e. Kista endometrium
Kista endometriosis berlokasi di ovarium
f. Kista Stein-Leventhal
Kista ini memberikan tanda dan gejala sebagai berikut infertilitas,
amenorea atau oligomenorea sekunder, kadang0kadang agak gemuk,
seringkali(dalam >50%) hirsutisme tanpa maskulinisasi, dan dengan
kedua ovarium membesar. Ovarium tampak pucat, membesar 2-3 kali,
polikistik, dan permukaannya licin. Kapsul ovarium menebal.
Kelainan ini terkenal dengan nama sindrom Stein-Leventhal dan
disebabkan oleh gangguan keseimbangan hormonal. Umumnya
terdapat gangguan ovulasi, oleh karena endometrium hanya
dipengaruhi oleh estrogen, hyperplasia endometrii sering ditemukan.
Diagnosisi ditegakkan dengan laparoskopi. Terapi yang diberikan
wedge resection ovarium (dahulu), pengobatan dengan klomifen
(sekarang)
d. Kista endometrioid
Kista ini biasanya unilateral dengan permukaan liocin, pada
dinding dalam terdapat satu lapisan sel-sel, yang menyerupai lapisan
epitel endometrium.
e. Kista dermoid
Kista dermoid ialah suatu teratoma kistik yang jinak di mana
struktur-struktur ektodermal dengan diferensiasi sempurna, seperti
epitel kulit, rambut, gigi, dan produk glandula sebasea berwarna putih
kuning menyerupai lemak Nampak lebih menonjol daripada elemen-
elemen entoderm dan mesoderm. Teori yang paling banyak dianut
ialah tumor berasal dari sel telur melalui proses parthenogenesis.
Dinding kista kelihatan putih, keabua-abuan, dan agak tipis.
Konsistensi tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat.
Sepintas lalu kelihatan seperti kista berongga satu, akan tetapi bila
dibelah, biasanya Nampak satu kista besar dengan ruangan kecil-krcil
dalam dindingnya. Pada umumnya terdapat satu daerah pada dinding
bagian dalam, yang menonjol dan padat.
Terapi pada kista ini terdiri dari pengangkatan, biasanya dengan
seluruh ovarium.
2. Solid
a. Fibroma ovarii
Fibroma ovarii berasal dari elemen-elemen fibroblastic stroma
ovarium atau dari beberapa sel mesenkihim yang multipoten.
Tumor ini dapat mencapai diameter 2-30cm, dan beratnya dapat
mencapai 20 kg, dengan 90% unilateral. Permukaannya tidak rata,
konsistensi keras, warnanya merah jambu keabu-abuan. Ada yang
konsistensinya betul-betul keras yang disebut fibroma durum;
sebaliknya ada ayang cukup lunak disebut fibroma molle.
Terapi terdiri atas operasi yaitu oofarektomi.
b. Tumor Brenner
Menurut Meyer, epitel pulau-pulau dalam tumor berasal dari sias-
sisa sel-sel Walthard yang belum mengadakan diferensiasi.
Penyelidikan yang terakhir memberi petunjuk bahwa sarang-sarang
tumor Brenner berasal dari epitel selomik duktus Mulleri.
Besar tumor ini beraneka ragam, dari yang kecil sdampai yang
beratnya beberapa kilogram. Lazimnya tumor unilateral, yang pada
pembelahan berwarna kuning muda menyerupai fibroma, dengan
kista-kista kecil (multikistik). Kadang-kadang pada tumor ini
ditemukan sindrom Meigs. Gambaran tumor sangat khas terdiri atas
sel-sel epitel, yang dikelilingi oleh jaringan ikat yang luas dan padat.
Sarang-sarang tadi dapat mengalami degenerasi, sehingga terbentuk
ruangan yang terisi sitoplasma; segala sesuatu mirip folikel dalam
ovarium.
Terapinya terdiri atas pengangkatan ovarium. Bila ada tanda-tanda
keganasan dikerjakan salpingo-ooforektomia bilateralis dan
histerektomia totalis.
B. Data Biologis
1. Keluhan Utama
Ada keluhan pada perut
2. Riwayat keluhan utama
a. Mulai timbulnya : kurang lebih 3 tahun yang lalu
b. Sifat keluhan : Berupa benjolan pada perut yang semakin
hari semakin besar, tanpa disertai rasa nyeri pada daerah
terabanya massa.
c. Lokasi keluhan : di perut bagian bawah ( pusat-symphisis )
d. Keluhan klien tidak berpengaruh dengan aktifitas sehari-hari
3. Riwayat Kesehatan Lalu
a. Ibu tidak pernah menderita penyakit yang kronik sebelumnya,
misalnya DM, jantung, Hepatitis, Asma, TB, HIV-AIDS dan
Hipertensi
b. Ibu tidak pernah menjalani operasi sebelumnya
c. Ibu tidak pernah alergi terhadap makanan, obat-obatan terutama
antibiotic
4. Riwayat Penyakit Keluarga
a. Ibu tidak ada riwayat penyakit keturunan
b. Tidak ada riwayat keluarga menderita keganasan ( kanker )
C. Riwayat reproduksi
1. Riwayat haid
a. Menarche : 15 tahun
b. Siklus haid : 28-30 hari
c. Durasi haid : 5 hari
d. Perlangsungan haid
a) Dismenorea : tidak
b) Polimenorea : tidak
c) Oligomenorea : tidak
d) Menometroragi : tidak
e) Amenorea : tidak
2. Riwayat obstetric
a. Kehamilan, persalinan, dan nifas lalu
b. Riwayat ginekologi
a) Ibu tidak pernah mengalami infeksi alat reproduksi
b) Ibu tidak pernah menderita penyakit kelamin
c) Ibu merasakan adanya benjolan pada perut bagian bawah
sejak 3 tahun yang lalu dan semakin membesar
c. Riwayat KB : ibu tidak pernah menjadi akseptor KB
D. Riwayat aktivitas sehari-hari
1. Kebutuhan nutrisi
a. Pola frekuensi makan : Baik / 3 kali sehari
b. Macam makanan : nasi, sayur, dan ikan kadang makan
buah-buahan
c. Tidak ada pengaruh pola makanan / minum ibu setelah ibu
mengalami keluhan
2. Kebutuhan eliminasi
a. Frekuensi BAK : 3-4 kali sehari
b. Warna / bau khas : bau pesing / kuning jernih
c. Frekuensi BAB : 1 kali sehari
d. Tidak ada pengaruh pada eliminasi ibu setelah mengalami
keluhan
3. Personal hygiene
a. Kebersihan rambut : keramas 2 kali seminggu
b. Kebersihan badan : mandi 2 kali / hari
c. Kebersihan gigi : sikat gigi 2 kali / hari
d. Kebersihan genetalia / anus : bersih
e. Kebersihan kuku / kaki : agak panjang dan agak kotor
f. Kebersihan pakaian : ganti baju / hari
4. Kebutuhan istirahat / tidur
a. Tidur siang : 1 jam setiap hari
b. Tidur malam : 8-9 jam sehari
c. Setelah ibu memeriksakan diri di RSUP Dr. Wahidin
sudirohusodo, ibu merasa cemas dan susah untuk beristirahat
E. Pemeriksaan fisik
1. Kesadaran umum : baik
2. Kesadaran : komposmentis
3. TB : 152 cm BB : 45 kg
4. Tanda- tanda vital :
a) Tekanan darah : 110/70 MmHg
b) Nadi : 78 x/menit
c) Suhu : 36,4oC
d) Pernapasan : 18 x/menit
5. Kepala : rambut bersih dan tidak mudah rontok, kulit kepala bersih
6. Wajah : ekspresi wajah tampak cemas, wajah tidak oedema
7. Mata : konjungtiva merah muda, sclera putih bening
8. Hidung : simetris kiri dan kanan, tidak ada polip dan secret
9. Mulut dan gigi : bibir tidak pecah-pecah, lidah bersih, ada karies
10. Telinga : bersih tidak ada secret
11. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tyroid, dan
vena jugularis.
12. Payudara : simetris kiri dan kanan. Kendor, putting susu terbentuk
13. Abdomen : tampak tumor sebesar bola volli ukuran 15x15 pada
region abdomen
TFU : setinggi pusat
MT / NT : (+) teraba massa lemak, mobile, berbatas tegas.
Dilakukan CT scan abdomen posisi axial dengan kontraksi IV
dengan has :
a. Tampak massa densitas heterogen batas tegas, tapi ireguler
dalam rongga pelvis yang meluas sampai rongga abdomen
yang mendesak lop toop. Usus ke anterior dan lateral.
b. Uterus : bentuk, ukuran dan desitas normal
14. Genetalia : tidak ada kelainan
15. Tungkai bawah : tidak varices, simetris kiri dan kanan
F. Data Psikologis dan Spiritual
1. Reaksi emosional
a. Respon ibu : ibu merasa cemas dengan keadaannya
b. Respon keluarga : keluarga cemas dan tetap berharap atas
kesembuhan pasien
c. Jenis pertolongan yang diinginkan yaitu terbaik baginya
meskipun haruus dioperasi
d. Selama sakit klien tidak pernah merawat dirinya
e. Keluarga membantu dalam memenuhi kebutuhan klien
f. Klien dan keluarga selalu berdoa dan berserah diri kepada
Allah SWT
LANGKAH VI IMPLEMENTASI
1.Menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan penyakitnya dan tindakan
yang akan dilakukan.
2.Memberi dukungan psikologis pada ibu untuk tetap sabar menjalani
pamariksaan dan pengobatan penyakitnya.
3.Kolaborasi dengan dokter ahli obgin untuk melakukan pemeriksaan pap
smear.
4.Memberikan HE pada ibu tentang personal hygiene yaitu mengganti
pakaian dalam bila terasa lembab.
5.Mempersiapkan ibu untuk melakukan CT SCAN
6.Menganjurkan ibu untuk dating kembali setelah mengambil hasil pap
smear di laboratorium.
LANGKAH VII EVALUASI
1. Ibu mengerti tentang keadaan penyakitnya dan mempercayakan kepada
petugas akan tindakan yang harus dilakukan dalam pemeriksaannya.
2. Rasa cemas ibu berkurang dan ekspresi wajah kembali ceria.
3. Pap smear telah dilakukan tanggal 12 desember 2008 dan sediaannya telah
dibawa ibu sendiri ke laboratorium
4. Ibu bersedia untuk mengganti pakaian dalam bila terasa lembab
5. Ibu bersedian untuk melakukan pemeriksaan CT SCAN 12 desember 2008
dengan hasil :
Tampak massa densitas heterogen batas tegas, tapi ireguler dalam
rongga pelvis yang meluuas sampai rongga abdomen yang mendesak
lop toop usus keanterior dan lateral.
Uterus bentuk, ukuran dan densitas normal.
Kesan : tumpor adneksa
6. Ibu bersedia untuk dating kembali
ASESSMENT (A)
Tumor adneksa
Potensial terjadi tumor adneksa ganas tingkat 1
PLANNING (P)
1. Menjelaskan kepada ibu mengenai keadaan penyakitnya dan tindakan
yang akan dilakukan.
2. Memberi dukungan psikologis pada ibu untuk tetap sabar menjalani
pamariksaan dan pengobatan penyakitnya.
3. Kolaborasi dengan dokter ahli obgin untuk melakukan pemeriksaan pap
smear.
4. Memberikan HE pada ibu tentang personal hygiene yaitu mengganti
pakaian dalam bila terasa lembab.
5. Mempersiapkan ibu untuk melakukan CT SCAN
6. Menganjurkan ibu untuk dating kembali setelah mengambil hasil pap
smear di laboratorium.
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY.”Z” POST OP KISTA OVARIUM
HARI PERTAMA DENGAN NYERI LUKA OPERASI DI
RUMAH SAKIT Dr.WAHIDIN SUDIROHUSODO
TANGGAL 16 OKTOBER 2008
DISUSUN OLEH :