
pelantikan pejabat tersebut akan dilaksanakan secara internal oleh Wingtar.
h. Pemilihan anggota Lemustar dan Poltar tingkat II dilakukan secara langsung oleh
taruna sesuai tingkat pada awal semester IV dengan persetujuan Wingtar.
i. Pemilihan anggota Lemustar dan Poltar tingkat III, dilakukan secara langsung oleh
taruna sesuai tingkat pada awal semester V dengan persetujuan Wingtar.
k. Tugas, fungsi, dan tanggung jawab Dewan Kehormatan Taruna (Dekortar) hanya
sebatas memberi saran kepada Komandan Wing Taruna.
Pasal 17
Kegiatan Sehari-hari
a. Kegiatan taruna pada hakikatnya melaksanakan tugas belajar dan berlatih. Oleh
karena itu, taruna harus dapat menggunakan waktu sebaik-baiknya agar seluruh tugas
dan kegiatan dapat terlaksana dengan baik. Untuk itu kegiatan sehari-hari taruna perlu
diatur secara tertib sebagai berikut:
21
1) Hari Senin.
Pukul Kegiatan
1 2
04.00 Bangun pagi dilanjutkan kegiatan agama (Taruna muslim melaksanakan shalat
subuh berjamaah di masjid, waktu menyesuaikan dengan adzan).
10.10 Kuliah.
11.50 Istirahat/Shalat.
15.00 Kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat ashar berjamaah di masjid).
18.00 Kegiatan ibadah (taruna muslim melaksanakan shalat maghrib berjamaah di masjid).
2) Hari Selasa.
Pukul Kegiatan
1 2
04.00 Bangun pagi dilanjutkan kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat subuh
berjamaah di masjid waktu menyesuaikan dengan adzan).
06.00 Makan pagi (apabila ada upacara atau kegiatan lain yang mendesak, maka waktu
22
06.30 Apel flight (minggu I & III diambil Pokdotar, sedangkan minggu II & IV diambil
Pokdokorps untuk pengecekan kerapian).
10.10 Kuliah.
11.50 Istirahat/Shalat.
15.00 Kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat ashar berjamaah di masjid)
17.45 Kegiatan ibadah (taruna muslim melaksanakan shalat maghrib berjamaah di masjid).
3) Hari Rabu.
Pukul Kegiatan
1 2
04.00 Bangun pagi dilanjutkan kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat subuh
berjamaah di masjid waktu menyesuaikan dengan adzan).
06.00 Makan pagi (apabila ada upacara/kegiatan lain yang mendesak, maka waktu makan
pagi disesuaikan).
06.30 Apel lorong (pengecekan kebersihan dan kerapian kamar serta lingkungan flat,
diambil oleh Pokdotar dibantu Pokdokorps).
10.10 Kuliah.
23
11.50 Istirahat/Shalat.
17.45 Kegiatan ibadah (taruna muslim melaksanakan shalat maghrib berjamaah di masjid).
4) Hari Kamis.
Pukul Kegiatan
1 2
04.00 Bangun pagi dilanjutkan kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat subuh
berjamaah di masjid, waktu menyesuaikan dengan adzan).
06.00 Makan pagi (apabila ada upacara/kegiatan lain yang mendesak, maka waktu makan
pagi disesuaikan).
06.30 Apel skadron/jam Komandan (minggu I dan III apel skadron, sedangkan minggu II
dan IV jam Komandan).
10.10 Kuliah.
11.50 Istirahat/Shalat.
15.00 Kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat ashar berjamaah di masjid).
24
17.45 Kegiatan ibadah (taruna muslim melaksanakan shalat maghrib berjamaah di masjid).
5) Hari Jumat.
Pukul Kegiatan
1 2
04.00 Bangun pagi dilanjutkan kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat subuh
berjamaah di masjid, waktu menyesuaikan dengan adzan).
05.00 Apel kegiatan pagi, khusus bagi sangkakala melaksanakan latihan drumband.
09.20 Kuliah.
17.45 Kegiatan ibadah (taruna muslim melaksanakan shalat maghrib berjamaah di masjid).
6) Hari Sabtu.
Pukul Kegiatan
1 2
04.00 Bangun pagi dilanjutkan kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat subuh
berjamaah di masjid, waktu menyesuaikan dengan adzan).
12.00 Istirahat dan kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat zuhur berjamaah
di masjid).
16.00 Pesiar.
17.45 Kegiatan ibadah (taruna muslim yang tidak pesiar melaksanakan shalat maghrib
berjamaah di masjid).
19.00 Kegiatan ibadah (taruna muslim yang tidak pesiar melaksanakan shalat isya
berjamaah di masjid).
Pukul Kegiatan
1 2
04.00 Bangun pagi dilanjutkan kegiatan agama (taruna muslim melaksanakan shalat subuh
berjamaah di masjid, waktu menyesuaikan dengan adzan).
05.00 Makan pagi, bagi taruna yang kegiatan agama di luar AAU.
05.45 Pemberangkatan taruna non muslim (kegiatan agama di luar AAU). Kegiatan agama
di luar Ksatrian AAU dilaksanakan dua minggu sekali yaitu minggu I, III, dan V
didampingi oleh Paroh, sedangkan minggu II dan IV dilaksanakan di tempat ibadah
AAU atau Lanud Adisutjipto. Atas pertimbangan dinas, jadwal kegiatan agama dapat
diubah atas perintah Danwingtar.
06.30 Binpiktar (tahap IV) dilanjutkan pesiar bagi kopel yang latih tanding.
07.30 Makan pagi dan pemberangkatan taruna nasrani kegiatan agama di gereja Lanud
Adisutjipto (minggu II dan IV).
08.00 Apel pemberangkatan pesiar, bagi taruna yang pesiar pukul 08.00 dan pukul 13.00.
13.00 Apel siang dilanjutkan makan siang bagi taruna yang tidak pesiar. Bagi taruna yang
akan pesiar maupun kembali pesiar dapat melapor ke Pawas.
b. Pada bulan Ramadhan, rangkaian kegiatan latihan dan kegiatan harian taruna
diatur tersendiri.
d. Pasukan taruna yang melintas di depan kantor Wingtar wajib melaksanakan defile
dan penghormatan sesuai batas yang telah ditentukan, sebagai media pembinaan baris-
berbaris.
e. Pada waktu berangkat dan kembali dari kuliah, taruna dilarang melewati koridor di
depan ruang U, kecuali ada kegiatan di ruang U.
Pasal 18
Kegiatan Sosial dan Keagamaan
c. Taruna diizinkan melakukan donor darah dan sejenisnya atas seizin Danwingtar.
d. Taruna tidak diizinkan menjadi anggota organisasi agama tertentu di luar Ksatrian
AAU.
e. Taruna dilarang tidak mengikuti kegiatan sosial dan keagamaan tanpa keterangan.
g. Taruna menggunakan PDH dan pet ketika melaksanakan kegiatan agama di luar
Ksatrian AAU. Bagi taruna yang sedang melaksanakan latihan luar, pakaian
menyesuaikan kegiatan luar tersebut.
h. Taruna yang akan melaksanakan puasa sunah keesokan harinya, diwajibkan untuk
melaporkan pada Perwira Jaga (Paga) paling lambat sebelum istirahat malam serta
menulis pada buku daftar puasa.
i. Taruna diizinkan melaksanakan shalat tarawih keliling pada bulan Ramadhan atas
seizin Danwingtar dengan jadwal yang telah disusun oleh Perwira Rohani (Paroh) AAU.
k. Sanksi.
Pasal 19
Pesiar dan Tempat Pesiar
a. Taruna mendapatkan hak pesiar kecuali bagi yang dinas/sakit/dinas ringan atau
yang mendapatkan sanksi hukuman. Pelaksanaannya pada hari Rabu sore, Sabtu sore,
minggu, serta malam hari libur dan hari libur yang diatur sebagai berikut:
b. Pelaksanaan pesiar seperti diatur pada sub pasal a sewaktu-waktu dapat berubah
atau ditiadakan dan diganti dengan kegiatan lainnya apabila ada kegiatan khusus atas
keputusan Gubernur/Danwingtar/pejabat yang ditunjuk atas seijin Gubernur AAU.
c. Pelaksanaan pesiar bagi taruna yang mendapatkan nilai akademis dan nilai tes
kesegaran jasmani di bawah standar diatur sebagai berikut:
1) Taruna dengan Indeks Prestasi (IP) < 2,2 hanya diizinkan pesiar pada hari
Minggu s.d. pukul 15.00.
2) Taruna dengan IP < 2,5 tidak diizinkan pesiar pada hari Rabu sore.
3) Taruna yang dicabut pesiar karena IP < 2,2 melaksanakan wajib belajar
selama jam pesiar secara terkoordinasi.
4) Taruna yang belum memenuhi kriteria lulus nilai tes kesegaran jasmani tidak
diperbolehkan pesiar dan melaksanakan binsik di bawah pengawasan pengasuh
taruna dan pelatih Jasmil.
5) Taruna yang tidak mengerjakan tugas dari dosen dan pelatih jasmil tidak
diizinkan pesiar sampai taruna tersebut selesai mengerjakan tugas yang diberikan.
1) Jalur Selatan:
2) Jalur Tengah:
3) Jalur Utara:
1) Jalur Selatan:
2) Jalur Tengah:
3) Jalur Utara:
g. Pelaksanaan pesiar di luar batas-batas pada sub pasal f harus seizin Gubernur
AAU atau pejabat yang berwenang serta membawa surat izin jalan.
2) Berangkat dan kembali pesiar melalui pintu gerbang utama Ksatrian AAU.
j. Taruna pria dan taruna wanita tidak diizinkan untuk pesiar berduaan dan/atau
pesiar bersama dalam satu checkpoint, dan hanya diizinkan bertemu di tempat umum,
seperti pusat perbelanjaan dan pusat pertokoan.
l. Pada pesiar perdana, taruna tingkat I wajib didampingi oleh taruna senior.
32
m. Taruna dilarang pesiar ke tempat kos-kosan atau kontrakan tanpa induk semang.
Khusus bagi taruna wanita, checkpoint pesiar harus ditempat keluarga atau rumah yang
telah mendapat persetujuan dari Wingtar AAU.
o. Taruna dinyatakan terlambat kembali pesiar ketika taruna tiba di tempat apel dan
apel kembali pesiar telah dimulai.
p. Taruna wajib membawa Kartu Tanda Anggota (KTA) dan buku saku ketika
melaksanakan pesiar (keluar Ksatrian).
q. Taruna dengan alasan tertentu diizinkan untuk tidak pesiar dengan melapor
kepada Pawas.
r. Taruna tetap menggunakan pakaian dinas yang berlaku hari itu selama
melaksanakan pesiar. Ketentuan lebih rinci terkait pakaian dinas Taruna diatur pada pasal
31.
s. Sanksi.
2) Pesiar di luar daerah yang ditentukan akan diberikan sanksi tindakan disiplin
pengasuhan maksimal, yaitu:
5) Pesiar (keluar Ksatrian) tanpa membawa KTA dan buku saku akan diberikan
sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 20
Cuti, Izin Bermalam, dan Weekend
a. Cuti.
1) Cuti dilaksanakan pada setiap akhir semester dan hari raya sesuai dengan
kalender pendidikan AAU.
2) Taruna diizinkan cuti ke luar negeri dengan ketentuan yang diatur oleh
Markas Besar Angkatan Udara (Mabesau).
4) Cuti hanya diberikan kepada taruna yang tidak dalam perawatan kesehatan
(sakit) dan tidak dalam menjalani hukuman.
6) Izin bermalam dan weekend hanya diberikan kepada taruna yang tidak
dalam perawatan kesehatan (sakit) serta tidak dalam menjalani hukuman.
c. Sanksi.
Pasal 21
Keluar Ksatrian AAU
a. Taruna dilarang keluar Ksatrian AAU tanpa izin Danwingtar, dengan tembusan
Gubernur AAU.
c. Izin yang diberikan kepada taruna apabila orang tua atau saudara kandungnya
menikah dilaksanakan pada hari dan waktu pesiar Sabtu/Minggu. Apabila tempat menikah
dilaksanakan di luar Jawa, taruna mendapat tambahan 2 hari dinas selain hari
Sabtu/Minggu.
Pasal 22
Insubordinasi
b. Sanksi.
Pasal 23
Kepemilikan Uang dan Barang
a. Uang.
1) Taruna harus hidup hemat. Segala keperluan di luar dinas agar dapat
dipenuhi dari uang saku yang diterima setiap bulan dan dilarang berhutang.
ketentuan ke rekening orang tua atau ke rekening saudara kandung yang terdaftar
di dalam kartu keluarga dalam jangka waktu 1 minggu.
5) Taruna tidak diperbolehkan memiliki uang dengan mata uang asing, kecuali
saat akan dinas ke luar negeri.
b. Barang.
a) Peralatan memasak.
d. Sanksi.
Pasal 24
Berkendaraan
a. Berkendaraan umum.
1) Taruna menempatkan diri pada posisi yang dapat melindungi diri dari
bahaya/kecelakaan yang dapat muncul, baik pada saat sebelum, selama, maupun
setelah menaiki/menggunakan kendaraan.
5) Taruna diupayakan tidak berdiri dalam bus atau kereta api, apabila terpaksa
berdiri jangan melupakan sopan santun dan sikap taruna.
6) Apabila ada orang sakit, orang tua, wanita atau anak-anak yang tidak
mendapat tempat duduk, taruna wajib secara etika memberikan tempat duduknya
kepada orang tersebut.
7) Taruna berusaha untuk tidak tertidur selama dalam kendaraan, namun jika
terpaksa tidur agar memperhatikan sopan santun.
8) Apabila bersama rekanita, orang tua, atau orang yang lebih tua agar
dipersilahkan naik terlebih dahulu dan pada waktu turun, taruna harus turun lebih
dahulu untuk memberikan pertolongan apabila diperlukan.
3) Wajib memiliki Surat Izin Mengemudi (SIM) dan membawa Surat Tanda
Nomor Kendaraan (STNK) asli yang masih berlaku.
5) Wajib memakai tutup kepala pada saat menumpang dan mengendarai mobil
dalam radius atau jarak kurang dari 31 km.
g. Sanksi.
Pasal 25
Apel
Taruna wajib melaksanakan apel sesuai ketentuan dalam Peraturan Urusan Dinas
Dalam (PUDD) TNI, baik apel pagi, apel siang, apel malam, apel sebelum dan setelah
kegiatan, serta apel khusus/luar biasa.
a. Apel Kegiatan Pagi. Apel kegiatan pagi diambil oleh perwira jaga taruna dan
dilaporkan ke Pawas dengan tujuan mengecek kekuatan dan kesiapan taruna dalam
melaksanakan kegiatan olahraga pagi. Pelaksanaan apel kegiatan pagi diatur sebagai
berikut:
1) Taruna yang tidak mengikuti apel pagi wajib melapor kepada ketua kelas
masing-masing flight dan dinas jaga taruna untuk dilaporkan kepada Perwira
Pengawas.
2) Taruna yang terlambat mengikuti apel kegiatan pagi wajib melapor kepada
dinas jaga taruna untuk selanjutnya dilaporkan kepada Pawas.
2) Apel lorong. Apel lorong dilaksanakan pada hari Rabu pagi diambil oleh
pengasuh tiap Skadron dengan penekanan sebagai berikut:
3) Apel Flight. Apel flight dilaksanakan pada hari Selasa pagi dengan
penekanan terhadap beberapa hal sebagai berikut:
4) Apel Skadron. Apel Skadron dilaksanakan pada hari Kamis pagi dalam
hubungan Skadron, dengan ketentuan seperti apel flight.
5) Apel Wingtar. Apel Wingtar dilaksanakan pada hari Jumat pagi diambil oleh
Danwingtar/Perwira yang ditunjuk dengan ketentuan:
c. Apel siang. Apel siang hari Senin sampai Kamis dilaksanakan setelah ground
school, hari Jumat setelah kegiatan agama, dan hari Sabtu sebelum kegiatan makan
siang yang diambil oleh Wingkorps Taruna serta diawasi oleh Pawas taruna.
d. Apel malam. Apel malam dilaksanakan di lorong, diambil oleh Perwira jaga taruna
dan diawasi oleh Pawas, kecuali hari Rabu dan hari pesiar.
f. Sanksi.
Pasal 26
Kegiatan Belajar di Kelas
a. Taruna wajib secara aktif mengikuti setiap pelajaran di kelas dan dalam
pelaksanaannya agar selalu menjaga dan memelihara ketenangan, sehingga proses
belajar mengajar dapat berlangsung dengan baik, lancar, dan tertib.
b. Ketua kelas:
4) Ketua kelas menggunakan ban lengan ketua kelas sejak apel pagi hingga
selesai pelaksanaan apel siang.
e. Taruna wajib membawa buku pelajaran dan perlengkapan belajar sesuai jadwal
pelajaran yang berlaku serta dilarang meninggalkannya di dalam kelas. Taruna dilarang
membawa dan membaca bahan bacaan yang tidak berkaitan dengan pelajaran.
f. Apabila Gubernur atau Wakil Gubernur masuk ke dalam kelas, maka personel yang
pertama kali melihat wajib memberi aba-aba untuk disiapkan, lalu dosen laporan. Apabila
dosen tidak ada di dalam kelas, maka taruna yang dituakan di dalam kelas melaksanakan
laporan. Khusus pada saat pelaksanaan ujian, taruna tetap mengerjakan ujian, laporan
dilaksanakan oleh Pawas tanpa disiapkan.
Pasal 27
Kegiatan Belajar di Flat
3) Menonton TV.
5) Menggunakan fasilitas internet (apabila diijinkan oleh Pawas) untuk hal yang
tidak berhubungan dengan kegiatan akademis.
c. Pada pelaksanaan ujian, taruna dapat belajar malam hingga pukul 23.00 dan
selanjutnya wajib istirahat malam, serta diizinkan belajar kembali pada pukul 03.30
sampai dengan jam kegiatan pagi dimulai.
Pasal 28
Kegiatan Latihan
1) Pendidikan jasmil.
2) Pembinaan prestasi.
1) Wanatirta.
2) Para Dasar.
3) Terbang Layang.
4) Bhuwana Paksa.
3) Piktar.
1) Tari Daerah.
2) Drumband.
3) Brass Band.
4) Band.
5) Musik Daerah.
6) Radio Taruna.
7) Elektronika.
8) Paduan Suara.
46
9) Kolone Senapan.
Pasal 29
Perizinan Meninggalkan Pelajaran dan Latihan
b. Taruna yang sakit atau karena sesuatu hal harus meninggalkan kegiatan pelajaran,
praktek, atau latihan lapangan, harus sepengetahuan ketua kelas atau taruna yang
dituakan dan seizin dosen/pelatih/pengasuh/pimpinan latihan yang mengajar/memegang
materi latihan. Pada saat kembali, taruna tersebut wajib melapor kembali kepada pejabat
pemberi izin.
c. Taruna yang meninggalkan pelajaran dan latihan tanpa ijin akan dikenakan sanksi
tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 30
Dinas Dalam dan Dinas Luar
Beberapa tugas dinas dalam kehidupan sehari-hari taruna adalah sebagai berikut:
a) Semester genap.
b) Semester ganjil.
3) Waktu pelaksanaan. Dinas jaga taruna pada hari Senin sampai Jumat
dilaksanakan selama 24 jam (dari pukul 20.00 s.d. 20.00 hari berikutnya). Taruna
yang melaksanakan dinas jaga tetap melaksanakan kegiatan kuliah.
4) Ketentuan dinas jaga taruna pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur
dilaksanakan dua shift:
b. Dinas jaga kamar. Dinas jaga kamar bertugas menjaga ketertiban, keamanan, dan
kebersihan flat taruna dalam kesehariannya.
3) Waktu Pelaksanaan. Dinas jaga kamar bertugas mulai pukul 05.00 WIB,
setelah serah terima dengan jaga flat terakhir sampai dengan waktu istirahat
malam. Jaga kamar tetap melaksanakan kuliah.
c. Dinas Keamanan (Jaga Satri). Bertugas membantu dinas jaga antap dalam
menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan Ksatrian. Jaga satri dilaksanakan di pos
depan dan pos belakang Ksatrian pada hari Sabtu, Minggu, dan hari libur (kecuali cuti, IB,
dan weekend).
a) Semester genap.
b) Semester ganjil.
48
d. Dinas jaga flat. Bertugas menjaga keamanan dan ketertiban lingkungan flat
dilaksanakan bergiliran setiap malam setiap satu jam mulai pukul 22.00 s.d. 05.00 pada
masing-masing flat. Dinas jaga flat diatur oleh Wingkorps Taruna dan bertanggung jawab
kepada Danwingtar.
f. Sanksi.
2) Mengganti atau digantikan dinas jaganya tanpa seizin Pawas Wingtar akan
dikenakan sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal:
3) Tidur saat melaksanakan dinas jaga akan dikenakan sanksi tindakan disiplin
pengasuhan maksimal:
Pasal 31
Pakaian
a. Ketentuan pakaian selama kegiatan kuliah/latihan dan jam kerja sebagai berikut:
2) Hari Rabu sampai Sabtu menggunakan PDL dengan baret/pet dan ransel.
Penggunaan ransel diatur dengan ketentuan sebagai berikut:
50
b) Taruna tingkat II, III, dan IV menggunakan ransel Korea dengan berat
ransel 7,5 kg.
c. Taruna dilarang menggunakan pakaian dan atribut yang jenis dan modelnya tidak
sama dengan pengadaan dinas.
d. Taruna pada saat pesiar, IB, weekend, dan cuti wajib berpakaian sesuai ketentuan
dari dinas, kecuali di dalam tempat tinggal sampai dengan halaman. Apabila tidak
memiliki halaman rumah, maka Taruna hanya diijinkan menggunakan pakaian non dinas
sampai dengan teras rumah saja.
f. Penggunaan tanda jabatan dan tongkat komando bagi taruna yang menjabat di
lingkungan Wingkorps taruna diatur sebagai berikut:
51
2) Tali Koor dan Tanda Jabatan. Tali Koor dan tanda jabatan digunakan
apabila menggunakan PDH, PDL, PDPS, PDPM, dan PDU dalam kegiatan-
kegiatan yang bersifat khusus. Saat kegiatan kuliah hanya menggunakan PDH dan
baret tanpa tali koor, dengan tanda jabatan di saku sebelah kanan.
g. Untuk taruna yang melaksanakan kegiatan dinas luar atau kunjungan ke luar
negeri, dimana pada event-event kunjungan tertentu, negara tersebut melarang
penggunaan seragam militer karena dikaitkan dengan pertimbangan faktor keamanan
bagi personel yang mengenakan seragam/atribut militer. Dalam hal ini pemakaian
seragam dinas taruna tidak mutlak digunakan karena dapat menarik perhatian kelompok-
kelompok tertentu dan menimbulkan resiko bagi taruna yang bersangkutan. Pakaian dinas
pesiar luar negeri bagi taruna ketika di negara yang melarang penggunaan seragam
militer adalah menggunakan pakaian Batik lengan panjang dan celana PDH, serta
menggunakan pin untuk tanda pengenal taruna AAU. Khusus untuk musim dingin, taruna
diperbolehkan menggunakan jaket selain pakaian yang telah ditentukan.
h. Sanksi bagi taruna yang tidak menggunakan pakaian dinas sesuai dengan
ketentuan.
BAB IV
TATA KRAMA
Pasal 32
Berdiri, Berjalan dan Duduk
a. Memilih tempat berdiri yang pantas sesuai dengan seragam yang sedang dipakai
dengan selalu menjaga Kode Kehormatan Taruna.
b. Mengambil sikap berdiri dengan tegak dan sopan, apabila ada orang yang lebih tua
atau wanita mendatangi untuk mengajak berbicara.
c. Berjalan dengan langkah yang wajar, pandangan tetap lurus ke depan, pandangan
maksimal 45 derajat (ke kanan atau kiri), lengan dilenggangkan secukupnya dengan
telapak tangan tetap menggenggam.
52
e. Apabila berjalan bersama anggota TNI yang lebih tinggi pangkatnya, maka
posisikan diri di sebelah kiri.
f. Apabila berjalan dengan wanita atau orang lain yang pantas dilindungi, posisikan
orang tersebut pada posisi yang aman (taruna berjalan melindungi mereka).
g. Apabila akan melewati kumpulan orang, perhatikan sopan santun dan adat istiadat
atau kebiasaan setempat, misalnya menyampaikan salam atau permisi tanpa mengurangi
sikap ketarunaan.
h. Posisi sikap duduk dengan badan yang tegak, sikap yang baik dan sopan di tempat
yang pantas. Apabila di dalam ruangan, tutup kepala dilepas.
i. Pada saat berdiri maupun berjalan, taruna tidak memasukkan tangan kedalam
saku maupun bersedekap.
Pasal 33
Tidur
a. Ketentuan:
1) Setiap taruna diwajibkan tidur di dalam Ksatrian. Satu tempat tidur ditempati
oleh satu orang taruna.
b. Larangan:
c. Sanksi.
1) Tidur berdua atau lebih pada satu tempat tidur di flat dikenakan sanksi
tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
2) Tidur tidak pada tempatnya serta makan dan minum di ruang tidur akan
dikenakan sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 34
Berbicara dan Berbahasa
a. Ketentuan:
3) Beri kesempatan berbicara kepada orang lain dengan selalu menjaga sikap
yang baik.
4) Sesuaikan sikap apabila berbicara dengan atasan, orang yang lebih tua,
atau sesama teman.
5) Berbicara sopan, tidak kasar kepada siapapun, dan sesuaikan diri bila
berbicara dengan orang yang sedang berdiri atau duduk.
b. Larangan:
54
1) Berbicara bohong.
3) Menguap, batuk, dan bersin di depan lawan bicara (bila terpaksa gunakan
penutup mulut).
c. Sanksi.
1) Berbicara bohong.
Pasal 35
Bertamu
a. Ketentuan:
2) Memperhatikan waktu saat bertamu, yaitu tidak pada saat tuan rumah
sedang istirahat atau makan dan sebaiknya selesai bertamu sebelum pukul 22.00.
6) Duduk yang baik dan sopan di tempat yang telah ditentukan oleh
tuan/nyonya rumah.
9) Apabila selesai bertamu, ucapkan terima kasih dan hormat kepada pemilik
rumah.
11) Perhatikan sopan santun dan pemakaian pakaian pada waktu ke dan dari
kamar mandi.
56
12) Bertamu pada orang baru dikenal, batasi waktunya sehingga tidak terlalu
lama.
b. Larangan:
c. Sanksi.
Pasal 36
Menerima Tamu
a. Taruna wajib memakai pakaian PDH II selama menerima tamu dan diterima di
ruang tamu taruna atau di kantin taruna.
b. Taruna dilarang menerima dan membawa barang apapun dari tamu untuk dibawa
ke flat.
d. Pada saat kegiatan luar di luar AAU, waktu menerima tamu bergantung pada
kebijakan pimpinan rombongan.
e. Taruna harus mendampingi tamu saat berkeliling Ksatrian, museum Taruna, dan
kantin taruna.
f. Taruna dilarang membawa orang tua/tamu ke dalam flat taruna, kecuali dalam
kegiatan temu orang tua (parents meeting).
g. Taruna yang sakit diizinkan menerima kunjungan besuk di TPS AAU maupun di RS
luar AAU sesuai dengan jam kunjung pasien atas seizin Danwingtar.
i. Selama menjalani masa hukuman atau tahanan, taruna dilarang menerima tamu
kecuali pengasuh setingkat komandan flight keatas.
j. Taruna dilarang menerima tamu yang berpakaian tidak sopan seperti bersandal
jepit, rok pendek, bercelana panjang ketat/jeans, celana pendek, baju atas terbuka
(tanktop), dan kaos oblong.
l. Taruna harus memberikan kesan yang baik dan menyenangkan selama menerima
tamu.
m. Apabila karena sesuatu alasan taruna tidak bisa menemani tamu, usahakan dapat
berbicara sebentar dengan tamu tersebut. Kemudian dengan sopan menyampaikan
penyesalan bahwa karena sesuatu kepentingan yang tidak dapat ditunda, terpaksa tamu
tidak dapat ditemani oleh taruna.
o. Apabila taruna bertindak sebagai penerima tamu dalam suatu acara, antarkan
tamu tersebut sampai pada tempat duduk yang telah ditentukan.
q. Taruna harus mengantarkan tamu yang hendak pulang sampai ke depan jaga
Ksatrian atau ke kendaraannya.
r. Sanksi.
2) Menerima tamu tidak pada tempat dan waktu yang telah ditentukan
dikenakan sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 37
Mendampingi Tamu Resmi
1) Mengetahui acara atau kegiatan yang akan dilakukan oleh tamu dan
mengetahui identitas tamu tersebut sebelum acara dimulai.
2) Pada saat tamu tiba, dijemput dan memberi hormat, selanjutnya diantar ke
tempat yang telah ditentukan.
5) Apabila ada pertanyaan dari tamu, taruna menjawab dengan sopan dan
sesuai petunjuk yang diberikan.
b. Larangan:
Pasal 38
Berkenalan
b. Sebutkan nama dan pangkat dengan ucapan yang jelas dan lengkap.
f. Sanksi bagi taruna yang tidak melaksanakan ketentuan dalam berkenalan akan
dikenakan tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 39
Bersama Rekanita atau Rekan Pria
a. Taruna pria.
2) Rekanita harus berpakaian yang rapi dan sopan, baju berlengan, dan
memakai sepatu.
8) Apabila taruna bertemu dengan taruna lain yang sedang bersama rekanita,
maka taruna yang tidak bersama rekanita harus memberikan salam kepada
rekanita taruna lain tersebut.
b. Taruna wanita.
1) Taruna wanita yang akan bepergian dengan rekan pria, harus didampingi
oleh taruna wanita lainnya.
2) Apabila hendak bepergian bersama rekan pria, harus mendapat izin terlebih
dahulu dari orang tua atau walinya dan rekan prianya tersebut harus berpakaian
rapi dan sopan.
3) Apabila berjalan bersama rekan pria, taruna wanita tetap menjaga sikap
ketarunaannya dan menempatkan rekan pria pada posisi yang sepantasnya.
e. Sanksi.
Pasal 40
Malam Akrab dan Pesta
c. Dalam pelaksanaan malam akrab, taruna pria boleh didampingi rekanita dan taruna
wanita boleh didampingi rekan pria.
d. Taruna dapat mengadakan atau mengikuti acara pesta pada hari libur atau cuti,
baik di dalam maupun di luar Ksatrian dengan tetap menjaga kesopanan, ketertiban dan
tidak mengkonsumsi minuman keras obat-obat terlarang atau sejenisnya, serta
berpakaian dinas, sesuai dengan ketentuan pakaian cuti.
e. Sanksi.
62
1) Tidak memberi tahu rekanita agar menggunakan pakaian yang rapi dan
sopan akan dikenakan sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 41
Mengunjungi Orang sakit
a. Di Rumah.
b. Di Rumah Sakit.
Pasal 42
Melayat
a. Apabila orang tua, saudara kandung yang meninggal, taruna diizinkan melayat
paling lama tiga hari kerja atas pertimbangan Danwingtar dan mendapat persetujuan
Gubernur AAU.
d. Apabila sebelumnya telah hadir atasan dan orang lain, taruna memberikan
penghormatan kepada atasan dan menganggukkan kepala kepada orang yang sudah
hadir tersebut, kemudian menyampaikan penghormatan kepada jenazah dan
mengucapkan belasungkawa kepada keluarga Almarhum.
Pasal 43
Pemakaman dan Ziarah
a. Secara Umum.
2) Tabur bunga.
c. Bila taruna menghadiri upacara pemakaman militer pada saat melaksanakan cuti,
bisa menggunakan pakaian PDH (bila kondisi tidak memungkinkan).
Pasal 44
Berbelanja
a. Taruna dilarang berbelanja pada tempat yang tidak layak, seperti pasar gelap dan
pasar yang kotor.
d. Pada waktu belanja, hindari tawar-menawar yang berlebihan dan jangan meminta
pelayanan istimewa.
e. Barang belanjaan supaya dikemas dengan rapi atau dimasukkan ke dalam tas
pesiar, serta tidak diperkenankan membawa barang belanjaan yang berlebihan seperti
menenteng dengan tangan kiri dan kanan, agar pada waktu membawanya tidak
mempengaruhi sikap ketarunaan.
g. Taruna diizinkan berbelanja di luar Ksatrian pada saat pesiar, IB, weekend dan
cuti, dengan catatan apabila berbelanja di luar Ksatrian hendaknya di tempat yang telah
ditentukan. Apabila akan mengadakan acara khusus dan memerlukan belanja ketika
jadwal pelajaran/latihan/pengasuhan, maka harus membuat surat permohonan izin secara
tertulis kepada Danwingtar dengan tembusan Dan Skadtar.
h. Sanksi bagi taruna yang belanja di tempat selain yang ditentukan akan dikenakan
sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 45
Membuat Janji
a. Taruna dilarang dengan mudah membuat janji dan harus berusaha dengan
sungguh-sungguh untuk menepati janji yang telah diikrarkan. Dalam membuat janji
perhatikan tanggal, waktu, dan tempat serta berusaha dengan penuh tanggung jawab
untuk dapat menepati janji.
d. Apabila mendadak berhalangan sehingga tidak dapat menepati janji yang telah
disepakati, usahakan segera memberitahu pihak yang dijanjikan terlebih dahulu disertai
permohonan maaf.
e. Taruna dilarang membuat janji dan harapan kepada pihak lain (pertunangan dan
pernikahan).
f. Taruna dilarang membuat perjanjian dengan pihak lain seperti jual beli, utang
piutang, sewa menyewa, kerjasama bisnis, dan bentuk lainnya.
g. Sanksi.
3) Tidak menepati janji dengan pihak lain akan dikenakan sanksi tindakan
disiplin pengasuhan maksimal:
4) Berhutang uang kepada teman atau orang lain akan dikenakan sanksi
tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
Pasal 46
Korespondensi
Dalam berkorespondensi melalui surat, e-mail (surat elektronik), kartu pos, dan
sejenisnya, taruna wajib mentaati ketentuan sebagai berikut:
d. Surat yang ditujukan kepada taruna wajib tertera nama, pangkat, nomor akademi,
serta identitas pengirim harus jelas.
Pasal 47
Undangan
a. Mengundang.
66
b) Acara.
b. Menghadiri Undangan.
Pasal 48
Menonton
b. Membeli karcis melalui loket atau tempat yang ditentukan dengan antri.
c. Pelihara sopan santun pada waktu memasuki gedung, mencari tempat duduk,
selama pertunjukan berlangsung dan keluar gedung pertunjukan.
e. Dilarang menonton film yang menjadi kontroversi dan tidak sesuai etika
keprajuritan.
f. Sanksi.
Pasal 49
Menelepon
a. Berbicara dengan siapapun melalui telepon gunakan kalimat yang ringkas, ramah,
jelas, serta memperhatikan kesopanan.
2) Apabila berdiri bersikap tegak, serta tangan dan tubuh tidak bersandar.
c. Sanksi.
Pasal 50
Berobat
a. Taruna yang sakit diwajibkan berobat di kesehatan AAU atau rumah sakit rujukan.
b. Taruna yang akan berobat tidak mengikuti apel pagi dan harus seijin Danwingtar.
1) Berada di flat:
2) Berada di kelas:
e. Sanksi bagi taruna yang berobat tidak menggunakan buku berobat dan tidak
mengisi jurnal sakit adalah tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa pembinaan fisik
selama 1 minggu.
70
Pasal 51
Kantin Taruna
b. Taruna diizinkan membawa tamu ke kantin pada waktu yang telah ditentukan atas
seizin Pawas.
c. Taruna wajib berpakaian dinas yang berlaku pada hari itu saat ke kantin.
d. Taruna wajib memperhatikan etika makan dan menjaga kebersihan serta ketertiban
di kantin.
Pasal 52
Kebersihan dan Kerapian
a. Taruna pria.
4) Dianjurkan untuk menggunakan jam tangan dengan bentuk dan warna yang
serasi. Jika ada pembagian dari dinas, taruna diwajibkan menggunakan pembagian
jam tangan dari dinas untuk keseragaman.
e) Untuk hari Jumat pukul 19.30 – 21.30 WIB, ditujukan bagi taruna pria
yang belum melaksanakan cukur.
b. Taruna wanita.
71
a) Rambut bagian belakang tidak boleh melebihi batas leher baju atau
kerah baju bagian atas.
c. Sanksi.
1) Menindik bagian tubuh (kecuali di bagian telinga untuk taruna wanita), serta
membuat/memiliki tato untuk taruna pria dan wanita.
Pasal 53
Makan
c. Taruna dilarang makan dan minum di angkringan, warung kaki lima, lesehan kaki
lima, tempat hiburan malam dan tempat yang tidak pantas pada saat pesiar, izin
bermalam, weekend, dan cuti.
d. Taruna dilarang membawa dan menyimpan makanan atau minuman di kamar flat,
kecuali air mineral.
73
e. Taruna diizinkan makan dan minum di flat/koridor dalam rangka hari kakak asuh
atau kegiatan khusus atas seijin Pawas atau Pengasuh.
f. Sanksi.
2) Makan dan minum di tempat yang tidak pantas akan dikenakan sanksi
tindakan disiplin pengasuhan maksimal:
3) Membawa dan menyimpan makanan atau minuman di kamar flat (kecuali air
mineral) akan dikenakan sanksi tindakan disiplin pengasuhan maksimal:
Pasal 54
Narkoba, Minuman Keras, Rokok, dan Judi
f. Sanksi.
3) Terlibat perjudian.
Pasal 55
Prosedur Menghadap
b. Mendatangi junior. Taruna senior wajib melapor kepada Pawas dan Pokdokorps
bila mendatangi flat Taruna junior, baik sebelum maupun setelah selesai kegiatan.
f. Taruna dilarang menghadap taruna senior atau mendatangi taruna junior di luar
jam yang telah ditentukan.
g. Taruna dilarang menghadap taruna senior atau Pengasuh di dalam kamar flat
(termasuk ruangan tertutup, gudang, ruang rekreasi flat), di kamar mandi flat, serta di
mess Pengasuh.
h. Taruna senior dilarang membina dalam bentuk hukuman kepada Taruna junior
diluar Ksatrian AAU.
i. Sanksi.
2) Sanksi bagi taruna senior yang tidak menghadap pengasuh ketika diperintah
menghadap akan dikenakan tindakan disiplin pengasuhan maksimal berupa:
3) Sanksi bagi taruna senior yang memasuki flat taruna junior tanpa seijin
Pawas, yaitu:
4) Sanksi bagi taruna senior yang membina taruna junior tanpa seijin Pawas
adalah:
5) Sanksi bagi taruna senior yang membina taruna junior tanpa seijin Pawas
dan di tempat yang tidak diperbolehkan, yaitu:
Pasal 56
Meminjam
d. Sanksi bagi taruna yang tidak bertanggung jawab dan/atau taruna yang tidak
mengembalikan barang pinjaman adalah tindakan disiplin pengasuhan berupa pembinaan
fisik selama 3 minggu atau cabut pesiar selama 3 minggu.
Pasal 57
Penggunaan Laptop dan Akses Internet
a. Penggunaan laptop dan akses internet di kelas maupun di lingkungan flat diizinkan
selama penggunaannya adalah untuk mendukung kegiatan pendidikan dan kegiatan
belajar mengajar secara online yang pelaksanaannya dikoordinir oleh lembaga. Untuk
penggunaan internet di lingkungan flat, dilaksanakan secara terpusat di ruang Pawas dan
dibawah pengawasan Pawas. Akses internet oleh taruna diatur oleh Informasi dan
Pengolahan Data (Infolahta) AAU.
b. Taruna yang mendapatkan alokasi laptop dinas melaporkan data software, Serial
Number (SN), keadaan fisik dan kelengkapannya secara berkala maksimal tiga bulan
sekali kepada Wingtar. Pemeliharaan laptop dinas menjadi tanggung jawab taruna
sebagai pengguna laptop.
c. Taruna diperbolehkan:
2) Mengakses internet pada saat kegiatan mandiri atau pada saat kegiatan
belajar atas seizin dosen/pengasuh.
d. Taruna dilarang:
78
7) Membawa laptop ke luar Ksatrian (kecuali atas izin pengasuh setingkat Dan
Skadtar dan mendaftarkan diri di buku izin membawa laptop keluar Ksatrian di
ruang Pawas serta laptop wajib atas nama sendiri).
11) Taruna dilarang menggunakan jam tangan smartwatch atau sejenisnya yang
dapat digunakan untuk mengirim pesan.
a) Octave.
b) SciLab.
e) Electronic Workbench.
f) Proteus.
79
g) Arena.
h) Matlab.
i) Microsoft Office.
j) Foxit Reader.
k) Peazip.
l) Gom Player.
m) Arduino.
n) Delphi 7.
o) XAMPP.
p) Notepad ++.
q) Google Chrome.
r) Windows 10.
a) Google Chrome.
b) Microsoft Office.
c) Windows 10.
a) Google Chrome.
b) Microsoft Office.
c) Windows 10.
f. Software laptop dinas dibuatkan akun khusus untuk taruna sebagai user dan bukan
sebagai administrator, taruna tidak diizinkan memasang software di luar kepentingan
akademis. Software laptop dibedakan tiap prodi, sehingga pemasangan software diawasi
dan dilakukan oleh masing-masing departemen, apabila terdapat penambahan software di
luar software standar yang telah diberikan maka taruna wajib melaporkan ke pihak
departemen untuk dilaksanakan tindak lanjut pemasangan software tersebut.
h. Sanksi.
80
2) Pelanggaran pada poin d.2, d.3, d.4, d.5, d.7, d.11, d.12 dan d.13.
Pasal 58
Tempat-tempat Terlarang dan Berbahaya
c. Sanksi bagi taruna yang mendekati/memasuki tempat terlarang atau tempat yang
berpotensi bahaya akan dikenakan sanksi:
Pasal 59
Bunuh Diri
b. Sanksi bagi taruna yang melakukan perbuatan melukai diri sendiri dan percobaan
bunuh diri adalah:
Pasal 60
Pembocoran Informasi
b. Sanksi.
Pasal 61
Barang Inventaris dan Fasilitas Dinas
a. Taruna wajib bertanggung jawab dan merawat seluruh barang inventaris dan
fasilitas yang diberikan oleh dinas.
d. Sanksi.
Pasal 62
Penggunaan dan Penyimpanan Senjata Api/Tajam, Bahan Peledak, dan Amunisi
a. Taruna dilarang menggunakan dan menyimpan senjata api, senjata tajam, bahan
peledak, dan amunisi dalam bentuk apapun.
b. Taruna hanya diperbolehkan menggunakan senjata api dan amunisi pada saat
latihan menembak dan latihan Piktar dengan pengawasan dan seizin pelatih menembak.
d. Sanksi.
Pasal 63
Mencontek, Plagiarisme, Kerja sama, dan Berbuat Curang dalam Ujian
a. Taruna dilarang untuk mencontek, bekerja sama, dan berbuat curang dalam ujian.
b. Taruna dilarang melakukan plagiat dalam tugas penulisan dan Tugas Akhir (TA).
c. Taruna harus membuat TA (baik tulisan maupun alat) secara mandiri dan tidak
diijinkan untuk meminta/menyuruh/membayar orang lain untuk menyelesaikan TA Taruna.
d. Sanksi.
Pasal 64
Menyebarkan Kebohongan dan Membuat Provokasi
a. Taruna dilarang menyebarkan informasi tidak benar (hoax) dan/atau informasi yang
dapat menimbulkan provokasi antara satu pihak dengan pihak lain melalui media apapun.
b. Sanksi.
Pasal 65
Melakukan Wawancara atau Memberikan Pernyataan
b. Sanksi.
Pasal 66
Indekos atau Kontrak Rumah tanpa Orang Tua/Wali
a. Taruna dilarang mengontrak rumah atau indekos yang tidak ada orang tua/wali.
b. Taruna dilarang mengontrak rumah atau indekos yang memperbolehkan pria dan
wanita tinggal dalam satu kos/rumah.
c. Sanksi.
Pasal 67
Membuat dan Mengirim Surat Kaleng
a. Taruna dilarang membuat dan mengirim surat kaleng atau pesan gelap melalui
handphone dan media sosial, yang ditujukan kepada personel di AAU maupun kepada
instansi/masyarakat umum.
b. Sanksi.
Pasal 68
Mengubah Lagu Kebangsaan
a. Taruna diwajibkan menyanyikan lagu Kebangsaan, lagu wajib, lagu nasional, mars,
dan hymne dengan penuh penghayatan.
b. Taruna dilarang mengubah lagu Kebangsaan, lagu wajib, lagu nasional, mars, dan
hymne dengan cara apapun serta dalam kondisi apapun.
c. Sanksi.
Pasal 69
Seragam dan Kaporlap
a. Taruna dilarang mengubah seragam dan kaporlap yang telah diberikan oleh dinas
tanpa seizin Gubernur AAU.
b. Sanksi.
Pasal 70
Pelanggaran secara Kolektif
Pasal 71
Pencurian dan Penipuan
a. Taruna dilarang mengambil barang milik orang lain tanpa izin karena pencurian.
b. Taruna dilarang melakukan perbuatan tipu muslihat yang merugikan orang lain.
c. Sanksi.
Pasal 72
Asusila dan Zina
a. Taruna dilarang melakukan tindakan asusila dan/atau berbuat zina, baik di dalam
maupun di luar Ksatrian AAU.
b. Sanksi.
Pasal 73
Pelanggaran Lainnya
c. Sanksi.
2) Hukuman disiplin.
a) Teguran, atau
3) Sanksi Akademis.
d) Diberhentikan.
90
Pasal 74
Dewan Akademi Khusus
b. Wanaksus terdiri dari beberapa pejabat di lingkungan AAU yang memiliki hak suara
yaitu Gubernur, Wakil Gubernur, para Direktur, Koordinator Dosen dan Instruktur
(Koordostur), Danwingtar, serta para Kepala Departemen (Kadep).
c. Keputusan akhir dari sidang Wanaksus berada di Gubernur AAU atau Wakil
Gubernur AAU selaku pimpinan sidang Wanaksus serta bersifat mengikat dan tidak dapat
diganggu gugat.
BAB V
KEGIATAN INTEGRATIF
Pasal 75
Pekan Integrasi Taruna (Piktar)
2) Olahraga Umum (Oraum) : Bola voli, tenis lapangan, tenis meja, bola
basket, bulu tangkis, renang, atletik, sepak bola.
c) Orienteering.
c. Dilaksanakan dua tahun sekali, yaitu pada semester genap berdasarkan kalender
pendidikan Akademi. Tempat pelaksanaan Piktar bergiliran antar Akademi Angkatan.
d. Pada saat kegiatan Piktar, seluruh taruna tidak boleh berbuat anarkis yang
menimbulkan keributan. Masing-masing kontingen akademi wajib menjunjung tinggi
sportivitas dalam pertandingan. Taruna wajib melaksanakan peraturan yang berlaku dan
tidak boleh melanggar dalam bentuk apapun serta taruna wajib menjunjung tinggi nilai-
nilai kejuangan dan integritas satu sama lain.
91
Pasal 76
Latsitarda Nusantara
a. Dilaksanakan setiap tahun sekali pada akhir semester pendidikan taruna tingkat IV
dari Akmil, AAL, AAU, dan Akpol serta partisipasi mahasiswa perguruan tinggi lainnya.
b. Tempat pelaksanaan di salah satu kota di seluruh wilayah Indonesia selama satu
bulan (berdasarkan kalender pendidikan Akademi).
a) Penyuluhan.
b) Riset sosial.
c) Promosi.
e) Wisata juang.
3) Setiap tingkah laku, tutur kata dan penampilan harus sopan, serta
menunjukkan etika yang baik kepada masyarakat dengan berpedoman pada 8
Wajib TNI.
7) Mengikuti jadwal yang telah diatur dan hadir tepat waktu di setiap kegiatan.
10) Menjaga nama baik Akademi TNI dan citra TNI di masyarakat. Tidak
bercanda secara berlebihan dan tidak mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas
kepada penduduk sekitar.
12) Taruna tidak diperkenankan untuk berhutang pada saat berbelanja atau
meminjam uang pada masyarakat setempat.
14) Tetap menerapkan kehidupan dinamis antara taruna akademi TNI dan
akpol, serta peserta Latsitardanus lainnya.
15) Dilarang membawa alat peralatan yang dilarang dalam Perduptar dan
Persustar AAU, antara lain senjata tajam (termasuk sangkur), perlengkapan
Kaporlap di luar ketentuan latihan, serta pakaian sipil.
e) Tepati jadwal waktu kerja dan istirahat serta hindari kegiatan yang
dapat mengganggu orang lain/tetangga.
18) Jaga.
a) Jaga Kompi korps dijabat oleh satu orang taruna secara bergantian.
93
Pasal 77
Kunjungan Antar Taruna (Kuntar)
1) Olahraga bersama
3) Diskusi.
4) Kejuangan.
c. Taruna yang melaksanakan Kuntar wajib mengikuti kegiatan dari awal hingga akhir
dan mengikuti peraturan yang dimiliki oleh akademi yang menyelenggarakan.
d. Pada saat meIaksanakan Kuntar, taruna yang bersangkutan dibebaskan dari dinas
dalam sehingga dapat mengikuti kegiatan Kuntar secara keseluruhan.
94
f. Kuntar merupakan ajang integrasi antar matra pada satu tingkat sehingga peran
senior hanya melakukan pengawasan saja.
Pasal 78
Badan Pimpinan Korps Taruna (Bapimkorptar)
f. Ketentuan lain.
3) Makalah yang sudah jadi dan sudah disetujui oleh narasumber, lalu dijilid
hardcover dan digandakan sejumlah peserta Bapimkorptar.
a) Pakaian PDH.
b) Pakaian PDL.
d) Baret.
e) Tas Pesiar.
95
f) Laptop.
BAB VI
KETENTUAN KHUSUS TARUNA WANITA
Pasal 79
Tata Krama dan Kegiatan Fisik Khusus Taruna Wanita
a. Tata Krama.
1) Taruna wanita melaksanakan pesiar wajib buddy system minimal dua orang
taruna wanita.
2) Kumpul keluarga asuh wajib buddy system minimal dua orang taruna wanita.
3) Dinas dalam/jaga wajib buddy system minimal dua orang taruna wanita.
6) Pada kegiatan yang membutuhkan banyak mobilisasi dan waktu yang lama,
taruna wanita wajib menggunakan pakaian PDH (celana panjang).
b. Kegiatan Fisik.
2) Pada saat kegiatan fisik, taruna wanita yang sedang berhalangan (haid)
wajib mendapat perlakuan khusus.
96
BAB VII
KETENTUAN PENJATUHAN SANKSI
Pasal 80
Pelaksanaan Penjatuhan Sanksi
a. Sanksi atas pelanggaran hukum yang dilakukan oleh taruna berupa tindakan
disiplin, hukuman disiplin dan/atau hukuman pidana, serta sanksi akademis.
d. Taruna yang melakukan pelanggaran hukum lebih dari satu kali akan dikenakan
sanksi yang lebih berat dari sebelumnya.
BAB VIII
PENUTUP
Pasal 81
Pemberlakuan Persustar
a. Persustar AAU dibuat untuk melengkapi Perduptar Akademi TNI dan merupakan
ketentuan yang harus dipedomani oleh taruna AAU.
c. Hal-hal yang belum tercantum dalam Persustar AAU ini akan dituangkan dalam
peraturan/ketentuan tersendiri, yang tidak bertentangan dengan peraturan/ketentuan yang
lebih tinggi.
Ditetapkan di Yogyakarta
pada tanggal 17 April 2020
Autentikasi
PS. Kepala Sekretariat AAU, Gubernur Akademi Angkatan Udara,
Cap/Tertanda