Anda di halaman 1dari 29

LAPORAN ORIENTASI

RUANG RATNA RSUP SANGLAH

OLEH :

KELAS A7-E

NI LUH AYU NOVIAN DEWI ( 13.321.1955 )

NI LUH DESSY PRADNYA DEWI ( 13.321.1956 )

NI LUH DESY JAPARINI ( 13.321 1957 )

NI LUH GEDE SITA PRAHITA DANI ( 13.321.1958 )

NI LUH GEDE SWANTINI ( 13.321.1959 )

NI PUTU INTAN PRADNYA DEWI ( 13.321.1961 )

NI PUTU MAENA DENALIA ( 13.321.1962 )

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN WIRA MEDIKA
PPNI BALI
2017
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Rumah sakit sebagai salah satu sarana kesehatan yang memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat memiliki peran yang sangat strategis dalam
mempercepat peningkatan derajat kesehatan masyarakat. Sampai saat ini masalah
kesehatan masih menjadi masalah yang serius di masyarakat. Salah satu
permasalahan yang terjadi adalah pelayanan kesehatan rumah sakit. Kualitas
pelayanan rumah sakit dapat diketahui dari penampilan profesional personil rumah
sakit, efisiensi, dan efektifitas pelayanan serta kepuasan pasien. Rendahnya
pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, status perekonomian yang buruk yang
diperberat dengan minimalnya fasilitas kesehatan dan kualitas pelayanan kesehatan
mengakibatkan semakin tingginya angka kesakitan masyarakat di Indonesia. Hal ini
secara tidak langsung dapat mengakibatkan menurunnya produktifitas masyarakat.
Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan merupakan salah satu cara untuk mengatasi
masalah kesehatan yang telah berkembang saat ini. Dan Rumah Sakit sebagai salah
satu sarana kesehatan rujukan yang memberikan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat memiliki peran yang strategis dan mempercepat peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.
Suatu kegiatan pasti memerlukan pengenalan yang sering disebut dengan
Orientasi. Kegiatan orientasi merupakan kegiatan awal yang dilakukan mahasiswa
untuk mengenal lingkungan dan sistem kerja dalam sebuah rumah sakit. Dalam
pengembangasn sistem manajemen keperawatan di Indonesia, beberapa rumah sakit
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan telah melaksanakan beberapa upaya
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dibidang keperawatan meskipun didalam
pelaksanaannya masih belum dapat dilaksanakan secara maksimal namun beberapa
modifikasi dan inovasi telah mampu menunjang kualitas pelayanan menjadi lebih
baik.
Kualitas pelayanan rumah sakit yang bermutu dan didampingi dengan fasilitas
kesehatan yang memadai dapat mempercepat proses pemulihan kesehatan masyarakat
dan dapat meningkatkan citra rumah sakit sebagai pusat kesehatan masyarakat,
memberikan pelayanan dengan kualitas terbaik, bukanlah sesuatu yang mudah bagi
pengelola rumah sakit karena pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit menyangkut
kualitas hidup para pasiennya. Seiring berkembangnya teknologi di bidang kesehatan
maka harus ditunjang juga dengan perkembangan SDM yang meningkat. Di dunia
kesehatan tenaga keperawatan sangat dibutuhkan dalam pelayanan prima di setiap
rumah sakit. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut disetiap sekolah tinggi keperawatan
khususnya STIKES WIRA MEDIKA PPNI BALI mempersiapkan mahasiswanya
untuk menghadapi tantangan kerja salah satunya dibidang kegawatdaruratan atau
komprehensif. Dimana setiap mahasiswa angkatan VII diwajibkan untuk mengikuti
orientasi praktek laboratorium klinik keperawatan komprehensif di RSUP Sanglah
Denpasar pada tanggal 17 Februari 2017.
Setelah mengikuti orientasi PLKK mahasiswa dapat memahami gambaran
umum tentang keperawatan komprehensif di lingkungan RSUP Sanglah Denpasar dan
memahami peran dan serta fungsi profesi perawat di lapangan klinik salah satunya
ruang Ratna. Ruang Ratna di RSUP Sanglah merupakan ruang rawat inap IRD
difungsikan sebagai Intermediate Care (IMC). Pasien yang dirawat di Intermediate
Care (IMC) adalah pasien dengan kasus kegawatan yang berisiko tinggi dan
mengancam kehidupan sehingga memerlukan terapi intensif segera dan pemantauan
alat - alat canggih yang dipasang pada tubuh pasien (Kepmenkes RI No. 834 tahun
2010). Kondisi pasien di Ruang Ratna termasuk pada kelompok ketergantungan tinggi
karena membutuhkan perhatian dan bantuan yang lebih spesifik dibandingkan pasien -
pasien lain serta keadaan umum pasien dengan observasi ketat. Pasien - pasien yang
dirawat adalah pasien kasus neuro, bedah, dan interna yang memerlukan observasi
ketat.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana gambaran umum tentang keperawatan komprehensif dilingkungan
Ruang Ratna RSUP Sanglah Denpasar ?
2. Bagaimana sistem kerja Ruang Ratna RSUP Sanglah?
3. Apa saja aturan dan tata tertib umum di Ruang Ratna RSUP Sanglah?
4. Bagaimana sistem Universal Precaution (UP) Ruang Ratna RSUP Sanglah?
5. Bagaimana sistem atau model pelayanan keperawatan yang diberlakukan di
Ruang Ratna RSUP Sanglah ?
6. Apa saja jenis-jenis penyakit yang diderita oleh pasien di masing-masing ruangan?
7. Apa saja jenis alat atau fasilitas yang terdapat di ruangan masing-masing beserta
fungsinya?
8. Apa saja tindakan tindakan yang dilakukan dalam menangani pasien
diruangan?
9. Bagaimana form pengkajian yang biasa digunakan di ruangan.
10. Bagaimana hasil wawancara salah satu pasien di Ruang Ratna RSUP Sanglah?

C. Tujuan Masalah
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti orientasi mahasiswa memahami gambaran umum tentang
keperawatan komprehensif di lingkungan Ruang Ratna RSUP Sanglah Denpasar
dan memahami peran serta fungsi profesi perawat di lapangan
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui gambaran umum tentang keperawatan komprehensif
dilingkungan Ruang Ratna RSUP Sanglah Denpasar.
b. Untuk mengetahui sistem kerja Ruang Ratna RSUP Sanglah.
c. Untuk mengetahui aturan dan tata tertib umum di Ruang Ratna RSUP
Sanglah.
d. Untuk mengetahui sistem Universal Precaution (UP) Ruang Ratna RSUP
Sanglah
e. Untuk mengetahui sistem atau model pelayanan keperawatan yang
diberlakukan di Ruang Ratna RSUP Sanglah
f. Untuk mengetahui jenis-jenis penyakit yang diderita oleh pasien di masing-
masing ruangan.
g. Untuk mengetahui jenis alat atau fasilitas yang terdapat di ruangan masing-
masing beserta fungsinya.
h. Untuk mengetahui tindakan tindakan yang dilakukan dalam menangani
pasien diruangan,
i. Untuk mengetahui form pengkajian yang biasa digunakan di ruangan.
j. Untuk mengetahui hasil wawancara salah satu pasien di Ruang Ratna RSUP
Sanglah

BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Ruang Ratna RSUP Sanglah


Ruang Ratna merupakan bagian dari Instalasi Rawat Darurat (IRD). Ruangan ini
merupakan ruang rawat inap IRD yang merawat pasien dengan berbagai macam diagnosa
yang masih memerlukan observasi ketat (semi intensif). Di ruangan ini melayani pasien
Umum, BPJS, JKN dan juga pasien asing. Ruang Ratna berfungsi sebagai ruang
observasi dan Rapid Addition and Planing Unit (RAPU), dimana jumlah pasien RAPU
terbanyak dengan appendiksitis dengan maksimal pasien dirawat selama 3 hari. Akan
tetapi baru dialokasikan 2 bed yaitu pada kamar 10, jika pasien masuk kriteria RAPU
lebih dari 2 orang bisa dialokasikan ke ruangan lain. Pasien RAPU merupakan pasien
yang diutamakan di Ruang Ratna, tetapi tidak menutup kemungkinan menerima pasien
gawat darurat dan interna. Ruang Ratna terdiri dari kelas I, II. Untuk kelas I dilantai I
terdiri dari 6 kamar dan dilantai II sebanyak 13 kamar. Sedangkan kelas II dan III dilantai
I sebanyak 4 kamar. Akan tetapi pasien dengan BPJS kelas III juga diterima di Ruangan
Ratna, apabila ada pasien umum kelas III dirawat di Ruang ratna secara otomatis pasien
akan dipindahkan ke kelas II. Karena sebenarnya ruangan minimal di Ratna adalah kelas
II.
Ruang Ratna dibagi menjadi 2 yaitu Ruang Ratna lantai I dan lantai II. Lantai I
terdiri dari 10 kamar, dimana kamar no 1 10 mempunyai kapasitas tempat tidur 26 bed.
Kamar rawat inap no 1-4 memiliki kapasitas 4 bed tiap kamar, kamar no 5-6 memiliki 1
bed tiap kamar, kamar no 8-10 memiliki kapasitas 2 bed tiap kamar. Fasilitas di tiap-tiap
kamar lantai I terdiri dari bed, kursi, lemari, standar infus, toilet, regulator oksigen, bel
yang terpasang di tiap-tiap kamar dan toilet pasien, meja makan pasien yang terletak
didepan kamar pasien. Sedangkan di lantai II terdiri dari 14 kamar, akan tetapi 1 kamar
rusak sehingga hanya berfungsi 13 kamar saja. Fasilitas di tiap-tiap kamar lantai II terdiri
dari bed, kursi, lemari, standar infus, toilet, wastafel, cermin, regulator oksigen, bel yang
terpasang di tiap-tiap kamar dan toilet pasien, TV, AC, sofa, meja makan pasien.
Jumlah tenaga perawat di Ruang Ratna RSUP Sanglah sebanyak 38 orang, bidan 1
orang, pegawai administrasi 3 orang, pramusaji 6 orang, Cleaning Service 6 orang, Ahli
gizi 2 orang, dengan total keseluruhan pegawai di Ruang Ratna sebanyak 56 orang.
Pembagian tim dilantai I dibagi menjadi 2 PP (Perawat Primer) yaitu PP I dan PP II
dimana masing-masing PP memiliki PA (Perawat Asosiet), yaitu PA I dan PA II. Untuk PA
I di lantai I terdiri dari 9 orang perawat dan PA II lantai I terdiri dari 8 orang perawat.
Sedangkan untuk PA I lantai II terdiri dari 8 orang perawat, PA II dilantai II terdiri dari 8
orang perawat. Pegawai Cleaning Service di Ruang Ratna sebanyak 6 orang, yang terbagi
menjadi 3 orang tiap-tiap ruangan.
Status pegawai perawat PNS sebanyak 14 orang, honor 12 orang, kontrak 12 orang
dengan jumlah laki-laki sebanyak 7 orang, perempuan 31 orang dan pendidikan S1
sebanyak 10 orang, DIII sebanyak 28 orang. Status pegawai bidan kontrak sebanyak 1
orang dengan jenjang pendidikan DIII. Status pegawai administrasi PNS sebanyak 2
orang, honor 1 orang dengan jumlah laki-laki 1 orang dan perempuan 2 orang serta
dengan jenjang pendidikan S1 sebanyak 1 orang, DIII 1 orang, SMA 1 orang. Status
pegawai pramusaji PNS sebanyak 5 orang dan honor 1 orang dengan jenis kelamin
perempuan serta jenjang pendidikan keseluruhan SMA. Status pegawai Cleaning Service
PNS sebanyak 5 orang dan honor 1 orang dengan jenis kelamin laki-laki 2 orang,
perempuan 4 orang serta jenjang pendidikan keseluruhan SMA.
Seluruh pegawai di Ruang Ratna telah mengikuti pelatihan BHD, BTCLS, PPI,
Patient Safety, Cardiology dasar, Pelatihan perawatan luka.

B. Aturan dan Tata Tertib Umum di Ruang Ratna RSUP Sanglah


1. Petugas :
a. Perawat wajib melakukan cuci tangan dengan prinsip 6 langkah cuci tangan dan 5
moments.
b. Perawat wajib menggunakan APD (handscoon dan masker).
c. Perawat tidak diperbolehkan menggunakan makeup yang berlebihan.
d. Perawat tidak diperbolehkan menggunakan akseroris yang berlebihan kecuali jam
tangan.
e. Staff High Care Unit bertugas harus sesuai jadwal yang telah disusun berdasarkan
pola / rota metropolitan yaitu 2 kali dinas pagi, 2 kali dinas siang, 2 kali dinas
malam dan 2 kali libur.
f. Untuk seragam disesuaikan dengan aturan RSUP Sanglah.
g. Untuk aturan jam kerja (shift) pegawai :
1) Shift pagi : pkl. 07.30 14.00 wita
2) Shift siang : pkl. 14.00 19.30 wita
3) Shift malam : pkl.19.30 07.30 wita

2. Pengunjung/ Keluarga
a. Pengunjung wajib mencuci tangan sebelum dan setelah masuk dari ruangan ratna,
minimal menggunakan alcuta yang sudah disediakan di dekat pintu masuk ke
ruangan ratna.
b. Keluarga pasien menunggu diruang tunggu yang telah disediakan
c. Pengunjung tidak diijinkan tidur diatas tempat tidur pasien
d. Penunggu pasien cukup 1 orang di ruangan
e. Pengunjung dilarang merokok diarea rumah sakit
f. Pengunjung tidak diperkenankan mengambil atau memakai alat-alat rumah sakit
tanpa seijin petugas
g. Pengunjung tidak diperbolehkan membawa anak sehat ke rumah sakit
h. Demi keamanan dan keselamatan pasien, penunggu pasien tidak diijinkan mengisi
baterai handphone di stop kontak alat medis .
i. Keluarga/pengunjung pasien wajib ikut serta menjaga kebersihan lingkungan
rumah sakit .
j. Keluarga/ pengunjung dilarang ribut.
k. Penunggu pasien dilarang makan diruang perawatan pasien
Jam berkunjung di ruang ratna:
1) Siang : pukul 11.30 14.00wita
2) Sore : pukul 18.00 - 20.00 wita
3. Pasien:
a. Selama dirawat pasien tidak diijinkan membawa alat tenun (selimut, linen, bantal)
untuk mencegah infeksi silang.
b. Pasien tidak diperkenankan membawa barang berharga diruang perawatan.
c. Pasien dilarang turun dari tempat tidur apabila keadaan masih emergency.

C. Sistem Universal Precaution (UP)


Universal Precaution saat ini dikenal dengan kewaspadaan standar. Kewaspadaan
standar tersebut dirancang untuk mengurangi risiko infeksi penyakit menular pada
petugas kesehatan baik dari sumber infeksi yang diketahui maupun yang tidak diketahui
(Depkes, 2008). Kewaspadaan universal adalah suatu cara penanganan baru untuk
meminimalkan pajanan darah dan cairan tubuh dari semua pasien tanpa memperdulikan
status infeksi. Tujuan kewaspadaan umum ini adalah untuk mengendalikan infeksi secara
konsisten, memastikan standar adekuat bagi mereka yang tidak terdiagnosa atau tidak
terlihat seperti risiko, mengurangi risiko bagi petugas kesehatan dan pasien, dan asumsi
bahwa risiko atau infeksi berbahaya.
Saat melakukan wawancara dengan kepala ruangan, beliau menjelaskan bahwa
sistem Universal Precaution yang diterapkan di ruang Ratna RSUP Sanglah meliputi
penggunaan APD (Alat Pelindung Diri) saat melakukan tindakan steril seperti perawatan
luka. Dalam upaya pencegahan infeksi perawat dan seluruh staff yang ada di ruangan
selalu melakukan cuci tangan dengan prinsip five moment dan enam langkah untuk
mencegah terjadinya infeksi silang (nosokomial). Dalam pengelolaan sampah medis, di
Ruang Ratna juga melakukan prinsip pemilahan sampah medis maupun non medis dan
limbah medis yang tajam seperti jarum suntik dll. Diruangan terdapat tempat sampah
medis berwarna kuning, tempat sampah non medis berwarna hitam dan tempat sampah
tajam dibuang pada sharp box. Petugas kesehatan diharuskan memakai APD lengkap saat
melakukan tindakan ke pasien. Segala kasus penyakit dapat masuk ke ruangan Ratna, tiap
ruangan tidak ada pengelompokkan menurut jenis penyakit, umur, maupun jenis kelamin.

D. Ruangan yang Terdapat di Ruang Ratna RSUP Sanglah


1. Nurse Station
Masing-masing nurse station terdapat di lantai I dan lantai II, nurse station
berada di bagian depan dari Ruang Ratna, terdiri dari 1 buah meja panjang berisi
kumpulan rekam medis pasien dan alat tulis kantor, 1 buah meja pendek, 6 buah
tempat duduk, 1 buah komputer.
2. Ruang Kepala Ruangan
Ruang kepala ruangan letaknya bersebelahan dengan nurse station. Dimana
didalamnya terletak 1 buah meja, 3 buah tempat duduk, 1 buah lemari tempat
arsip pegawai dan buku-buku kesehatan, struktur organisasi, komputer dan printer,
AC.
3. Ruang Rawat Pasien
Ruangan ini berfungsi sebagai tempat pasien menerima pelayanan,
pengobatan, perawatan secara intensif, sampai pasien mengalami pemulihan
kondisi dan memperoleh kesembuhan. Ruang rawat pasien berada dalam 2
lingkup Ruang Ratna yaitu lantai I dan lantai II. Letak ruang rawat pasien berada
di sebelah utara dan selatan nurse station Ruang Ratna. Untuk kamar yang terdiri
dari 2 atau 4 bed dibatasi oleh gorden atau sampiran sehingga privasi antar pasien
tetap terjaga. Setiap tempat tidur dan kamar mandi pasien terdapat bel yang
bertujuan untuk mempermudah pasien apabila membutuhkan sesuatu, bisa
dilakukan hanya dengan menekan bel.
4. Ruang Administrasi
Ruang administrasi berada dibelakang nurse station yang terdiri dari 2 meja, 3
kursi, 1 rak buku, 3 rak tempat form tindakan, 6 file box SPO (SPO rekam medik,
SPO PPL, IKKL, Binatu, Buku sosialisasi SPO, Alur kerja dan instruksi kerja,
Surat masuk, Daftar SPO, SPO pelayanan 1, SPO pelayanan 2, SPO pelayanan
keperawatan 3, SPO indikator mutu, SPO forensik, SPO farmasi, SPO
administrasi dan manajemen, Kebijakan direktur, SK dan edaran), 1 rak untuk foto
RO.
5. Ruang Inventaris
Ruang inventaris terletak di antara ruang edukasi dan dapur yang terdiri dari 1
lemari, 1 tempat tas, 4 meja, 1 cermin, 1 kulkas, 1 rak piring, 1 AC, 1 papan tulis,
5 tempat duduk.
6. Ruang Edukasi
Ruang edukasi terletak di selatan nurse station yang terdiri dari 1 meja, 8
tempat duduk, 2 tempat tas, 1 kipas angin, 1 papan mading, 1 lukisan, 7 box
tempat berkas-berkas, 1 box tempat leaflet.
7. Dapur
Dapur terletak di sebelah barat ruang inventaris yang teridiri dari perlengkapan
dapur, berfungsi sebagai tempat makan petugas.
8. Ruang Persiapan Alat dan Obat
Ruang ini berfungsi sebagai tempat mempersiapkan alat-alat yang diperlukan
sebelum melakukan tindakan ke pasien. Ruang persiapan juga digunakan sebagai
ruang penyimpanan obat dan juga penyimpanan alat-alat keperluan tindakan
keperawatan. Letak ruang persiapan ini disebelah utara nurse station. Ruang
persiapan alat dan obat ini terdiri dari 1 timbangan, 1 wastafel, 3 lemari (1 lemari
untuk alat, 1 lemari untuk obat pasien, 1 lemari untuk berkas), 1 tabung O2, 4
tempat sampah, 3 trolli, 1 kulkas, 1 AC, 1 set ekg, 1 ambubag, 1 suction, 1 standar
infus, 7 tempat sampah.

Rak persiapan alat diantaranya :


a. APD, Vital Sign
Hair cap, topi, operasi, klem spatel, masker, termometer, handscoen steril dan
non steril, tensimeter, stetoskop, syringe pump, infusion pump.
b. Set Rawat Luka
Plaster / hypavix, bisturi, betadine, doek steril, gaas gulung, gaas steril, set
luka steril, selang suction, nebulizer.
c. Injeksi Set
Jelly, alkohol swab, protokol resiko jatuh, skala nyeri chart, pengalas,
tourniquet, manset bersih, kupet steril, aquadess, kom, kit mercuri tumpahan
darah.
d. LAB
Label puasa, plastik, gunting kuku, benang, stik BS, tabung reagen, botol
kultur darah, lanset, pot kultur, pot lab, tabung swab, cool box, box sampel
lab.
9. Tempat Linen
Tempat linen terletak di sebelah utara ruang inventaris, yang berfungsi sebagai
tempat penyimpanan linen seperti sprei, selimut, stik laken.
10. Ruang Spoelhock
Ruang spoelhock terletak di sebelah selatan selatan ruang edukasi berfungsi
sebagai tempat penyimpanan peralatan medis dan non medis seperti 6 tempat
sampah medis, 9 baskom, 20 pispot perempuan, 12 pispot laki-laki, larutan klorin,
sabun cuci tangan (hands rub), 2 ember besar, 4 larutan pembersih kaca, 1 alat pel,
3 tempat penyucian alat.
11. Toilet Petugas
Toilet petugas terletak di sebelah timur ruang edukasi.

E. Struktur Organisasi Ruangan Ruang Ratna RSUP Sanglah


F. Sistem / Model Pelayanan Keperawatan di Ruang Ratna RSUP Sanglah
Hasil wawancara dengan kepala ruangan mengenai sistem/model pelayanan
keperawatan yang dilakukan di ruang Ratna RSUP Sanglah adalah model pelayanan
keperawatan primer modifikasi. Model pelayanan keperawatan PA (Perawat Assosiated)
dengan PP (Perawat Primer) adalah model dengan jobdes berbeda, hal ini dimaksudkan
agar pelayanan yang diberikan lebih maksimal. Perbandingan antara pasien dengan
perawat adalah 2:1 dimana dengan rasio perbandingan ini diharapkan semua kebutuhan
pasien dapat terpenuhi sehingga mutu pelayanan menjadi meningkat. Adapun di ruang
Ratna terdapat 4 tim terdiri dari lantai yang terdiri dari 2 PP dan 2 PA, dimana PA I terdiri
dari 9 perawat dari PA II yang terdiri dari 8 perawat. Lantai dua terdiri dari 2 PP dan 2 PA
dimana masing-masing PA I dan PA II terdiri dari 8 perawat.
Adapun metode pembagian tugas dari hasil observasi dan wawancara adalah
sebagai berikut :
Jaga Pagi : berjumlah 10 orang yang terdiri dari 1 Kepru, 1 Inventaris
Jaga Sore : berjumlah 4 orang
Jaga Malam : berjumlah 4 orang peran dan fungsi sama seperti jaga siang
Libur : berjumlah 5 orang

Keterangan : Jadwal dinas ruang Ratna lantai I

Pembagian tugas di ruang Ratna lantai II, antara lain :


Jaga Pagi : berjumlah 4 orang
Jaga Sore : berjumlah 3 orang
Jaga Malam : berjumlah 3 orang peran dan fungsi sama seperti juga dengan jaga siang
Libur : berjumlah 5 orang
Ibu Ns. Erlina Mandiangan S.Kep selaku kepala ruangan juga menambahkan bahwa
kewenangan dalam pengambilan keputusan tindakan keperawatan adalah kepala ruangan,
namun bila kepala ruangan tidak ada saat jam bertugas, dapat diambil alih oleh perawat
primer atau kepala tim.

G. Peran Perawat Dalam Pelayanan Pada Sistem Komprehensif


Menurut (Priharjo, 2008), peran perawat dalam pelayanan pada sistem
komprehensif yaitu sebagai :
Perawat Practioner Role (Peran Praktis)
Perawat bertindak dalam rangka memenuhi kebutuhan individu pasien,
keluarga dan orang terdekat. Peran ini dominan pada tingkat primer, sekunder dan
tersier yang menyangkut direct intervention (melakukan tindakan TTV), teaching
coordinating (perawatan luka) dan collaborating. Pemenuhan kebutuhan dasar
pasien dari makan, selfcare atau personal hygiene dilakukan oleh perawat sesuai
kondisi pasien.
Saat observasi dilakukan terlihat peran praktis perawat di Ruang Ratna seperti
memandikan pasien, membantu pemenuhan eliminasi dengan menyediakan pispot.
2. Leadership Role (Peran Kepemimpinan)
Peran perawat dalam kepemimpinan menyangkut dicision making, relating,
influencing. Contohnya pada Ruang Ratna biasanya pengambilan keputusan
dilakukan oleh Kepala Ruangan dan Perawat Primer. Peran ini sangat vital karena
ruangan Ratna adalah ruangan dengan pasien kasus kegawatan yang berisiko
tinggi dan mengancam kehidupan sehingga memerlukan terapi intensif segera dan
pemantauan alat - alat canggih yang dipasang pada tubuh pasien, pengambilan
keputusan yang tepat dan cepat sangat diharapkan dari kepala ruangan ataupun
kepala tim.

3. Edukator ( Pendidik )
Peran ini dilakukan dengan membantu klien dalam meningkatkan tingkat
pengetahuan kesehatan, gejala penyakit bahkan tindakan yang diberikan, sehingga
terjadi perubahan perilaku dari klien setelah dilakukan pendidikan kesehatan.
Sebagai edukator, perawat Ratna diharapkan mampu memberikan informasi
tentang penyakit, pengobatan, indikasi, serta kontraindikasi pasien, yang paling
penting adalah kondisi pasien dapat tiba-tiba memburuk hingga mengakibatkan
kematian di ruangan tersebut. Cara penyampaian informasi diharuskan dengan
komunikasi terapeutik, mudah dimengerti dan dapat diaplikasikan untuk
meminimalkan kesalahpahaman atau miss persepsi oleh pasien ataupun keluarga
pasien.
4. Advokat Klien
Peran ini dilakukan perawat dalam membantu klien dan keluarga dalam
menginterpretasikan berbagai informasi dari pemberi pelayanan atau informasi
lain khususnya dalam pengambilan persetujuan atas tindakan keperawatan yang
diberikan kepada pasien, juga dapat berperan mempertahankan dan melindungi
hak-hak pasien yang meliputi hak atas pelayanan sebaik-baiknya, hak atas
informasi tentang penyakitnya, hak atas privasi, hak untuk menentukan nasibnya
sendiri dan hak untuk menerima ganti rugi akibat kelalaiannya.
5. Kolaborator
Peran perawat disini dilakukan karena perawat bekerja melalui tim kesehatan
yang terdiri dari dokter, ahli gizi dan lain-lain dengan berupaya mnegidentifikasi
pelayanan keperawatan yang diperlukan termasuk diskusi atau tukar pendapat
dalam penentuan bentuk pelayanan selanjutnya.
Peran kolaborator di ruang ratna terlihat saat diskusi perawat, dokter dan ahli
gizi di meja perawat. Saat pasien dalam keadaan darurat peran peran kolaborasi
dilakukan tanpa instruksi secara formal. Para perawat dan dokter dapat dengan
sigap mengambil alat serta melakuakn pertolongan pada pasien.
6. Konsultan
Peran konsultan disini adalah sebagai tempat konsultasi terhadap masalah atau
tindakan keperawatan yang tepat untuk diberikan. Peran ini dilakukan atas
permintaan klien terhadap informasi tentang tujuan pelayanan keperawatan yang
diberikan.

7. Research Role ( Peran Peneliti )


Peran perawat sebagai peneliti, dimana perawat berkewajiban
mengembangkan penelitian di bidang keperawatan dan perawat harus
mempergunakan penemuannya dalam praktik keperawatan. Hasil yang relevan
dapat dipergunakan untuk memperbaiki pelayanan pasien.

H. Fungsi perawat dalam pelayanan di Ruang Ratna RSUP Sanglah


Fungsi perawat merupakan salah satu konsep penting yang diterapkan dalam
praktik di Ruang Ratna. Fungsi perawat akan berdampak pada mutu layanan yang
dirasakan serta akan menimbulkan kepuasan kerja bagi perawat. Fungsi perawat ada tiga
yaitu independent, dependent, serta kolaborasi. Fungsi perawat di Ruang Ratna RSUP
Sanglah adalah sebagai berikut :
1. Fungsi Independen
Fungsi independen adalah dimana perawat dapat melakukan perannya secara
mandiri. Dalam menjalankan fungsi yang satu ini, tindakan perawat tidak memerlukan
advice dari tenaga medis. Tindakan perawat dalam menjalankan fungsi
independennya adalah bersifat mandiri, berdasarkan pada ilmu keperawatan sehingga
tanggung jawab atas segala tindakan berada pada perawat yang melaksanakan
tindakan.
2. Fungsi dependen
Fungsi dependen adalah fungsi dimana perawat melakukan tindakan
berdasarkan intruksi atau pelimpahan serta intruksi dari dokter ketika dokter tidak ada
ditempat. Tindakan yang dimaksud adalah segala tindakan yang dimiliki atau menjadi
tanggung jawab dari tenaga medis. Tindakan ini hanya bisa dilakukan apabila ada
intruksi dari dokter seperti dalam pemasangan infus, pemasangan kateter atau
tindakan infasif lainnya. Dalam pelaksanaan ini pentingnya komunikasi serta bukti
berupa tanda tangan dokter atas instruksinya terutama oncall sangat penting
diperhatikan oleh perawat.
3. Fungsi kolaborasi
Fungsi perawat dalam kolaborasi ini adalah tindakan perawat berdasarkan
pada kerjasama dengan tim perawatan atau tim kesehatan lainnya. Fungsi ini tampak
ketika perawat perawat bersama tenaga kesehatan lainnya melakukan kolaborasi
dalam memberikan pelayanan kesehatan yang bertujuan mengupayakan kesembuhan.
Contoh ketika pasien mengalami keadaan yang tidak sesuai dengan kriteria obat yang
diintruksikan oleh dokter, dan perawat adalah orang yang pertama yang melihat
keadaan tersebut maka perawat berhak untuk menginfformasikan kepada dokter
kemudian mengusulkan beberapa tindakan (pemberian obat) kepada dokter yang
mungkin dapat dilakukan dalam keadaan emergency.

I. Jenis-Jenis Penyakit di Ruang Ratna RSUP Sanglah


Di ruangan Ratna terdapat beberapa penyakit, antara lain :
1. Penyakit dalam
2. Bedah
3. Gagal ginjal
4. Diabetes mellitus
5. Stroke
6. Fraktur

J. Alat-Alat / Fasilitas Yang Terdapat Di Ruang Ratna ( Inventaris Lantai I dan II )


Tgl No Nama Barang Jumblah Keterangan
01-10-16
1 Ac 4 Buah
2 Bed Pasien 26 Buah
3 Meja Pasien 26 Buah
4 TV 1 Buah
5 Kursi Citos 35 Buah
6 Kipas Angin 1 Buah
7 Troli emergency 1 Buah
8 Amubag Dewasa 3 Buah
9 Amubag Anak 2 Buah
10 Humiditer 26 Buah
11 Stetoskop 4 Buah
12 Tensi Meter 4 Buah Rusak
13 Termometer 2 Buah
14 Gunting -
15 Apar 5 Buah
16 Oksigen Transpot 1 Buah
17 Suction Transpot 2 Buah
18 Suction Pasien 17 Buah
19 Nebulizer 1 Buah
20 EKG 2 Buah
21 Siringpump 5 Buah
22 Monitor Drager 3 Buah
23 Infusion Pung 1 Buah
24 Kursi roda 2 Buah
25 Pulse Oximeter 1 Buah
26 Ekg monitor 3 Buah
27 Nova Stic Bs 1 Buah
28 Dc Syok 1 Buah
29 Troli B3 1 Buah
30 Mortir 1 Buah
31 Troli Injeksi 2 Buah
32 Kulkas 2 Buah
33 Troli Linen 2 Buah
34 Troli Memandikan 4 Buah
35 Pispot 20 Buah
36 Urinal 20 Buah
37 Waskom 20 Buah

Tgl No Nama Barang Jumblah Keterangan


01-10-16
1 Ac 15 Buah
2 Bed Pasien 13 Buah
3 Meja Pasien 13 Buah
4 TV 1 2Buah Rusak
5 Kursi Citos 18Buah
6 Troli emergency 1 Buah
7 Amubag Dewasa 2Buah
8 Amubag Anak 1 Buah
9 Humiditer 13 Buah
10 Stetoskop 3Buah
11 Tensi Meter 1 Buah Rusak
12 Termometer 2 Buah
13 Gunting -
14 Apar 5 Buah
15 Oksigen Transpot 1 Buah
16 Suction Transpot 1 Buah
17 Suction Pasien 13 Buah
18 Nebulizer 1 Buah
19 EKG 21Buah
20 Siringpump 3Buah
21 Infusion Pung -
22 Kursi roda 2 Buah
23 Pulse Oximeter 1 Buah
24 Ekg monitor 1 Buah
25 Nova Stic Bs 1 Buah
26 Dc Syok 1 Buah
27 Mortir 1 Buah
28 Troli Injeksi 2 Buah
29 Kulkas 1 Buah
30 Troli Linen 1 Buah
31 Troli Memandikan 3 Buah
32 Pispot -
33 Urinal -
34 Waskom -

1. Daftar Isi Trolley Injeksi

No NAMA ALAT FUNGSI


1 Hipavik Perekat yang digunakan untuk merekatkan pembalutan luka
jika jika terjadi luka
2 Kupet Untuk meletakan spuit yang akan digunakan
3 Alcohol swab Cairan untuk mendisfeksi area yang akan di injeksi

4 Provide iodine antiseptik Cairan antiseptikjika terjadi luka pada pasien

5 Hand rub Cairan alcohol yang digunakan untuk mencuci dan


membersihkan tangan sebagai upaya pencegahan dan
pengendalian infeksi
6 Aqua gell Membantu melembabkan dan memulihkan fungsi barrer
kulit
7 Tourniquet Alat untuk mengerutkan (constricting) dan menekan
(compressing)
8 Gunting perban Untuk menggunting perban jika dibutuhkan
9 Tempat sampah medis Tempat untuk membuang limbah infeksius atau limbah
patologi
10 Tempat sampah tajam Alat untuk meletakan sampah tajam seperti jarum yang telah
digunakan

2. Daftar Fasilitas Set Hygiene Ruangan

No. NAMA ALAT FUNGSI

1 Wastafel Tempat untuk mencuci tangan

2 Hand wash Surfaktan yang digunakan dengan air untuk


mencuci dan membersihkan tangan sebagai
upaya pencegahan dan pengendalian infeksi
3 Tissue papper Untuk mengeringkan tangan

3. Daftar Isi Trolley EKG

No NAMA ALAT FUNGSI


1 Mesin EKG Alat untuk merekam aktivitas kelistrikan jantung.
2 Hand Rub Cairan alcohol yang digunakan untuk mencuci dan
membersihkan tangan sebagai upaya pencegahan
dan pengendalian infeksi.

3 Gell ( Watersoluble) Membantu melebabkan dan memulihkan fungsi


barrier kulit.

4. Ruang Penyimpanan Alat

NO NAMA ALAT FUNGSI


1 Tempat Kabel rool Alat untuk menyimpan kabel rool yang tidak
digunakan
2 Tempat botol urine culture Alat untuk menyimpan semple urine yang akan
dicek dilaboratorium
3 Tempat tensimeter Alat untuk meletakan tensi meter yang tidak
digunakan
4 Tempat manset Alat untuk meletakan manset yang tidak digunakan.

5. Fasilitas Penunjang Lain

No NAMA FASILITAS PENUNJANG FUNGSI

1 Toilet umum Toilet khusus untuk keluarga pasien ratna.


2 Spoelhook Tempat untuk membersihkan alat-alat medis yang
telah digunakan.
3 Gudang linen dan instrument Tempat penyimpanan linen dan instrument.
4 Ruang petugas Ruangan khusus petugas ratna untuk menyimpan tas
atau tempat istirahat.
5 Ruang penyimpanan alat kebersihan Ruangan untuk menyimpan alat-alat mandi pasien
dan alat kebersihan ruangan ratna.

K. Tindakan-Tindakan Yang Dilakukan Di Ruang Ratna RSUP Sanglah


1. Tindakan umum yang dilakukan di ruang ratna RSUP Sanglah Denpasar
a. Memasang infuse
Pemasangan infuse merupakan tindakan yang dilakukan pada pasien yang
memerlukan masukan cairan atau obat langsung ke dalam pembuluh darah vena
dalam jumlah dan waktu tertentu dengan menggunakan infus set.
b. Injeksi
Injeksi adalah mendorong obat ke dalam tubuh dengan menggunakan jarum
suntik. Injeksi bisa dilakukan ke dalam otot (intramuskular/IM), ke daalam vena
(intravena/IV) atau ke dalam jaringan lemak di bawah kulit (subkutan).
c. Suction (Wall Suction)
Suction atau penghisapan merupakan tindakan untuk mempertahankan jalan nafas
sehingga memungkinkan terjadinya proses pertukaran gas yang adekuat dengan
cara mengeluarkan secret pada klien yang tidak mampu mengeluarkan sendiri.
d. Vital Sign (BP, HR, RR, temperatur/SaO-GCS)
e. Memberi oksigen
f. Memberi obat injeksi dengan shringpump
g. Memberikan obat oral
h. Memasang/ merawat/ mencabut NGT
i. Memberikan diet oral atau per NGT
j. Memasang kateter urine
k. KIE/HE
l. Balance Cairan
m. Rawat luka
n. Mengambil material darah (urin/sputum/veses)
o. RJP/ defibrilasi/kardioversi
p. Nebulizer
q. Tranfusi
r. Pindah/pulang, merawat jenasah, membawa pasien ke OK atau radiologi
2. Tindakan umum KDM yang dilakukan di ruang Ratna RSUP Sanglah :
a. Electrode dan monitor EKG
3. Tindakan umum KDM yang dilakukan di ruang Ratna RSUP Sanglah Denpasar :
a. Memandikan pasien
Tindakan memandikan biasanya setiap pagi hari dan sore hari oleh perawat
b. BAB/BAK
Dilakukan karena pasien tidak bisa toileting dan dilakukan di bed
c. Miring kiri miring kanan/mobilisasi
d. Oral hygiene
Tindakan untuk merawat dan membersihkan area oral/mulut
e. Bed Making
Dilakukan untuk memberikan rasa nyaman pada pasien dengan mengganti linen.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melakukan orientasi di Ruang Ratna RSUP Sanglah pada tanggal 17
februari 2017 dapat kami simpulkan di Ruang Ratna terdapat 23 ruangan yaitu
ruangan rawat pasien, persiapan , nurse station, dapur, spoelhock, tempat linen,
ruangan petugas. Ruangan ini mempunyai 56 tenaga kerja perawat system kerja di
ruang ratna menggunakan perawat associated dan perawat primer dengan jobdes yang
berbeda. Ruang ratna memiliki tata tertib yang berlaku untuk semua petugas dan
memiliki tata tertib untuk pasien dan pengunjung, universal precaution yang di
lakukan di ruang ratna dengan penggunaan APD, melakukan cuci tangan lima momen
dan pemilahan sampah,
Diruang ratna ada beberapa jenis penyakit yang dirawat seperti : apendik dan
penyakit kegawatdaruratan lainya. Tindakan yang sering dilakukan adalah memasang
infuse, injeksi, vital sign dan KIE ini merupakan tindakan umum yang di lakukan.
Adapun tindakan khusus yang dilakukan yaitu, penanganan anapilatik, alergi tranfusi ,
syok hypovolemik, syok sepsis, code blue. Alat-alat atau fasilitas yang terdapat di
ruang ratna seperti : setiap kamar memiliki masing-masing bad, kusi , lemari, standar
infuse, toilet, regulator oksigen, Formulir-formulir administrasi maupun catatan
medis, fasilitas pelayanan sudah memenuhi standar. Perawat perawat ruangan sudah
mampu menjalankan peran dan fungsinya dengan baik.

B. Saran
Demikian penyusunan laporan yang kami buat, kami harap dapat diterima dan
dapat memberikan informasi kepada para pembaca mengenai ruang Ratna RSUP
Sanglah. Kami mohon maaf jika ada kesalahan dalam penulisan laporan ini. Kritik
dan saran sangat kami perlukan agar laporan kami ini menjadi sempurna sesuai
dangan yang penulis harapkan sebagai akhir kata kami ucapkan terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

Priharjo,R. 2008. Pengantar Etika Keperawatan. Bandung : Kanisius

La Ode,Sharif. 2012. Konsep Dasar Keperawatan. Yogyakarta : Nuha Medika

Budiono & Budi Pertami,Sumirah. 2015. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta : Bumi
Medika

http://amydahlia.wordpress.com/2011/10/18/nama-fungsi-dan-cara-kerja-alat-alat-
laboratorium-mikrobiologi/
LAMPIRAN :
(lantai I)

(lantai II)
Denah Ruangan Ratna Lantai 1

U Jalan kelantai 2
Ke lantai 2

S
K.7 K.8 K.9 K.10
alat pemadam api
K.6 Ners
station

K.5

Ruang
K.4 K.3 K.2 K.1 Observa
si
Denah ruang Ratna Lantai 2

U
KANTOR
K.207
S
K.201
K.208

K.202
K.209

K.203
K.210

K.204
K.211

K.205
K.212

K.206
K.213

Ners Station K.214

dapur
gudan
g

Anda mungkin juga menyukai