BUKU AJAR
UNTUK
PENDIDIKAN REGULER SESKOAL
MATA PELAJARAN
PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MILITER (PPKM)
MATA PELAJARAN
PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN MILITER (PPKM)
Seskoal
Cetakan Pertama, Sekolah Staf dan Komando Angkatan Laut, Jakarta, 2019,
Hak Cipta © SESKOAL, 2019.
Penerbit:
Seskoal Press
Jalan Ciledug Raya No. 2, Komplek Seskoal, RT.4/RW.11
Cipulir, Kebayoran Lama, Kota Jakarta Selatan, DKI Jakarta 12230
Telp.: 021-7236611, Website: www.seskoal.tnial.mil.id
Email: bagpenseskoal@tnial.mil.id
Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat
dan ijin-Nya, Buku Ajar Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) Program Studi
Strategi Operasi Laut Politeknik Angkatan Laut ini dapat disusun. Buku Ajar Proses
Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) berisi penjelasan tentang Pelaksanaan PPKM,
Komando, Kendali dan Komunikasi, serta Evaluasi Akhir Pelajaran. Program kuliah
diselenggarakan dengan menggunakan pendekatan student-centered learning, dimana
perwira mahasiswa harus aktif mencari referensi yang mendukung pokok bahasan melalui
text book maupun melalui online reading yang direkomendasikan dengan sasaran
pembelajaran learn to know, learn to understand, learn to believe, learn to perceive dan
learn to do.
Dengan diterbitkannya Buku Ajar ini diharapkan mata pelajaran tentang Proses
Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) dapat mencapai hasil yang optimal. Kami
mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam pembuatan Buku Ajar
ini. Selain itu, kami menyadari bahwa dalam penulisan Buku Ajar ini masih jauh dari
sempurna. Karena itu, saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dan kelancaran
dalam pelaksanaan mata pelajaran ini. Kami berharap semoga Buku Ajar ini dapat
bermanfaat bagi pihak-pihak terkait khususnya dalam rangka mencetak kader-kader
Pemimpin TNI yang profesional.
SESKOAL
MARKAS BESAR ANGKATAN LAUT
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO
SALINAN
KEPUTUSAN KOMANDAN SESKOAL
Nomor Kep/ 72-4 / I /2019
tentang
Komandan Seskoal,
Cap/Tertanda
LEMBAR PERUBAHAN.
NO BAB PERIHAL TANGGAL CATATAN
URUT HALAMAN
INSTRUKTU PARAF
R
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................. i
DAFTAR ISI.................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………….…… 1
1. Umum ............................................................................. 1 2.
Maksud dan Tujuan ........................................................ 2 3. Ruang
Lingkup dan Tata Urut......................................... 2 4. Dasar
.............................................................................. 2 5.
Pengertian-pengertian .................................................... 3
6. Umum ............................................................................. 4 7.
Tujuan............................................................................. 4 8. Sasaran
.......................................................................... 4 9. Prinsip-Prinsip
Dalam PPKM .......................................... 4 10. Pendekatan Dalam
Proses Biltus ................................... 5 11. Macam Pengambilan
Keputusan .................................. 6 12. Evaluasi
.......................................................................... 6
BAB VI PENUTUP…………………………………………………………. 46
vi
MATERI PELAJARAN
SEKOLAH STAF DAN KOMANDO ANGKATAN LAUT
DEPARTEMEN OPERASI
BAB I
PENDAHULUAN
1. Umum.
b. Tujuan. Agar Perwira Siswa memperoleh kesamaan dalam pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak pada proses PPKM dalam rangka mendapatkan keputusan yang
terbaik pada perencanaan operasi gabungan dan kampanye militer.
3. Ruang Lingkup dan Tata Urut. Ruang lingkup Naskah Departemen ini membahas
hal-hal yang berkaitan dengan Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) pada
perencanaan operasi gabungan dan kampanye militer yang dilaksanakan oleh Komando
Gabungan (Kogab) dan Komando Tugas Gabungan (Kogasgab) pada operasi militer untuk
perang (OMP), yang disusun dengan tata urut sebagai berikut:
a. Bab I Pendahuluan.
f. Bab VI Penutup.
4. Dasar.
5. Pengertian-Pengertian.
a. Proses adalah urutan pelaksanaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya,
yang menghasilkan suatu hasil. Suatu proses mungkin dikenali oleh perubahan yang
diciptakan terhadap sifat-sifat dari satu atau lebih objek di bawah pengaruhnya.
BAB II
KETENTUAN UMUM
6. Umum. Agar pelaksanaan proses pengambilan keputusan militer dapat berjalan lancar
dan diperoleh kesamaan dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak untuk memperoleh
suatu keputusan yang terbaik pada proses tersebut. Ketentuan umum tersebut antara lain
meliputi tujuan, sasaran, prinsip-prinsip dan pendekatan dalam tahapan PPKM.
7. Tujuan. Mendapatkan Cara Bertindak (CB) yang terbaik dalam rangka penyelesaian
tugas pokok Kogab dan Kogasgab.
8. Sasaran.
c. Tepat Waktu. Pengambilan keputusan militer harus dapat diselesaikan tepat pada
waktunya untuk memungkinkan Panglima/Komandan dapat melaksanakan tugasnya
sesuai waktu yang ditentukan.
g. Dapat Diuji. Pengambilan keputusan militer harus dapat teruji demi tercapainya
tujuan, baik secara teori maupun doktrin yang berlaku.
a. Secara Analitik.
1) Dapat dilaksanakan dengan baik jika tersedia waktu untuk melakukan
analisa seluruh aspek yang mempengaruhi berbagai persoalan dan
pemecahannya.
3) Tidak dapat berfungsi dengan baik di dalam segala situasi terutama pada
saat pelaksanaan operasi ketika keadaan menuntut pengambilan keputusan
yang cepat.
b. Secara Intuisi.
a) Pengetahuan.
6
b) Penilaian.
c) Pengalaman.
d) Pendidikan.
e) Intelijen.
f) Kemauan.
g) Persepsi.
h) Karakter.
3) Keputusan cepat merupakan suatu hal yang sangat penting, lebih cepat dari
pengambilan keputusan secara analitik karena pengambilan keputusan
didasarkan kepada analisa situasi yang dihadapi saat itu dari pada suatu
perbandingan dari berbagai CB.
12. Evaluasi.
BAB III
13. Umum. Pelaksanaan proses pengambilan keputusan militer yang merupakan bagian
dari proses perencanaan pada operasi gabungan/kampanye militer terdiri dari 14 langkah.
Adapun langkah tersebut dilaksanakan dalam rangka memilih satu cara bertindak terbaik
dalam menyelesaikan tugas pokok yang diberikan oleh komando atas, pada proses
pengambilan keputusan ini masing-masing unsur yang terlibat menghasilkan suatu produk
dokumen yang berisi tentang, “kapan dan apa” yang diputuskan, serta resiko, konsekwensi
apa yang diperoleh dari hasil pengambilan keputusan tersebut. Pada pelaksanaannya tata
cara dalam proses pengambilan keputusan tersebut diatur sesuai dengan strata masing
masing.
Gambar 1
: Strata Biltus
Proses
1. Menyiapsiagakan Staf
2. Staf siapkan & kumpulkan
Estimate masing’s 8. Penyampaian Perintah
Input 4. Staf menyusun konsep Gambar : Langkah Kesatu
❖ Direktif Pang TNI ❖ awal sesuai kondisi Peringatan Awal
Tugas dan Renca na dari terakhir
Satuan Atas ❖ 5. Staf menyusun rencana Output
Perkembangan situasi saat waktu operasi sementara 6.
❖ Rencana Waktu Operasi
ini Staf memperbaharui Kirka
❖ Petunjuk
sarana atau bahan-bahan masing’s dan segera Perencanaan Awal ❖ Print
untuk operasi menyusun konsep awal 7. Peringatan Awal
3. Staf perbaharui Kirka/ Petunjuk Perencanaan
Awal Panglima
berupa tugas dari Komando Atas (Panglima TNI memberikan perintah kepada
Pangkogab dan untuk Pangkogasgab terima perintah dari Pangkogab pada langkah
Keempat saat penerimaan Prinsiap). Apabila tugas telah diterima maka Panglima
dan Staf memulai kegiatan proses perencanaan yang digambarkan sebagai berikut :
4) Staf menyusun konsep awal sesuai kondisi terakhir. Konsep ini dibuat
untuk mengoptimalkan Panglima dalam menyusun jadwal guna memberikan
waktu pada satuan bawah untuk melaksanakan perencanaan dan persiapan
operasi. Konsep awal yang disusun harus dapat menjawab:
a) Rentang waktu yang tersedia sejak menerima tugas sampai dengan
pelaksanaan operasi.
10
operasi.
Analisa Tugas 0:45 0:4 2:24 2:24 4:48 4:48 7:12 7:12 9:36 9:36
Pokok 5
Pengembang 0:30 1:1 1:36 4:00 3:12 8:00 4:48 12:0 6:24 16:0
an CB 5 0 0
Analisa dan 0:45 2:0 2:24 6:24 4:48 12:4 7:12 19:1 9:36 25:3
perbandingan 0 8 2 6
CB serta
pengambilan
keputusan
Produk perintah’s 0:30 2:3 1:36 8:00 3:12 16:0 4:48 24:0 6:24 32:0
0 0 0 0
Kogab Penjelasan :
a) Jenis operasi.
b) Lokasi pelaksanaan operasi secara umum.
c) Jadwal waktu operasi.
d) Pergerakan untuk mendukung operasi.
e) Keperluan informasi awal yang diperlukan guna mendukung
pelaksanaan operasi.
f) Tugas-tugas intelijen.
Proses
1. Menganalisa perintah
Ko Atas (2 tk di atas)
Input ▪ Kir Staf Awal berkembang
▪ Data intel awal ttg (intelijen terkini) ▪ Direktif
▪ Juk strategik
Rahops/Pur dr Sat Atas Pang TNI
lainnya
(tinjauan thd situasi yg 2. Analisa situasi inteljien
keadaan lingkungan 7. Analisa waktu operasi 8.
Rahpur & ancaman terkini. Analisa fakta-fakta kritis Output
3.Analisa keadaan dan praanggapan
Pasukan Sendiri . 9. Merumuskan tugas yang ❖ Hasil analisis Panglima
4. Analisa Tugas-tugas 🡺 dinyatakan kembali &
tentukan Tusus, Tudung & 1. Menyusun konsep hasil masing’s Staf sesuai fungsi
Tupok ATP yg dilakukan oleh para❖ Rumusan Tupok
6. Analisa kebebasan Staf yg dipimpin
bertindak.
13
14
i. Rumuskan CB musuh.
ii. Uji CB tersebut melalui kriteria:
i) Dapat dilaksanakan.
ii) Dapat diterima.
iii) Dapat menyesuaikan dengan perubahan.
iv) Dapat dibedakan.
(c) Evaluasi dan tentukan keutamaan CB musuh.
dicapai.
menjelaskan tugas pokok satuan dan tujuan yang harus dicapai serta
menggambarkan tindakan yang harus diambil juga alasan melaksanakan tugas
tersebut. Pertelaahan tugas memuat siapa, apa, kapan, dimana dan mengapa
operasi tersebut dilaksanakan. Kelima elemen tersebut adalah:
Proses
Input
❖ Hasil Analisa Tugas para Staf.
❖ Analisa Tugas
▪ penyampaian hasil Analisa Tugas oleh Staf kepada
Panglima
▪ penyampaian hasil
Output
Rumusan Tugas Pokok yang
Dinyatakan
Kembali
18
Proses
kepada Staf Keempat
Input Output
∙ Panglima sampaikan
Tugas Pokok yang ∙ Petunjuk Perencanaan
Perintah Persiapan
(Jukcan)
Dinyatakan Kembali (Prinsiap) kepada
(TUNYALI) Satuan Bawah ∙ Perintah
∙ Panglima sampaikan Persiapan (Prinsiap)
Petunjuk Perencanaan
Gambar 5 : Langkah
menentukan.
6) Rencana bantuan (tembakan, intelijen, teritorial dan lain-lain). 7)
Rencana dukungan logistik.
8) Sasaran terselubung.
9) Keperluan informasi intelijen (Unsur Utama Keterangan dan Persoalan
Intelijen Lainnya).
10) Rencana waktu termasuk kapan saran Staf harus disampaikan.
11) Rencana operasi pengamanan.
12) Petunjuk pengintaian dan pengamatan
13) Resiko yang akan dihadapi.
14) Kerjasama operasi yang akan dilaksanakan.
15) Jenis perintah-perintah yang akan dikeluarkan.
16) Bentuk uji rencana operasi berupa : tactical floor game, table top game atau
TAMG.
Proses
1. Analisa perbandingan daya
tempur relatif
Input pilihan
2. Rumuskan berbagai
20
a) Tujuan operasi.
25
Proses
1. Menyiapkan dan
Mengumpulkan sarana atau
bahan-bahan yang diperlukan
mengenai kejadian penting dan Keenam
tempat untuk membuat Output
Input keputusan penting
Hasil Olah Yudha : ▪ Konsep
∙ CB yang telah dirumuskan 5. Menentukan kriteria penilaian operasi
dan disetujui Panglima ∙ 6. Memilih metode Olah Yudha ▪ Bagan/Sketsa operasi ▪
Kejadian terbaru ∙ Informasi Keputusan ttg pola dukungan
Intelijen Terbaru 7. Memilih metode pencatatan operasi ▪ Pengorganisasian
dan menyampaikan hasilnya Tugas/ Susunan Tugas ▪ Tugas
∙ CB-CB pendukung
untuk Olah Yudha 8. Mensimulasikan pertempuran kepada
Satwah
2. Mengumpulkan data seluruh dan memperkirakan hasilnya ▪ Informasi terkini yg diperlukan
kekuatan kawan Panglima
3. Mengumpulkan praanggapan
Gambar 7 : Langkah
4. Mengumpulkan data
table), Table Floor Game (TFG), Table Top Game (TTG) dan TAMG
serta metode lainnya.
(4) Praanggapan.
Proses
Yudha)
∙ perbandingan antar CB
∙ Staf analisa thd keuntungan
Input & kekurangan CB yg ∙ perbandingkan CB utk
Hasil Analisa CB (Olah durumuskan dapatkan CB terbaik bila
dihadapkan dgn dgn CB Ketujuh ❖ Pilih CB terbaik dari
musuh Output masing’s Staf
❖ Matrik
keuntungan &
Gambar 8 : Langkah kerugian
satu CB dengan keuntungan dan kerugian CB yang lain. Tugas Staf juga
membandingkan seluruh CB untuk mendapatkan CB yang terbaik bila dihadapkan
dengan CB musuh. CB yang terbaik harus memenuhi kriteria.
37
Operasi Informasi 1 2 (2) 1 (1) 3 (3)
Keterangan:
1. Kriteria yang dicantumkan dirumuskan pada langkah kelima pada analisa CB.
2. Ka Staf menentukan/menetapkan satu atau lebih kriteria dengan memberikan
bobot berdasarkan pada keterkaitan kriteria mana yang lebih penting. 3. CB yang
dipilih untuk diolah yudha.
Prosedur : Staf memberikan nilai berupa angka pada setiap kriteria setelah
mensimulasikan CB Nilai yang diberikan berhubungan dengan keuntungan dan
kerugian pada setiap kriteria masing-masing CB. Nilai yang terendah adalah
yang terbaik. Penilaian yang diberikan pada setiap kolom dikalikan dengan
bobot dan hasilnya diletakkan disamping dari nilai tersebut. Ketika
menggunakan pembobotan, nilai yang rendah menunjukkan pilihan yang
terbaik. Sebagai contoh : CB 2 adalah CB yang terbaik berdasarkan nilai-nilai
yang diberikan sesuai dengan pembobotan pada masing-masing kriteria.
1 2
Perkiraan korban + -
Sisa resiko + -
Total -3 3
Keutamaan CB 2 1
Catatan : Faktor-faktor diatas adalah contoh aplikasi yang tidak selalu harus ada
38
Kehilangan kemampuan + - +
Kerugian personel + + +
Total 4 1 3
Keutamaan/Penentuan CB 3 1 2
Catatan :
- Tanda positif menunjukkan pengakuan/kondisi nyata terhadap pernyataan resiko
yang akan dihadapi.
- Tanda negatif menunjukkan pengakuan tidak adanya kebenaran terhadap resiko
yang akan dihadapi.
- Penentuan CB terbaik berdasarkan total angka terkecil (dalam contoh ini CB-2 yang
terbaik).
Proses
Input Membandingkan CB yang oleh
Input
❖ Pang & Staf menyusun Kep & KUKM/KUO
Output Ke &
40
Gambar 12 : Langkah
Konsep Renkam
& RO yang sudah
diuji.
Input
Konsep
Renkam & RO Proses
Output
Output InputProses
42
Proses
Input pelaksanaan operasi. Keempatbelas
Perintah Operasi Output
n. Langkah Keempat belas, “Supervisi dan Feed Back”. Setelah konsep Renkam
& RO menjadi Naskah Renkam & RO maka harus dilakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan operasi sesuai dengan masukan dari satuan bawah tentang
perkembangan operasi yang sedang dilaksanakan. Apabila terjadi perubahan yang
sangat fundamental di lapangan, maka Renkam & RO harus direvisi sesuai dengan
perkembangan keadaan yang sebenarnya. Supervisi dilaksanakan oleh satuan atas
sedangkan satuan bawah melaporkan perkembangan keadaan sesuai dengan situasi
di lapangan.
16. Skema Mekanisme Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) Dua Tingkat.
Skema Mekanisme Pengambilan Keputusan (PPKM) dua tingkat yaitu level operasional
pada Markas Kogab dan level taktis pada Kogasgab dalam menyusun perencanaan
Kampanye Militer/operasi gabungan.
Keterangan.
1. ATP : Analisa Tugas Pokok
2. Jukcan : Petunjuk Perencanaan Panglima
3. CB : Cara Bertindak
4. Kep : Keputusan
5. KUO : Konsep Umum Operasi
6. RGB : Rencana Garis Besar
7. Renbanduk : Rencana Bantuan dan Dukungan
8. Perkiraan : Estimate
9. RO/PO : Rencana Operasi/Perintah Operasi
10. ACC : Persetujuan
11. Mako Kogasgab : Markas Komando Tugas Gabungan
12. Kogas : Komando Tugas
13. Renfung : Rencana Fungsional
18. Umum. Dalam rangka menunjang keberhasilan proses pengambilan keputusan militer,
diperlukan kesatuan komando dan pengendalian oleh setiap unsur yang terlibat dalam
proses Biltus. Oleh karena itu,maka untuk menjamin kelancaran pelaksanaan tugas perlu
diatur mekanisme komando, kendali dan komunikasi.
19. Komando.
20. Kendali.
21. Komunikasi.
22. Evaluasi
b. Jelaskan secara singkat tentang pendekatan dalam proses Biltus dengan cara
gabungan Analitik ?
c. Jelaskan secara singkat tentang proses menerima tugas pada langkah pertama
PPKM ?
d. Jelaskan secara singkat tentang proses melakukan Analisa pada langkah ke dua
PPKM ?
f. Jelaskan secara singkat tentang Fungsi Analisa CB (Olah Yudha) pada langkah ke
enam PPKM ?
BAB VI
PENUTUP
Demikian Naskah Sekolah tentang Proses Pengambilan Keputusan Militer (PPKM) pada
Perencanaan Operasi Gabungan dan Kampanye Militer ini dibuat untuk digunakan
sebagai pedoman dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar di lingkungan Seskoal.
48
47
DAFTAR PUSTAKA
48
LEMBAR LAMPIRAN
LAMPIRAN ‘A’
FORMAT
ANALISA TUGAS POKOK PANGLIMA
(KLASIFIKASI)
d. Kebebasan bertindak.
1) Tentukan kendala. Harus temukan kendala yang pengaruhi kebebasan
bertindak/bermanuver, kendala itu biasanya terdapat dalam skema manuver,
konsep operasi atau pada arahan penyatuan/instruksi koordinasi.
3. PRAANGGAPAN
Catatan :
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
PANGLIMA
NAMA
PANGKAT KORP NRP
51
LAMPIRAN “B”
(KLASIFIKASI)
2. PRAANGGAPAN
Tentukan berbagai praanggapan yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
terhadap rencana operasi yang dirumuskan oleh musuh.
3) Pembatasan-pembatasan.
4) Keterangan yang diperlukan musuh.
5) Bantuan yang diperlukan musuh.
e. Semangat bertempur musuh.
Catatan :
Gambaran analisa strategi operasional musuh dapat dijelaskan dengan diagram kerangka
berpikir seperti di bawah ini :
RAHASIA
STRATEGI OPERASIONAL (MUSUH)
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
ASISTEN INTELIJEN
NAMA
PANGKAT KORP NRP
_______________________________________________________________________
53
LAMPIRAN “C”
FORMAT
ANALISA TUGAS STAF OPERASI
(KLASIFIKASI)
2. PRAANGGAPAN
Tentukan berbagai praanggapan yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
terhadap Renkam/RO yang dirumuskan oleh komando sendiri.
e. Perencanaan waktu.
Catatan :
Gambaran strategi operasional pasukan sendiri dapat dijelaskan dengan diagram
kerangka berpikir seperti di bawah ini :
STRATEGI OPERASIONAL (PASUKAN SENDIRI)
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
ASISTEN OPERASI
NAMA
PANGKAT KORP NRP
55
LAMPIRAN “ D”
FORMAT
ANALISA TUGAS STAF PERSONEL
(KLASIFIKASI)
Menyampaikan kondisi nyata personel terkini (fakta yang ada terkait dengan
kondisi nyata personel) meliputi :
e. Pembinaan markas.
2. PRAANGGAPAN.
a. Tugas khusus. Berupa tugas operasi yang langsung ditentukan dari direktif
Panglima TNI/Pangkogab.
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
ASISTEN PERSONEL
NAMA
PANGKAT KORP NRP
_______________________________________________________________________
57
LAMPIRAN “E”
FORMAT
ANALISA TUGAS STAF LOGISTIK
(KLASIFIKASI)
Menyampaikan kondisi nyata logistik terkini (fakta yang ada terkait dengan kondisi
nyata logistik) meliputi :
e. Konstruksi
2. PRAANGGAPAN.
Tentukan berbagai pranggapan yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
terhadap RENKAM/RO yang dirumuskan oleh komando sendiri dari aspek dukungan
logistik.
a. Tentukan kemungkinan sasaran yang ingin dicapai dari aspek logistik untuk
mendukung tugas pokok.
b. Tentukan berbagai kemungkinan dukungan logistik.
c. Sarana utama yang diperlukan untuk mendukung CB yang dirumuskan.
Catatan :
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
ASISTEN LOGISTIK
NAMA
PANGKAT KORP NRP
__________________________________________________________________
59
LAMPIRAN “F”
FORMAT
ANALISA TUGAS STAF PERENCANAAN
(KLASIFIKASI)
4) Kemampuan pernika;
d. Kebebasan bertindak:
2. PRAANGGAPAN
a. Tugas khusus. Berupa tugas operasi yang langsung ditentukan dari direktif
Panglima TNI/Pangkogab.
60
5) Perencanaan waktu.
5) Perencanaan waktu.
5. KEMUNGKINAN-KEMUNGKINAN CARA BERTINDAK UNTUK MELAKSANAKAN
TUGAS POKOK YANG DINYATAKAN KEMBALI/TUGAS POKOK YANG SUDAH
DIANALISA.
1) Operasi Intelijen.
2) Operasi Kewilayahan.
61
3) Operasi Pernika.
Catatan :
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
ASISTEN PERENCANAAN
NAMA
PANGKAT KORP NRP
_______________________________________________________________________
62
LAMPIRAN “G”
FORMAT
ANALISA TUGAS STAF KOMLEK
(KLASIFIKASI)
Menyampaikan kondisi nyata komlek terkini (fakta yang ada terkait dengan kondisi
nyata komlek) meliputi :
1) Siskomma
2) Siskomops Terutama untuk
3) Siskomwil satuan yang terlibat
4) Siskomsus dalam operasi
2. PRAANGGAPAN.
Tentukan berbagai pranggapan yang dapat mempengaruhi terjadinya perubahan
terhadap RENKAM/RO yang dirumuskan oleh pasukan sendiri dari aspek dukungan
Komlek.
Catatan :
Gambaran strategi operasional dukungan komlek dapat dijelaskan dengan diagram
kerangka berpikir seperti di bawah ini :
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
ASISTEN KOMLEK
NAMA
PANGKAT KORP NRP
_______________________________________________________________________
RAHASIA
64
LAMPIRAN “H”
(KLASIFIKASI)
Menyampaikan kondisi nyata teritorial terkini (fakta yang ada terkait dengan kondisi
nyata teritorial) meliputi :
4) Keadaan daerah ditinjau dari segi sosial dan budaya a) Watak dan
5) Keadaan militer.
2. PRAANGGAPAN.
a. Tugas khusus. Berupa tugas operasi yang langsung ditentukan dari direktif
Panglima TNI/Pangkogasgab.
a. Tentukan kemungkinan sasaran yang ingin dicapai dari aspek Teritorial untuk
mendukung tugas pokok.
Catatan :
1. 1. 1. 1.
2. 2. 2. 2.
3. Dst 3. Dst 3. Dst 3. Dst
ASISTEN TERITORIAL
NAMA
PANGKAT KORP NRP
_______________________________________________________________________