Anda di halaman 1dari 6

Kista ateroma adalah kantung tertutup 

berisi minyak (sebum)


dan butiran kecil keratin yang terletak di balik permukaan
kulit. Kista yang terbentuk akibat sumbatan kelenjar minyak
di kulit ini bisa disembuhkan dengan pembedahan kecil atau
laser.
Kista ateroma berbentuk seperti benjolan atau tonjolan, yang
sering muncul pada wajah, kulit kepala, leher, tengkuk atau
bagian belakang leher, atau tubuh. Kista ini terjadi ketika kelenjar
keringat atau folikel rambut mengalami sumbatan. Kista yang
berukuran kecil umumnya tidak nyeri, namun jika semakin
membesar dapat membuat sensasi tidak nyaman, dan terkadang
muncul nyeri. Anda yang sering berjerawat memiliki risiko lebih
besar untuk mengalami kista ateroma.

Penyebab Kista Ateroma


Kista ateroma dapat terbentuk apabila kelenjar atau saluran
minyak (kelenjar sebasea) mengalami kerusakan ataupun
tersumbat. Inilah yang membuat kista ateroma juga disebut
sebagai kista sebasea. Kelenjar sebasea adalah kelenjar yang
mengeluarkan minyak bernama sebum yang berfungsi melapisi
kulit dan rambut.
Penyebab sumbatan dan kerusakan itu adalah riwayat cedera,
seperti luka bekas operasi, goresan, dan jerawat pada area kista
ateroma berada. Kista ateroma cenderung tumbuh dengan
lamban. Oleh karena itu, terkadang Anda bisa tidak sadar sudah
menderita kista ini akibat trauma yang terjadi beberapa minggu
lalu.
Selain penyumbatan kelenjar sebasea, kista ateroma juga bisa
disebabkan oleh beberapa hal di bawah ini:

 Adanya kerusakan pada sel-sel kulit yang diakibatkan


prosedur operasi.
 Adanya faktor genetik, semisal sindrom Gardner
atau sindrom nevus sel basal.
 Adanya kerusakan pada saluran kelenjar sebasea.
Penanganan Kista Ateroma
Mayoritas kista ateroma tidak membutuhkan perawatan atau
menimbulkan masalah lain. Namun untuk mencegah terjadinya
infeksi dan bekas luka, jangan pernah memencet kista. Selain itu,
Anda dapat mengompres kista menggunakan handuk yang sudah
dibasahi dengan air hangat agar cairan kista keluar dan
berangsur-angsur sembuh.
Namun jika kista ateroma membesar atau menimbulkan keluhan
yang mengganggu, Anda dapat pergi ke dokter untuk mengobati
kista ateroma, berikut adalah hal-hal yang dapat dokter lakukan
untuk mengobati kista ateroma:

 Injeksi
Dokter akan menyuntik kista ateroma dengan obat yang
dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan.
 Insisi dan penyedotan
Dokter dapat membuat sayatan kecil pada kista ateroma
dan dengan perlahan mengeluarkan isi kista itu. Metode ini
mudah untuk dilakukan, namun kista dapat tumbuh kembali
setelah pengobatan ini.
 Laser
Dokter dapat menggunakan laser untuk melubangi kista
ateroma dan mengeluarkan isi di dalamnya. Kulit kista akan
dihilangkan sekitar satu bulan kemudian.
 Operasi minor
Dokter dapat membuang seluruh kista ateroma dengan
pembedahan kecil (operasi minor). Operasi ini dinyatakan
aman dan efektif dalam mencegah kista ateroma tumbuh
kembali di kemudian hari.

Anda disarankan untuk segera berobat ke dokter apabila kista


ateroma tumbuh di jari, membesar dengan cepat, pecah, terasa
sakit, muncul infeksi, atau mengganggu penampilan Anda. Dokter
dapat memberikan berbagai pilihan pengobatan untuk mengobati
kista ateroma dengan cepat, efektif, dan minim risiko.

Lipoma adalah benjolan lemak yang tumbuh secara


lambat di antara kulit dan lapisan otot. Jika ditekan
dengan jari secara perlahan, lipoma terasa lunak dan
mudah untuk digoyangkan. Lipoma juga tidak
menyebabkan rasa sakit saat ditekan.
Lipoma lebih sering dialami oleh orang yang berusia 40-60 tahun
atau paruh baya, dan lebih banyak terjadi pada pria dibandingkan
wanita. Sebagian pasien bisa memiliki lebih dari satu lipoma di
tubuhnya.

Lipoma tidak memerlukan perawatan khusus karena tidak


berbahaya dan tidak bersifat ganas. Akan tetapi, operasi
pengangkatan lipoma bisa dilakukan jika tumor jinak ini tumbuh
besar dan mulai menimbulkan rasa sakit.

Gejala Lipoma
Lipoma bisa muncul di bagian tubuh mana pun, namun
umumnya benjolan muncul di area punggung, paha, leher,
lengan, perut, atau bahu. Terkadang, lipoma pun dapat muncul di
kepala atau belakang kepala. Benjolan yang muncul memiliki ciri-
ciri sebagai berikut:

 Dapat tumbuh menjadi lebih besar, dari sebesar kelereng


hingga sebesar bola pingpong.
 Pertumbuhan benjolan sangat lambat.
 Terasa lembek dengan konsistensi seperti lemak daging
sapi.
 Mudah untuk digoyangkan.

Benjolan dapat menimbulkan rasa sakit jika ukurannya semakin


besar dan menekan saraf di sekitarnya.

Kapan harus ke dokter


Benjolan di permukaan tubuh belum tentu lipoma, bisa saja kista
atau bahkan tumor ganas (kanker) yang dapat berakibat fatal bila
tidak segera ditangani.
Anda disarankan untuk memeriksakan diri ke dokter bila
menemukan benjolan di area tubuh mana pun dan apa pun
karakteristiknya, baik yang berukuran kecil atau besar, lunak atau
keras, dapat digerakkan atau tidak, serta terasa sakit atau tidak.
Penyebab Lipoma
Penyebab pasti lipoma belum diketahui, namun ada beberapa
faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang terkena lipoma,
yaitu:

 Keturunan.
 Berusia 40-60 tahun.
 Menderita penyakit tertentu, seperti penyakit Madelung,
sindrom Cowden, sindrom Gardner, atau adiposis dolorosa.

Diagnosis Lipoma
Lipoma bisa diketahui melalui pemeriksaan fisik dengan melihat
dan merasakan karakteristik dari benjolan. Biasanya pemeriksaan
lanjutan tidak diperlukan. Namun untuk memastikan penyebab
benjolan adalah sebuah lipoma, dokter dapat melakukan:

 USG
 CT scan
 MRI
 Biopsi

Berbagai pemeriksaan ini dilakukan untuk memastikan bahwa


benjolan tersebut bukan tumor ganas, misalnya kanker jaringan
lemak (liposarcoma).

Penanganan Lipoma
Lipoma sering kali tidak memerlukan penanganan khusus, karena
tidak berbahaya. Namun, ada beberapa langkah penanganan
yang dapat dilakukan jika lipoma menimbulkan rasa tidak
nyaman, sakit atau mengganggu, dan ukurannya terus
berkembang.
Cara yang paling sering dilakukan untuk menangani lipoma
adalah operasi pengangkatan benjolan. Biasanya lipoma tidak
akan tumbuh kembali setelah diangkat.
Selain operasi pengangkatan benjolan, sedot lemak atau
suntik kortikosteroid dapat dilakukan untuk menyusutkan ukuran
lipoma. Namun, kedua cara ini tidak dapat menghilangkan lipoma
secara total.
Pengertian Kista Dermoid

Kista dermoid jarang terjadi dengan perkembangan janin dalam


kandungan. Kista ini seperti kantung dan ada dari saat lahir. Kista dermoid
berbentuk kantung dengan bermacam jaringan, seperti rambut, cairan,
gigi, atau kelenjar kulit. Kista dermoid umumnya bersifat jinak, tumbuh
perlahan dan tidak lunak kecuali pecah. Kista ini dapat terjadi di seluruh
bagian tubuh, tapi paling sering  di daerah ovarium, skrotum, dan wajah.

Penyebab Kista Dermoid

Kista dermoid terjadi karena adanya gangguan kongenital (hadir sejak


lahir) yang terjadi selama perkembangan embrio ketika lapisan kulit tidak
tumbuh bersama. Pada pengidap kista dermoid di tulang belakang, kista
terjadi pada awal perkembangan embrio ketika bagian dari tabung saraf
tidak menutup sepenuhnya. Tabung saraf adalah kumpulan sel yang akan
menjadi otak dan sumsum tulang belakang. Wanita usia muda berpotensi
lebih besar mengidap kista dermoid.

Gejala Kista Dermoid

Gejala kista dermoid dapat berupa benjolan kecil yang tidak nyeri.
Benjolan mungkin sewarna dengan kulit, atau mungkin memiliki sedikit
warna kuning.  Kista dermoid juga halus, kenyal, dan tidak lunak. Kista
yang pecah dapat menyebabkan infeksi dan merusak kulit. Kista dermoid
ovarium dapat berkembang selama masa reproduksi wanita. Torsi atau
indung telur terpelintir, infeksi, ruptur dan kanker terjadi akibat dari kista
dermoid.

Jika kista dermoid di ovarium telah tumbuh cukup besar, salah satu gejala
yang bisa dirasakan adalah rasa sakit di daerah panggul yang mungkin
lebih terasa saat siklus menstruasi. Pada kista dermoid di tulang
belakang, gejala dilihat berdasarkan ukuran dan lokasi kista. Gejala yang
dapat terjadi antara lain kelemahan, kesemutan di lengan dan kaki,
kesulitan berjalan, serta sulit mengontrol buang air kecil dan buang air
besar.

Diagnosis Kista Dermoid

Pada pemeriksaan fisik, dokter akan melihat jenis kista yang dekat
dengan permukaan kulit, seperti kista periorbital yang terletak dekat
dengan kelopak mata. Pemeriksaan penunjang berupa CT Scan dan MRI
diperlukan untuk menilai kista dekat daerah sensitif, seperti mata, leher,
dan tulang belakang. Tes pemindaian juga diperlukan untuk mengetahui
seberapa dekat saraf yang berpotensi rusak selama operasi. Kista
dermoid ovarium dapat didiagnosis dengan pemeriksaan panggul dan
USG panggul. Dokter mungkin juga akan menggunakan USG melalui Miss
V untuk menilai keberadaan kista dengan lebih jelas.

Pengobatan Kista Dermoid

Kista dermoid diobati dengan prosedur operasi. Selain itu, terdapat


beberapa faktor kunci yang perlu dipertimbangkan sebelum operasi,
seperti riwayat kesehatan, tingkat keparahan kista, dan risiko infeksi.
Kebanyakan kista dermoid bersifat jinak, tapi kista dermoid dapat pecah
dan menyebabkan infeksi pada jaringan di sekitarnya.

Kista dermoid tulang belakang yang tidak ditangani dapat tumbuh cukup
besar untuk melukai sumsum tulang belakang atau saraf. Sedangkan,
kista dermoid ovarium dapat tumbuh cukup besar dan memengaruhi
posisi indung telur di tubuh, aliran darah ke ovarium, maupun kemampuan
untuk hamil. Operasi dilakukan untuk mencegah hal tersebut. Risiko
operasi berupa trauma jaringan sekitarnya, perdarahan, dan infeksi.

Pencegahan Kista Dermoid

Tidak ada upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah kista dermoid.

Kapan Harus ke Dokter?

Setiap benjolan di tubuh sebaiknya diperiksakan agar dapat dipastikan


apakah jenis kista yang muncul bersifat jinak atau ganas. Pada kista
dermoid, pengobatan tidak bersifat darurat. Namun, kista yang meradang,
sakit, menimbulkan demam, membesar, dan berubah warna sebaiknya
segera dibicarakan dengan dokter.

Apabila merasakan gejala-gejala di atas, segera hubungi dokter.


Penanganan yang tepat dapat meminimalisir akibat, sehingga pengobatan
bisa lebih cepat dilakukan. Pilih dokter di rumah sakit yang tepat sesuai
dengan kebutuhan kamu.

Anda mungkin juga menyukai