Anda di halaman 1dari 7

Bed Side Teaching

KISTA EPIDERMOID

Oleh :
Dwi Oktavilia
NIM: 71 2018 041

Pembimbing
dr. H. Gunawan Tohir, Sp.B., MM.

DEPARTEMEN ILMU BEDAH


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH PALEMBANG BARI
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH PALEMBANG
2021

1
ILUSTRASI KASUS
Bed Side Teaching

3.1 IdentifikasiPasien
Nama : Tn. Budi Bin Zainuddin
Jenis Kelamin : Laki-laki
Tempat/TanggalLahir : Palembang, 10 Januari 1981
Pekerjaan : Petani
Pendidikan Terakhir : SD
Alamat : Jl. Kenanga No. 10 Kota Palembang
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Status : Menikah
MRS : 15 Februari 2021
No. RM : 58.22.68
Pembiayaan : BPJS

3.2 Anamnesis (Auto anamnesis, Senin 15 Februari 2021)


Keluhan Utama
Benjolan pada punggung kanan sejak 1 tahun yang lalu.

Riwayat Perjalanan Penyakit


Pasien datang ke Poli Bedah RSUD Palembang Bari dengan keluhan
terdapat benjolan di daerah punggung kanan sejak satu tahun yang lalu. Pasien
awalnya mengeluh timbul jerawat kecil pada punggungnya dan tidak nyeri,
kemudian digaruk dan dipencet-pencet oleh pasien. Kemudian benjolan semakin
lama dirasakan bertambah besar, tidak dikeluhkan gatal dan nyeri pada benjolan.
Pasien mengatakan ketika benjolan ditekan terasa padat didalamnya. Benjolan
sebesar telur puyuh, benjolan tidak merah dan mudah digerakan. Pasien juga
mengeluhkan tidak nyaman pada daerah benjolan. Riwayat trauma ataupun
adanya bekas luka sebelumnya disangkal, riwayat alergi obat dan keloid
disangkal. Riwayat penyakit sistemik tidak ada. Pasien mengatakan merasa

2
terganggu dengan adanya benjolan tersebut sehingga datang ke Poli Bedah
RSUD Palembang Bari untuk di lakukan tindakan.

Riwayat Penyakit Terdahulu


Riwayat penyakit dengan keluhan serupa disangkal, alergi makanan,
alergi obat, maupun penyakit jantung, penyakit ginjal, kencing manis, darah
tinggi, dan asma disangkal. Pasien juga menyangkal memiliki riwayat operasi
dan trauma sebelumnya.

Riwayat Penyakit Keluarga


Pasien mengatakan keluarganya tidak ada yang memiliki riwayat
penyakit yang sama. Tidak ada anggota keluarga yang memiliki riwayat
hipertensi, kencing manis, penyakit ginjal, penyakit paru-paru, alergi.

3.3 PemeriksaanFisik
Status Generalis
KU : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Compos mentis (GCS: E4, V5, M6)
TD : 110/80 mmHg
Nadi : 84x/menit, isi dan tegangan cukup
RR : 20x/menit
Suhu : 37,70C
Berat badan : 55 kg
Tinggi badan : 160 cm
IMT : (BB normal)

Keadaan Spesifik
Kepala:
a. Mata : conjungtiva tidak pucat, sklera kuning (-/-), refleks
cahaya (+/+),
pupil isokor kanan kiri, oedem palpebral (-/-), eksoftalmus (-/-)
b. Hidung : Deviasi septum (-), epistaksis (-)
c. Telinga : simetris, serumen kanan/kiri (+/+)

3
d. Mulut : bibir kering (-) sedikit hitam, sianosis (-), lidah kotor
(-), tonsil (T1/T1), faring tidak hiperemis
e. Leher : Tidak terlihat benjolan, vena jugularis datar (tidak
distansi), trakea
di tengah, pembesaran KGB (-/-), massa (+), JVP 5-2 cmH2O
Thoraks :
Pulmo
Pemeriksaan ANTERIOR POSTERIOR
Inspeksi Kiri Pengembangan dada saat Simetris saat statis dan
statis maupun dinamis dinamis
tampak simetris. Retraksi
iga: Supra sternal (-/-),
Intercostae (-/-)
Kanan Pengembangan dada saat Simetris saat statis dan
statis maupun dinamis dinamis.
tampak simetris. Retraksi
iga: Supra sternal (-/-),
Intercostae (-/-)
Palpasi Kiri - Vocal fremitus simetris - Vocal fremitus simetris
- Tidak tertinggal saat -Tidak tertinggal saat
bernapas bernapas
- Tidak teraba massa
Kanan - Vocal fremitus simetris - Vocal fremitus simetris
- Tidak tertinggal saat - Tidak tertinggal saat
bernapas bernapas
- Tidak teraba massa
Perkusi Kiri Sonor pada seluruh lapang Sonor pada seluruh lapang
paru paru
Kanan Sonor pada seluruh lapang Sonor pada seluruh lapang
paru paru
Auskultasi Kiri Suara Nafas vesikular Suara nafas vesikular
normal, Ronkhi (-/-), normal, ronkhi (-/-),
wheezing (-/-) wheezing (-/-)

4
Kanan Suara Nafas vesikular Suara Nafas vesikular
normal, Ronkhi (-/-), normal, Ronkhi (-/-),
wheezing (-/-) wheezing (-/-)

Cor
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak.
Palpasi : Ictus cordis tidak teraba, trill (-)
Perkusi
 Batas kanan : ICS IV, linea sternalis dextra
 Batas kiri : ICS V, midklavikularis sinistra
 Batas atas : ICS II, línea parasternalis sinistra
Auskultasi
 Suara dasar : S1-S2 reguler, irama teratur, frekuensi 84x/menit
 Suara tambahan : murmur (-), gallop (-)

Abdomen:
a. Inspeksi :Cembung, venektasi (-), scar (-), distensi
abdomen (-), caput medusa (-), jejas (-)
b. Palpasi :Nyeri tekan (-), massa (-), nyeri tekan CVA (-),
nyeri tekan supra pubis (-). Ballotement (-), nyeri tekan Mc
Burney (-) Hepar dan Lien: tidak teraba
c. Perkusi :Timpani di semua kuadran abdomen, Shifting
dullness (-) undulasi (-)
d. Auskultasi : Bising usus (+) normal, metallic sound (-)

Ekstremitas superior dan inferior: akral hangat, tremor (-), deformitas (-), perdarahan
(-), CRT <2 detik, Eritema (-), nyeri otot dan sendi
(-), gerakan ke segala arah, atrofi (-), edema pada
kedua lengan dan tangan (-), hiperpigmentasi (-),
pitting edema pretibia (-).

5
Status Lokalis
Thoraks Posterior
Regio Thorakalis posterior dextra
Inspeksi : Pada regio thorakalis posterior dextra tampak benjolan, soliter,
berbentuk bulat dengan batas pinggiran jelas, bentuk atap seperti
kubah, permukaanya rata, pada permukaannya terdapat
telangiektasis, tepi teratur, warna sama dengan kulit sekitar,
berdinding tipis, berbatas tegas, puncta (+), jaringan parut (-), darah
atau pus pada massa (-), jejas (-), hiperemis (-), tanda infeksi (-),
kulit tertarik (skin dumpling) (-), kerutan kulit (peu d’orange) (-),
bekas operasi (-).
Palpasi : Pada regio throkalis posterior dextra teraba massa soliter,
konsistensi padat lunak, berbentuk bulat, tepi teratur, ukuran 3x4
cm, permukaan rata (tidak berbenjol-benjol), mobile terfiksir, bebas
dari dasar tapi melekat pada dermis diatasnya, berbatas tegas, nyeri
tekan (-), suhu kulit diatas benjolan sama dengan sekitar, tanda
nekrosis (-), krepitasi (-), fluktuasi (-), lobulated (-), slippage sign
(-), dimpling (-), jika dikerutkan tidak tampak seperti kulit jeruk.
Perkusi : tidak dilakukan pemeriksaan
Auskultasi : tidak dilakukan pemeriksaan

3.4 Pemeriksaan Penunjang


 Pemeriksaan Darah Rutin (15 Februari 2021)
Hematologi
Hematologi Lengkap Hasil Nilai normal
Hemoglobin 12.6 g/dL 12.0-14.0
Leukosit 7.500 /mm3 5.000 – 10.000
Eritrosit 4.5 juta/uL 3.6-5.8
Trombosit 382 ribu/mm3 150-450
Hematokrit 34 % 35-47
Hitung Jenis Leukosit
Basofil 1 % 0.1-1

6
Eosinofil 5 % 1-6
Batang 4 % 3-5
Segmen 56 % 40-70
Limfosit 36 % 30-45
Monosit 7 % 2-10
3.5 Diagnosis Banding
Tumor thoracalis posterior:
1. Kista Epidermoid Regio Thoracalis Posterior
2. Kista Atheroma Regio Thoracalis Posterior
3. Lipoma Regio Thoracalis Posterior

3.6 Pemeriksaan Tambahan


Pada pasien dapat dianjurkan untuk melakukan pemeriksaan tambahan berupa:
Histopatologi

3.7 Diagnosis Kerja


Kista Epidermoid Regio Thoracalis Posterior

3.8 Penatalaksanaan
A. Non-Farmakologi
1. Tirah Baring
2. Observasi tanda vital
B. Operatif
1. Pro Ekstirpasi (Bedah eksisi)

3.6 Komplikasi
Sepsis

3.7 Prognosis
Quo ad vitam : dubia ad bonam
Quo ad functionam : dubia ad bonam
Quo ad sanationam : dubia ad bonam

Anda mungkin juga menyukai