Anda di halaman 1dari 7

Kista Sebasea

Maria Osvaldis Galus


102011371
Kelompok : E3
Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana
Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510
email : gmariaosvaldis@yahoo.com

Pendahuluan
Kista adalah kumpulan cairan atau massa setengah cair dalam satu kantong yang tipis. Bila isi tak
terlalu padat, pada perabaan dapat dirasakan tanda khas kista yakni fluktuasi, yang terjadi akibat
penerusan tekakna ke semua arah dengan sama rata.
Kista termasuk tumor jinak yang terbungkus selaput semacam jaringan. Kumpulan sel-sel tumor
itu terpisah dengan jaringan normal disekitarnya dan tidak dapat menyebar ke bagian tubuh yang lain.
Itulah sebabnya tumor mudah diangkat dengan jalan pembedahan, dan tidak membahayakan kesehatan
penderitanya. Berdasarkan tingkat keganasannya, kista terbagi dua non-neoplastik dan neoplastik. Kista
yang non-neoplastik sifatnya jinak dan biasanya akan mengempis sendiri setelah dua atau tiga 3 bulan.
Sementara kista neoplastik umumnya harus dioperasi, namun hal itupun tergantung pada ukuran dan
sifatnya.

1|Page
Anamnesis
Hal-hal yang perlu ditanyakan dalam anamnesis berkaitan dengan keluhan massa atau benjolan
pada leher :
a. Identitas
Menanyakan nama, alamat, umur, tempat tinggal, dan pekerjaan.
b. Menanyakan keluhan utama
c. Riwayat penyakit sekarang
Mengenai benjolan yang terbentuk antara lain; sejak kapan massa atau benjolan mulai muncul,
dimanakah letak massa pada leher, apakah ada tanda-tanda infeksi atau peradangan (kalor, rubor,
dolor, tumor dan function lesa), bagaimana ukuran dan konsistensinya, bisa digerakkan atau tidak,
serta keluhan penyerta seperti demam.
d. Riwayat penyakit dahulu.
e. Riwayat penyakit keluarga.

Pemeriksaan
1. Fisik
a. Inspeksi untuk melihat adanya benjolan yang nyata, letak benjolan, dan apakah ada rubor dan
tumor. Benjolan ini kadang-kadang lebih baik di lihat daripada di raba.
b. Palpasi untuk menentukan letak, konsistensi, ukuran dan mobilitasnya.1
2. Penunjang
Pemeriksaan penunjang untuk massa leher dapat dilakukan dengan pemeriksaan yang
memberikan keterangan tentang sifat-sifat fisik yang khas atau letak massa ( pemeriksaan tidak
langsung) yakni :
a. Ultrasonografi, membedakan lesi padat dari lesi kistik.
b. CT scan dan atau MRI, berguna dalam memberikan keterangan mengenai sifat-sifat yang
khas maupun pembuluh darah massa dan disamping itu juga menjelaskan hubungannya
dengan struktur-struktur yang berdekatan. Karena itu pemeriksaan ini merupakan
pemeriksaan tidak langsung yang sangat berguna dan paling sering diminta.
c. X-ray dengan menggunakan kontras untuk mengidentifikasi fistula (koneksi abnormal antara
pembuluh darah, usus, organ, atau struktur lainnya.2

Working Diagnosis
Kulit merupakan organ tipis yang luas. Tebal kulit bervariasi antara 0.5-1.5 mm bergantung pada
letak, umur, gizi, jenis kelamin dan suku. Kulit mengandung tiga jenis kelenjar yakni kelenjar keringat

2|Page
paling banyak terdapat pada telapak tangan dan kaki, aksilla dan dahi, kelenjar sebaseus untuk pelumas
kulit dan kelenjar keringat apokrin di aksilla dan daerah anogenital. Pada kulit bisa terjadi berbagai
infeksi karena faktor endogen maupun eksogen. Salah satunya adalah kista.
Kista adalah kumpulan cairan atau massa setengah cair dalam satu kantong yang tipis. Bila isi tak
terlalu padat, pada perabaan dapat dirasakan tanda khas kista yakni fluktuasi, yang terjasi akibat
penerusan tekanan ke semua arah dengan sama rata. Ada berbagai jenis kista antara lain, kista sebasea,
kista dermoid, kista epidermoid, kista pilonidal dan ganglion.
Kista sebasea merupakan salah satu tumor jinak epidermis yang terdiri dari beberapa lesi terlazim
yang dihadapi ahli bedah. Kista sebasea terbentuk akibat sumbatan kelenjar sebasea sehingga produk
kelenjar yang seperti bubur putih abu-abu (aterom) terkumpul dalam satu kantong tipis. Berkembang
bila ada obstruksi infudibulum folikuler dari folikel rambut oleh peradangan atau sebum dan keratinosit
berdeskuamasi terutama di dalam akne. Kista terlihat seperti pembengkakan, biasanya pada wajah,
leher, atau punggung. Kista ini dapat tetap stabil selama beberapa tahun, tetapi kadang-kadang akan
pecah ke dalam dermis sekelilingnya dan menimbulkan reaksi radang yang jelas. Umur adalah sebuah
bagian yang tepat dari riwayat penyakit, karena suatu peningkatan persentase massa pada leher
membuktikan keganasan seiring dengan bertambahnya umur.
Secara histologi, kista epidermis dilapisi epitel berlapis skuamosa dan terisi debris keratin
berlapis. Kista ini dapat di terapi dengan eksisi sederhana, teteapi perlu mengeksisi dinding kista
keseluruhan untuk mencegah kekambuhan atau pedangan sekunder terhadapkeratin yang tetap ada di
dalam dermis.3

Diferensial Diagnosis
a. Lipoma.
Kumpulan jaringan lemak jinak ini tampak pada tubuh, leher dan anggota tubuh atas. Lesi ini
berupa massa lunak, dapat ditekan, berlobulasi yang dapat digerakkan dari kulit diatasnya.
Lipoma dapat terjadi intraabdomen, intramuscular dan subkutan.
Merupakan kelainan yang agak sering ditemukan dengan benjolan lipoma subkutan bawaan,
terletak di garis tengah dan ditutupi oleh kulit normal. Lipoma sering disertai sinus dermalis atau
hiperpigmentasi pada kulit disekitarnya. Pada umumnya tidak ada kelainan neurologik, tetapi
terkadang ada karena dengan bertambahnya usia, lipoma akan membesar dan menekan sistem
saraf. Lipoma seperti ini dapat berupa lipomeningomielokel atau melekat pada meningomielokel.
Penatalaksanaannya pembedahan sebaiknya dilakukan segera karena semakin kecil lipoma,
semakin mudah eksisi dilakukan. Selain itu, lipoma dapat terus membesar, baik ke dalam kanalis
spinalis maupun ke luar. Tujuan pembedahan adalah mengeksisi lipoma semaksimal mungkin dan

3|Page
membebaskan medulla spinalis dari perlekatan yang ada. Pada umumnya pembedahan tidak
sesederhana yang dikira, karena batas antara jaringan saraf dengan jaringan lipoma sukar
ditentukan akibat timbulnya fibrosis. Oleh karena itu, diperlukan tindah bedah mikro.4
b. Kista dermoid
Kista dermoid adalah kelainan bawaaan yang timbul didaerah fusi embrional ectoderm. Kista ini
umumnya terdapat didaerah muka, terutama di daerah pinggir luar atas tulang orbita dan pangkal
hidung. Kista juga dapat timbul di abdomen, ovarium, punggung, rafe median skrotum, dan
perineum.
Kista teraba kenyal karena dindingnya merupakan bahan dermis yang liat dan isinya penuh
berupa cairan seperti minyak, kadang mengandung unsure rambut berupa lanugo. Kista bebas dari
kulit diatasnya dan pada wajah kista menempel di periosteum.4,5

Etiologi
Kista sebasea atau kista ateroma, terbentuk akibat sumbatan kelenjar sebasea sehingga produk
kelenjar yang seperti bubur putih abu-abu (aterom) terkumpul dalam satu kantong tipis. Kista ateroma
sendiri terbentuk akibat adanya sumbatan pada muara kelenjar keringat, maka sering disebut sebagai
kista sebacea atau kista epidermal. 6
Biasanya merupakan akibat inflamasi disekitar folikel sebasea, atau akibat implantasi fragmen
epidermis karena trauma tusuk.

Patogenesis
Sekret kelenjar keringat yaitu sebum dan sel-sel mati tertimbun dan berkumpul dalam kantung
kelenjar. Lama kelamaan akan membesar dan terlihat sebagai massa tumor yang berbentuk lonjong
sampai bulat, lunak-kenyal, berbatas tegas, berdinding tipis, tidak terfiksir ke dasar, umumnya tidak
nyeri, tetapi melekat pada dermis di atasnya. Daerah muara yang tersumbat merupakan tanda khas yang
disebut puncta (titik kehitaman yang letaknya biasanya di permukaan kulit tepat di tengah massa).
Kista sebasea membesar secara perlahan, dapat timbul di semua kulit kecuali telapak tangan dan
telapak kaki yang tidak mengandung kelenjar sebasea. Kista dapat terinfeksi sehingga cepat membesar
karena proses inflamasi. Bila proses ini berlanjut, isinya berubah menjadi nanah, membentuk abses.4

Epidemiologi
Jarang terjadi pada anak-anak, tetapi sering di jumpai pada dewasa muda dan usia pertengahan.
Mengenai pria dan wanita dengan frekuensi yang sama.6

4|Page
Manifestasi Klinis
Kista ini sering ditemukan pada daerah yang banyak kelenjar sebaseanya, seperti pada wajah,
leher, dada, punggung dan kulit kepala. Kista berbentuk tomor kurang lebih bulat dan pertumbuhannya
lambat.
Kista berbentuk kubah, berisi material semi padat, permukaan kista lembut, diameter 1-4 cm, jika
kista terinfeksi, maka akan berwarna merah terang. Kista ateroma biasanya memiliki sebuah lekukan
atau bercak gelap di tengah-tengahnya. Kista ini sebenarnya pembengkakan folikel rambut yang terisi
dengan substansi-substansi yang berbau busuk, buruk dan pucat termasuk protein keratin, yang kadang-
kadang merembes keluar. Terkadang kista ateroma muncul pada wajah dan tubuh, namun tidak perlu
khawatir sebab kista ini tidak berbahaya. Dengan ukuran bermacam-macam mulai dari 1-4 cm, kista
ateroma bisa bertambah besar atau menghilang dengan sendirinya. Dan kista tersebut bisa terinfeksi atau
tumbuh begitu besar, lunak, dan meradang sehingga harus dikeringkan atau diangkat. 6

Penatalaksanaan
Pada umumnya kista epidermis tidak memerlukan pengobatan apapun. Pembuangan kista harus
tuntas sampai dengan menyertakan dindingnya terangkat. Bila ada yang tertinggal, kista akan muncul
kembali karena dinding kista merupakan sel kelenjar sebasea yang selalu bermitosis dan memproduksi
aterom. Destruksi dinding kista dengan kuret, cairan kimiawi, atau elektrodesikasi memberikan hasil
yang memuaskan.6
Kadang-kadang cairan yang terkandung dalam kista bisa dikeringkan, atau di sedot dengan
memasukkan sebuah jarum atau kateter ke dalam rongga kista, yang mengakibatkan runtuhnya kista.
Radiologic pencitraan dapat digunakan untuk pedoman dalam pengeringan (aspirating) isi kista apakah
kista mudah di akses.7
Kista terinfeksi yang berfluktasi sebaiknya mula-mula di insisi, dialirkan dan ditutup, penderita
sebaiknya menerima antibiotic yang mencakup Staphylococcus aureus,. Setelah peradangan mereda
barulah kista diangkat.

Komplikasi
Komplikasi yang dapat ditimbulkan berupa perdarahan, kekambuhan atau residif, dan
pembentukan jaringan fibrotic atau keloid.6

Pencegahan
a. Jangan memencet, menggaruk, atau menusuk benjolan.
b. Jaga area bersih dengan mencuci benjolan dan sekitarnya menggunakan sabun antibakteri.

5|Page
c. Terapkan lap yang sudah di celupkan ke air hangat pada benjolan selama 20 sampai 30 menit,
lakukan 3 sampai 4 kali sehari.
d. Menghindari paparan sinar matahari yang berlebihan dan menggunakan produk perawatan kulit
bebas.6

Prognosis
Mayoritas kista adalah kondisi jinak dan tidak mengakibatkan komplikasi jangka panjang atau
serius. Namun, kista yang berhubungan dengan infeksi keganasan atau serius dapat memiliki prognosis
buruk.4

Kesimpulan
Kista sebasea merupakan salah satu tumor jinak epidermis yang terdiri dari beberapa lesi
terlazim yang dihadapi ahli bedah. Kista terbentuk akibat sumbatan kelenjar sebasea yang pada
umumnya tidak berbahaya bagi penderita. Tetapi ada juga kista yang memiliki prognosis buruk antara
lain karena adanya infeksi. Dalam penatalaksanaannya, pengangkatan kista butuh ketelitian karena bisa
menyebabkan kekambuhan kembali. Oleh karena itu, perlu ada pencegahan untuk menghindari
timbulnya infeksi kulit seperti kista.

6|Page
Daftar Pustaka

1. Swartz MH. Diagnostik fisik. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. h. 83-5.
2. Willms JL, Schneiderma H, Algranati PS. Diagnosis fisik. Jakarta: Penerbit buku kedokteran
EGC; 2005. h. 177-9.
3. Sabiston. Buku ajar bedah. Bagian ke-2. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. h. 419-
20.
4. Sjamsuhidajat. Buku ajar ilmu bedah. Edisi ke-3. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2011.
h. 408; 940.
5. Nelson. Ilmu kesehatan anak. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2000. h. 2324-5.
6. Robbins, Cotran. Buku saku dasar patologis penyakit. Edisi ke-7. Jakarta; Penerbit Buku
Kedokteran EGC; 2009. h. 698-700.
7. Thomaidis V, Seretis K, Tamiolaksis. Branchial cyst a report of 4 cases. Acta Dermatoven
APA;2006. p. 85-9.

7|Page

Anda mungkin juga menyukai