Anda di halaman 1dari 8

TUGAS

SOAL
1. Jelaskan perbedaan antara kista ovarium suspek ganas dengan kista
ovarium suspek jinak

JAWAB
A. Kista Ovarium Suspek Ganas
1. Kistik:
a. Kistoma Ovari Simpleks
Kista ini mempunyai permukaan yang rata dan halus, biasanya
bertangkai, seringkali bilateral dan dapat menjadi besar. Dinding kista
tipis dan cairan di dalam kista jernih, serous dan berwarna kuning.
Pada dinding kista tampak lapisan epitel kubik.
b. Kistadenoma Ovarii Serosum
Kista ini sering ditemukan

bilateral

(10-20%)

daripada

kistadenoma musinosum. Tumor serosa dapat membesar sehingga


memenuhi ruang abnomen, tetapi lebih kecil dibanding dengan ukuran
kistadenoma musinosum. Permukaan tumor biasanya licin, tetapi dapat
juga lobulated karena kista serosum pun dapat berbentuk multikolur,
meskipun lazimnya berongga satu. Warna kista putih keabuan.
Ciri khas dari kista ini adalah potensi pertumbuhan papiler ke
dalam rongga kista sebesar 50% dan keluar pada permukaan kista
sebesar 5%. Isi kista cair, kuning dan kadang-kadang coklat karena
bercampur darah. Tidak jarang, kistanya sendiri kecil, tetapi
permukaannya penuh dengan pertumbuhan papiler (solid papiloma).
Pada pemeriksaan mikroskopis terdapat dinding kista yang dilapisi
epitel kubik atau torak yang rendah, dengan sitoplasma eosinofil dan
inti sel yang besar dan gelap warnanya. Karena tumor ini berasal dari
epitel permukaan ovarium (germinal epithelum), maka bentuk epitel
pada papil dapat beraneka ragam, tetapi sebagian besar terdiri atas

epitel bulu getar seperti epitel tuba. Pada jaringan papiler dapat
ditemukan pengendapan kalsium dalam stromanya yang dinamakan
psamoma.
Kadang-kadang pasien mengeluh rasa ketidaknyamanan daerah
pelvis dan pada pemeriksaan ditemukan massa abdomen atau pun
ascites. Kelainan ekstra abdomen jarang ditemukan pada keganasan
ovarium kecuali pada stadium terminal.
Apabila ditemukan pertumbuhan papiler, proliterasi dan stratifikasi
epitel, serta anaplasia dan mitosis pada sel-sel, kistadenoma serosum
secara makroskopik digolongkan ke dalam kelompok tumor ganas. 3035% dari kistadenoma serosum mengalami perubahan keganasan. Bila
terdapat implantasi pada peritoneum disertai dengan ascites, prognosis
penyakit adalah kurang baik. Meskipun diagnosis histopatologis
pertumbuhan tumor tersebut mungkin jinak (histopathologically
benign), tetapi secara klinis harus dianggap sebagai neoplasma
ovarium ganas (clinicaly malignant).

Kista Ovarium Serosum


c. Kistadenoma Ovarii Musinosum
Tumor ini mungkin muncul sebagai tumor unilateral kista teratoma
atau sebagai metaplasia musinosum dari mesothelium. Tumor
mucinous yang berasal dari teratoid ditemukan pada penderia yang
muda. Paling sering pada wanita berusia antara 20-50 tahun dan jarang
sekali pada masa prapubertas. Tumor ovarium ini terbanyak ditemukan

bersama-sama dengan kistadenoma ovarii serosum. Kedua tumor ini


merupakan kira-kira 60% dari seluruh ovarium, sedang kistadenoma
ovarii musinosum nerupakan 40% dari seluruh kelompok neoplasma
ovarium.
Kista ini biasanya mempunyai dinding yang licin, permukaan
berbagala (lobulated) dan umumnya multitokular dan odematosa;
lokular yang mengandung mukosa ini kelihatan biru dari peregangan
kapsulnya. Kira-kira 10% dapat mencapai ukuran yang amat besar dan
pada tumor ini tidak dapat ditemukan jaringan yang normal lagi.
Tumor biasanya unilateral, akan tetapi dapat juga dijumpai yang
bilateral (8-10%).
Dinding kista agak tebal dan berwarna putih keabuan terutama
apabila terjadi perdarahan atau perubahan degeneratif di dalam kista.
Pada permukaan terdapat cairan lendir yang khas, kental seperti
gelatin, melekat dan berwarna kuning sampai coklat tergantung dari
percampurannya dengan darah.
Pemeriksaan mikroskopik : tampak dinding kista dilapisi oleh
epital torak tinggi dan sel-sel goblet yang terisi lendir. Sel-sel epitel
yang terdapat dalam satu lapisan bersifat odernatus dan mempunyai
potensi untuk tumbuh seperti struktur kelenjar, kelenjar-kelenjar
menjadi

kista-kista

baru,

yang

menyebabkan

kista

menjadi

multilokuler. Jika terjadi suatu sobekan pada dinding kista (spontan


ataupun pada saat operasi), maka sel-sel epitel dapat tersebar pada
permukaan peritoneum rongga perut, dan sekresinya menyebabkan
pseudomiksoma peritonei. Akibat pseudorniksoma peritonei timbul
penyakit menahun dengan musin terus bertambah dan menyebabkan
banyak perlengketan. Akhirnya penderita meninggal karena ileus. Pada
kista kadang-kadang ditemukan daerah padat dan pertumbuhan papiler.
d. Kista Endometroid
Terjadi karena lapisan didalam rahim (yang biasanya terlepas
sewaktu haid dan terlihat keluar dari kemaluan seperti darah); tidak
terletak dalam rahim tetapi melekat pada dinding luar ovarium. Akibat
peristiwa ini setiap kali haid, lapisan tersebut menghasilkan darah haid

yang akan terus menerus tertimbun dan menjadi kista. Kista ini bisa 1
pada dua indung telur. Timbul gejala utama yaitu rasa sakit terutama
sewaktu haid/ sexual intercourse.

Kista Endometroid
e. Kista Dermoid
Tumor ini merupakan 10% dan seluruh neoplasma ovarium yang
kistik, dan paling sering ditemukan pada wanita yang masih muda.
25% dari semua kista dermoid bilateral, lazimnya dijumpai pada masa
reproduksi walaupun dapat ditemukan pada anak kecil. Tumor ini
dapat mencapai ukuran sangat besar, sehingga beratnya mencapai
beberapa kilogram.
Dinding kista kelihatan putih keabuan dan agak tipis. Konsistensi
tumor sebagian kistik kenyal, di bagian lain padat. Dapat ditemukan
kulit, rambut kelenjer sebasea, gigi (ektodermal), tulang rawan, serat
otot jaringan ikat (mesodemal) dan mukosa traktus gasttrointotinelis,
epitel saluran kista terdapat produk kelenjer sebasea berupa massa
lembek seperti lemak, bercampur dengan rambut
Pada kista dermoid dapat terjadi torsio tangkai dengan gejala nyeri
mendadak di perut bagian bawah. Ada kemungkinan terjadinya
sobekan dinding kista dengan akibat pengeluaran isi kista dalam
rongga peritoneum.

Kista Dermoid

2. Solid
Semua tumor ovarium yang padat adalah neoplasma. Akan tetapi, ini
tidak berarti bahwa termasuk suatu neoplasma yang ganas, meskipun
semuanya berpotensi maligna. Potensi menjadi ganas sangat berbeda pada
berbagai jenis, umpamanya sangat rendah pada fibroma ovarium dan
sangat tinggi pada teratoma embrional yang padat.
a. Fibroma ovarii
Tumor ini mencapai diameter 2 sampai 30 cm; dan beratnya 20 kg,
dengan 90% uniteral. Permukaan tidak rata, konsistensi keras,
warnanya merah jambu keabuan. Apabila konsistensi sangat padat
disebut fibroma durum, dan apabila lunak disebut fibroma molle.
Neoplasma ini terdiri atas jaringan ikat dengan sel-sel di tengah
jaringan kolagen. Apabila terdiri atas kelenjar-kelenjar kistik, maka
disebut kistadenofroma ovarii. Fibroma ovarii yang besar biasanya
mempunyai tangkai dan dapat terjadi torsi. Pada tumor ini sering
ditemukan sindroma Meigs (tumor ovarii, ascites, hidrotoraks).

b. Tumor Brenner
Besar tumor ini beraneka ragam, dari sangat kecil ke yang beratnya
beberapa kilogram. Lazimnya tumor ini unilateral. Pada pembelahan
berwarna kuning muda seperti fibroma, dengan kista-kista kecil. Kadangkadang pada tumor ini temukan sindroma Meigs. Gambar mikroskopis
tumor ini sangat khas, terdiri dari 2 elemen, yakni sarang-sarang yang
terdiri atas epitel epitel, yang dikelilingi jaringan ikat yang luas dan padat.
Tumor Brenner tidak menimbulkan gejala-gejala klinik yang khas, dan
jika masih kecil, biasanya ditemukan secara kebetulan pada pemeriksaan
histopatologik ovarium.
c. Maskulinovoblastoma (adrenal cell rest tumor)
Tumor ini biasanya unilateral dan besarnya bervariasi antara 0,5-16
cm. Beberapa dari tumor ini menyebabkan gejala maskulinasi, terdiri atas
hirsutisme, pembesaran klitoris, atrofi mammae, dan perubahan suara.

B. Kista Ovarium Suspek Jinak


a. Kista Folikel
Kista ini berasal dari folikel de graff yang tidak sampai berovulasi.
Bisa di dapati satu kista atau beberapa dan besarnya biasanya
berdiameter 1 -10 cm (folikel normal berukuran limit 2,5 cm).
Umumnya jika diameter tumor tidak lebih dari 5 cm, dapat di tunggu
dahulu karena kista folikel dalam 2 bulan akan hilang. Dapat multipel
dan bilateral. Biasanya asimtomatik.

Kista Folikel
b. Kista Korpus Lutein
Kista berisi cairan berwarna merah coklat karena darah tua. Pada
pembelahan ovarium kista korpus luteum memberi gambaran yang
khas. Dinding kista terdiri atas lapisan berwarna kuning, terdiri atas
sel-sel luteum yang berasal dari sel-sel teka.

Kista Korpus Luteal

c. Kista Teka Lutein

Kista biasanya bilateral dan sebesar tinju. Pada pemeriksaan


mikroskopik terlihat luteinisasi sel-sel teka. Tumbuhnya kista ini ialah
akibat pengaruh hormone koriogonadrotropin yang berlebihan.
Kista granulosa lutein yang terjadi di dalam korpus luteum indung
telur yang fungsional dan membesar bukan karena tumor, disebabkan
oleh penimbunan darah yang berlebihan saat fase pendarahan dari
siklus menstruasi.
Kista teka-lutein biasanya berisi cairan bening, berwarna seperti
jerami.

Kista Teka Lutein

d. Kista Inklusi Germinal


Biasanya terjadi pada wanita usia lanjut dan besarnya jarang
melebihi 1 cm. Kista terletak di bawah permukaan ovarium,
dindingnya terdiri atas satu lapisan epitel kubik atau torak rendah, dan
isinya cairan jernih dan serous.

Kista Inklusi Germinal

e. Kista Endometrium
Kista ini endometriosis yang berlokasi di ovarium. Akibat proliferasi
dari sel yang mirip dinding endometrium, umumnya berisi darah yang
merupakan hasil peluruhan dinding saat menstruasi

Anda mungkin juga menyukai