Home
Kesehatan
Jerawat
Jerawat
Ditinjau oleh
undefined
Pengertian Jerawat
Jerawat adalah kondisi kulit yang umum yang terjadi ketika folikel rambut tersumbat. Sebum,
minyak yang membantu menjaga kulit agar tidak kering, dan sel kulit mati bisa menyumbat pori-
pori.
Hal tersebut menyebabkan peradangan yang memiliki tanda berupa munculnya benjolan kecil yang
terkadang berisi nanah di atas kulit.
Gangguan kulit ini dapat terjadi di bagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, yaitu di wajah,
leher, bagian atas dada, dan punggung. Benjolan inilah yang disebut dengan jerawat.
Penyebab Jerawat
Produksi sebum berlebih, yaitu zat yang merupakan hasil produksi kelenjar minyak untuk
mencegah kulit kering.
Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan sebum.
Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang, menyumbat folikel rambut, serta
menyebabkan peradangan.
Faktor genetik atau keturunan. Kamu bisa mengalaminya jika salah satu orangtua memiliki masalah
jerawat.
Folikel yang tersumbat bisa membengkak dan membentuk komedo putih atau komedo hitam jika
terpapar dengan udara luar. Kondisi tersebut jangan dianggap remeh. Sebab, bisa berkembang
menjadi pustula, papula, nodul, atau bahkan kista, apabila terkontaminasi oleh bakteri kulit.
Hormon, yaitu saat aktivitas hormon androgen berlebih atau saat terjadi perubahan hormon saat
masa menstruasi.
Penggunaan kosmetik yang tidak selalu cocok pada kulit setiap orang.
Stres memengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk dalam pola makan yang dapat memicu jerawat.
Munculnya masalah ini juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko berikut:
Gesekan kulit dengan benda, misalnya jerawat di wajah akibat terlalu sering mengenakan penutup
kepala, jerawat di leher karena pemakaian baju yang terlalu ketat di bagian kerah, atau jerawat di
punggung akibat sering menggunakan ransel.
Kebiasaan merokok.
Keturunan, jika terdapat anggota keluarga yang bermasalah dengan masalah kulit ini.
Masa pubertas, akibat peningkatan aktivitas hormon testosteron yang memicu kelenjar minyak
menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak.
Penggunaan kosmetik.
Perubahan hormon, misalnya menjelang menstruasi, tiga bulan pertama masa kehamilan, atau
akibat PCOS.
Selain faktor risiko di atas, Awas, Hal Ini Bisa Picu Munculnya Jerawat di Wajah.
Gejala Jerawat
Kondisi ini juga rentan mengalami peradangan apabila kamu sering menyentuhnya atau bahkan
dipecahkan secara paksa.
Nodul, yaitu benjolan keras yang terbentuk di bawah permukaan kulit dan dapat terasa nyeri.
Kista, yaitu benjolan besar yang terbentuk di bawah permukaan kulit yang berisi nanah dan rasa
nyeri.
Diagnosis Jerawat
Tidak ada pemeriksaan khusus untuk memastikan jerawat. Untuk mendiagnosis jerawat, dokter
spesialis kulit akan melakukan pemeriksaan secara fisik. Hal itu melibatkan pemeriksaan wajah,
dada, atau punggung untuk mengetahui berbagai jenis jerawat. Contohnya seperti komedo atau
nodul merah yang sakit.
Dokter juga akan bertanya mengenai kondisi kesehatan, siklus menstruasi, hingga kebiasaan yang
kerap kamu lakukan. Dokter juga akan bertanya mengenai jenis dan pola makan yang kamu jalani.
Pemeriksaan ini bertujuan untuk menentukan tingkat keparahan, baik dari segi jumlah maupun
tingkat peradangan. Tingkat keparahan jerawat bisa dibagi menjadi:
Ringan, kebanyakan komedo putih dan komedo, dengan sedikit papula dan pustula.
Sedang, whiteheads dan blackheads lebih luas, dengan banyak papula dan pustula.
Parah, banyak papula, pustula, nodul atau kista yang besar dan nyeri; kamu mungkin juga memiliki
beberapa jaringan parut.
Jika jerawat yang kamu alami termasuk golongan ringan, biasanya dokter akan langsung
memberikan pengobatan yang sesuai. Namun, jika masuk dalam kondisi yang sedang hingga parah,
pemeriksaan lanjutan bisa dilakukan.
Dokter bisa melakukan pengambilan sampel untuk memastikan penyebab jerawat. Selain itu, tes
pencitraan juga bisa dilakukan jika dokter mengindikasi adanya kista atau tumor.
Pengobatan Jerawat
Beberapa langkah bisa kamu lakukan sebagai cara menyembuhkan jerawat, antara lain:
Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, diskusikan terlebih dahulu masalah kulit tersebut
dengan dokter spesialis kulit lewat aplikasi Halodoc.
Ahli medis tersebut umumnya memberikan obat-obatan yang mengandung sulfur, resorsinol, asam
salisilat, antibiotik, dan isotretinoin.
Penggunaan obat-obatan harus dalam pengawasan dokter, karena efek samping yang bisa muncul.
Wanita hamil juga sebaiknya tidak menggunakan isotretinoin, karena dapat menyebabkan kecacatan
pada janin.
Beberapa upaya lain yang dapat kamu lakukan untuk mengatasi jerawat, antara lain:
Membersihkan peralatan kosmetik dengan menggunakan sabun dan air hangat secara rutin.
Memilih kosmetik non-comedogenic, yang sifatnya tidak menutup pori-pori di kulit.
Menggunakan pelembap non-comedogenic, yang tidak dapat menyebabkan jerawat dan sesuai
dengan jenis kulit.
Menghindari memencet dan memegang jerawat, karena dapat membuatnya bertambah banyak.
Menghindari menggosok wajah dengan menggunakan kain atau sarung tangan dengan permukaan
kasar.
Menjaga kebersihan tubuh dengan segera mandi setelah beraktivitas, karena minyak berlebih di
wajah dapat memicu terjadi jerawat.
Menjaga kebersihan wajah dengan membersihkan wajah dua kali dalam sehari, untuk mengangkat
sel-sel kulit mati, minyak yang berlebihan, serta sisa kosmetik di permukaan kulit.
Komplikasi Jerawat
1. Bekas jerawat
Komplikasi yang paling umum terjadi adalah jaringan parut atau bekas luka jerawat atau disebut
juga bopeng.
Setiap jenis jerawat bisa menyebabkan jaringan parut, tapi hal itu lebih sering terjadi ketika jenis
yang paling parah (nodul dan kista) pecah dan merusak kulit di sekitarnya.
Ada tiga jenis utama bekas jerawat yang bisa terjadi sebagai komplikasi, yaitu:
Bekas luka ice pick, jenis bopeng terkecil, yaitu dengan diameter kurang dari 2 milimeter. Namun,
bekas luka ini cukup dalam dan cekung dengan bentuk menyerupai huruf “V”.
Bekas luka bergulung, terjadi akibat jaringan parut yang terbentuk di bawah kulit, membuat
permukaan kulit tampak menggelinding dan tidak rata.
Bekas luka boxcar, depresi bulat atau oval, atau kawah di kulit.
Bila kamu mengalami komplikasi di atas, ini beberapa tips untuk mengatasinya: Begini Cara
Hilangkan Bekas Jerawat yang Menghitam.
2. Perubahan warna kulit
Jerawat juga bisa menyebabkan perubahan warna pada kulit. Ketika jerawat meradang telah
membaik, kondisi ini bisa menyebabkan warna kulit yang lebih gelap hingga lebih terang.
3. Infeksi kulit
Sebaiknya hindari kebiasaan memencet jerawat. Kebiasaan ini dapat memicu infeksi kulit.
Memecahkan dan memencet jerawat membuat bakteri dan kuman menjadi lebih mudah masuk ke
dalam kulit. Kondisi ini bisa menyebabkan peradangan dan infeksi yang parah.
Ada beberapa tips yang bisa kamu coba untuk mencegah timbulnya masalah kulit ini, yaitu:
Jerawat bisa muncul dimana saja, tetapi jerawat lebih sering muncul pada bagian wajah. Nah, untuk
mencegahnya, kamu bisa rutin membersihkan atau mencuci wajah secara tepat.
Pastikan kamu menggunakan pembersih yang bebas sulfat dan bebas pewangi. Hal yang paling
penting, jangan terlalu sering mencuci wajah. Bersihkan wajah sebanyak dua kali dalam satu hari.
Ketika tubuh mengalami dehidrasi, kondisi ini dapat memberi sinyal pada kelenjar minyak untuk
memproduksi minyak secara berlebih. Dehidrasi juga dapat menyebabkan kulit menjadi lebih
kusam.
Untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi dengan baik, pastikan kamu mengonsumsi air putih minimal
delapan kali dalam satu hari. Sebaiknya konsumsi air putih lebih banyak setelah berolahraga, saat
hamil dan menyusui, serta berada pada lingkungan yang panas.
Penggunaan riasan wajah berlebihan dapat memicu penyumbatan pada pori-pori yang menyebabkan
munculnya jerawat. Jika sedang berjerawat, sebaiknya batasi penggunaan make up untuk sementara
guna mencegah peradangan.
Terkadang secara tidak sengaja kamu kerap menyentuh wajah menggunakan tangan yang masih
kotor. Sebaiknya mulai sekarang hindari kebiasaan tersebut dan selalu menjaga kebersihan tangan.
Tangan yang kotor bisa menjadi cara kuman atau bakteri sampai di wajah. Hal ini bisa
meningkatkan risiko munculnya jerawat pada kulit wajah.
Terlalu sering terkena paparan sinar matahari secara langsung, dapat membuat kulit mengalami
dehidrasi. Kondisi ini bisa membuat kulit menghasilkan minyak berlebih dan menyumbat pori-pori.
Kondisi inilah yang dapat memicu munculnya jerawat.
Penggunaan produk sampo juga bisa berdampak pada kerentanan wajah akan jerawat. Mengapa
demikian? Penggunaan wewangian, minyak, pomade, atau gel pada rambut, jika mengenai wajah
dapat menyumbat pori-pori kulit dan mengiritasinya.
Gunakan sampo dan kondisioner yang lembut. Rambut berminyak juga dapat menambah minyak di
wajah. Jika kamu memiliki rambut yang panjang, pastikan untuk tidak mengenai wajah.
Apa yang kamu makan akan memengaruhi kondisi kesehatan kulit. Hindari makanan berminyak
dan junk food. Sebaliknya, tambahkan buah segar, sayuran, dan biji-bijian ke dalam menu makanan
harian. Produk susu dan makanan tinggi gula olahan dapat memicu jerawat.
Kapan Harus ke Dokter?
Jerawat bisa membaik seiring waktu. Namun, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan ke dokter kulit
jika gejala yang terjadi semakin memburuk.
Kamu juga bisa menggunakan layanan Halodoc untuk menghubungi dokter kulit melalui
Video/Voice Call atau Chat. Seluruh dokter spesialis kulit di Halodoc telah berpengalaman dalam
mengatasi permasalahan pada berbagai jenis kulit wajah.
✔️
Penting Untung Dibaca Lebih Lanjut
Kamu bisa mendapatkan informasi lebih lengkap mengenai permasalahan, solusi, dan tips
perawatan jerawat pada artikel berikut ini.
Referensi:
American Academy of Dermatology Association. Diakses pada 2023. 10 Things to Try When Acne
Won’t Clear.
Healthline. Diakses pada 2023. How to Prevent Acne: 14 Tips to Reduce Pimples.
Topik Terkini
Lihat Semua
Coronavirus
Diabetes
Jantung
Stroke
Kehamilan
Kolesterol
Hipertensi
Anemia
Kanker
Reproduksi
Artikel Terkait
Jerawat
5 menit
Jerawat
7 menit
Rekomendasi acne patch terbaik dapat membantu merawat dan menutup jerawat.
Ini 7 Rekomendasi Acne Patch Terbaik agar Wajah Mulus dengan Cepat
Kecantikan
6 menit
Perawatan Rambut
6 menit
Perlu Tahu, Ini Perbedaan antara Jerawat Batu dengan Jerawat Pasir
Perlu Tahu, Ini Perbedaan antara Jerawat Batu dengan Jerawat Pasir
Jerawat Pasir
3 menit
Jerawat
5 menit
share on facebook
share on twitter
share on whatsapp
halodoc-banner
Site Map
FAQ
Blog
Kebijakan Privasi
Promo
Karir
Security
Media
Corporate Partnership
Layanan Pengaduan Konsumen
help@halodoc.com / 021-5095-9900
Download App di
playstore
appstore
Twitter Image
Facebook Image
Instagram Image
Youtube Image