Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH EPIDIOMOLOGI PENYAKIT KULIT

Disusun Oleh :
Nama : Ovisen Imresah
NIM : 172426022

PROGRAM STUDI SARJANA KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DEHASEN BENGKULU
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, salawat serta salam kepada junjungan kita
Nabi Muhammad SAW. Alhamdulillah kami telah dapat menyelesaikan makalah ini
dengan baik. Sebagai pertanggung jawaban, saya telah menulis makalah dengan
judul: “Epidemiologi Penyakit Kulit”.

Saya menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna.
Oleh sebab itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat mendidik dan
membangun demi kesempurnaan laporan dimasa yang akan datang.

Saya berharap semoga makalah ini dapat berguna bagi kita semua khususnya
bagi saya dan juga menjadi amal.

Bengkulu, 21 Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………... i
KATA PENGANTAR.................................................................................... ii

DAFTARISI..................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.................................................................... 1  
B. Rumusan masalah............................................................................... 2  

BAB II  PEMBAHASAN
A. Definisi Penyakit Kulit ….................................................................. 3  
B. Patofisiologi, Manifestasi Klinis dan Komplikasi
Penyakit Kulit..................................................................................... 8
C. Terapi dan Pencegahan Penyakit Kulit............................................14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................... 17

DAFTAR PUSTAKA……….....………………………………………..… 18
Epidiomologi Penyakit Kulit
1. Pengertian Penyakit Kulit
Kulit merupakan organ kompleks yang melindungi seseorang dari
lingkungan sekitar seperti agen infeksius, paparan sinar matahari, 1debu,
maupun paparan lainnya.Penyakit kulit akibat infeksi dapat disebabkan oleh
infeksi bakteri, virus, maupun jamur. Faktor predisposisi pada individu antara
lain faktor internal (keadaan sawar, kulit,imunitas, pejamu,gizi,kebiasaan,
dankebersihan pribadi), faktor eksternal (kebersihan lingkungan, suhu,
kelembaban, letak
geografis,kepadatanpendudukyangtinggi),sertapatogenitasdanvirulensimikroor
ganisme.
Penyakit kulit adalah kelainan kulit akibat adanya jamur, kuman,
parasit, virus maupun infeksi yang dapat menyerang siapa saja dari segala
umur. Penyakit kulit dapat menyerang seluruh maupun sebagian tubuh
tertentu dan dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita jika tidak
ditangani secara serius Gangguan pada kulit sering terjadi karena adanya
faktor-faktor penyebabnya seperti iklim, lingkungan, tempat tinggal,
kebiasaan hidap yang kurang sehat, alergi dan lain-lain (Dyanmita, 2018).
Penyakit kulit merupakan salah satu penyakit yang paling sering
dijumpai pada negara beriklim tropis, termasuk Indonesia. Prevalensinya pada
negara berkembang dapat berkisar antara 20 – 80% .Kejadian penyakit kulit di
Indonesia masih tergolong tinggi dan menjadi permasalahan kesehatan yang
cukup berarti. Penyakit kulit termasuk dalam 10 penyakit terbesar pada rawat
jalan Rumah Sakit di Indonesia pada tahun 2006 .
Penyakit kulit merupakan penyakit yang sering dijumpai pada
masyarakat.Beberapa jenis penyakit kulit diantaranya kusta, dermatitis,
scabies, panu, dan lain-lain. Menurut Poter dan Perry (2010), masalah-
masalah kulit yang umum ditemukan diantaranya kulit kering, tekstur kasar,
bersisik pada area tangan, kaki, atau wajah, jerawat, ruam kulit, dermatitik
kontak atau inflamasi kulit dan abrasi atau hilangnya lapisan epidermis(Isro’in
danAndarmoyo,2012).
2. Penyebab Penyakit Kulit
Penyakit kulit adalah salah satu penyakit yang erat dipengaruhi oleh
lingkungan.Unsur lingkungan dapat mengakibatkan penyakit kulit akut dan
menahun. Kulit merupakan organ yang langsung berhubungan dengan
lingkungan, sehingga lebih rentan terhadap bahan fisik, bahan kimia serta
infeksi oleh mikroorganisme . Sanitasi dan higiene yang buruk menyebabkan
setidaknya 120 juta kasus penyakit setiap tahunnya, termasuk penyakit kulit .
Bentuk-bentuk perilaku kesehatan seperti perilaku pencarian
pengobatan dipengaruhi oleh faktor intern dan ekstern. Faktor intern individu
salah satunya adalah tingkat pengetahuan yang dipengaruhi oleh pendidikan
seseorang . Penelitian sebelumnya di Taiwan menyebutkan bahwa tingkat
pendidikan yang rendah merupakan pencetus penyakit kulit . Faktor ekstern
salah satunya adalah faktor sosial ekonomi . Penelitian di Banglades
menyebutkan bahwa prevalensi penyakit\ kulit lebih kecil pada masyarakat
dengan tingkat sosial ekonomi yang lebih tinggi .
3. Macam-Macam Penyakit Kulit
Penyakit kulit terbagi menjadi dua kategori besar yaitu, menular dan
tidak menular. Penyakit kulit ada yang menular dan tidak tergantung pada
penyebabnya.
a. Menular
Penyakit kulit menular adalah masalah kulit yang biasanya
disebabkan oleh virus, bakteri, dan jamur. Oleh karena itu,
infeksinya akan sangat mudah menular melalui kontak langsung
kulit ke kulit atau dari permukaan benda yang telah terinfeksi.
Jenis-jenis penyakit kulit yang menular meliputi sebagai
berikut.
 Kurap: infeksi kulit akibat jamur dengan bercak merah
di kulit yang menyebar.
 Kutu air: infeksi jamur yang biasanya menyerang kaki,
terutama sela jari.
 Impetigo: infeksi kulit yang ditandai dengan ruam
berisi air.
 Kusta: infeksi kulit yang disebabkan oleh
bakteri Mycobacterium leprae
 Bisul: infeksi bakteri yang disebabkan
bakteri Staphylococcus aureus
 Cacar air: infeksi kulit akibat virus varicella-zoster
 Kutil: pertumbuhan kulit berlebih akibat virus
 Kudis: kulit gatal akibat tungau Sarcoptes scabiei
 Herpes: infeksi yang disebabkan oleh virus herpes
b. Tidak menular
Penyakit kulit tidak menular biasanya disebabkan karena
gangguan autoimun, paparan alergen, dan berbagai penyebab
lainnya. Berikut beberapa penyakit kulit yang masuk kategori tidak
menular.
 Panu: infeksi jamur Malassezia pada permukaan kulit.
 Psoriasis, kelainan kulit akibat penyakit autoimun
 Eksim, peradangan pada kulit yang membuatnya merah,
kering, dan gatal
 Vitiligo, kelainan kulit akibat pigmentasi warna yang
hilang hingga menyebabkan belang
 Rosacea, penyakit kulit yang ditandai dengan bintik
kemerahan kecil berisi nanah
 Dermatitis, peradangan kulit yang ditandai dengan bengkak
kemerahan gatal.

4. Ciri-Ciri dan Gejala Penyakit Kulit


Sebenarnya, gejala yang muncul bisa berbeda-beda, bergantung dari
jenis penyakit yang diderita serta penyebabnya.Berikut beberapa ciri-ciri
penyakit kulit yang umumnya menandakan bahwa kulit Anda sedang
bermasalah.
 Benjolan, bisa berisi nanah, bisa juga muncul akibat
penumpukan kulit berlebih seperti kutil.
 Lenting, benjolan kecil berisi air atau nanah. Gejala ini muncul
pada penyakit cacar air.
 Ruam, bercak merah yang dapat disertai gatal maupun tidak.
 Kulit bersisik, diakibatkan oleh keadaan kulit yang sangat
kering
 Gatal, biasanya disertai ruam, tapi ada juga yang timbul tanpa
ruam.
 Perubahan warna kulit, berupa kemerahan parah atau
kehilangan pigmen yang membuat kulit terlihat belang.
5. Upaya Pencegahan Penyakit Menular
Sebagian penyakit kulit tidak bisa dicegah, terutama yang disebabkan
oleh genetik. Namun, sebagian lainnya terutama yang menular bisa dicegah
dengan menerapkan berbagai usaha seperti:
 Tidak berbagi peralatan pribadi dengan orang lain seperti alat
makan dan mandi
 Menghindari kontak langsung dengan kulit orang yang
terinfeksi
 Melakukan vaksinasi terutama untuk penyakit seperti cacar air
 Menghindari paparan alergen atau bahan iritan seperti produk
kimia yang keras
 Menghindari paparan sinar matahari berlebih langsung ke kulit
 Tidak menggaruk kulit yang gatal, meradang, atau iritasi
 Membersihkan terlebih dahulu peralatan umum sebelum
digunakan misal sendok di warung makan
 Menjaga sistem kekebalan tubuh dengan makan makanan
bergizi seimbang dan cukup istirahat
6. Upaya Pengendalian Penyakit Kulit
Dalam upaya pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan
tidak menular, pendekatan keluarga dan GERMAS diarahkanpada upaya to
detect(deteksi)yang merupakan upaya deteksi dan diagnosis dinipenyakit; to
prevent(mencegah)yang merupakan upaya untuk untuk mengendalikan faktor
risiko terjadinya penyakit; upaya to response (merespon)yangdilakukan
dengan menanganikejadian penyakit,penggerakan masyarakat, dan pelaporan
kejadian penyakit; to protect(melindungi) yang merupakanupaya untuk
melindungi masyarakat dari risiko terpapar penyakit menular dan tidak
menular; dan to promote (meningkatkan) yang merupakan upaya
untukmeningkatkan kualitas kesehatan masyarakat sehingga tidak mudah
terpapar penyakit menular dan tidak menular.
7. Kesimpulan
Penyakit kulit adalah kelainan kulit akibat adanya jamur, kuman,
parasit, virus maupun infeksi yang dapat menyerang siapa saja dari
segala umur. Penyakit kulit dapat menyerang seluruh maupun sebagian
tubuh tertentu dan dapat memperburuk kondisi kesehatan penderita
jika tidak ditangani secara serius Gangguan pada kulit sering terjadi
karena adanya faktor-faktor penyebabnya seperti iklim, lingkungan,
tempat tinggal, kebiasaan hidap yang kurang sehat, alergi dan lain-
lain. Sebagian penyakit kulit tidak bisa dicegah, terutama yang
disebabkan oleh genetik. Namun, sebagian lainnya terutama yang
menular bisa dicegah dengan menerapkan berbagai usaha seperti, tidak
memakai peralatan pribadi secara bersamaan, menghindari kontak
langsung dengan orang yang terinfeksi, dan lain lain
Daftar Pustaka
Isro’in, L. danAndarmoyo, S., 2012. Personal Hygiene. In Yogyakarta: Graha
Ilmu, pp.1–51
https://e-renggar.kemkes.go.id/file2018/e-performance/1-465827-3tahunan-
755.pdfdiakses pada tanggal 21 Aeptember 2020
https://www.gooddoctor.co.id/tips-kesehatan/penyakit/penyakit-kulit-
indonesia/ diaksestanggal 21 September 2020
https://hellosehat.com/penyakit-kulit/pengertian-penyakit-kulit/#gref diakses
tanggal 21September 2020
Putri, Dyan Dyanmita,dkk. 2018. Klasifikasi Penyakit Kulit Pada Manusia
MenggunakanMetode Binary Decision Tree Support Vector Machine
(BDTSVM).2(5). 1912- 1920
Radityastuti, dan Primasthi Anggraini. 2017. Karakteristik Penyakit Kulit Akibat
Infeksidi Poliknik Kulit dan Kelamin RSUP Dr. Kariadi Semarang Periode
Januari2008-Desember 2010.2(2). 137-142

Anda mungkin juga menyukai