OLEH :
KELAS A7-E
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sampai saat ini masalah
kesehatan masih menjadi masalah yang serius di masyarakat. Salah satu
permasalahan yang terjadi adalah pelayanan kesehatan rumah sakit. Kualitas
pelayanan rumah sakit dapat diketahui dari penampilan profesional personil rumah
sakit, efisiensi, dan efektifitas pelayanan serta kepuasan pasien. Rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, status perekonomian yang buruk yang
diperberat dengan minimalnya fasilitas kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan
mengakibatkan semakin tingginya angka kesakitan masyarakat di Indonesia. Hal ini
secara tidak langsung dapat mengakibatkan menurunnya produktifitas masyarakat.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu cara untuk mengatasi
masalah kesehatan yang telah berkembang saat ini. Dan Rumah Sakit sebagai salah
satu sarana kesehatan rujukan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang strategis dan mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Suatu kegiatan pasti memerlukan pengenalan yang sering disebut dengan
Orientasi. Kegiatan orientasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan mahasiswa
untuk mengenal lingkungan dan sistem kerja dalam sebuah rumah sakit. Dalam
pengembangasn sistem manajemen keperawatan di Indonesia, beberapa rumah sakit
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan telah melaksanakan beberapa upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dibidang keperawatan meskipun didalam
pelaksanaannya masih belum dapat dilaksanakan secara maksimal namun beberapa
modifikasi dan inovasi telah mampu menunjang kualitas pelayanan menjadi lebih
baik.
Kualitas pelayanan rumah sakit yang bermutu dan didampingi dengan fasilitas
kesehatan yang memadai dapat mempercepat proses pemulihan kesehatan masyarakat
dan dapat meningkatkan citra rumah sakit sebagai pusat kesehatan masyarakat,
memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik, bukanlah sesuatu yang mudah bagi
pengelola rumah sakit karena pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit menyangkut
kualitas hidup para pasiennya. Seiring berkembangnya teknologi di bidang kesehatan
maka harus ditunjang juga dengan perkembangan SDM yang meningkat. Di dunia
kesehatan tenaga keperawatan sangat dibutuhkan dalam pelayanan prima di setiap
rumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut disetiap sekolah tinggi keperawatan
khususnya STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI mempersiapkan mahasiswanya
untuk menghadapi tantangan kerja salah satunya dibidang kegawatdaruratan atau
komprehensif. Dimana setiap mahasiswa angkatan VII diwajibkan untuk mengikuti
orientasi praktek laboratorium klinik keperawatan komprehensif di RSUP Sanglah
Denpasar pada tanggal 17 Februari 2017.
Setelah mengikuti orientasi PLKK mahasiswa dapat memahami gambaran
umum tentang keperawatan komprehensif di lingkungan RSUP Sanglah Denpasar dan
memahami peran dan serta fungsi profesi perawat di lapangan klinik salah satunya
ruang Ratna. Ruang Ratna di RSUP Sanglah merupakan ruang rawat inap IRD
difungsikan sebagai Intermediate Care (IMC). Pasien yang dirawat di Intermediate
Care (IMC) adalah pasien dengan kasus kegawatan yang berisiko tinggi dan
mengancam kehidupan sehingga memerlukan terapi intensif segera dan pemantauan
alat - alat canggih yang dipasang pada tubuh pasien (Kepmenkes RI No. 834 tahun
2010). Kondisi pasien di Ruang Ratna termasuk pada kelompok ketergantungan tinggi
karena membutuhkan perhatian dan bantuan yang lebih spesifik dibandingkan pasien -
pasien lain serta keadaan umum pasien dengan observasi ketat. Pasien - pasien yang
dirawat adalah pasien kasus neuro, bedah, dan interna yang memerlukan observasi
ketat.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum tentang keperawatan komprehensif dilingkungan
Ruang Ratna RSUP Sanglah Denpasar ?
2. Bagaimana sistem kerja Ruang Ratna RSUP Sanglah?
3. Apa saja aturan dan tata tertib umum di Ruang Ratna RSUP Sanglah?
4. Bagaimana sistem Universal Precaution (UP) Ruang Ratna RSUP Sanglah?
5. Bagaimana sistem atau model pelayanan keperawatan yang diberlakukan di
Ruang Ratna RSUP Sanglah ?
6. Apa saja jenis-jenis penyakit yang diderita oleh pasien di masing-masing ruangan?
7. Apa saja jenis alat atau fasilitas yang terdapat di ruangan masing-masing beserta
fungsinya?
8. Apa saja tindakan tindakan yang dilakukan dalam menangani pasien
diruangan?
9. Bagaimana form pengkajian yang biasa digunakan di ruangan.
10. Bagaimana hasil wawancara salah satu pasien di Ruang Ratna RSUP Sanglah?
C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti orientasi mahasiswa memahami gambaran umum tentang
keperawatan komprehensif di lingkungan Ruang Ratna RSUP Sanglah Denpasar
dan memahami peran serta fungsi profesi perawat di lapangan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran umum tentang keperawatan komprehensif
dilingkungan Ruang Ratna RSUP Sanglah Denpasar.
b. Untuk mengetahui sistem kerja Ruang Ratna RSUP Sanglah.
c. Untuk mengetahui aturan dan tata tertib umum di Ruang Ratna RSUP
Sanglah.
d. Untuk mengetahui sistem Universal Precaution (UP) Ruang Ratna RSUP
Sanglah
e. Untuk mengetahui sistem atau model pelayanan keperawatan yang
diberlakukan di Ruang Ratna RSUP Sanglah
f. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang diderita oleh pasien di masing-
masing ruangan.
g. Untuk mengetahui jenis alat atau fasilitas yang terdapat di ruangan masing-
masing beserta fungsinya.
h. Untuk mengetahui tindakan tindakan yang dilakukan dalam menangani
pasien diruangan,
i. Untuk mengetahui form pengkajian yang biasa digunakan di ruangan.
j. Untuk mengetahui hasil wawancara salah satu pasien di Ruang Ratna RSUP
Sanglah
BAB II
PEMBAHASAN
2. Pengunjung/ Keluarga
a. Pengunjung wajib mencuci tangan sebelum dan setelah masuk dari ruangan ratna,
minimal menggunakan alcuta yang sudah disediakan di dekat pintu masuk ke
ruangan ratna.
b. Keluarga pasien menunggu diruang tunggu yang telah disediakan
c. Pengunjung tidak diijinkan tidur diatas tempat tidur pasien
d. Penunggu pasien cukup 1 orang di ruangan
e. Pengunjung dilarang merokok diarea rumah sakit
f. Pengunjung tidak diperkenankan mengambil atau memakai alat-alat rumah sakit
tanpa seijin petugas
g. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa anak sehat ke rumah sakit
h. Demi keamanan dan keselamatan pasien, penunggu pasien tidak diijinkan mengisi
baterai handphone di stop kontak alat medis .
i. Keluarga/pengunjung pasien wajib ikut serta menjaga kebersihan lingkungan
rumah sakit .
j. Keluarga/ pengunjung dilarang ribut.
k. Penunggu pasien dilarang makan diruang perawatan pasien
Jam berkunjung di ruang ratna:
1) Siang : pukul 11.30 14.00wita
2) Sore : pukul 18.00 - 20.00 wita
3. Pasien:
a. Selama dirawat pasien tidak diijinkan membawa alat tenun (selimut, linen, bantal)
untuk mencegah infeksi silang.
b. Pasien tidak diperkenankan membawa barang berharga diruang perawatan.
c. Pasien dilarang turun dari tempat tidur apabila keadaan masih emergency.
3. Edukator ( Pendidik )
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Sebagai edukator, perawat Ratna diharapkan mampu memberikan informasi
tentang penyakit, pengobatan, indikasi, serta kontraindikasi pasien, yang paling
penting adalah kondisi pasien dapat tiba-tiba memburuk hingga mengakibatkan
kematian di ruangan tersebut. Cara penyampaian informasi diharuskan dengan
komunikasi terapeutik, mudah dimengerti dan dapat diaplikasikan untuk
meminimalkan kesalahpahaman atau miss persepsi oleh pasien ataupun keluarga
pasien.
4. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaiannya.
5. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mnegidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Peran kolaborator di ruang ratna terlihat saat diskusi perawat, dokter dan ahli
gizi di meja perawat. Saat pasien dalam keadaan darurat peran peran kolaborasi
dilakukan tanpa instruksi secara formal. Para perawat dan dokter dapat dengan
sigap mengambil alat serta melakuakn pertolongan pada pasien.
6. Konsultan
Peran konsultan disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.
A. Kesimpulan
Setelah melakukan orientasi di Ruang Ratna RSUP Sanglah pada tanggal 17
februari 2017 dapat kami simpulkan di Ruang Ratna terdapat 23 ruangan yaitu
ruangan rawat pasien, persiapan , nurse station, dapur, spoelhock, tempat linen,
ruangan petugas. Ruangan ini mempunyai 56 tenaga kerja perawat system kerja di
ruang ratna menggunakan perawat associated dan perawat primer dengan jobdes yang
berbeda. Ruang ratna memiliki tata tertib yang berlaku untuk semua petugas dan
memiliki tata tertib untuk pasien dan pengunjung, universal precaution yang di
lakukan di ruang ratna dengan penggunaan APD, melakukan cuci tangan lima momen
dan pemilahan sampah,
Diruang ratna ada beberapa jenis penyakit yang dirawat seperti : apendik dan
penyakit kegawatdaruratan lainya. Tindakan yang sering dilakukan adalah memasang
infuse, injeksi, vital sign dan KIE ini merupakan tindakan umum yang di lakukan.
Adapun tindakan khusus yang dilakukan yaitu, penanganan anapilatik, alergi tranfusi ,
syok hypovolemik, syok sepsis, code blue. Alat-alat atau fasilitas yang terdapat di
ruang ratna seperti : setiap kamar memiliki masing-masing bad, kusi , lemari, standar
infuse, toilet, regulator oksigen, Formulir-formulir administrasi maupun catatan
medis, fasilitas pelayanan sudah memenuhi standar. Perawat perawat ruangan sudah
mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.
B. Saran
Demikian penyusunan laporan yang kami buat, kami harap dapat diterima dan
dapat memberikan informasi kepada para pembaca mengenai ruang Ratna RSUP
Sanglah. Kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan laporan ini. Kritik
dan saran sangat kami perlukan agar laporan kami ini menjadi sempurna sesuai
dangan yang penulis harapkan sebagai akhir kata kami ucapkan terima kasih.
DAFTAR PUSTAKA
Budiono & Budi Pertami,Sumirah. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Bumi
Medika
http://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-cara-kerja-alat-alat-
laboratorium-mikrobiologi/
LAMPIRAN :
(lantai I)
(lantai II)
Denah Ruangan Ratna Lantai 1
U Jalan kelantai 2
Ke lantai 2
S
K.7 K.8 K.9 K.10
alat pemadam api
K.6 Ners
station
K.5
Ruang
K.4 K.3 K.2 K.1 Observa
si
Denah ruang Ratna Lantai 2
U
KANTOR
K.207
S
K.201
K.208
K.202
K.209
K.203
K.210
K.204
K.211
K.205
K.212
K.206
K.213
dapur
gudan
g