Anda di halaman 1dari 6

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kulit adalah salah satu organ terpenting dalam tubuh manusia, dikarenakan kulit
merupakan organ tubuh terbesar yang menempati 10% massa tubuh. Kulit terdiri dari tiga
lapisan, yaitu epidermis, dermis dan jaringan subkutan. Kulit berfungsi menutupi semua
bagian tubuh, melindungi tubuh dari berbagai macam gangguan eksternal atau kerusakan kulit
akibat kehilangan kelembaban (Mitsui, 1997). Kulit organ yang mencerminkan tingkat
kesehatan dan kebersihan seseorang, karena kulit yang terawat akan terlihat sehat, segar dan
tidak kering, dibandingkan dengan kulit yang selalu terpapar matahari tanpa adanya
perlindungan akan nampak kering dan kusam.
Paparan sinar matahari berlebih terhadap kulit berlebih khusunya bagi yang hidup di
daerah tropis akan mengakibatkan kulit menjadi kering. Kulit kering ditandai dengan
0menurunnya kapasitas retensi air pada stratum korneum dengan kandungan air kurang dari
10% sedangkan pada kondisi normal mengandung 30% air (Tagami dan Yoshikuni, 1985).
Salah satu penyakit kulit yang menjadi perhatian bagi para remaja dan dewasa muda
adalah jerawat atau dalam istilah medisnya disebut acne vulgaris, merupakan penyakit
peradangan kronis dari unit pilosebasea akibat androgen yang disebabkan peningkatan
produksi sebum, peradangan, dan akteri dari folikel rambut pada wajah, leher, dada, dan
disebabkan oleh propionibacterium acnes (Williams dkk, 2012).
B. Tujuan
1. Mengetahui pengertian kulit
2. Mengetahui fungsi kulit
3. Mengetahui gangguan pada kulit
4. Mengetahui penyakit pada kulit
5. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya penyakit kulit
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Kulit adalah organ ekskresi yang menutupi seluruh bagian tubuh dan paling peka
terhadap rangsangan. Rangsangan yang dimaksud bisa berupa sentuhan, panas, dan tekanan.
Kulit akan mengeluarkan zat-zat yang sudah tidak bermanfaat bagi tubuh dalam bentuk
keringat. Faktor-faktor yang memengaruhi produksi keringat di dalam tubuh, diantaranya
aktivitas, berat badan, suhu lingkungan, dan ketebalan pakaian.

B. Fungsi Kulit
Berikut ini merupakan fungsi kulit bagi tubuh manusia.

1. Sebagai pelindung organ tubuh bagian dalam dari kerusakan.


2. Sebagai tempat tumbuhnya rambut.
3. Sebagai indera peraba.
4. Mengatur jumlah air yang masuk ke dalam tubuh.
5. Mengatur suhu tubuh.
6. Tempat menyimpan vitamin D serta kelebihan lemak.

C. Gangguan pada kulit


Hampir semua orang pernah memiliki penyakit kulit, entah hanya jerawat, gatal, atau
bisul. Namun penyakit pada kulit tak hanya itu. Penyebab, gejala, dan cara mengatasi
penyakit kulit bermacam-macam. Ada penyakit kulit yang terasa gatal atau nyeri bisa hilang
sendiri, bahkan ada pula yang harus ditangani dokter. Setiap pengidap penyakit kulit tentu
sering merasa terganggu. Masalah kulit juga kerap menurunkan kepercayaan diri saat di depan
umum. Pada dasarnya, kulit yang sehat adalah idaman semua orang.
Kulit merupakan organ penting yang berfungsi melindungi tubuh dari bakteri, virus, dan
radikal bebas. Kulit juga berperan membantu mengatur suhu tubuh, merasakan sensasi
sentuhan dan nyeri, serta menghasilkan vitamin D. Apabila kulit kotor atau tercemar bakteri,
maka akan rentan terkena penyakit yang menimbulkan bengkak, kemerahan, dan lain
sebagainya. Masalah pada kulit biasanya datang secara tiba-tiba. Cara mengatasi penyakit
kulit bisa dilakukan secara alami tanpa mengeluarkan biaya mahal.

D. Macam-Macam Penyakit Kulit yang Umum Terjadi


1. Bisul
Bisul adalah infeksi kulit berbentuk benjolan kemerahan dan dapat membesar. Masalah
kulit yang satu ini akan mengganggu seseorang lantaran adanya benjolan besar dan nyeri.
Bisul bisa muncul di bagian tubuh manapun, tetapi penyakit kulit yang satu ini sering
muncul di bagian tubuh yang lembap, misalnya pantat, leher, atau ketiak. Bisul disebabkan
adanya infeksi bakteri stafilokokus aureus yang melewati foliker rambut, kelenjar minyak,
dan kelenjar keringat. Masalah kulit ini juga bisa ditimbulkan karena kebersihan yang
buruk, luka yang terinfeksi, pelemahan diabetes, kosmetik yang menyumbat pori-pori, dan
penggunaan bahan kimia lainnya.
2. Kudis
Kudis merupakan penyakit kulit yang disebabkan parasit tungau, yakni sarcoptes scabiei
va hominis. Orang yang terkena kudis biasanya tinggal di tempat kumuh, dan tidak
melindungi kebersihan tubuhnya. Masalah kulit ini bisa menular pada orang lain, misalnya
menggunakan pakaian atau handuk secara bergantian.
3. Eksim
Eksim ditandai dengan rasa gatal berlebih pada kulit dan dibarengi warna kemerahan,
bersisik atau pecah-pecah, hingga timbul bintik-bintik kecil yang mengandung air atau
nanah.
4. Kurap
Kurap disebabkan jamur pada kulit. Gejala kurap biasanya timbul lingkaran-lingkaran
yang bersisik, bercak putih, lembap, dan disertai rasa gatal. Kurap biasanya dikenal juga
panu.
5. Herpes
Herpes bisa menyerang siapa pun, baik anak-anak ataupun orang dewasa. Herpes
muncul dengan adanya ruam berukuran kecil yang akhirnya melepuh. Herpes membuat
seseorang merasa perih pada bagian lukanya.
6. Jerawat
Anda tentu tidak asing lagi dengan masalah kulit yang satu ini. Ya, jerawat adalah salah
satu penyakit kulit yang bisa mengurangi kepercayaan diri seseorang.
Jerawat bisa tumbuh di wajah atau bagian tubuh lainnya, terutama punggung. Jerawat
disebabkan karena kurang menjaga kebersihan kulit, sehingga kotoran mengendap dan
menimbulkan bintik yang disebut jerawat.
7. Melanoma
Melanoma merupakan kanker kulit berbahaya yang bisa mengakibatkan kematian
apabila tidak segera diobati. Penyakit kulit ini sangat berisiko bila tampak pada bagian
leher atau kulit kepala. Biasanya melanoma ditandai dengan membesarnya tahi lalat dan
mengalami perubahan warna, hingga menunjukkan gejala peradangan.

E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Penyakit Kulit


Hendrik L. Blum (1974) dalam (Notoatmodjo, 2007) menyatakan secara ringkas
mengenai faktor-faktor yang dapat mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat yaitu:
1. Lingkungan
Lingkungan terdiri atas tiga komponen yaitu lingkungan fisik, lingkungan biologi dan
lingkungan sosial. Lingkungan yang tidak sehat atau sanitasinya tidak terjaga dapat
menimbulkan masalah kesehatan. Lingkungan dapat menjadi penyebab langsung, sebagai
faktor yang berpengaruh dalam menunjang terjangkitnya penyakit, sebagai medium
transmisi penyakit dan sebagai faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit (Maharani,
2015).
2. Perilaku
Perilaku hidup yang tidak sehat seperti membuang sampah sembarangan, tidak mencuci
tangan sebelum atau sesudah makan, buang air besar atau kecil di sembarang tempat,
mencuci atau mandi dengan air kotor merupakan perilaku yang mengudang terjangkitnya
berbagai jenis penyakit (Maharani, 2015).
3. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan yang minim atau sulit dijangkau dapat membuat penduduk yang sakit
tidak dapat diobati secara cepat dan menularkan penyakit pada yang lain (Maharani, 2015).
4. Genetik
Keturunan adalah faktor-faktor yang menunjukkan sejumlah sifatsifat yang menurun dari
generasi ke generasi turunannya. Kesehatan masyarakat dipengaruhi oleh faktor keturunan
karena sebagian penyakit diturunkan dari orang tuanya (Maharani, 2015). Dari empat unsur
diatas faktor lingkungan sangat besar kaitnya dengan kesehatan manusia. Lingkungan yang
bersih dan sehat akan menjadi penghalang tumbuhnya bibit penyakit yang dapat menjadi
penyebab manusia terjengkitnya penyakit. Untuk mewujudkan lingkungan bersih dan sehat
diperlukan sanitasi yang menekankan kegiatannya pada bidang pencegahan terjadinya
penyakit.
Adapun faktor penyebab tidak langsung yaitu faktor penyebab tidak langsung (faktor
predisposisi) bukan merupakan faktor utama terjadinya penyakit kulit. Akan tetapi, apabila
faktor-faktor ini terjadi pada pekerja, maka akan meningkatkan risiko terkena penyakit
kulit. Menurut (Lestari, 2007), faktor-faktor tersebut diantaranya:
a. Usia
Usia merupakan salah satu unsur yang tidak dapat dipisahkan dari individu. Usia
dewasa adalah masa produktif atau disebut masa bekerja. Usia dewasa dibagi menjadi 3,
yaitu:
1) Masa dewasa awal adalah periode perkembangan yang bermula pada akhir usia
belasan tahun atau awal usia dua puluhan tahun dan yang berakhir pada usia tiga
puluhan tahun.
2) Masa pertengahan dewasa adalah periode perkembangan yang bermula pada usia
kira-kira 30 hingga 45 tahun dan merentang hingga usia enam puluhan tahun.
3) Masa akhir dewasa adalah periode perkembangan yang bermula pada usia enam
puluhan atau tujuh puluh tahun dan berakhir pada kematian. Pekerja yang usianya
lebih muda cenderung bekerja kurang memperhatikan keselamatan dan kebersihan,
sehingga lebih berpotensi terkena bahan kimia. Pada pekerja usia lanjut terjadi
perubahan struktur kulit. Kulit menjadi kurang elastis, kehilangan lapisan lemak
diatasnya, menjadi lebih kering dan menipis. Hal ini dapat mengakibatkan
peningkatan kerentanan terhadap bahan iritan.
b. Lama Bekerja
Lama bekerja dapat mempengaruhi terjadinya penyakit kulit. Hal ini berhubungan
dengan pengalaman bekerja, sehingga pekerja yang lebih lama bekerja lebih jarang
terkena penyakit kulit dibandingkan dengan pekerja yang sedikit pengalamannya.
Tetapi, pekerja yang sudah lebih lama bekerja akan meningkatkan risiko terkena
penyakit kulit karena lebih banyak terpajan bahan kimia. Lamanya seseorang bekerja
dengan baik dalam sehari pada umumnya 8 jam.
c. Riwayat Penyakit Kulit Sebelumnya
Dalam melakukan diagnosis, dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya
dengan melihat sejarah dermatologi termasuk riwayat keluarga, riwayat alergi, dan
riwayat penyakit sebelumnya.
d. Riwayat Alergi
Alergi adalah suatu penyakit yang berupa perubahan reaksi tubuh yang berlebihan
terhadap suatu bahan tertentu di lingkungan yang disebut alergen. Reaksi alergi timbul
segera dalam beberapa menit setelah ada rangsangan alergen pada seseorang yang
hipersensitif. Penyebab alergi ditimbulkan oleh interaksi antara faktor genetik dan
lingkungan.

Anda mungkin juga menyukai