Anda di halaman 1dari 5

Pengertian Pruvitus Kotanea/Pruritus

Pruritus merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi kulit dengan sensasi gatal dan
tidak nyaman, sehingga menyebabkan pengidapnya ingin selalu menggaruk kulitnya. Sensasi gatal ini
bisa muncul di banyak tempat, mulai dari hidung atau seluruh bagian tubuh. Kadang, jika semakin
digaruk, sensasi gatal malah semakin meningkat. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan
kebiasaan menggaruk yang berlebihan. Pasalnya, hal tersebut bisa menimbulkan luka serta
menyebabkan terjadinya infeksi sekunder.

Kondisi ini bisa dialami oleh siapa saja, baik anak-anak, orang dewasa, maupun usia lanjut. Pruritus
biasanya dialami oleh sekitar 25 persen dari pengidap penyakit kuning, dan 50 persen oleh mereka yang
mengalamu gagal ginjal.

Faktor Risiko Pruritus

Beberapa orang yang memiliki risiko tinggi mengalami pruritus, antara lain :

1. Mereka yang memiliki riwayat alergi musiman, asma, dan juga eksema.

2. Mereka yang mengidap diabetes melitus (kencing manis).

3. Pengidap infeksi HIV/AIDS dan tipe kanker lainnya.

4. Wanita hamil.

5. Usia lanjut.

Penyebab Pruritus

Penyebab dari pruritus sendiri bermacam-macam, di antaranya adalah :

1. Kulit yang kering.

2. Kondisi pada kulit seperti pengidap eksim/alergi, infeksi skabies, infeksi jamur dan cacar air.

3. Penyakit lain yang mendasari, seperti penyakit gagal ginjal, anemia defisiensi besi, masalah pada
kelenjar tiroid, penyakit liver, dan kanker.

4. Kelainan atau masalah pada saraf seperti multipel sklerosis, diabetes melitus, dan infeksi herpes
zoster.

5. Iritasi atau alergi terhadap benda maupun makanan.

6. Obat-obatan seperti anti bakteri dan jamur.


7. Beberapa ibu hamil mengeluhkan gatal pada kulit, terutama di daerah perut dan paha.

Gejala Pruritus

Seseorang dapat mengalami sensasi gatal beberapa tempat di tubuh seperti di kaki, di tangan hingga di
seluruh tubuhnya. Rasa gatal yang dialami dapat diikuti perubahan pada kulit yang dapat dilihat maupun
yang tidak. Rasa gatal yang timbul dapat juga dikaitkan dengan :

1. Kemerahan pada kulit yang terasa gatal.

2. Kulit kering dan mengelupas.

3. Kulit yang kasar dan bersisik.

4. Bentol, bintik-bintik, dan lepuhan pada kulit.

Pengobatan Pruritus

Pengobatan dari pruritus adalah dengan mengatasi faktor penyebab terjadinya kondisi pruritus.
Beberapa obat-obatan digunakan untuk menghilangkan keluhan ini, obat-obatan yang dapat digunakan
adalah :

1. Krim untuk mengurangi gatal akibat eksim. Sebaiknya perhatikan lebih lanjut kandungan yang
terdapat dalam krim.

2. Obat alergi untuk menurunkan gejala yang muncul.

Pencegahan Pruritus

Pencegahan dari pruritus dapat dilakukan dengan menghindari faktor risikonya, antara lain dengan :

1. Menjaga agar kulit selalu dalam keadaan bersih untuk mencegah infeksi pada kulit.

2. Menjaga agar kulit tidak kering dengan menggunakan krim pelembap.

3. Menghindari alergen yang dapat menyebabkan kondisi pruritus.

4. Menjalankan pola hidup sehat agar terhindar dari penyakit-penyakit yang dapat memicu pruritus.

Pengertian Jerawat
Jerawat (acne) adalah gangguan pada kulit yang berhubungan dengan produksi minyak (sebum)
berlebih. Jerawat terjadi ketika folikel rambut atau tempat tumbuhnya rambut tersumbat oleh minyak
dan sel kulit mati. Hal tersebut menyebabkan peradangan serta penyumbatan pada pori-pori kulit.
Peradangan ini ditandai dengan munculnya benjolan kecil yang terkadang berisi nanah di atas kulit.
Gangguan kulit ini dapat terjadi di bagian tubuh dengan kelenjar minyak terbanyak, yaitu di wajah,
leher, bagian atas dada, dan punggung.

Gejala Jerawat

Jerawat ditandai dengan munculnya beberapa gejala umum, seperti :

1. Benjolan berwarna kemerahan atau kuning (karena mengandung nanah).

2. Benjolan kecil (papul) yang muncul di atas kulit.

3. Sensasi panas atau terbakar akibat adanya peradangan.

4. Timbul rasa gatal pada benjolan.

Jerawat juga rentan mengalami peradangan apabila kamu sering menyentuhnya atau bahkan
dipecahkan secara paksa. Jerawat yang mengalami peradangan rentan mengalami kondisi berikut :

1. Pustula, yaitu benjolan kecil yang di ujungnya terdapat nanah.

2. Papula, yaitu benjolan kecil kemerahan yang disertai nyeri.

3. Nodul, yaitu benjolan keras yang terbentuk di bawah permukaan kulit dan dapat disertai nyeri.

4. Kista, yaitu benjolan besar yang terbentuk di bawah permukaan kulit yang berisi nanah dan disertai
nyeri.

Penyebab Jerawat

Beberapa kondisi yang dapat memicu munculnya jerawat, antara lain:

1. Produksi sebum berlebih, yaitu zat yang diproduksi oleh kelenjar minyak untuk mencegah kulit kering.

2. Sumbatan pada folikel rambut oleh campuran sel kulit mati dan sebum.

3. Bakteri jenis Propionibacterium acnes yang berkembang, menyumbat folikel rambut, serta
menyebabkan peradangan.
4. Faktor genetik atau keturunan. Kamu bisa mengalami jerawat jika salah satu orangtua memiliki
masalah jerawat,

5. Folikel yang tersumbat bisa membengkak dan membentuk komedo putih atau komedo hitam jika
terpapar dengan dunia luar. Kondisi tersebut sebaiknya jangan dianggap remeh, karena bisa
berkembang menjadi pustula, papula, nodul, atau bahkan kista, apabila terkontaminasi oleh bakteri
kulit.

6. Hormon, yaitu saat aktivitas hormon androgen berlebih atau saat terjadi perubahan hormon saat
masa menstruasi.

7. Penggunaan kosmetik yang tidak selalu dapat ditoleransi oleh kulit setiap orang.

8. Stres yang dapat memengaruhi gaya hidup seseorang, termasuk dalam pola makan yang dapat
memicu jerawat.

Faktor Risiko Jerawat

Munculnya jerawat juga bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko berikut :

1. Gesekan kulit dengan benda, misalnya jerawat di wajah akibat terlalu sering mengenakan penutup
kepala, jerawat di leher karena pemakaian baju yang terlalu ketat di bagian kerah, atau jerawat di
punggung akibat sering menggunakan ransel.

2. Kebiasaan merokok.

3. Keturunan, jika terdapat anggota keluarga yang bermasalah dengan jerawat.

4. Konsumsi obat yang mengandung litium, kortikosteroid, atau obat antikejang.

5. Masa pubertas, akibat peningkatan aktivitas hormon testosteron yang memicu kelenjar minyak
menghasilkan sebum dalam jumlah lebih banyak.

6. Penggunaan kosmetik.

7. Perubahan hormon, misalnya menjelang menstruasi, tiga bulan pertama masa kehamilan, atau akibat
PCOS.

8. Stres, yang dapat memperburuk kondisi jerawat yang sudah ada.

Pencegahan Jerawat

Beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah jerawat, antara lain :
1. Membersihkan riasan wajah sebelum tidur.

2. Mencuci muka dua kali sehari dengan pembersih wajah bebas minyak.

3. Mengelola stres dengan baik.

4. Menghindari penggunaan pakaian yang terlalu ketat.

5. Menghindari produk kosmetik yang mengandung minyak.

6. Menjaga kebersihan tubuh dengan selalu mandi setelah beraktivitas.

Pengobatan Jerawat

Beberapa langkah bisa dilakukan untuk mengatasi jerawat, antara lain :

1. Mengurangi produksi minyak.

2. Melawan infeksi bakteri.

3. Mempercepat pergantian sel kulit dan mengurangi peradangan.

4. Untuk mendapatkan pengobatan yang tepat, diskusikan terlebih dahulu kondisi jerawat dengan
dokter. Dokter umumnya memberikan obat-obatan yang mengandung sulfur, resorsinol, asam salisilat,
antibiotik, dan isotretinoin.

Anda mungkin juga menyukai