Anda di halaman 1dari 5

Keloid 

adalah bekas luka yang


tumbuh secara abnormal. Keloid tumbuh di luar
batas kulit yang cedera,
sehingga tampak melebar dan seperti tonjolan
pada kulit. Ada banyak cara
untuk mengobati keloid, tetapi mencegah keloid
tentu lebih baik daripada mengobatinya.
Bekas luka atau scar pada kulit akibat cedera atau
setelah operasi adalah bagian dari proses normal
penyembuhan luka. Seiring berjalannya waktu, bekas
luka ini akan memudar hingga menghilang.

Pada keloid, bekas luka ini menimbulkan keluhan


gatal atau nyeri serta mengganggu penampilan,
bahkan hingga memengaruhi kondisi mental dan
emosi. Hal-hal tersebut akhirnya dapat menurunkan
kualitas hidup penderitanya.

Cara Mengenali Keloid


Keloid dapat dikenali sebagai tonjolan jaringan
parut pada bekas luka yang tumbuh berlebihan,
melebihi ukuran luka yang ada sebelumnya. Keloid
akan tumbuh secara perlahan, yaitu dalam waktu 3-
12 bulan, bahkan hingga bertahun-tahun.
Keloid awalnya muncul sebagai tonjolan jaringan
parut dengan warna merah muda, merah, atau
keunguan. Seiring berjalannya waktu, keloid dapat
berubah warna menjadi lebih gelap.
Bila disentuh, keloid akan terasa lebih lembut dan
licin dibanding kulit di sekitarnya. Keloid juga terasa
padat dan posisinya tidak berpindah-pindah, serta
dapat menimbulkan rasa gatal dan nyeri.

Penyebab Kemunculan Keloid
kelompok etnis tertentu dan orang yang anggota
keluarganya juga memiliki keloid
Selain itu, terdapat beberapa area tubuh yang lebih
rentan mengalami keloid, yaitu pundak, lengan atas,
punggung atas, dada bagian tengah, telinga, serta
leher bagian belakang.
Cara Mengobati Keloid
Keloid dapat diatasi dengan kombinasi beberapa
terapi. Terapi yang diberikan tergantung pada lokasi,
ukuran, dan kedalaman keloid, usia pasien, serta
hasil terapi keloid sebelumnya. Berikut ini adalah
beberapa jenis terapi untuk mengatasi keloid:

1. Suntik keloid
Pada prosedur ini,
obat kortikosteroid berisi triamcinolone
acetonide akan disuntikkan langsung ke jaringan
keloid, menggunakan jarum yang sangat kecil. Suntik
keloid dapat diulang dengan interval waktu 4-6
minggu.
Penyuntikan kortikosteroid ini dapat membuat kulit
menjadi tipis dan berwarna lebih merah. Pengobatan
keloid dapat dikombinasikan dengan terapi laser
untuk memudarkan warna keloid.

2. Krioterapi
Terapi ini menggunakan zat nitrogen cair yang
disemprotkan ke keloid selama 10-30 detik, hingga
tiga kali berturut-turut. Pengobatan ini dapat diulang
setiap bulan, sampai keloid mengecil.
Krioterapi dapat dikombinasikan dengan suntik
keloid, untuk mendapatkan hasil yang lebih baik.
Akan tetapi, krioterapi hanya efektif untuk mengatasi
keloid yang berukuran kecil.
3. Laser
Terapi laser cukup efektif untuk meratakan keloid dan
membuat warna keloid memudar. Terapi ini aman
dan tidak terlalu menyakitkan, tetapi memerlukan
beberapa kali sesi terapi dengan biaya yang relatif
mahal. Terapi laser akan lebih efektif bila
digabungkan dengan suntik keloid.

4. Operasi pengangkatan keloid


Mengobati keloid dengan operasi merupakan
tindakan yang berisiko, karena mengangkat keloid
dapat memicu pembentukan keloid baru yang
bahkan bisa lebih besar.
Operasi biasanya akan dikombinasikan dengan
penyuntikan keloid atau pemberian tekanan
(kompresi) pada luka dengan alat khusus, selama
beberapa bulan setelah operasi. Operasi juga sering
kali dikombinasikan dengan radioterapi untuk
mencegah keloid tumbuh kembali.

5. Radioterapi
Radioterapi atau terapi radiasi dilakukan dengan
menembakkan sinar-X ke keloid. Terapi ini biasanya
dilakukan segera setelah operasi, keesokan harinya,
atau satu minggu setelah operasi.
Radioterapi bermanfaat untuk mencegah keloid
tumbuh kembali. Akan tetapi, terapi radiasi memiliki
risiko, yaitu dapat memicu munculnya kanker.
Cara Mencegah Keloid
Bila Anda memiliki keloid di wajah yang berasal
dari jerawat, kemudian muncul jerawat lagi,
segeralah berobat untuk mencegah terbentuknya
keloid. Hindari juga mencukur kumis dan jenggot
dengan pisau cukur. Gunakanlah gunting untuk
bercukur dengan hati-hati, agar tidak melukai kulit
atau jerawat.
Jika Anda rentan mengalami keloid, sebaiknya
jangan menindik atau membuat tato di tubuh dan
wajah, serta jangan lupa memberitahukan kondisi ini
ke dokter sebelum menjalani operasi. Bila mengalami
luka, jagalah kebersihan luka selama penyembuhan,
dan jangan sampai luka terpapar sinar matahari
selama kurang lebih 3 bulan. Meski tidak berbahaya,
keloid dapat menimbulkan masalah hingga
memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Oleh
karena itu, kondisi ini perlu dicegah dan ditangani.
Jika Anda rentan atau berisiko mengalami keloid,
berkonsultasilah dengan dokter atau dokter
bedah saat mengalami cedera yang menimbulkan
luka di kulit.

Anda mungkin juga menyukai