masalah baik iritasi atau meradang. Penyakit ini terdiri dari berbagai
jenis yang bervariasi, masing-masing memiliki gejala yang berbeda-
beda pula.
cacar air,
mutil, dan
moluskum kontagiosum.
Infeksi bakteri
Selain virus, bakteri juga bisa menyebabkan penyakit kulit. Dilansir dari
American Family Physician, impetigo dan bisul termasuk masalah kulit
yang disebabkan oleh bakteri.
Infeksi parasit
Sebagian masalah kulit bisa disebabkan oleh parasit. Biasanya jenis
infeksi kulit ini bisa menyebar ke luar kulit, termasuk aliran darah dan
organ.
Namun tak perlu khawatir, infeksi kulit umumnya tidak mengacam jiwa
hanya saja memang membuat pengidapnya tidak nyaman. Adapun
jenis infeksi kulit akibat parasit yaitu kutu rambut dan kudis.
Infeksi jamur
Infeksi jamur biasanya menyerang bagian kulit yang cenderung lembap
seperti kaki dan ketiak. Namun ternyata, tidak semua infeksi jamur
menular.
kutu air,
kurap, dan
ruam popok.
Orang yang sering membiarkan kulitnya dalam keadaan lembap sangat
berisiko tinggi terkena infeksi akibat jamur. Apalagi jika ditambah
adanya luka yang membuat jamur bisa masuk ke lapisan kulit lebih
dalam.
Gangguan autoimun
Gangguan autoimun adalah kondisi saat sistem kekebalan tubuh keliru
dan menyerang sel-sel tubuh yang sehat. Para ahli tidak mengetahui
secara pasti mengapa hal ini bisa terjadi.
Sering kali dokter bisa melihat jenis infeksi kulit berdasar tampilan dan
lokasi terjadinya. Selain itu, dokter juga akan memeriksa infeksi dengan
melihat lebih dekat tanda gangguan pada kulit Anda termasuk pada
kulit kepala.
Biopsi kulit
Pada prosedur ini, dokter mengambil sampel kecil dari kulit (biopsi)
Anda untuk melihat penyebab penyakit. Sebelum proses biopsi kulit
dilakukan, dokter akan memberikan Anda bius lokal di lokasi sampel
kulit diambil.
Kemudian, sampel ini nantinya akan diperiksa di bawah mikroskop
untuk menentukan jenis penyakit kulit yang tepat. Biasanya tes ini
dilakuan untuk melihat memeriksa keberadaan kanker kulit.
Tes kultur
Tes kultur adalah tes yang dilakukan dengan mengambil sampel dari
permukaan kulit, isi benjolan, rambut, atau kuku. Prosedur ini biasanya
dilakukan untuk mengidentifikasi mikroorganisme seperti bakteri,
jamur, virus, atau parasit penyebab infeksi.
Menggunakan pelembap
Pelembap kulit merupakan salah satu bentuk perawatan yang
penting. Jangankan untuk kulit yang bermasalah, untuk kulit yang sehat
pun pelembap sangat diperlukan.
Anda bisa membeli pelembap kulit di pasaran dengan bahan dasar
yang ringan dan tidak mengiritasi. Jika bingung, tanyakan pada dokter
kira-kira adakah produk rekomendasi yang cocok untuk melembapkan
kulit Anda.
Sebaiknya, hindari juga mandi terlalu sering agar tidak membuat kulit
menjadi kering yang mana akan memperburuk kondisi kulit, terutama
bila Anda sedang mengalami eksim atau psoriasis.
Sumber
ARTIKEL TERKAIT
Pada kasus yang serius, kulit yang terdampak dapat terasa sakit atau
nyeri ketika disentuh, serta dapat disertai lepuhan kecil. Bintil lepuhan
tersebut dapat pecah atau mengelupas dan mengeluarkan cairan yang
kemudian membentuk kerak. Bintil berair inilah yang sering disebut
sebagai eksim basah.
Saat luka lepuh mengering, kulit yang terkena eksim akan menjadi
pecah-pecah dan terasa sakit. Jika Anda menggaruk area eksim yang
kering, Anda juga akan merasa kulit terasa lebih tebal dan kenyal. Inilah
yang disebut sebagai eksim kering.
4. Neurodermatitis
Neurodermatitis menyebabkan munculnya bercak tebal dan bersisik
yang muncul pada kulit. Jenis dermatitis yang satu ini biasanya sering
dialami orang-orang yang mengidap psoriasis serta kondisi kulit
lainnya yang menyebabkan kulit kering.
Gejala gatal dan bercak bersisik yang muncul pada kulit inilah yang
disebut sebagai eksim kering. Masih belum diketahui apa penyebab
pasti dari neurodermatitis, tapi banyak ahli meyakini stres bisa
memicu gatal yang menjadi gejalanya.
5. Dermatitis numularis
Dermatitis numularis menyebabkan pembentukan luka lepuh
berbentuk bulat pada permukaan kulit. Kondisi ini bisa dipicu oleh
respons tubuh terhadap gigitan serangga ataupun logam dan bahan
kimia.
Gejala eksim numular awalnya ditandai dengan peradangan kulit yang
menimbulkan luka basah. Akan tetapi, begitu kulit mulai berkerak, akan
muncul borok kering yang menutupi bagian kulit tersebut sehingga
kondisi ini dinilai sebagai eksim kering.
6. Dermatitis stasis
Dermatitis stasis adalah peradangan kulit pada kaki yang disebabkan
oleh pelebaran pembuluh darah (varises). Aliran darah yang tidak
lancar membuat darah dan cairan terjebak di anggota gerak bawah,
terutama betis dan kaki.
Darah dan cairan akhirnya menyebabkan pembengkakan, kemerahan,
gatal, dan nyeri pada kulit. Inilah yang mungkin disebut dengan eksim
basah oleh kebanyakan orang Indonesia.
7. Eksim asteatotik
Eksim asteatotik umumnya dialami oleh orang di atas usia 60 tahun.
Penyebabnya hingga kini belum diketahui secara pasti, tapi banyak ahli
mengaitkannya dengan kondisi berikut:
Ruam yang muncul terlihat berwarna merah muda atau merah, tapi
cenderung hanya memengaruhi permukaan kulit di sekitar munculnya
eksim. Berdasarkan gejala yang ditunjukkannya, eksim ini termasuk
eksim kering.