INTEGUMEN
1.KUDIS (Scabies)
Merupakan penyakit dengan gejala gatal (lebih pada malam hari). Sering muncul di
tempat-tempat lembab di tubuh seperti misalnya, tangan, ketiak, pantat, kunci paha dan
kadang di sela jari tangan atau kaki.
Pencegahan :
Pencegahan Primordial
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju,
handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh
karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya
dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
Pencegahan Primer
Pencegahan Sekunder
Dengan obat anti jamur yang dijual di pasaran, dan dapat juga diobati dengan obat-obatan
tradisional seperti daun sirih yang dicampur dengan kapur sirih dan dioleh pada kulit yang
terserang Panu.
Pencegahan Tersier
Penyakit panu dapat tertular melalui kontak secara tidak langsung, misalnya dari sprei, baju,
handuk, atau benda apapun yang terkontak sama halnya dengan penyakit scabies. Oleh
karena itu perlu isolasi bagi penderita panu agar tidak menularkannya ke orang lain. Caranya
dengan menjaga kebersihan terutama benda-benda yang dipakai oleh penderita.
3. KUSTA
Penyakit Hansen atau Penyakit Morbus Hansen yang dahulu dikenal sebagai penyakit
kusta atau lepra adalah sebuah penyakit infeksi kronis yang sebelumnya, diketahui hanya
disebabkan oleh bakteri Mycobacterium
Pencegahan :
Pencegahan Primer
Pencegahan primer dilakukan pada kelompok orang sehat yang belum terkena penyakit kusta
dan memiliki risiko tertular karena berada di sekitar atau dekat dengan penderita seperti
keluarga penderita dan tetangga penderita, yaitu dengan memberikan penyuluhan tentang
kusta. Penyuluhan yang diberikan petugas kesehatan tentang penyakit kusta adalah proses
peningkatan pengetahuan, kemauan dan kemampuan masyarakat yang belum menderita sakit
sehingga dapat memelihara, meningkatkan dan melindungi kesehatannya dari penyakit kusta.
Sasaran penyuluhan penyakit kusta adalah keluarga penderita, tetangga penderita dan
masyarakat(Depkes RI, 2005).
Pencegahan Sekunder
Sampai pengembangan dapson, rifampin, dan klofazimin pada 1940an, tidak ada pengobatan
yang efektif untuk kusta. Namun, dapson hanyalah obat bakterisidal (pembasmi bakteri) yang
lemah terhadap M. leprae. Penggunaan tunggal dapson menyebabkan populasi bakteri
menjadi kebal. Pada 1960an, dapson tidak digunakan lagi. Pencarian terhadap obat anti kusta
yang lebih baik dari dapson, akhirnya menemukan klofazimin dan rifampisin pada 1960an
dan 1970an.
4. DERMATITIS KONTAK
Peradangan kulit yang akut atau kronik akibat terpajan iritan ( dermatitis iritan) atau
alergen (dermatitis alergik). Lokasi dermatitis di kulit sesuai dengan tempat pajanan.
Penyebab :
Pencegahan primordial :
Cuci tangan secara rutin menggunakan sabun dapat menjadi faktor penyebab DKI dan
penyebab lain dapat berupa suhu, kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur.
Kekeringan dan kondisi kulit yang kering dapat menjadi faktor yang memperbesar
kerentanan seseorang terhadap DKI.
Pencegahan primer :
Menghindari pajanan.
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum
dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat
digunakan untuk mengurangi gatal.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis kontak adalah penyakit yang disebabkan oleh suatu allergen seperti
deterjen, oleh sebab itu penggunaan sarung tangan dalam hak ini sangat diperlukan untuk
menghindari kekambuhan kembali.
Dapat ditandai dengan bercak eritemetosa yang berbatas jelas kemudian diikuti edema,
papulovesikel, vesikel atau bula. Vesikel atau bula dapat pecah menimbulkan erosi dan
eksudasi / basah, dapat bersifat akut dan di tempat tertentu misalnya pada kelopak mata, penis
skrotum, eritema dan edema lebih dominan dari pada vesikel. Pada dermatitis kontak yang
kronis terlihat kurit kering, berskuama, papul, lekinifikasi dan mungkin juga fisur dan
batasnya tidak jelas.
5. DERMATITIS ATOPIK
Gejala kandidiasis dapat bervariasi tergantung pada daerah terpengaruh. Infeksi pada
vagina atau vulva dapat menyebabkan gatal parah, terbakar, nyeri, iritasi, dan sebuah lapisan
putih atau abu-abu tipis. Gejala-gejala ini juga hadir dalam vaginosis bakteri lebih umum.
Dalam sebuah penelitian tahun 2002 diterbitkan dalam Journal of Obstetri dan Ginekologi,
hanya 33 % wanita yang mandiri untuk mengobati infeksi jamur sebenarnya mengalami
infeksi ragi, sementara sebagian besar telah baik vaginosis bakteri atau infeksi tipe campuran.
Gejala infeksi pada alat kelamin pria termasuk luka merata merah di dekat kepala penis atau
di kulup, gatal parah, atau sensasi terbakar. Kandidiasis pada penis juga dapat memiliki
cairan putih, meskipun jarang.
Pencegahan :
Pencegahan primordial
Segala jenis bahan kimia maupun larutan rumah tangga dapat menyebabkan Dermatitis,
apabila terpapar secara rutin dalam jangka panjang. Cuci tangan secara rutin menggunakan
sabun dapat menjadi faktor penyebab Dermatitis dan penyebab lain dapat berupa suhu,
kelembaban, maupun mikroorganisme seperti jamur. Kekeringan dan kondisi kulit yang
kering dapat menjadi faktor yang memperbesar kerentanan seseorang terhadap Dermatitis.
Pencegahan primer
Pencegahan sekunder
Kompres dengan air dingin untuk mengurangi peradangan, rendam/mandi bubur gandum
dengan bahan kimia yang menyejukkan dapat meredakan penyakit. Antihistamin dapat
digunakan untuk mengurangi gatal. Steroid topikal dosis rendah untuk mengurangi
peradangan dan memungkinken penyembuhan.
Pencegahan tersier
Penyakit dermatitis atopic adalah penyakit peradangan kulit yang melibatkan perangsangan
berlebih limfosit T dan sel mast sama halnya dengan dermatitis kontak namun lebih parah
seperti cuaca yang dingin, oleh sebab itu menjauhkan diri dari allergen sangat diperlukan
untuk menghindari kekambuhan kembali.
6. AKNE
Penyakit peradangan kelenjar sebasea yang sering dijumpai dan berkaitan
dengan folikel rambut (disebut unit pilosebasea). Berbagai faktor. Penyebab acne sangat
banyak (multifaktorial), antara lain : genetik, endokrin (androgen, pituitary sebotropic factor,
dsb), faktor makanan, keaktifan dari kelenjar sebacea sendiri, faktor psikis, musim, infeksi
bakteri (Propionibacterium acnes), kosmetika, dan bahan kimia lainnya.
Pencegahan :
Pencegahan primer
Penggunaan sabun antibakteri setiap mencuci muka pada saat mandi dan menjelang tidur.
Pencegahan sekunder
Pemberian obat topikal misalnya benzoid peroksida dan asam retinoat (vitamin A, retin A)
digunakan untuk mengeringkan dan menglupaskan kulit.
Untuk mengatasi jerawat.
1. Ambil 2-3 helai daun pepaya yang sudah tua dan jemur.
2. Lumatkan daun pepaya tersebut dan diberi air kemudian diperas untuk diambil sarinya.
3. Oleskan sari daun pepaya tersebut pada jerawat.
Perawatan untuk mengatasi jerawat.
1. Cucilah lobak secukupnya, kemudian parutlah lobak tersebut dan ambil airnya.
2. Tambahkan cuka apel sedikit dan campur hingga rata.
3. Oleskan pada jerawat, diamkan hingga mengering.
4. Setelah kering, bersihkan dengan air.
5. Lakukan secara rutin hingga jerawat teratasi.
7. RUBEOLA (campak)
Suatu penyakit infeksi virus yang ditandai dengan ruam makulopapulaaar
eritematosa, mulai dari wajah, badan lalu ekstremitas. Bercak koplik pada mulut 1-3 hari
sebelum ruam.
Pencegahan :
Pencegahan
Pencegahan primordial :
Vaksin campak merupakan bagian dari imunisasi rutin pada anak-anak. Vaksin biasanya
diberikan dalam bentuk kombinasi dengan gondongan dan campak Jerman (vaksin
MMR/mumps, measles, rubella), disuntikkan pada otot paha atau lengan atas.
Jika hanya mengandung campak, vaksin dibeirkan pada umur 9 bulan. Dalam bentuk MMR,
dosis pertama diberikan pada usia 12-15 bulan, dosis kedua diberikan pada usia 4-6 tahun.
Selain itu penderita juga harus disarankan untuk istirahat minimal 10 hari dan makan
makanan yang bergizi agar kekebalan tubuh meningkat.
Pencegahan primer :
Pencegahan dengan vaksinasi menggunakan virus hidup yang telah dilemahkan pada usia 15
bulan setelah kelahiran.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan dengan antibiotic, Tidak ada pengobatan khusus untuk campak. Anak sebaiknya
menjalani istirahat. Untuk menurunkan demam, diberikan asetaminofen atau ibuprofen. Jika
terjadi infeksi bakteri, diberikan antibiotik.
Pencegahan tersier :
Pada penderita campak untuk menghindari bertambah parahnya campak atau untuk
menghindari suatu kecacatan, penderita sebaiknya selama masih menderita penyakit campak
berdiam diri di rumah (dalam artian banyak-banyak istirahat).
8. HERPES ZOASTER
Merupakan radang kulit akut yang menyerang kulit dan mukosa. Kelainan ini
merupakan reaktifasi virus yang terjadi setelah infeksi primer dari virus Varicella
Zoster.Virus (VZV).
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Untuk mencegah herper zoster, salah satu cara yang dapat ditempuh adalah pemberian
vaksinasi.Vaksin berfungsi untuk meningkatkan respon spesifik limfosit sitotoksik terhadap
virus tersebut pada pasien seropositif usia lanjut.Vaksin herpes zoster dapat berupa virus
herpes zoster yang telah dilemahkan atau komponen selular virus tersebut yang berperan
sebagai antigen. Penggunaan virus yang telah dilemahkan telah terbukti dapat mencegah atau
mengurangi risiko terkena penyakit tersebut pada pasien yang rentan, yaitu orang lanjut usia
dan penderita imunokompeten, serta imunosupresi.
Pencegahan primer :
Imunisasi pasif.
Pencegahan sekunder :
Pengobatan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara untuk mengurangi rasa
nyeri dapat diberi analgetik. Sebaiknya, diusahakan agar gelembung-gelembung tidak pecah
dan untuk mengurangi rasa gatal diberikan bedak salsil 2% atau bedak kalamin. Bila
gelembung pecah atau basah dapat diberikan kompres larutan antiseptik. Apabila terjadi
infeksi sekunder dapat diberikan krim antibiotik lokal.
Tanda dan Gejala
Tandanya adalah timbulnya bulatan-bulatan kecil berisi cairan bening. Cairan ini bila pecah
dan dibiarkan sampai kering akan terlihat seperti koreng. Karena penyakit herpes merupakan
penyakit yang mudah menular, maka sebaiknya segera diobati sebelum menyebar lebih
parah.
9. NODUL
Merupakan penyakit kulit yang berbentuk seperti papula, berbentuk kubah, ukuran> 1cm dan
lebih dalam. penyebab-penyebab yang paling umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak. Penyebab-penyebab infeksius yang umum dari nodus-nodus limfa yang
membengkak adalah virus, bakteri, parasit, dan jamur.
Virus-Virus
infectious mononucleosis (mono),
chickenpox,
measles,
HIV,
herpes,
virus-virus selesma umum,
adenovirus, dan
banyak virus-virus lain
Pencegahan
Pencegahan primordial :
Pencegahan primer :
Pencegahan penyakit ini dapat dilakukan dengan beberapa cara salah satu contohnya dengan
menjada kebersihan diri.
Pencegahan sekunder :
11. Kandidiasis
Merupakan penyakit jamur yang bersifat akut atau subakut disebabkan oleh spesies
Candida albicans dan dapat mengenai mulut, vagina, kulit, kuku, bronki atau paru, kadang-
kadang dapat menyebabkan septicemia, endokarditis, atau meningitis.
Pencegahan :
Pencegahan primordial :
Pencegahan primer :
Pencegahan sekunder :
Pengobatan yang dapat dilakukan :
2. Topikal :
- Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit, dioleskan sehari 2 kali
selama 3 hari.
- Amfoterisin B
3. Sistemik
- Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi local dalam saluran cerna, obat ini tidak diserap
dalam usus.
- Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 gr per vaginam dosis tunggal
- Itrakonazol: bila dipakai untuk kandidosis vulvovaginalis dosis untuk orang dewasa 2 x 100
mg sehari, selama 3 hari.
KANKER KULIT
Konsep Medis
1. Definisi
Kanker kulit adalah pertumbuhan sel-sel pada kulit pada taraf abnormal. Penyebab kanker
kulit berbeda-beda dan tingkat keganasan kanker pun berbeda-beda. Kanker kulit paling
Kanker Kulit adalah suatu penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel-sel kulit yang
tidak terkendali, dapat merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh
yang lain.
Kanker kulit adalah pertumbuhan ganas pada kulit yang dapat memiliki banyak penyebab.
Kanker kulit yang paling umum adalah sel basal kanker, kanker sel skuamosa, dan melanoma
Kankera kulit adalah pertumbuhan ganas pada kulit yang dapat disebabkan oleh banyak
hal, baik dari makanan maupun dari zat-zat yang berlebihan di dalam tubuh. Kanker kulit
yang paling umum adalah kanker sel basal, kanker sel skuamosa, dan melanoma . Kanker
2. Insiden
a. Insiden karsinoma sel basal berbanding lurus dengan usia penderita (+ 60 thn) serta jumlah
total pajanan sinar matahari, berbanding terbalik dengan jumlah pigmen melanin dalam kulit.
b. Insiden Karsinoma sel skuamosa sering kali pada orang tua berkulit terang.
c. Insiden melanoma meningkat dua kali lipat setiap 10 tahun. Kebanyakan melanoma timbul
pada usia 40 -70 tahun, atpi ada peningkatan jumlah kasus diantara kelompok usia 20 - 40
tahun karena semakin meningkatnya paparan sinar matahari karena rekreasi dan perubahan
cara berpakaian
3. Etiologi
1. Faktor usia
Hari ini semakin banyak orang yang terkena kanker kulit. Sebagian besar usia mereka
selalu 60 tahun ke atas. Meskipun ada usia di bawah 60 tahun, tapi jumlahnya sangat kecil.
Asap dihirup oleh hidung juga diduga menjadi salah satu penyebab kanker kulit. Hal ini
dapat terjadi tidak hanya pada orang yang merokok tapi juga orang yang tidak merokok tetapi
3. Sinar matahari
Terutama dalam terang hari. Seperti kita ketahui, matahari memiliki kandungan ultraviolet
juga diyakini menyebabkan kanker kulit. Untuk itu ketika keluar dari ruang dianjurkan untuk
menggunakan pelindung kulit, untuk pakaian misalnya yang tertutup atau payung.
4. Bahan kimia
Dapat terjadi pada sayuran dan buah-buahan yang menggunakan pestisida berlebihan.
Demikian juga, makanan yang menggunakan bahan pengawet kimia, serta kosmetik atau
menyebabkan kanker kulit adalah selalu menjaga kebersihan dan tidak saling pasangannya
6. Keturunan
Ini juga masih hanya dugaan. Karena beberapa orang dengan kanker kulit, setelah
melakukan pencarian lebih lanjut, ternyata ada orang tua atau saudara kandung yang sama-
4. Klasifikasi
Karsinoma sel basal merupakan suatu kanker/tumor ganas kulit yang berasal dari sel-sel
Merupakan neoplasma ganas dari keratinosit. Karsinoma ini terbentuk dari sel-sel
epidermis yang lebih berdiferensiasi (keratinosit), sedangkan karsinoma selbasal timbul dari
sel basal.
c. Melanon maligna
pigmen) dan lapisan epidermis maupun dermis (dan kadang-kadang sel subkutan). Melanoma
maligna merupakan jenis kanker kulit yang paling mematikan dan menyebabkan sekitar 3 %
5. Patofisiologi
Kanker kulit terjadi akibat perkembangan tidak terkendali dari salah satu sel kulit akibat
Kanker kulit mudah sekali dikenali gejalanya pada stadium awal, yaitu munculnya bercak-
bercak merah pada lapisan kulit terluar, karena memang sel kanker tumbuh di bagian ini,
yang lama kelamaan akan berubah menjadi lesi yang akhirnya akan menjadi lesi pra kanker
yang sewaktu-waktu akan menjadi ganas. Perubahan menjdi ganas dapat diketahui bila pada
6. Manifestasi Klinik
Ciri khas dari tumor karsinoma sel basal adalah berbentuk nodula eritematosa, halus dan
seperti mutiara. Karsinoma sel basal biasanya di mulai sebagai nodul kecil dengan tepi yang
tergulung, transiusen dan mengkilat; pembuluh darah yang mengalami telanglektasia. Dengan
tumbuhnya karsinoma sel basal akan terjadi laserasi pada bagian tengahnya dan kadang-
kadang pembentukan krusta. Tumor ini sering kali berdarah, menginvasi dermis dan merusak
jaringan normal. Tumor paling sering muncul didaerah muka. Kanker sel basal jarang
bermetastase, jika lesi diabaikan dapat menyebabkan hilangnya hidung, telinga atau bibir.
Karsinoma sel skuomosa biasanya terjadi dengan nodula yang menebal, bersisik dan
berlaserasi serta kadang-kadang berdarah. Nodula-nodula ini biasanya timbul pada kulit yang
rusak karena matahari didaerah muka, kulit kepala, telinga, leher, tangan, atau lengan.
Seringkali nodula-nodula ini dikelilidapat ngi oleh keratosis aktinik yg multiple yg tidak
c. Melanoma maligna
Informasi ini sangat penting sekali bagi meraka yang memiliki tahi lalat yang kemudian
mengalami perubahan baik warna, ukuran maupun bentuknya, Tahi lalat terkadang terasa
gatal dan bila digaruk mengeluarkan darah. Sel kanker ini tumbuh dari melanosit, yaitu sel
Kanker ini dicirikan dengan ABCD, yaitu A= Asimetrik, bentuknya tak beraturan. B=
Border atau pinggirannya juga tidak rata. C= Color atau warnanya yang bervariasi dari satu
area ke area lainnya. Bisa kecoklatan sampai hitam. Bahkan dalam kasus tertentu ditemukan
berwarna putih, merah dan biru. D= Diameternya lebih besar dari 6 mm.
7. Diagnostic test
1) Foto polos di daerah lesi untuk melihat infiltrasi, kalau perlu dilakukan CT-scan.
1) Radiologi: X-foto toraks, X-foto tulang di daerah lesi, dan CTScan/ MRI atas indikasi.
c. Melanoma maligna
1) Radiologis : X-foto paru, USG Abdomen (hati dan KGB para Aorta para Iliaca), rontgen
tulang
2) Patologi:
- Biopsi insisi (diambil sebagian) apabila tumor > 2 cm, stadium lanjut, di daerah wajah
8. Penatalaksanaan
Karsinoma basal harus segera ditangani. Penanganan termasuk kuret dengan alat diseksi
listrik, scalpel, radiasi, bedah dengan bahan kimia dan bedah beku. Kanker sel basal dengan
diameter kurang dari 2 cm biasanya ditangani dengan skapel atau alat diseksi listrik dan
kuret setelah dilakukan biopsy untuk memastikan diagnose. Pembedahan dengan bahan kimia
baik untuk mengobati kanker besar yang berinfiltrasi serta sering kambuh, terutama disekitar
telinga, lipatan nasolabial dan mata. Pada pembedahan kimia, eksisi mikroskopik pada tumor
dilakukan dengan memisahkan tumor selapis demi selapis dengan scalpel; kemudian preparat
irisan beku yang selanjutnya diperiksa unk menemukan bukti adanya kanker sel basal
Dalam melaksanakan tindakan operasi pada karsinoma sel skuamosa haruslah tercapai
• Eksisi luas dengan safety margin 1-2 cm, bila radikalitas tidak tercapai dilakukan
radioterapi
• Untuk lesi rekuren, bila masih operabel dilakukan eksisi luas, bila inoperabel dilakukan
radioterapi
• Untuk lesi yang inoperabel dapat diberikan pemberian radioterapi pra operatif atau
• Bila terdapat metastasis ke kelenjar getah bening regional, dilakukan diseksi kelenjar
• Penutupan defek akibat eksisi luas dapat berupa penjahitan langsung atau dengan tandur
kulit.
c. Melanoma maligna
Primer: tindakan eksisi luas dengan batas aman sesuai kriteria ketebalan, dan dilakukan
rekonstruksi.
Jerawat
Jerawat adalah masalah anak muda tetapi ia juga melibatkan orang dewasa.
Jerawat terjadi bila kelenjar minyak mengeluarkan terlalu banyak minyak dan sebum
di kulit terutamanya di muka , dada dan belakang iaitu kawasan yang mempunyai
banyak bulu roma.
Liang minyak yang tersumbat akan menjadi bintik putih jika ia terjadi di bawah kulit
atau bintik hitam jika di lapisan luar kulit. Kulit akan menjadi kemerahan jika radang
terbentuk di sekeliling liang tersebut.
Lebih besar kawasan radang lebih mudah terbentuk nanah dan akan meninggalakan
parut jerawat jika tiada perawatan dan ubat yang sesuai. Menghilangkan parut
jerawat lebih sukar bila perawatan diabaikan.
Wajah muka yang penuh dengan parut jerawat sudah tentu menghilangkan seri dan
keyakinan diri.
Punca jerawat.
Kudis Buta
KURAP DI KEPALA
Penyakit ini dijangkiti oleh genus kulat Microsporum sp. dan Trichophyton
sp. sahaja. Penyakit ini sering berlaku di kalangan kanak-kanak yang
berusia terutama 2-10 tahun. Dimana kanak-kanak lelaki didapati melebihi
lima kali ganda berbanding kanak-kanak perempuan. Penyakit ini jarang
berlaku kepada bayi disebabkan tingginya aras asid lemak yang terdapat
dalam tubuh bayi. Asid lemak ini bertindak sebagai anti penyuburan kulat.
GAMBARAN KLINIKAL
Lesi kulat di bahagian kepala pada mulanya bercirikan rambut yang putus
dan pendek serta batang rambutnya pecah. Panjang lesi ini lebih kurang
1mm-3mm dari permukaan kulit kepala dan kelihatan tompok hampir botak
di bahagian yang terlibat. Tompok ini bergaris pusat 1cm-6cm dan
berbentuk bulat atau lonjong. Bilangan tompok biasanya lebih daripada
satu
KURAP DI BADAN
Kulat yang terlibat dengan kurap di badan ialah Trichophyton rubrum atau
Microsporum canisTrichophyton verrucosumdapat diperolehi daripada
binatang ternakan. Pada kebiasaan kurap di badan tertumpu pada sebelah
badan sahaja, iaitu taburan dikatakan asimetri. daripada haiwan
peliharaan.
GAMBARAN KLINIKAL
GAMBARAN KLINIKAL
KURAP DI MUKA
KURAP DI KAKI
Penyakit ini dikenali sebagai 'athlete’s foot'. Kurap ini disebabkan oleh
sepsis yang sama dengan dengan kurap di celah paha. Kurap di kaki
jarang berlaku kepada kanak-kanak disebabkan kanak-kanak kurang
berpeluh dan tahap hormon yang berbeza dengan orang dewasa.
GAMBARAN KLINIKAL
1.Jenis di celah kaki, terutamanya di bahagian celah kaki di antara jari kaki
keempat dan kelima. Keadaan kulit di bahagian ini lembap, merekah,
merah dan mengeluarkan bau yang busuk.
3.Jenis hiperkeratotik, iaitu kulit yang terlibat menjadi keras, tebal dan
berkeruping. Lazimnya terdapat di bahagian tapak kaki. Namun begitu,
kerupingnya halus dan jalur-jalur kulit kelihatan jelas dan nyata apabial
berlaku di bahagian atas kaki (dorsum). Jenis ini berlarutan dan
berpanjangan.
KURAP DI TANGAN
Pada biasanya, kurap ini disebabkan oleh sepsis kulat yang sama terlibat
dengan kulat di kaki iaitu Trichophyton rubrum, Trichophyton
mentagrophytes dan Epidermophyton floccoum. Kurap di bahagian ini
jarang berlaku dikalangan kanak-kanak.
GAMBARAN KLINIKAL
Kaki makan air adalah sejenis penyakit yang juga dikenali sebagai Athletes Foot.
Penyakit kaki makan air disebabkan kulat. Penyakit kaki makan air biasanya
disebabkan kaki yang selalu berendam air atau lembab. Kaki makan air (bahasa
Inggeris Athlete's foot) menyebabkan kulit dicelah jari kaki yang dijangkiti menjadi
berkeruping, bersisik dan gatal. Lepuh dan kulit pecah juga mungkin berlaku,
menyebabkan tisu dalam terdedah, kesakitan, bengkak dan radang. Jangkitan
bakteria kedua juga boleh berlaku bersama jangkitan kulat yang kadang-kala
memerlukan rawatan antibiotik. Jangkitan ini mampu merebak kepada bahagian lain
badan, seperti peha, dan biasanya dikenali dengan nama lain apabila ia merebak,
seperti tinea corporis pada tubuh atau anggota badan dan tinea cruris (jock itch atau
gatal dhobi itch) bagi jangkitan pada celah peha. Tinea pedis kebiasaannya hadir
pada celah jari kaki, biasanya pada jari kaki kempat dan kelima paling kerap
Ekzema (alergi)
Ekzema ialah sejenis penyakit kulit yang menyebabkan radang, gatal, kering,
mengelupas, kemerahan dan bersisik. Penyakit ini ada kaitan dengan tindakbalas
hipersensitif pada bahagian kulit, iaitu organ terbesar pada tubuh manusia. Kesan
penyakit ini pada kanak-kanak boleh dilihat pada bahagian lutut, pelipat siku, atas
punggung, buku lali, belakang telinga, muka dan kulit kepala, manakala pada orang
dewasa, ia lebih ketara di belakang lutut dan pelipat siku.
Penyakit ini boleh dihidapi pelbagai lapisan umur, termasuk kanak-kanak. Biasanya
ia lebih banyak dihidapi kanak-kanak berusia kurang dua tahun. Ekzema adalah
masalah kesihatan yang ada kaitan dengan penyakit genetik (diwarisi dari ibu bapa).
PUNCA EKZEMA
Disebabkan kulit terlalu sesitif terhadap hama habuk, bulu haiwan dan
sesetengah makanan.
Ruam
Penyebab Ruam
Sebab-sebab lain termasuklah :
Rawatan
Pencegahan
Psoriasis
Psoriasis adalah keadaan kulit yang tidak normal dimana kulit penghidap
menebal lebih cepat dari kulit yang normal. Ia adalah keadaan kulit yang
tidak berjangkit. Kawasan yang biasa dihidapi adalah kulit kepala, lutut dan
siku tetapi boleh juga menjangkiti pada bahagian badan lain termasuk kuku
dan tulang.
Tanda-tanda
Ianya berlainan bagi setiap orang dan termasuklah :
Jenis-jenis psoriasis
Guttate psoriasis
Komplikasi
Sopak
Sopak atau Vitiligo merupakan masalah pigmentasi di mana sel-sel
yang menghasilkan pigmen yang dipanggil melanosit di kulit,
membran mukosa (tisu-tisu yang meliputi bahagian dalam mulut atau
hidung atau di kawasan-kawasan genital dan rektal dan retina ataua
lapisan dalam mata dimusnahkan.
Yang pasti kebanyakan pengidap Sopak atau Vitiligo ada kaitan dengan
kelenjar tiroid. Sejauh mana kepastian hanya yang arif dan pakar sahaja
dapat menjawabnya.
Sesetengah suatu kaum pula, Sopak atau Vitiligo ini adalah bawaan dari
faktor keturunan. Tetapi sampai sekarang teori ini tidak dapat dibuktikan
secara sahih.
Campak
Pengenalan
Ia disebarkan melalui bersin, batuk dan bahan terjangkit dan permukaan yang
terdedah kepada pesakit. Campak boleh menjadi serius dan membawa kematian
kepada sesetengah kanak kanak dan setiap tahun dianggarkan 30 juta hingga 40
juta kes campak berlaku seluruh dunia menyebabkan lebih dari 75,0000 kematian.
Orang yang telah dijangkiti campak akan membentuk imuniti semulajadi.
Gejala bermula 10 – 12 hari selepas terdedah dengan pesakit, Gejala awal adalah
seperti hidung berair, batuk, hidung tersumbat, mata merah, sakit otot , sensitif
terhadap cahaya dan demam. Selepas 2 hingga 4 hari gejala tadi, ruam badan dan
tompokan putih di dalam mulut mula timbul.
Ruam bermula di kepala dan merebak ke bahagian lain, berkembang ke bawah dan
bersatu antara satu sama lain. Ia akan beransur hilang dalam masa 4 hari
sebagaimana tempoh ia berlaku.
Komplikasi
Jangkitan telinga
Pembesaran Nodus Limfa
Inflamasi otak : 1 dalam 1000 kes campak
Jangkitan paru paru
Jangkitan bronkus
Jangkitan peti suara
Cirit birit atau muntah
Semasa mengandung, ia boleh menyebabkan kelahiran pramatang,
keguguran atau bayi lahir kekurangan berat badan.
Kematian amat jarang berlaku ( satu atau dua daripada 1000 kes, selalunya
disebabkan oleh jangkitan paru paru atau jangkitan otak).