Anda di halaman 1dari 78

PANDUAN PRAKTIK LAUT

BAGI TARUNA PROGRAM STUDI


NAUTIKA DAN TEKNIKA
PIP SEMARANG

Tim Subbagian Administrasi Ketarunaan


dan Alumni PIP Semarang

Penerbit PIP Semarang


PANDUAN PRAKTIK LAUT
BAGI TARUNA PROGRAM STUDI NAUTIKA DAN TEKNIKA
PIP SEMARANG

Oleh: Tim Subbagian Administrasi Ketarunaan


dan Alumni PIP Semarang

Hak cipta © 2021 pada penulis

Edisi 1/Cetakan 1, Desember 2021


Editor: Khaira Dewi
Desain dan Layout: Alfi Maryati

Hak cipta dilindungi undang-undang. Dilarang


memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh
isi buku ini dalam bentuk apapun, baik secara elektronis
maupun mekanis, termasuk menggandakan, merekam
atau dengan sistem penyimpanan lainnya tanpa izin
tertulis dari penulis.

Penerbit Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang


Jl. Singosari 2 A, Wonodri, Semarang Selatan,
Kota Semarang

Dicetak oleh: CV. Oxy Consultant


Isi di luar tanggung jawab penerbit dan percetakan
PRAKATA

Puji syukur atas limpahan rahmat-Nya sehingga buku


Panduan Praktik Laut bagi Taruna Program Studi Nautika
dan Teknika PIP Semarang ini dapat terselesaikan. Buku ini
merupakan buku pedoman bagi taruna Program Studi
Nautika dan Teknika Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
dalam menjalankan Program Praktik Laut (Prala) di
perusahaan pelayaran.

Prala adalah kegiatan kerja nyata baik yang bersifat magang


atau bersifat penelitian untuk melatih dan meningkatkan
keterampilan, kecakapan, dan keahlian di bidangnya
dengan terjun langsung di lapangan kerja.

Selain membahas peraturan dan tata tertib Prala, seperti:


ketentuan umum, kewajiban, hak, larangan hingga sanksi-
sanksi, buku ini juga menjelaskan teknik mengerjakan
Training Record Book (TRB). Tentunya juga dibahas teknik
penulisan laporannya, serta penulisan surat-surat untuk
Prala.

Seluruh taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang


diwajibkan membaca buku panduan ini sebelum
melaksanakan kegiatan Prala.

Prakata | i
Kami mengharapkan masukan yang konstruktif untuk
dapat melengkapi dan menyempurnakan buku panduan ini
di kemudian hari.

Semarang, Desember 2021


Tim Penulis

ii | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
DAFTAR ISI

Prakata ....................................................................... i
Daftar Isi................................................................... iii
Daftar Gambar .......................................................... vii
Surat Pernyataan ....................................................... 1
Peraturan Tata Tertib Praktik Laut (Pertibtar Prala) ... 3
Lampiran Tata Tertib Taruna Prala ............................. 7
Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB)
Prala ........................................................................ 21
A. Pengertian....................................................... 21
B. Tugas-tugas dalam TRB .................................. 22
C. Petunjuk-petunjuk .......................................... 22
D. Maksud dan Tujuan ........................................ 24
E. Aturan-Aturan ................................................ 25
F. Waktu ............................................................. 26
G. Tempat ........................................................... 26
H. Personel .......................................................... 27
I. Tugas yang Harus Dilaksanakan ..................... 27
J. Pelaksana Tugas Sebagai Instruktur ............... 27
K. Pelaksana Tugas Sebagai Supervisor ............... 28
L. Pelaksana Tugas Sebagai Assessor .................. 28
M. Tugas-Tugas Instruktur, Supervisor, dan
Assessor ......................................................... 28
N. Tugas Taruna.................................................. 29
O. Prosedur Penyelesaian TRB ............................. 30
P. Prosedur Mengerjakan Tugas-tugas TRB ......... 31
Q. Format Training Record Book (TRB) ................ 32

Daftar Isi | iii


Ketentuan Penulisan Kertas Kerja Praktik Laut
(KKP) ....................................................................... 35
I. Pendahuluan .................................................. 35
II. Kerangka Penulisan ........................................ 37
A. Bagian Awal.............................................. 37
B. Bagian Pokok ............................................ 39
C. Bagian Akhir ............................................ 40
III. Petunjuk Mengenai Penulisan KKP .................. 42
A. Penggunaan Kertas ................................... 42
B. Cara Penulisan/Penyajian ........................ 42
C. Pengaturan Ruang Penulisan .................... 43
D. Penjilidan ................................................. 43
IV. Pedoman Waktu Penyelesaian KKP.................. 43
Ketentuan Pengiriman dan Penulisan Surat-surat
Taruna Praktik Laut ................................................. 45
I. Ketentuan ....................................................... 45
II. Pedoman Garis Besar Isi Surat........................ 45
A. Surat Berbahasa Indonesia ....................... 45
B. Surat Berbahasa Inggris ........................... 46
Lampiran ................................................................. 55
I. Lampiran 1 Contoh Lembar Judul .................. 55
II. Lampiran 2 Contoh Lembar Data-Data Kapal .. 56
III. Lampiran 3 Contoh Lembar Pemeriksaan ........ 57
IV. Lampiran 4 Contoh Lembar Pengesahan ......... 58
V. Lampiran 5 Contoh Daftar Nama Perwira
Kapal. ............................................................. 59
VI. Lampiran 6 Contoh Daftar Pelabuhan yang
Pernah Disinggahi. .......................................... 60
VII. Lampiran 7 Contoh Susunan Personel Kapal. . 61

iv | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
VIII. Lampiran 8 Check List Supporting Data for
Engineering Training Record Book .................... 62
IX. Lampiran 9 Check List Supporting Data for
Navigation Training Record Book ...................... 64

Daftar Isi | v
vi | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Surat pernyataan. ........................................ 1


Gambar 2. Format tugas TRB. ..................................... 32
Gambar 3. Lampiran 1 lembar judul. ........................... 55
Gambar 4. Lampiran 2 lembar data-data kapal. ........... 56
Gambar 5. Lampiran 3 lembar pemeriksaan. ............... 57
Gambar 6. Lampiran 4 contoh lembar pengesahan. ..... 58
Gambar 7. Lampiran 5 contoh daftar nama perwira. .... 59
Gambar 8. Lampiran 6 contoh daftar pelabuhan yang
pernah disinggahi. ...................................... 60
Gambar 9. Lampiran 7 contoh susunan personel
kapal. ......................................................... 61
Gambar 10. Lampiran 8 check list supporting data for
engineering training record book. ................. 63
Gambar 11. Lampiran 9 Check List Supporting Data for
Navigation Training Record Book. ................ 65

Daftar Gambar | vii


viii | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
SURAT PERNYATAAN

Surat pernyataan ini memastikan bahwa taruna dan orang


tua/wali taruna yang akan melaksanakan Prala telah
membaca, memahami, dan akan menjalankan kegiatan
Prala dengan penuh tanggung jawab.

Gambar 1. Surat pernyataan.

Surat Pernyataan | 1
2 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
PERATURAN TATA TERTIB
PRAKTIK LAUT (PERTIBTAR PRALA)

Keputusan Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang


Nomor: SK. 344 Tahun 2020

TENTANG

PERATURAN TATA TERTIB TARUNA PRAKTIK LAUT


(PERTIBTAR PRALA)

DIREKTUR POLITEKNIK ILMU PELAYARAN SEMARANG

Menimbang: a. bahwa Keputusan Direktur Politeknik Ilmu


Pelayaran Semarang Nomor SK. 381 Tahun
2016 tidak sesuai lagi sehingga perlu
disesuaikan dengan keadaan pada saat ini;

b. bahwa dengan berlakunya Amendemen


2010 Manila Konvensi Internasional SCTW,
maka pelaksanaan Praktik Laut perlu
disesuaikan dengan ketentuan tersebut.

Mengingat : 1. Undang-undang Republik Indonesia


Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

Peraturan Tata Tertib Praktik Laut (Pertibtar Prala) | 3


2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 51 Tahun 2012 tentang Sumber
Daya Manusia di Bidang Transportasi;

3. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor


KM 52 Tahun 2007 tentang Pendidikan
dan Pelatihan Transportasi sebagaimana
telah diubah terakhir dengan Peraturan
Menteri Perhubungan Nomor KM. 64
Tahun 2009;

4. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor


PM. 70 Tahun 2013 tentang Pendidikan
dan Pelatihan, Sertifikasi Serta Dinas Jaga
Pelaut;

5. Peraturan Direktur Jenderal Perhubungan


Laut Nomor HK. 103/4/2/DJPL-205
tentang Sistem dan Prosedur
Penyelenggaraan Ujian Keahlian Pelaut;

6. Peraturan Kepala Badan Pengembangan


Sumber Daya Manusia Perhubungan
Nomor PK. 07/BPSDMP-2016 tentang
Kurikulum Program Pendidikan dan
Pelatihan Pembentukan dan Peningkatan
Kompetensi di Bidang Pelayaran;

7. Keputusan Direktur Politeknik Ilmu


Pelayaran Semarang Nomor SK. 609 Tahun
2019 tentang Kurikulum Pendidikan dan
Kode Mata Kuliah Program Diploma IV
Program Studi Nautika (Nautical Studies),

4 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
Program Studi Teknologi Rekayasa
Permesinan Kapal (Ship Machinery
Engineering Technology), Program Studi
Tata Laksana Angkutan Laut dan
Kepelabuhan (Port and shipping
Management) dan Program Studi Logistik
(Logistic) pada Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR POLITEKNIK


ILMU PELAYARAN SEMARANG TENTANG
PERATURAN TATA TERTIB TARUNA
PRAKTIK LAUT (PERTIBTAR PRALA).

PERTAMA : Memberlakukan Peraturan Tata Tertib


Taruna Praktik Laut (Prala) beserta
penjelasannya sebagaimana terlampir
dalam keputusan ini sebagai pedoman
Taruna untuk melaksanakan Praktik Laut.

KEDUA : Memberi tugas kepada Pembina/


Instruktur untuk berperan aktif dalam
menegakkan Peraturan Tata Tertib Taruna
Prala.

KETIGA : Dengan berlakunya Keputusan ini, maka


Keputusan Direktur Politeknik Ilmu
Pelayaran Semarang Nomor SK. 381 Tahun
2016 dinyatakan tidak berlaku lagi.

Peraturan Tata Tertib Praktik Laut (Pertibtar Prala) | 5


KEEMPAT : Keputusan ini berlaku terhitung mulai
tanggal ditetapkan, dan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan
dalam penetapan ini akan diadakan
pembetulan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : SEMARANG
Pada tanggal : 18 MEI 2020

Salinan Keputusan ini disampaikan kepada Yth:


1. Kepala Badan PSDM Perhubungan;
2. Sekretaris Badan PSDM Perhubungan;
3. Kepala Pusat PSDM Perhubungan Laut.

6 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
LAMPIRAN TATA TERTIB TARUNA PRALA

Lampiran : Keputusan Direktur PIP


Semarang
Nomor : SK. 344 Tahun 2020
Tanggal : 18 Mei 2020

TATA TERTIB TARUNA PRAKTIK LAUT (PRALA)

BAB I

KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Keputusan ini yang dimaksud dengan:

a. Peraturan Tata Tertib Taruna Prala ialah suatu


peraturan tata tertib yang mengatur kewajiban, hak,
dan larangan serta sanksi yang berlaku bagi setiap
Taruna Prala.

b. Taruna Praktik Laut, yang selanjutnya disebut Taruna


Prala ialah Taruna Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang
yang telah memenuhi persyaratan yang berlaku dan
dinyatakan berhak untuk melaksanakan kegiatan
Praktik Laut.

c. Praktik Laut (Prala) ialah pelaksanaan praktik kerja


nyata di kapal-kapal niaga oleh Taruna Prala untuk
melatih meningkatkan keterampilan, kecakapan dan

Lampiran Tata Tertib Taruna Prala | 7


keahlian serta untuk menjalani kehidupan di atas
kapal niaga secara langsung.

d. Masa Praktik Laut ialah waktu pelaksanaan praktik


kerja nyata di kapal niaga yang merupakan bagian
pembelajaran yang dilaksanakan minimal satu tahun
atau 12 bulan.

e. Training Record Book (TRB) ialah buku catatan kerja


yang dirancang sesuai dengan konvensi STCW
Amendemen tahun 2010 Manila, Tabel A.II dan A.III
yang harus diisi/dikerjakan oleh taruna selama
melaksanakan Praktik Laut dan harus disahkan oleh
pimpinan kapal/perusahaan.

f. Buku panduan praktik laut ialah buku pedoman dan


petunjuk pembuatan Kertas Kerja Prala yang harus
dikerjakan oleh Taruna Prala selama melaksanakan
Praktik Laut dan disahkan oleh nakhoda.

g. Kertas Kerja Prala (KKP) ialah laporan hasil kerja nyata


dan pengamatan yang diuraikan secara tertulis sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.

h. Penyelenggara Praktik Laut ialah Subbagian


Administrasi Ketarunaan dan Alumni PIP Semarang.

i. Tim penguji, pemeriksa, dan pembimbing Praktik Laut


ialah para pegawai dan atau mereka yang ditunjuk dan
diangkat dengan Keputusan Direktur Politeknik Ilmu
Pelayaran Semarang untuk melaksanakan pengujian,
pemeriksaan, dan pembimbingan terhadap
pelaksanaan Praktik Laut.

8 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
j. Dewan pembina ialah dewan yang anggotanya terdiri
dari para pengajar yang ditunjuk oleh Keputusan
Direktur PIP Semarang untuk melaksanakan tugas
dalam mengusulkan atau menyarankan sanksi-sanksi
yang akan diberikan kepada taruna Prala yang
melakukan pelanggaran Tata Tertib Prala.

Pasal 3

BATASAN WAKTU PELAKSANAAN PRALA

Batasan waktu yang diberikan kepada taruna Prala adalah


3 (tiga) tahun terhitung mulai tanggal Surat Izin Berlayar
yang dikeluarkan oleh Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang.

BAB II

KEWAJIBAN, HAK DAN LARANGAN

Pasal 4

KEWAJIBAN UMUM

Setiap Taruna Prala baik saat menunggu mutasi


penempatan selama berada di atas kapal maupun setelah
turun dari kapal diwajibkan untuk:

a. Setia kepada Pancasila dan Undang-undang Dasar


1945;

b. Taat kepada peraturan perundang–undangan yang


berlaku di Republik Indonesia dan negara yang
dikunjungi;

Lampiran Tata Tertib Taruna Prala | 9


c. Menaati dan melaksanakan Peraturan Tata Tertib
Taruna (Pertibtar) yang berlaku;

d. Menjaga nama baik dan keutuhan almamater.

Pasal 5

KEWAJIBAN TARUNA SEBELUM MELAKSANAKAN


PRALA

Setiap taruna yang akan melaksanakan Prala di atas kapal


diwajibkan untuk:

a. Mengikuti kegiatan pembekalan yang diselenggarakan


oleh Subbagian Administrasi Ketarunaan dan Alumni;

b. Menyelesaikan pengurusan paspor, buku pelaut,


clearance out, Surat Izin Berlayar (SIB) dan dokumen-
dokumen lain yang berkaitan dengan pelaksanaan
Praktik Laut;

c. Memiliki buku Pertibtar Prala, Training Record Book,


buku kesehatan, buku saku dan dokumen lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan Praktik Laut;

d. Menaati penunjukan mutasi penempatan di


perusahaan pelayaran yang didasarkan pada hasil
seleksi penempatan oleh Subbagian Administrasi
Ketarunaan dan Alumni dan atau secara pribadi
dengan perusahaan pelayaran;

e. Mengadakan hubungan/komunikasi/korespondensi
dengan mengirimkan laporan kegiatan-kegiatan di atas
kapal melalui e-mail sesuai program studi masing-

10 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
masing kepada dosen pembimbing Prala melalui Kepala
Subbagian Administrasi Ketarunaan dan Alumni;

f. Menaati dan melaksanakan kegiatan yang ditetapkan


oleh perusahaan pelayaran serta menaati
penunjukan/mutasi penempatan di kapal yang
ditentukan oleh perusahaan pelayaran;

g. Memberikan laporan sign on pada saat naik kapal yang


ditandatangani oleh nakhoda kepada Subbagian
Administrasi Ketarunaan dan Alumni melalui e-mail.

Pasal 6

KEWAJIBAN SELAMA BERADA DI KAPAL

Setiap taruna Prala yang telah mendapat mutasi


penempatan di kapal dan selama berada di kapal
diwajibkan untuk:

a. Melapor kepada pimpinan kapal untuk memohon


pengarahan mengenai tugas dan kewajiban yang akan
dilaksanakan;

b. Menaati dan melaksanakan peraturan yang berlaku di


kapal;

c. Melakukan pengamatan/penelitian sendiri di kapal


dalam rangka mengerjakan kertas kerja Prala di bawah
bimbingan nakhoda/KKM atau perwira lainnya yang
berwenang;

d. Mengerjakan tugas sesuai buku panduan Prala dan


penulisan Kertas Kerja Prala dengan ketentuan

Lampiran Tata Tertib Taruna Prala | 11


sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan
Tata Tertib Prala;

e. Pengiriman surat kepada dosen pembimbing dalam


bahasa Inggris sebanyak 12 kali dan berbahasa
Indonesia sebanyak 6 kali tentang perkembangan
melalui e-mail (kemajuan dan kesulitan) selama
melaksanakan Prala.

Pasal 7

KEWAJIBAN SETELAH TURUN DARI KAPAL

Setiap taruna Prala yang telah mendapat mutasi turun dari


kapal diwajibkan untuk:

a. Melaporkan kepada Subbagian Administrasi


Ketarunaan dan Alumni PIP Semarang, selambat-
lambatnya 15 (lima belas) hari kerja terhitung sejak
tanggal mutasi turun dari kapal dengan menyerahkan
surat-surat dan dokumen-dokumen yang diperlukan:

1. Konduite (asli);

2. Buku Saku (asli);

3. Surat Keterangan Masa Layar (asli);

4. Mutasi Naik/Sign On (asli);

5. Mutasi Turun/Sign Off (asli);

6. Ship Particular (asli/kopi);

7. Daftar personel kapal;

8. Training Record Book (asli);

12 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
9. Buku Pelaut (asli);

10. Clearance Out Semester IV (asli);

11. Kertas Kerja Prala (KKP);

12. Pasfoto terbaru ukuran 3x4cm sebanyak 6 lembar.

b. Menyerahkan training record book dan Kertas Kerja


Prala untuk dibimbing dan selanjutnya diuji oleh tim
penguji yang ditunjuk melalui Keputusan Direktur PIP
Semarang.

c. Mengikuti evaluasi Kertas Kerja Prala sesuai dengan


penunjukan Subbagian Administrasi Ketarunaan dan
Alumni.

d. Mengikuti ujian Training Record Book yang


diselenggarakan oleh PUKP 05 Semarang.

Pasal 8

HAK

Setiap taruna sebelum, selama, dan setelah selesai Prala


berhak untuk:

a. Mendapatkan perlindungan jiwa sesuai dengan


besarnya premi yang dibayarkan;

b. Mendapatkan pembekalan dalam rangka Praktik Laut;

c. Mendapatkan mutasi penempatan dalam rangka


Praktik Laut sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Lampiran Tata Tertib Taruna Prala | 13


Pasal 9

LARANGAN–LARANGAN TARUNA PRALA

No Larangan Taruna Sanksi Taruna


1. Beristri/bersuami. Dikeluarkan
dari
pendidikan
2. Merencanakan/melakukan Dikeluarkan
tindak subversif yang dilarang dari
pemerintah dalam bentuk pendidikan
apapun.
3. Menyimpan, mengonsumsi dan Dikeluarkan
mengedarkan narkotika, bahan dari
obat lain yang sejenis yang pendidikan
menjadi larangan pemerintah.
4. Merencanakan/melakukan Skorsing 2
penentangan terhadap atasan (dua) semester
dalam bentuk apapun.
5. Merencanakan/melakukan Skorsing 2
tindak kriminal. (dua) semester
6. Berbuat asusila, mendatangi Skorsing 2
tempat pelacuran, dan (dua) semester
mengonsumsi minuman yang
memabukkan.
7. Menyimpan/menggunakan Skorsing 2
senjata tajam dan senjata api. (dua) semester

14 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
No Larangan Taruna Sanksi Taruna
8. Melakukan pertengkaran, Skorsing 2
perkelahian, pemukulan, serta (dua) semester
penganiayaan yang dapat
merugikan orang lain.
9. Menghasut/melakukan tindakan Skorsing 2
yang mengganggu ketertiban (dua) semester
umum.
10. Mengikuti/menjadi anggota Skorsing 2
organisasi di luar Resimen (dua) semester
Taruna tanpa izin dari Direktur
Politeknik Ilmu Pelayaran
Semarang.
11. Memfitnah, menghasut, Skorsing 2
mengancam, menipu, (dua) semester
berbohong, memalsu atau
melakukan pemerasan.
12. Mengadakan aksi secara Skorsing 2
perorangan atau kelompok yang (dua) semester
bertujuan melawan hukum.
13. Menyimpan dan meledakkan Skorsing 2
bahan peledak. (dua) semester
14. Membawa orang lain naik kapal Skorsing 2
tanpa izin nakhoda. (dua) semester

15. Meninggalkan kapal tanpa izin Skorsing 2


yang berwenang. (dua) semester

Lampiran Tata Tertib Taruna Prala | 15


BAB III

SANKSI-SANKSI

Pasal 10

Setiap taruna Prala yang tidak menaati tata tertib taruna


Prala dapat dikenakan sanksi sebagai berikut:

a. Tidak mengikuti kegiatan pembekalan oleh


penyelenggara Prala, maka dikenakan sanksi
penundaan pemberian surat izin berlayar selama 6
(enam) bulan.

b. Tidak menyelesaikan pengurusan paspor, buku pelaut,


surat keterangan dan dokumen-dokumen lain yang
berkaitan dengan pelaksanaan Praktik Laut dikenakan
sanksi pencabutan hak pelaksanaan Prala.

c. Tidak memiliki buku panduan Prala, buku Pertibtar


Prala, Training Record Book, buku saku dan buku-buku
lain yang berkaitan dengan pelaksanaan Praktik Laut
dikenakan sanksi pencabutan hak pelaksanaan Prala.

d. Tidak menaati penunjukan mutasi penempatan yang


berlaku di PIP Semarang ke perusahaan pelayaran
dikenakan sanksi penundaan pemberian mutasi
penempatan di perusahaan pelayaran 6 (enam) bulan.

e. Tidak mengadakan komunikasi dengan cara mengirim


laporan setiap bulannya dikenakan sanksi teguran
tertulis.

f. Tidak menaati dan melaksanakan kegiatan-kegiatan


yang ditetapkan oleh perusahaan pelayaran serta tidak

16 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
menaati kesepakatan atau perjanjian yang dibuat oleh
PIP Semarang. Penunjukan/mutasi penempatan di
kapal yang ditentukan oleh perusahaan pelayaran
dikenakan sanksi penundaan Prala selam 1 (satu)
tahun.

g. Tidak melaporkan diri kepada tim penyelenggara


Praktik Laut setelah mendapat mutasi penempatan di
kapal dengan cara mengirimkan laporan mutasi naik
(sign on) yang diketahui oleh nakhoda kepada Direktur
PIP Semarang), u.p. Kepala Subbagian Administrasi
Ketarunaan dan Alumni dikenakan sanksi penundaan
mengikuti pembelajaran pada semester VII periode
berikutnya.

h. Tidak melapor kepada pimpinan kapal untuk memohon


pengarahan mengenai tugas dan kewajiban yang akan
dilaksanakan dikenakan sanksi konduite kurang (poor).

i. Tidak melakukan pengamatan/penelitian sendiri di


kapal dalam rangka mengerjakan Kertas Kerja Prala di
bawah bimbingan nakhoda/KKM atau perwira lainya
yang berwenang dikenakan sanksi untuk mengulang
Prala selama 1 (satu) tahun.

j. Tidak mengirimkan surat kepada Kepala Subbagian


Administrasi Ketarunaan dan Alumni berbahasa Inggris
sebanyak 12 kali dan berbahasa Indonesia sebanyak 6
kali tentang perkembangan (kemajuan dan kesulitan)
selama melaksanakan Prala dikenakan sanksi
membuat surat sebanyak 10 kali lipat dari ketentuan

Lampiran Tata Tertib Taruna Prala | 17


yang berlaku serta penundaan masuk semester VII
selama 1 (satu) semester.

k. Tidak melapor kepada Kepala Sub Administrasi


Ketarunaan dan Alumni, selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari terhitung sejak tanggal mutasi turun dari
kapal dengan menyerahkan surat-surat atau dokumen-
dokumen yang diperlukan dikenakan sanksi
penundaan masuk semester VII selama 1 (satu)
semester.

l. Tidak menyerahkan Training Record Book dan Kertas


kerja Prala untuk diperiksa dan diproses oleh
Subbagian Administrasi Ketarunaan dan Alumni
selambat–lambatnya 1 (satu) bulan sejak tanggal
mutasi turun dari kapal dikenakan sanksi pembinaan
selama 1 (satu) bulan.

m. Tidak mengikuti evaluasi Training Record Book dan


Kertas Kerja Prala sesuai jadwal yang telah ditentukan
dikenakan sanksi penundaan evaluasi hasil tugas
Praktik Laut selama 1 (satu) semester.

n. Melakukan pemalsuan tanda tangan dan stempel kapal


pada Training Record Book, dan dokumen lainnya
dikenakan sanksi penundaan masuk semester VII
selama 1 (satu) semester.

o. Melakukan pemalsuan tanda tangan penguji pada


kertas evaluasi praktik laut, dikenakan sanksi
penundaan evaluasi kertas kerja Prala selama 2 (dua)
semester.

18 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
BAB IV

KETENTUAN TAMBAHAN

Pasal 11

Setiap Taruna Prala yang sudah dinyatakan lulus evaluasi


Praktik Laut (Prala) mendapatkan Surat Keterangan Lulus
(SKL) TRB dari PUKP 05 Semarang yang digunakan untuk
mendaftarkan diri pada Subbagian Administrasi Akademik
untuk dapat mengikuti perkuliahan semester VII.

BAB V

PENUTUP

Pasal 12

Dengan berlakunya Keputusan ini, maka Keputusan


Direktur Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang Nomor
SK. 427 Tahun 2016 dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 13

Keputuan Direktur ini berlaku sejak ditetapkan.

Ditetapkan di : SEMARANG
Pada tanggal : 18 MEI 2020

Lampiran Tata Tertib Taruna Prala | 19


20 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
KETENTUAN MENGERJAKAN
TRAINING RECORD BOOK (TRB) PRALA

A. Pengertian
Training record book (TRB) guidance on sea training for deck
department and engine department adalah buku yang
berisikan:

1. Tugas-tugas yang harus dikerjakan oleh seorang taruna


Prala selama yang bersangkutan melaksanakan Praktik
Laut di atas kapal.

2. Catatan pelaksanaan tugas taruna dalam mengerjakan


TRB yang diberikan oleh nakhoda dan para perwira
kapal di mana ia melaksanakan praktik tersebut
meliputi:

a. Kapan tugas itu dilaksanakan, dan siapa


pembimbingnya/pelatihnya;

b. Kapan tugas itu dievaluasi, siapa yang


mengevaluasi dan hasil evaluasinya;

c. Kapan pelaksanaan tugas-tugas itu disupervisi,


siapa yang melaksanakan supervisi dan komentar
dari supervisor;

d. Pernyataan nakhoda bahwa taruna telah


melaksanakan tugas jaga anjungan/kamar mesin
selama 6 (enam) bulan.

Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB) Praktik Laut | 21


3. Petunjuk-petunjuk bagi nakhoda dan para perwira
kapal serta taruna yang bersangkutan dalam
mengerjakan TRB.

B. Tugas-tugas dalam TRB


Tugas-tugas dalam TRB yang harus dikerjakan oleh taruna
dikelompokkan dalam fungsi-fungsi sebagai berikut.

1. Untuk Program Studi Nautika terdapat 3 (tiga) fungsi,


yaitu:

a. Fungsi navigation;

b. Fungsi cargo handling and stowage;

c. Fungsi controlling the operation of the ship;

2. Untuk Program Studi Teknika terdapat satu fungsi yang


terdiri dari 4 (empat) materi, yaitu:

1. Marine engineering;

2. Maintenance and repair;

3. Electrical, electronic and control engineering;

4. Controlling the operation of the ship and care for


persons on board.

C. Petunjuk-petunjuk
Petunjuk-petunjuk bagi nakhoda perwira kapal, taruna,
dan perusahaan pelayaran dalam mengerjakan TRB.

1. Petunjuk-petunjuk bagi nakhoda dan perwira kapal:

22 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
a. Tugas-tugas yang terdapat dalam TRB harus
dikerjakan dan dievaluasi pada waktu taruna
melaksanakan Prala di atas kapal.

b. Nakhoda dan perwira kapal membimbing dan


memberi pelatihan kepada taruna sesuai dengan
tugas-tugas yang terdapat dalam TRB kemudian
mencatat dan memberi paraf hasil pelaksanaannya
dalam kolom-kolom yang tersedia dalam TRB.

c. Bimbingan dan pelatihan dapat dilaksanakan


secara bertahap tanpa mengganggu operasi kapal.

d. Nakhoda dan perwira kapal memonitor


perkembangan taruna dalam mengerjakan TRB
sehingga tidak ada satupun tugas dalam TRB yang
tidak dikerjakan.

e. Evaluasi/pengujian terhadap taruna dapat


dilaksanakan secara lisan, tertulis dan praktik.

2. Petunjuk-petunjuk bagi taruna.

a. Pelaksanaan dalam mengerjakan tugas-tugas yang


terdapat dalam TRB harus disertai dengan data-
data pendukung yang relevan.

b. Setiap selesai melaksanakan suatu tugas, maka


taruna Prala harus meminta tanda tangan atau
paraf dan stempel kapal dari instruktur, supervisor
atau asesor sebagai bukti bahwa tugas-tugas
tersebut telah dilaksanakan.

Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB) Praktik Laut | 23


c. Setiap taruna Prala harus menjaga dan merawat
TRB dengan sebaik-baiknya agar tidak rusak atau
hilang.

d. Bila terdapat tugas-tugas dalam TRB yang tidak


sesuai dengan kapalnya, maka taruna harus
mencari referensi lain yang sesuai dengan kapal
tersebut.

e. Setiap taruna harus aktif dalam menyelesaikan


tugas-tugas yang terdapat dalam TRB.

f. Tanda tangan/paraf dari nakhoda dan para perwira


kapal serta pejabat perusahaan pelayaran dan
stempelnya tidak boleh dipalsukan.

g. Tugas-tugas dalam TRB harus dikerjakan di atas


kapal selama taruna melaksanakan Prala.

3. Petunjuk bagi perusahaan pelayaran.

Mengadakan pemeriksaan dan memberi komentar


tentang kemajuan taruna dalam mengerjakan TRB dan
membubuhkan tanda tangan serta stempel kapal pada
kolom yang tersedia dalam waktu yang berkala dan
tetap.

D. Maksud dan Tujuan


1. Maksud

Maksud dibuatnya TRB adalah untuk memberikan


arah bagi para taruna yang sedang melaksanakan
praktik berlayar. Bagi nakhoda serta para perwira kapal
TRB digunakan sebagai panduan dalam membimbing,

24 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
melatih dan mengevaluasi pelaksanaan Praktik Laut
yang dilaksanakan oleh para taruna di atas kapal.

2. Tujuan

Tujuan dibuatnya TRB adalah agar selama


melaksanakan tugas Prala para taruna memperoleh
pengalaman yang bermanfaat dan maksimal, dalam hal
pengetahuan dan keterampilan sebagai perwira kapal
sesuai standar kompetensi masing-masing.

E. Aturan-Aturan
1. Aturan nasional.

Keputusan Kepala Badan Diklat Perhubungan dan


Telekomunikasi Nomor SK. 048/DL.106/PDL-2000
tanggal 12 Oktober 2000 tentang Penyelenggaraan
Praktik Berlayar Taruna/Siswa Diklat Kepelautan, yang
menyatakan bahwa taruna/siswa yang telah
menyelesaikan Prala dan menerima surat sign off harus
melapor dan menyerahkan TRB kepada penyelenggara
untuk dievaluasi oleh tim evaluasi yang ditunjuk oleh
Kapusbang SDM Perhubungan Laut.

2. Aturan international.

STCW amendemen 2010 Manila Regulation II/l dan III/I


yang kesimpulannya adalah bahwa setiap pemegang
sertifikat sebagai Perwira Jaga Navigasi atau Perwira
Jaga Mesin harus menjalankan Praktik Laut selama
minimal 12 (dua belas) bulan untuk bagian dek dan
bagian mesin yang pelaksanaannya harus selalu

Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB) Praktik Laut | 25


dimonitor/diperiksa oleh nakhoda dan perwira kapal
serta harus didokumentasikan dalam TRB.

F. Waktu
Alokasi waktu yang diberikan untuk menyelesaikan tugas-
tugas yang terdapat dalam TRB, yaitu selama 12 (dua belas)
bulan, dan tidak mengganggu operasi kapal serta latihan-
latihan darurat yang dilaksanakan di atas kapal.

G. Tempat
Tempat mengerjakan TRB adalah di atas kapal di mana
taruna melaksanakan praktik berlayar.

Untuk program studi Nautika:

Di atas kapal niaga dengan gross tonnage (GRT) 500 gross


ton atau lebih, kecuali:

1) Kapal-kapal angkatan laut (kapal perang);

2) Kapal-kapal negara (kapal navigasi, kapal keruk, dan


lain-lain);

3) Kapal-kapal penyeberangan jarak pendek.

Untuk program studi Teknika:

Di atas kapal niaga dengan horse power (HP) 750 kilowatt


(kW) atau lebih, kecuali:

1) Kapal-kapal angkatan laut (kapal perang);

2) Kapal-kapal negara (kapal navigasi, kapal keruk, dan


lain-lain);

26 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
3) Kapal-kapal penyeberangan jarak pendek.

H. Personel
Para personel yang terlibat dalam menyelesaikan TRB
adalah:

1. Nakhoda kapal dan para perwira tempat taruna


melaksanakan Prala.

2. Pejabat perusahaan pelayaran dari kapal tempat taruna


melaksanakan Prala.

3. Taruna yang bersangkutan.

I. Tugas yang Harus Dilaksanakan


Macam-macam tugas yang harus dilaksanakan oleh para
personel tersebut di atas adalah:

1. Tugas sebagai instructor.

2. Tugas sebagai supervisor.

3. Tugas sebagai assessor.

J. Pelaksana Tugas Sebagai Instruktur


master, chief officer, second officer, third officer, jr. third
officer, chief engineer, first engineer, second engineer, third
engineer, jr. third engineer, chief radio officer, second radio
officer, dan third radio officer.

Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB) Praktik Laut | 27


K. Pelaksana Tugas Sebagai Supervisor
Chief officer, chief engineer, first engineer, chief radio officer,
dan pejabat dari perusahaan pelayaran.

L. Pelaksana Tugas Sebagai Assessor


Master, chief officer, chief engineer, first engineer, dan chief
radio officer.

M. Tugas-Tugas Instruktur, Supervisor, dan


Assessor
Tugas-tugas instructor, supervisor, dan assessor dalam
menyelesaikan TRB.

1. Tugas-tugas instruktur, adalah:

a. Memberikan bimbingan dan pelatihan kepada


Taruna Prala sesuai tugas-tugas yang terdapat
dalam TRB;

b. Menandatangani/memberi paraf dalam kolom


instruktur yang terdapat dalam TRB.

2. Tugas-tugas supervisor, adalah:

a. Melaksanakan pengawasan TRB untuk mengetahui


kemajuan Taruna Prala dalam mengerjakan tugas-
tugas secara berkala;

b. Menandatangani/memberi paraf dalam kolom


supervisor yang terdapat dalam TRB.

28 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
3. Tugas-tugas asesor, adalah:

a. Menguji Taruna Prala setelah mendapat pelatihan


dari instruktur secara lisan, tertulis, dan praktik.

b. Mencatat hasil uji ke dalam kolom remark yang


terdapat dalam TRB dan menandatangani/
memberi paraf pada kolom yang tersedia dalam
TRB.

N. Tugas Taruna
Tugas-tugas yang harus dilaksanakan oleh taruna adalah:

1. Mengerjakan semua tugas yang terdapat dalam TRB


secara aktif meminta bimbingan kepada nakhoda dan
para perwiranya.

2. Meminta paraf/tanda tangan nakhoda atau paraf


perwiranya setelah menerima pelatihan dan pengujian
pada kolom yang tersedia dalam TRB (tanda tangan
atau paraf dan stempel harus asli).

3. Setelah selesai melaksanakan Prala harus meminta


tanda tangan berstempel dari pejabat perusahaan
pelayaran yang berwenang pada buku saku dan surat
keterangan selesai melaksanakan Prala.

4. Mencari data-data pendukung yang perlu untuk


dilampirkan dalam TRB.

Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB) Praktik Laut | 29


O. Prosedur Penyelesaian TRB

Sign On

Lapor Nakhoda

Tugas Dalam TRB Dikerjakan

Tugas -Tugas Dievaluasi Oleh Ship


Management Team

Sign off dan Pengesahan TRB Dari


Nakhoda

Lapor ke Subbagian Administrasi


Ketarunaan Dan Alumni

Evaluasi TRB oleh Pemeriksa dan


Penguji TRB yang Ditunjuk

Menerima Surat Keterangan Lulus


Evaluasi Praktik Berlayar

30 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
P. Prosedur Mengerjakan Tugas-tugas TRB

Mulai

Buku TRB Diterima oleh Taruna Prala dari Subbagian


Administrasi Ketarunaan dan Alumni

Subbagian Administrasi Ketarunaan dan Alumni

Taruna Melapor ke Nakhoda dengan Membawa TRB

Nakhoda Menunjuk Instruktur untuk Membimbing

Instruktur yang Telah Melaksanakan Bimbingan Kepada


Taruna dan Memberikan Paraf Berstempel pada Kolom yang
Tersedia Dalam TRB

Taruna Menyerahkan TRB yang Telah Selesai Dikerjakan


(Dibimbing dan Diuji) untuk Disahkan oleh Nakhoda

Selesai

Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB) Praktik Laut | 31


Q. Format Training Record Book (TRB)
Dalam TRB terdapat tugas sebagai berikut:

Gambar 2. Format tugas TRB.


Keterangan dalam mengerjakan tugas.

1. Pada kolom task/duty.

Berisikan tugas yang harus dilaksanakan oleh taruna,


yaitu taruna harus dapat melakukan komunikasi yang
clear dan efektif dalam suatu kejadian darurat. Oleh
karena itu, taruna menghadap nakhoda untuk
menyelesaikan tugas tersebut. Nakhoda akan
menunjuk salah satu instruktur untuk memberikan
bimbingan dan latihan kepada taruna. Setelah selesai
membimbing taruna maka Instruktur memberikan
paraf dan tanggal pada kolom Instructor Initial Date.

32 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
2. Kolom criteria.

Criteria yang dipakai assesor dalam menguji taruna


adalah bahwa taruna harus dapat melaksanakan
komunikasi secara clear dan effective pada setiap waktu
kapal mengalami keadaan darurat.

3. Pada kolom remark.

Kolom remark digunakan untuk mencatat hasil


pengujian yang telah dilaksanakan oleh assessor.

4. Type assessment.

Assesment digunakan untuk mencatat tipe pengujian


yang dilaksanakan oleh assessor dengan cara interviu,
tertulis atau secara praktik.

5. Kolom Assessor Initial Date.

Kolom Assessor Initial Date digunakan penguji untuk


membubuhkan tanda tangan/paraf dan tanggal
dilaksanakan pengujian.

1st ship : untuk kapal yang ke 1.

2nd ship : untuk kapal yang ke 2 jika taruna pindah


kapal.

3rd ship : untuk kapal yang ke 3 jika taruna pindah


kapal lagi.

Ketentuan Mengerjakan Training Record Book (TRB) Praktik Laut | 33


6. Kolom Instruktur Initial Date.

Kolom instruktur initial date digunakan untuk


membubuhkan tanda tangan/paraf instruktur dan
tanggal dilaksanakannya bimbingan/latihan bagi
taruna.

1st ship : untuk kapal yang ke 1.

2nd ship : untuk kapal yang ke 2 jika taruna pindah


kapal.

3rd ship : untuk kapal yang ke 3 jika taruna pindah


kapal lagi.

34 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
KETENTUAN PENULISAN KERTAS KERJA
PRAKTIK LAUT (KKP)

I. Pendahuluan
Praktik Laut (Prala) bagi taruna ialah pelaksanaan praktik
kerja nyata di kapal-kapal niaga untuk melatih dan
meningkatkan keterampilan, kecakapan, dan keahlian
serta dapat menghayati kehidupan di atas kapal secara
langsung.

Dalam melaksanakan tugas Prala, pengetahuan teori yang


pernah didapat selama mengikuti pembelajaran teori pada
semester I s.d IV dapat diaplikasikan secara nyata di
lapangan. Materi kegiatan Prala yang telah disiapkan
sedemikian rupa sehingga taruna harus mampu menyerap
ilmu pengetahuan dan teknologi dari kapal.

Selain mendapatkan pembinaan mental dan moral dari


perwira kapal, metode belajar aktif dan mandiri diterapkan
di kapal yang mewajibkan taruna menjawab atau
mengerjakan tugas-tugas sesuai dengan Buku Panduan
Prala. Buku Panduan Prala merupakan pedoman dan
petunjuk pelaksanaan tugas Prala (sesuai dengan
kurikulum yang berlaku). Masing-masing program studi
terdiri dari 8 (delapan) mata kuliah sebagai berikut:

Ketentuan Penulisan Kertas Kerja Praktik Laut (Paper Work) | 35


NAUTIKA

No. Mata Kuliah SKS


1 Ilmu Pelayaran Datar dan Menjangka 4
2 Penentuan Posisi dan Ilmu Navigasi 2
3 Meteorologi dan Oceanografi 2
4 Pengendalian Kapal dan Olah Gerak 2
5 Konstruksi Kapal dan Stabilitas 4
6 Teknologi Pemuatan 2
7 Hukum Maritim dan Keselamatan 2
8 Bahasa Inggris 2
Total SKS 20

TEKNIKA

No. Mata Kuliah SKS


1 Motor Diesel dan Turbin Gas 2
2 Pesawat Bantu dan Pesawat Uap 4
3 Teknik Listrik dan Elektronika 3
4 Sistem Kontrol 2
5 Teknik Perbaikan dan Perawatan Kapal 3
6 Konstruksi dan Ilmu Bangunan Kapal 2
7 Hukum Maritim dan Keselamatan 2
8 Bahasa Inggris 2
Total SKS 20

36 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
II. Kerangka Penulisan
Kerangka penulisan KKP untuk tiap-tiap mata kuliah terdiri
atas :

A. Bagian Awal

Bagian awal terdiri atas halaman-halaman sebagai berikut:

1. Lembar Judul.

Lembar ini terdiri atas dua buah. Pertama disebut kulit


muka, kedua disebut kulit dalam, berisikan:

a. Judul bidang studi;

b. Nama dan nomor induk taruna;

c. Lambang PIP Semarang;

d. Keterangan mengenai tujuan penulisan atau


pengajuan KKP;

e. Nama diklat (PIP Semarang);

f. Tahun Penulisan.

Kulit muka luar tersebut dari kertas sampul (cover)


berwarna biru untuk Program Studi Nautika dan merah
untuk Program Studi Teknika. Semua huruf dan angka
menggunakan tinta berwarna hitam, sedangkan logo
PIP Semarang dicetak berwarna. Contoh lembaran
judul dapat dilihat pada lampiran I.

2. Data-data kapal (ships particular).

Adalah data-data yang berisikan segala sesuatu yang


berkaitan dengan kapal dan harus disahkan/diketahui

Ketentuan Penulisan Kertas Kerja Praktik Laut (Paper Work) | 37


oleh nakhoda. Data-data kapal tersebut ditempatkan
setelah lembar judul yang kedua (kulit muka dalam).
Contoh data-data kapal dapat dilihat pada lampiran II.

3. Lembar Pemeriksaan.

Lembar ini merupakan tempat tanda tangan para


Perwira kapal yang memeriksa KKP sebagai bukti
bahwa taruna yang bersangkutan telah mengerjakan
KKP. Contoh lembar pemeriksaan dapat dilihat pada
lampiran III.

4. Lembar Pengesahan.

Lembar ini merupakan tempat tanda tangan


penguji/pemeriksa Prala PIP Semarang sebagai bukti
bahwa KKP taruna yang bersangkutan telah diadakan
pengujian/pemeriksaan dan dianggap telah memenuhi
persyaratan sesuai dengan buku panduan Prala.
Contoh lembaran pengesahan dapat dilihat pada
lampiran IV.

5. Kata Pengantar.

Kata Pengantar berisi pernyataan pribadi taruna antara


lain penyampaian ucapan terima kasih terhadap pihak-
pihak yang dianggap telah membantu dalam
melakukan penyelesaian KKP. Bagian akhir dari kata
pengantar adalah ruang untuk mencantumkan tempat,
tanggal dituliskannya KKP kemudian nama taruna
yang bersangkutan di bagian bawah sebelah kanan.
Kata pengantar hendaknya singkat dan jelas serta tidak
lebih dari dua halaman.

38 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
6. Daftar Isi.

Daftar isi merupakan petunjuk tentang urutan rincian


dari bagian-bagian isi KKP yang memberikan gambaran
menyeluruh mengenai isi KKP. Urutan daftar isi adalah
sebagai berikut:

a. Kata pengantar;

b. Jawaban dari tugas-tugas yang diberikan sesuai


dengan buku panduan prala;

c. Daftar pustaka;

d. Daftar nama perwira kapal;

e. Daftar nama pelabuhan yang pernah disinggahi;

f. Mutasi naik dan turun kapal;

g. Surat keterangan masa berlayar;

h. Gambar-gambar.

B. Bagian Pokok

Bagian ini merupakan materi yang menguraikan secara


jelas tugas-tugas yang diberikan sesuai dengan Buku
Panduan Prala. Yang harus diperhatikan pada bagian
pokok ini adalah:

1. Tiap halaman harus ada paraf nakhoda/KKM atau


Perwira Kapal lainnya dan berstempel kapal.

2. Dalam mengerjakan/menjawab pertanyaan, soal harus


ditulis juga sehingga berbentuk soal jawab.

3. Tiap halaman harus diberi nomor halaman sesuai


dengan urutannya.

Ketentuan Penulisan Kertas Kerja Praktik Laut (Paper Work) | 39


4. Pada saat mengerjakan/menjawab pertanyaan boleh
tidak unit nomornya, tetapi pada saat KKP
dikumpulkan/diserahkan harus urut nomornya sesuai
dengan buku Panduan Prala.

5. Gambar-gambar pelengkap harus dibuat sendiri oleh


taruna Prala dan tidak boleh dalam bentuk fotokopi,
kecuali dikehendaki dalam pertanyaan-pertanyaan
yang diberikan sesuai dengan buku Panduan Prala.

6. Jika ada jawaban yang menyebutkan "gambar


terlampir" harus disebutkan nomor dan halaman
gambar.

7. Pengumpulan data, gambar-gambar dan lain


sebagainya dalam rangka penelitian harus sesuai
dengan keadaan kapal tempat taruna menjalankan
Prala dan apabila tidak terdapat di kapalnya, maka
taruna harus menyelesaikan dengan cara mencari
referensi yang lain (data di kapal lain atau dengan cara
penelitian kepustakaan).

8. Di dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan dari buku


Panduan Prala, taruna sebaiknya melampirkan gambar
yang sesuai.

C. Bagian Akhir

Bagian akhir dari KKP terdiri atas:

1. Daftar Pustaka.

Daftar pustaka berisi semua sumber bacaan yang


digunakan sebagai bahan acuan dalam rangka

40 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
penelitian kepustakaan. Pemilihan pustaka harus
relevan dengan penyelesaian tugas KKP.

2. Daftar Nama Perwira Kapal.

Daftar nama Perwira kapal berisikan nama-nama


Nakhoda/KKM dan Perwira kapal lainnya, jabatan di
kapal, ijazah terakhir yang dimiliki dan Diklat asal serta
tahun ijazahnya. Contoh daftar nama Perwira Kapal
dapat dilihat pada lampiran VI.

3. Daftar Pelabuhan yang Pernah Disinggahi.

Daftar ini berisikan nama-nama pelabuhan yang


pernah disinggahi oleh Taruna Prala yang
bersangkutan selama menjalankan masa Prala. Contoh
daftar pelabuhan dapat dilihat pada lampiran VII.

4. Mutasi Naik dan Turun Kapal.

Dilampirkan dalam KKP dalam bentuk fotokopi.

5. Surat Keterangan Masa Berlayar.

Surat keterangan masa berlayar dari syahbandar


dilampirkan dalam bentuk fotokopi.

6. Gambar-Gambar.

Gambar-gambar yang dimaksud adalah merupakan


lampiran sebagai penunjang untuk menjelaskan
jawaban dari pertanyaan yang diberikan sesuai dengan
Buku Panduan Prala. Yang harus diperhatikan di sini
adalah:

a. Digambar di atas kertas putih HVS tidak bergaris


dengan ukuran kertas adalah 21,5 x 33 cm yang

Ketentuan Penulisan Kertas Kerja Praktik Laut (Paper Work) | 41


disebut format folio yang disesuaikan dengan
keadaan gambar dan lampiran gambar lainnya.

b. Gambar harus bersih dan rapi.

c. Diberi keterangan gambar, baik nama gambar


(etiket) maupun nama-nama tiap bagiannya.

III. Petunjuk Mengenai Penulisan KKP


A. Penggunaan Kertas

1. Jenis kertas yang harus digunakan untuk penulisan


KKP adalah kertas HVS berwarna putih yang bergaris
(kertas folio).

2. Ukuran kertas adalah 21,5 x 33 cm yang disebut format


folio.

B. Cara Penulisan/Penyajian

1. Kertas Prala ditulis rapi oleh taruna yang bersangkutan


dengan pulpen tinta berwarna hitam.

2. Huruf yang digunakan adalah huruf balok yang jelas


dan mudah dibaca.

3. Bila terdapat salah tulis, tidak dibenarkan


menggunakan tip-ex atau penghapus lainnya.

4. KKP setelah diperbaiki dan disahkan dibuatkan


fotokopinya. Asli untuk arsip PIP Semarang dan
fotokopi untuk taruna yang bersangkutan.

42 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
C. Pengaturan Ruang Penulisan

1. Ruang penulisan ialah ruang yang disediakan pada


kertas untuk penulisan yang berukuran 21,5 x 33 cm.

2. Ruang tepi adalah ruangan di sekeliling ruang


penulisan dan ruang tepi ini harus dikosongkan,
kecuali untuk nomor halaman.

a. Lebar ruang tepi kiri 3,5 cm.

b. Lebar ruang tepi kanan 2 cm.

c. Lebar ruang tepi atas disesuaikan dengan tepi atas


kertas folio bergaris.

d. Lebar ruang tepi bawah disesuaikan dengan ruang


tepi bawah kertas folio bergaris.

D. Penjilidan

Penjilidan yang dimaksud untuk keseragaman, kerapian


dan untuk memudahkan penyimpanan atau pengarsipan.
Penjilidan dengan kulit muka luar kertas sampul (cover)
dapat dilakukan setelah pengujian KKP dan telah disetujui
atau disahkan. Untuk Program Studi Nautika berwarna
biru dan untuk program Studi Teknika berwarna merah.

IV. Pedoman Waktu Penyelesaian KKP


Agar KKP dapat diselesaikan tepat pada waktunya, berikut
ini diberikan pedoman waktu penyelesaiaanya:

A. Dalam waktu 6 bulan, harus sudah dapat


menyelesaikan 45%.

Ketentuan Penulisan Kertas Kerja Praktik Laut (Paper Work) | 43


B. Dalam waktu 9 bulan, harus sudah dapat
menyelesaikan 75%.

C. Dalam waktu 12 bulan, harus sudah dapat


menyelesaikan 100%.

44 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
KETENTUAN PENGIRIMAN DAN PENULISAN
SURAT-SURAT TARUNA PRAKTIK LAUT

I. Ketentuan
Jumlah surat yang harus dikirim adalah:

1. Surat berbahasa Indonesia minimal 6 kali dalam waktu


12 bulan dan dikirim setiap 2 bulan sekali (pada hari
ke-15 tiap 2 bulan).

2. Surat berbahasa Inggris minimal 12 kali dalam waktu


12 bulan dan dikirim setiap bulan (pada hari ke-20 tiap
bulan).

3. Setiap surat harus ada salinan atau konsepnya, untuk


arsip Taruna yang bersangkutan.

4. Salinan surat dianggap sah sebagai bukti pernah


mengirim surat apabila telah diketahui/disahkan oleh
Nakhoda KKM atau Perwira Kapal lainnya.

5. Pengiriman surat melalui e-mail yang telah ditetapkan


Sub Bagian Administrasi Ketarunaan dan Alumni
dalam format PDF, dan tidak diperbolehkan mengirim
melalui faksimil.

II. Pedoman Garis Besar Isi Surat


A. Surat Berbahasa Indonesia

Surat berbahasa Indonesia untuk program studi Nautika


dan Teknika.

Ketentuan Pengiriman dan Penulisan Surat-surat Taruna Praktik Laut | 45


1. Surat Pertama.

Laporan sign on yang lengkap.

2. Surat Kedua s.d. Surat Keenam.

Laporan kemajuan pembuatan KKP dan kendala dalam


pembuatan KKP.

B. Surat Berbahasa Inggris

1. Program Studi Nautika.

a. Surat Pertama:

1) Laporan sign on yang lengkap.

2) Ships particular, jenis kapal. daerah/jenis


pelayaran.

b. Surat Kedua:

1) Laporan bagian KKP yang pertama mulai


dikerjakan.

2) Sebuah pengalaman sehari-hari di kapal/di


deck.

c. Surat Ketiga:

1) Laporan kendala pembuatan KKP dan kendala


lainnya.

2) Jelaskan kegiatan mengenai perlengkapan/


alat-alat di atas deck.

46 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
d. Surat Keempat:

Jelaskan kegiatan sehari-hari di kapal/di deck,


mengenai peralatan bongkar muat, palka, dan Iain-
lain.

e. Surat Kelima:

1) Laporan kendala pembuatan KKP dan kendala


lainnya.

2) Jelaskan pengalaman sehari-hari di kapal,


mengenai alat-alat keselamatan, pemadam api,
dan lain-lain.

f. Surat Keenam:

Jelaskan pengalaman sehari-hari di kapal,


mengenai data-data stabilitas dan perhitungan
stabilitas.

g. Surat Ketujuh:

1) Jelaskan pengalaman sehari-hari di kapal.

2) Jelaskan prosedur pemuatan kargo (mulai


kargo berada di lambung kapal), berikut
dokumen-dokumen yang diperlukan.

h. Surat Kedelapan:

Jelaskan pengalaman sehari-hari di kapal,


mengenai peralatan-peralatan di anjungan dan
kendala serta kemajuan pembuatan KKP.

Ketentuan Pengiriman dan Penulisan Surat-surat Taruna Praktik Laut | 47


i. Surat Kesembilan:

Jelaskan pengalaman sehari-hari di kapal,


mengenai cara berlabuh dan sandar.

j. Surat Kesepuluh:

Jelaskan mengenai pengalaman sehari-hari di


kapal mengenai situasi kamar mesin.

k. Surat Kesebelas:

Jelaskan pengalaman sehari-hari di kapal


mengenai situasi dan keadaan serta perbaikan-
perbaikan umum di atas deck.

l. Surat Keduabelas:

1) Laporan perkiraan/rencana sign off.

2) Cerita tentang kesan-kesan selama


melaksanakan Prala.

2. Program Studi Teknika.

a. Surat Pertama:

Laporan sign on yang meliputi: jenis kapal, berat


kapal, daerah pelayaran, daya motor induk, Rotary
Per Minute (RPM), type pabrik dan Iain-lain.

b. Surat Kedua:

1) Laporan KKP yang pertama mulai dikerjakan.

2) Jelaskan kendala-kendala yang dihadapi.

48 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
3) Gambar dan jelaskan Fz/e/Oil, Lubricating Oil
piping system, Sea water lines, Fresh water
lines.

c. Surat Ketiga:

1) Laporan KKP yang kedua mulai dikerjakan.

2) Sejauh mana KKP telah dikerjakan.

3) Jelaskan bagaimana cara menjalankan mesin


induk (mesin penggerak utama).

4) Jelaskan cara menjalankan, memparalel dan


mematikan diesel generator.

d. Surat Keempat:

1) Sejauhmana KKP yang ketiga sudah


dikerjakan.

2) Jelaskan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) Jelaskan routine maintenance pada saat kapal


di pelabuhan serta sedang berlayar.

e. Surat Kelima:

1) Penjelasan sejauh mana KKP yang keempat


sudah dikerjakan.

2) Penjelasan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) Penjelasan tentang trouble shooting dari mesin


yang ada di kapal dan cara menanggulanginya.

Ketentuan Pengiriman dan Penulisan Surat-surat Taruna Praktik Laut | 49


f. Surat Keenam:

1) Penjelasan sejauh mana KKP yang kelima


sudah dikerjakan.

2) Penjelasan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) Penjelasan perawatan apa yang dilakukan pada


kompresor udara dan gambarkan sirkulasi
udara mulai dari kompresor sampai ke mesin
induk/diesel generator.

4) Penjelasan cara membersihkan L.O/F.O, dan


apa saja yang anda ganti jika L.O/F.O terbuang
ke got. Serta penjelasan mengapa separator
perlu dibersihkan.

g. Surat Ketujuh:

1) Penjelasan sejauh mana KKP yang keenam


sudah dikerjakan.

2) Penjelasan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) Penjelasan tentang boiler di kapal. Apa saja


yang sering rusak/diperbaiki. Serta gambar
sirkulasi uap di kapal dengan penjelasannya.

50 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
h. Surat Kedelapan:

1) Penjelasan sejauh mana KKP yang ketujuh


sudah dikerjakan.

2) Penjelasan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) Penjelasan bagaimana cara membongkar


cylinder mesin induk J diesel generator, apa
saja yang diganti, bagaimana cara mengatur
pompa bahan bakar mesin induk dan
mengukur clearance klep dengan rocker arm.

i. Surat Kesembilan:

1) Penjelasan sejauhmana KKP yang kedelapan


sudah dikerjakan.

2) Penjelasan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) Penjelasan bagaimana cara menanggulangi


kesulitan-kesulitan selama anda di kapal
akibat kerusakan mesin-mesin.

4) Penjelasan rencana kerja pada saat kapal akan


melaksanakan dock pada galangan kapal. Dan
apa saja yang haruss disiapkan oleh KKM.

5) Penjelasan tentang instalasi mesin es


(refrigerator system) baik tentang routine
maintenance maupun tentang trouble
shootingnya berikut dengan gambar sistem

Ketentuan Pengiriman dan Penulisan Surat-surat Taruna Praktik Laut | 51


kerjanya serta data-data mesin es, refrigerant,
dan lain-lain.

j. Surat Kesepuluh:

1) Penjelasan sejauh mana KKP yang sudah


dikerjakan.

2) Penjelasan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) KKP diharapkan sudah selesai dan penjelasan


tentang kapal pada saat sedang dock-yard dan
sea trial.

4) Pemberitahuan kapan rencana sign off. Jangan


lupa tentang kelengkapan selesai Prala
termasuk dokumen atau surat-surat yang lain.

k. Surat Kesebelas:

1) Penjelasan sejauh mana KKP sudah


dikerjakan.

2) Penjelasan kendala yang dihadapi dalam


mengerjakan KKP.

3) Penjelasan tentang yang taruna hadapi selama


melaksanakan dock-yard.

4) Penjelasan bagaimana kegiatan taruna di kapal


khususnya di kamar mesin, serta bagaimana
hubungan taruna dengan atasan.

5) Penjelasan tentang cargo winch. Kendala apa


saja yang diakibatkan dari rusaknya cargo
winch.

52 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
l. Surat Keduabelas:

1) Penjelasan bagaimana kesan taruna terhadap


kinerja para awak kapal berkaitan dengan
prosedur yang berlaku.

2) Analisis tentang cara kerja para engineer dan


officers di kapal, serta penjelasan kebaikan dan
kekurangannya. Berikan saran untuk
menanggulanginya.

3) Sekiranya sudah 12 (dua belas) bulan


melaksanakan Prala segera Anda sign off.

Ketentuan Pengiriman dan Penulisan Surat-surat Taruna Praktik Laut | 53


54 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
LAMPIRAN

I. Lampiran 1 Contoh Lembar Judul

Gambar 3. Lampiran 1 lembar judul.

Lampiran | 55
II. Lampiran 2 Contoh Lembar Data-Data
Kapal

Gambar 4. Lampiran 2 lembar data-data kapal.

56 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
III. Lampiran 3 Contoh Lembar Pemeriksaan

Gambar 5. Lampiran 3 lembar pemeriksaan.

Lampiran | 57
IV. Lampiran 4 Contoh Lembar Pengesahan

Gambar 6. Lampiran 4 contoh lembar pengesahan.

58 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
V. Lampiran 5 Contoh Daftar Nama Perwira
Kapal.

Gambar 7. Lampiran 5 contoh daftar nama perwira.

Lampiran | 59
VI. Lampiran 6 Contoh Daftar Pelabuhan
yang Pernah Disinggahi.

Gambar 8. Lampiran 6 contoh daftar pelabuhan yang pernah disinggahi.

60 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
VII. Lampiran 7 Contoh Susunan Personel
Kapal.

Gambar 9. Lampiran 7 contoh susunan personel kapal.

Lampiran | 61
VIII. Lampiran 8 Check List Supporting Data
for Engineering Training Record Book

62 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
Gambar 10. Lampiran 8 check list supporting data
for engineering training record book.

Lampiran | 63
IX. Lampiran 9 Check List Supporting Data
for Navigation Training Record Book

64 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang
Gambar 11. Lampiran 9 Check List Supporting Data
for Navigation Training Record Book.

Lampiran | 65
66 | Panduan Praktik Laut bagi Taruna Prodi Nautika dan Teknika PIP Semarang

Anda mungkin juga menyukai