Anda di halaman 1dari 17

KONSEP DASAR

DIABETES MELITUS GESTASIONAL (DMG)

Diabetes Melitus
Diabetes Melitus merupakan gangguan sistemik pada metabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak. Diabetes mellitus ditandai dengan hiperglikemia (peningkatan
glukosa darah) yang diakibatkan produksi insulin yang tidak adekuat atau penggunaan
insulin secara tidak efektif pada tingkat seluler. Insulin yang diproduksi oleh sel-sel beta
pulau langerhans di pangkreas bertanggungjawab mentranspor glukosa ke dalam sel.
Apabila insulin tidak cukup atau tidak efektif, glukosa berakumulasi dalam aliran darah
terjadilah hiperglikemia. Hiperglikemia menyebabkan hiperosmolaritas pada darah,
yang menarik cairan intrasel ke dalam sistrem vascular sehingga terjadi dehidrtasi dan
peningkatan volume darah. Akibatnya, ginjal menskresi urine dalam volume besar
(poliuria) sebagai upaya untuk mengatur kelebihan volume darah dan mensekresi
glukosa yang tidak digunakan (glikosuria). Dehidrasi seluler, yang disertai poliuria
menimbulkan rasa haus berlebihan (polidipsi).

Klasifikasi diabetes (Menurut Institutes of Helath)


KLASIFIKASI DEFENISI
Tipe I Diaberte Melitus tergantung insulin; sel-sel Beta
IDDM (Insulin dependent Pankreas di Pulau Langerhans pada dasarnya tidak
Diabetes Mellitus) memproduksi insulin
Diabetes Melitus tidak tergantung insulin; sel-sel beta
Tipe II
Pankreas di pulau Langerhans tidak mampu memnuhi
NIDDM (Non Insulin
peningkatan kebutuhan insulin yang terus-menerus
Dependent Diabetes mellitus)
atau pada saat stress terjadi
Tipe III Intoleransi karbohidrat yang terjadi selama masa
Diabetes Gestasional hamil, tanpa memperhatikan tingkat keparahannya

Diabete Melitus Gestasional (DMG)


Diabetes selama masa hamil dikelompokkan berdasarkan pertimbangan
apakah diabetes tersebut mendahului kehamilan atau awitan diabetes terjadi selama
gestasi. Diabetes pragestasi merupakan label yang diberikan pada diabetes tipe I atau

1
tipe II yang muncul sebelum masa hamil sedangkan diabetes gestasi mengacu pada
intoleransi glukosa yang pertama kali dikenali pada masa hamil.
Klasifikasi DMG

KELAS KARAKTERISTIK

Intoleransi
Toleransi Glukosa Abnormal selama masa hamil, hiperglikemi
glukosa pada
pascaprendial selama masa hamil
masa hamil
Diabetes kimiawi yang didiagnosis sebelum hamil; diabetes hanya
A
melalui upaya diet; awitan dapat terjadi pada usia berapapun
Terapi insulin yang dilakukan sebelum masa hamil; awitan pada usia
B
20 tahun atau lebih; durasi < 10 tahun
C Awitan pada usia 10-20 tahun atau durasi 10-20 tahun
Awitan sebelum usia 10 tahun atau durasi > 20 tahun, atau
D
hipertensi kronis (bukan preeklamsi)
F Nefropati diabetes disertai proteinuria
H Penyakit arteri koroner
R Retinopati proliferatif

Diabetes Pragestasi
Pada saat seorang wanita yang diketahiu menderita diabetes, hamil, ia dikatakan
menderita diabetes pragestasi, yakni diabetes telah terjadi sebelum konsepasi dan
akan terus berlanjut setelah masa hamil. Dapat berupa tipe I (tergantung insulin) atau
tipe II (tidak tergantung insulin), yang mungin disertai atau tidak disertai penyakit
vaskular, retinopati, nefropati, ddankomplikasi diabetik lain. Individu yang menderita
diabetes tipe II dianggap tergantung insulin selama masa hamil karena pemberian ag

Konseling pra konsepsi


Konseling prakonsepsi direkomendasikan untuk semua wanita diabetik yang berada
dalam masa reproduksi dan konseling ini dikaitkan dengan hasil akhir kehamilan yang
lebih baik.Dalam lingkungan yang ideal, wanita diabetik pragestasi diberi konseling
sebelum waktu konsepsi untuk merencanakan waktu yang optimal untuk hamil,
mengatur kontrol glikemia sebelum konsepsi, dan mengevaluasi setiap tanda
komplikasi vaskular diabetes pada wanita. Wanita diabetik, yang mengalami komplikasi

2
vaskular sebelumnya, diinformasikan bahwa kehamilan dapat menyebabkan
munculnya masalah-masalah nefropati diabetik, retinopati diabetik, dan akibat diabetik
lain.

Resiko dan komplikasi pada ibu.


Wanita diabetik yang hamil memiliki resiko mengalami komplikasi.tingkat komplikasi
secara langsung berhubungan dengan kontrol glukosa wanita sebelum konsepsi dan
selama masa hamildan komplikasi dipengaruhi oleh keberadaan komplikasi diabetik
sebelumnya.komplikasi maternal umumnya terjadi sehubungan dengan kehamilan
diabetik,yang meliputi hal-hal berikut;
1. Aborsi spontan.
Terjadi lebih sering dan berhubungan dengan kontrol glikemia yang buruk pada saat
konsepsi dan minggu-minggu awal kehamilan.
2. Hipertensi akibat kehamilan atau preeklamsi.
Terjadi dua kali lebih sering pada masa hamil diabetik.
3.Hidramnion (Polihidramnion)
Suatu kelebihan cairan amniotik sebesar 2000 ml,terjadi sekitar 10x lebih sering
dalam kehamilan diabetik.daripada dalam kehamilan bukan diabetik.
4. Infeksi.
Lebih umum terjadi dan lebih berat pada wanita diabetik yang hamil.

5.Ketoasidosis.
dapat mengancam keadaan ibu dan janinnya.Ketoasidosis paling sering terjadi pada
trimester kedua dan ketiga,yakni saat efek diabetogenik pada kehamilan paking besar
karena resistensi insulin meningkat.

Resiko dan komplikasi pada janin/Neonatus.


Sejak konsepsi,bayi dari ibu diabatik mengalami peningkatan resiko komplikasi yang
dapat terjadi selama periode antenatal,intranatal atau periode neonatus.Komplikasi-
komplikasi ini dapat bersifat ringan dan sementara,tetapi sering kali mengancam
kehidupan dan dapat menyebabkan kematian bayi.seperti; insiden anomali
kongenital,makrosomia,retardasi pertumbuhan intrauterin(IUGR),penyakit membran
hialin,dan hipoglikemia.

3
PENATALAKSANAAN
Prinsipnya adalah mencapai sasaran nermoglikemia,yaitu kadar glukosa darah puasa
<105 mg/dl,dua jam ssudah makan <120 mg/dl dan kadar HbAIc <6%.selain itu
menjaga agar tak ada episode hipoglikemia,tidak ada ketonuria,dan pertumbuhan
uterus normal.
Pantau kadar glukosa darah 2x seminggu dan kadar Hb glikosilat.
Ajarkan pasien memantau kadar gula darah di rumah dan anjurkan untuk kontrol 2-4
minggu sekali,bahkan lebih sering lagi saat mendekati persalinan.
Untuk mencapai sasaran tersebut dapat dilakukan perencanaan makan yang sesuai
dengan kebutuhan,pemantauan glukosa darah sendiri di rumah dan pemberian insulin
bila perlu.
Obat hipoglikemik oral tidak dipakai saat hamil dan menyusui mengingat efek
teratogenitas dan dikeluarkan melalui ASI.
Pada trimester pertama usahakan kenaikan BB 1-2,5 kg dan selanjutnya sekitar
0,5kg/minggu.secara umum pada akhir kehamilan BB ibu naik sekitar 10-12 kg.
Bila dengan perencanaan makan selama 2minggu tidak tercapai sasaran
nermoglikemia,insulin harus segera dimulai,cara pemberian sama dengan pasien DM
lain,tujuannya mencapai kadar glukosa sebaik mungkin.sampai sasaran yang
ditentukan tanpa episode hipoglikemia.untuk mencegah timbulnya antibodi terhadap
insulin yang dapat menembus sawar ari,harus dipakai insulin manusia.dimulai dengan
dosis kecil,bertambah dengan meningkatnya usia kehamilan.umumnya pada DMG
cukup diberikan insulin kerja menengah dosis rendah satu atau dua kali sehari.
1.Terapi insulin.
Insulin manusia biosintesis dianjurkan diberikan kepada ibu hamil karena insulin ini
tidak mungkin memunculkan suatu reaksi alergi,jika dibandingkan dengan insulin yang
berasal dari hewan.insulin yang kerjanya intermediet dan cepat(teratur) diberikan
selama masa hamil.
Dosis insulin total harian ditetapkan berdasarkan minggu gestasi wanita dan berat
tubuhnya.kalkulasi dosis awal ini kemudian diatur berdasarkan kebutuhan,sesuai kadar
glukosa darah.kebanyakan wanita diabetik tergantung insulin membutuhkan banyak
injeksi setiap hari selama hamil.suatu kombinasi insulin kerja-intermediet dan insulin
teratur(kerja pendek) sebelum sarapan dan pada waktu makan malam
merupakansuatu program yang umum diberikan.walaupun injeksi insulin subkutan
paling umum digunakan,sistem infusi insulin yang terus-menerus juga dapat digunakan

4
selama masa hamil.pompa insulin mengalirkan insulin dengan kecepatan basal melalui
suatu dosis bolus untuk mengakommodasi makanan.selang infus dari sistem yang
dioperasikan dengan menggunakan baterei dan portabel ini dapat dibiarkan ditempat
selama beberapa minggu tanpa komplikasi lokal.pompa insulin biasanya digunakan
untuk wanita yang diabetesnya tidak dapat dikendalikan oleh injeksi insulin dalam
jumlah besar dan untuk wanita yang sangat termotivasi karena pemantauan glukosa
darah yang teliti diperlukan.
2.Penanganan obstetri
a.Pemantauan ibu dan janin dilakukan dengan mengukur tinggi fundus uteri dan
denyut jantung janin.
b.Penilaian menyeluruh janin dilakukan dengan skor fungsi dinamik janin plasenta.
c.bayi yang dilahirkan dari ibu DMG memerlukan perawatan khusus

5
ASUHAN KEBIDANAN PADA NY “ A “ DENGAN UMUR KEHAMILAN
26-28 MINGGU DI RUMAH ASAKIT UMUM DAYA
TANGGAL 20 JUNI 2008

No. Register : 00108


Tanggal Kunjungan : 20 Juni 2008
Tanggal Pengkajian : 20 Juni 2008

LANGKAH I : IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas Klien/ Suami
Nama : Ny . “A” / Tn. “A”
Umur : 35 thn / 36 thn
Agama : Islam / Islam
Suku : Bugis / Makassar
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Swasta
Status /Lamanya menikah : Sah, lamanya 1 tahun
Alamat : Jl. Cempaka

B. Riwayat Kehamilan Sekarang


1. HPHT tanggal 17 Desember 2007, HTP 24 September 2008
2. Hamil pertama dan tidak pernah keguguran.
3. Usia kehamnialn 7 bulan
4. Pergerakan janin mulai dirasakan sejak bulan Mei sampai sekarang
5. Belum pernah memeriksakan kehamiqannya dan belum mendapatkan suntikan TT
6. Ibu tidak pernah mengkomsumsi obat-obatan dan jamu selama hamil.
7. Ibu tidak pernah meraskan nyeri perut hebat selama kehamilan.
8. Ibu mengeluh sering buang air kecil, sering haus, dan nafsu makan meningkat.

C. Riwayat Kesehatan Lalu dan Sekarang


1. Tidak ada riwayat penyakit jantung, Hipertensi, DM, TBC, Asma, Malaria, dan PMS
2. Tidak ada riwayat penyakit menular dan penyakit keturunan.
3. Ibu tidak pernah dioperasi dan diopname sebelumnya.
4. Tidak ada riwayat keturunan kembar

6
D. Riwayat Reproduksi dan Ginekologi
1. Riwayat Menstruasi :
a. Menarche : umur 13 tahun
b. Siklus : 28-30 hari
c. Lamanya : 5 hari
d. Perlangsungan : normal, tidak ada keluhan dismenorhoe
2. Riwayat Ginekologi
a. Tidak ada riwayat tumor kandungan dan payudara
3. Riwayat KB
a. Belum pernah menjadi akseptor KB

E. Riwayat Psikososial, Spiritual dan Ekonomi,


1. Kehamilan direncanakan
2. Ibu dan keluarga senang dengan kehamilan ibu sekarang.
3. Pengambil keputusan dalam keluarga adalah suami.
4. Ibu mengerjakan pekerjaan rumah tangga sendiri.
5. Ibu dan keluarga selalu berdoa agar kehamilannya berlangsung normal sampai
persalinan.
6. Riwayat pemenuhan kebutuhan sehari-hari
a. Nutrisi
1) Pola makan : teratur
2) Frekuensi : 3-4 x sehari
3) Nafsu makan : baik
4) Jenis makanan : nasi, sayur-sayuran, lauk pauk ( tahu, tempe, ikan),
jeruk, pisang.
5) Minum : 9-10 gelas sehari air putih ditambah susu
hamil.
b. Eliminasi
1) BAK : 5-7 kali sehari
2) BAB : 1-2 kali sehari
c. Personal Hygiene
1) Cuci rambut : 3 kali seminggu dengan shampo
2) Mandi : 1 kali sehari dengan sabun mandi

7
3) Gosok gigi : 3 kali sehari dengan pasta gigi
4) Ganti pakaian ; setiap selesai mandi
d. Istirahat
1) Tidur siang : 1-2 jam
2) Tidur malam : 7-8 jam

F. Pemeriksaan Fisik

1. Keadaan umum ibu baik


2. Kesadaran komposmentis
3. TB : 157 cm
BB : 62 kg (BB sebelum hamil = 50Kg)
LILA : 24 cm
4. TTV
a. Tekanan darah : 120/90 mmHg
b. Nadi : 84 x/ menit
c. Pernafasan : 22 x/ menit
d. Suhu : 36,2 0C

5. Kepala
Rambut hitam, tidak mudah rontok, kulit kepala bersih serta tidak terdapat benjolan
dan nyeri tekan.
6. Wajah
a. Tidak ada edema dan kloasma gravidarum
b. Sklera tidak ada ikterus dan konjungtiva berwarna merah muda.
c. Bibir tidak pecah-pecah, mulut bersih, tidak ada karies dan tidak ada gigi yang
tanggal.
7. Leher
Tidak ada pembesaran kelenjar limfe, kelenjar tiroid, dan vena jugularis.
8. Payudara
a. Simetris kiri dan kanan
b. Hiperpigmentasi pada areola
c. Putting susu terbentuk kiri dan kanan
d. Tidak ada massa dan nyeri tekan
e. Ada kolostrum bila dipencet

8
9. Abdomen
a. Tonus otot perut tegang
b. Tampak linea nigra, striae livide
c. Tidak ada luka bekas operasi.
d. Palpasi
1) Leopold I : 4 jr apst(29 cm), teraba bokong
2) Leopold II : punggung kanan
3) Leopold III : kepala
4) Leopold IV : BAP
Teraba pergerakan janin
e. LP : 85 cm
TBJ : 29 cm x 85cm = 2.465 gram
Auskultasi DJJ = 140 x/ menit terdengar jelas pada perut sebelah kanan
10. Ekstremitas
a. Ada edema pada ekstremitas bawah
b. Refleks patella (+) kiri dan kanan.
11. Pemeriksaan laboratorium
a. Hb : 11,6 gr %
b. Albumin :+
c. Reduksi : +++
d. Glukosa darah : 125 gr%

LANGKAH II : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL


G1 P0 AO , Umur Kehamilan 26-28 Minggu, Punggung Kanan, Presentase kepala, Bergerak
Atas Panggul, Intrauteri, Tunggal, Hidup, Keadaan janin baik, Ibu dengan Diabetes

1. GI P0 Ao
a. Dasar :
DS : Ibu mengatakan hamil pertama dan tidak pernah mengalami keguguran
DO : tampak striae livide, tonus otot perut tegang
b. Analisis dan interpretasi data :
Ibu mengatakan hamil yang pertama, hal ini ditunjang dari hasil pemeriksaan fisik
ditemukan striae livide pada daerah abdomen. Hiperpigmentasi pada kulit disebabakan
oleh pengaruh Melanophore Stimulating Hormone (MSH) yang meningkat sehingga

9
kulit perut seolah-olah retak, warnanya berubah agak hiperemik dan kebiru-biruan
(Ilmu Kebidanan, hal 97-98). Tonus otot masih tegang menandakan tidak pernah
mengalami persalinan sebelumnya.
2. Umur kehamilan 26-28 minggu
a. Dasar :
DS: umur kehamilan 7 bulan
HPHT 17 Desember 2007
DO: Pada palpasi Leopold I, TFU 4 jr apst (29 cm)
b. Analisis dan interpretasi data :
 Dari HPHT tanggal 17 Desembeer 2007 sampai tanggal 20 Juni 2008 maka umur
kehamilan 26-28 minggu. Pembesaran uterus pada dasarnya disebabkan oleh hipertropi otot
polos uterus. Disamping itu, serabut-serabut kolagen yang ada menjadi higroskopik akibat
meningkatnya kadar estrogen sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin (Ilmu
Kebidanan :89)
3. Punggung kanan
a. Dasar :
DS : Ibu mengatakan pergerakan janin kuat terutama pada perut sebelah kanan
DO : Leopold I : bokong
Leopold II : punggung kanan
Leopold III : kepala
DJJ : 140 x/ menit, terdengar jelas pada perut sebelah kanan
b. Analisis dan interpretasi data :
 Leopold I teraba lunak, lebar, tidak melenting, menandakan bagian yang
terdapat pada fundus adalah bokong
 Pergerakan janin kuat pada perut sebelah kanan, pada Leopold II teraba tahanan
keras pada sisi kiri perut ibu menandakan punggung kiri dan pada Leopold III
teraba keras, bulat menandakan bagian terendah adalah kepala.
 Auskultasi DJJ terdengar paling jelas pada kuadran kanan bawah perut ibu
diamana tidak sesuai dengan denyut nadi ibu, hal ini menunjukkan punggung
janin terletak di sebelah kanan (Obstetric Williams, hal 23).
4. Presentase kepala, Bergerak atas panggul (konvergen)
a. Dasar :
DS :-
DO : Leopold III : kepala

10
Leopold IV : BDP (divergen)
b. Analisis dan interpretasi data :
 Pada palpasi Leopold III, teraba keras, bulat menandakan presentase kepala.
 Pada palpasi Leopold IV, kedua ujung jari tidak bertemu (divergen) dimana bagian terendah
janin tidak dapat digerakkan, hal ini berarti bagian terendah janin telah masuk pintu atas
panggul (bergerak dalam panggul).
5. Intrauteri
a. Dasar :
DS : tidak pernah merasakan nyeri perut yang hebat selama hamil
pergerakan janin pada bulan Januari sampai sekarang.
DO : Leopold I : TFU 4 jr apst ( 29 cm )
Leopold II : Punggung kanan
Leopold III : Kepala
Leopold IV : BAP (konvergen)
b. Analisis dan interpretasi data :
 Bagian dari uterus yang merupakan tempat berkembangnya janin adalah kavum uteri
dimana pada bagian ini hasil konsepsi dapat tumbuh dan berkembang hingga aterm
tanpa menyebabkan rasa nyeri (Obstetri Fisisologi Unpad).
 Pada pemeriksaan palpasi teraba dengan jelas bagian-bagian janin (kepala, bokong,
punggung dan bagian-bagian kecil janin) dan ibu tidak merasa nyeri menandakan janin
berkembang di dalam uterus.
6. Tunggal
a. Dasar :
DS :-
DO : Pembesaran perut sesuai dengan usia kehamilan
Leopold I : bokong
Leopold III : kepala
b. Analisis dan interpretasi data :
Pembesaran perut sesuai dengan umur kehamilan, teraba dua bagian besar janin pada
lokasi yang berbeda, kepala teraba di atas simfisis dan bokong teraba di fundus,
menandakan bahwa janin tunggal
7.Hidup
a. Dasar
DS : Ibu merasakan pergerakan janin kuat, biasanya 10 kali dalam sehari

11
DO: teraba pergerakan janin
DJJ terdengar jelas dan kuat, DJJ =138 x/i
b. Analisis & Interpretasi data :
Terabanya pergerakan janin dan terdengarnya DJJ menandakan janin dalam keadaan
hidup
8. Keadaan janin baik
a. Dasar
DS : Ibu merasakan pergerakan janin kuat,
DO : DJJ (+)terdengar jelas dan kuat 138 x/i
b. Analisis dan interpretasi data :
Adanya pergerakan janin dan DJJ dalam batas normal antara 120-160 x/I menandakan janin
dalam keadaan baik.
9. Ibu dengan Diabetes
a. Dasar
DS : Ibu mengeluh sering buang air kecil, Sering haus, dan nafsu makan meningkat
DO : - TTV
a. Tekanan darah : 120/90 mmHg
b. Nadi : 84 x/ menit
c. Pernafasan : 22 x/ menit
d. Suhu : 36,2 0C
- Ada edema pada ekstremitas bawah
- Pemeriksaan Lab.
a. Hb : 11,6 gr %
b. Albumin :+
c. Reduksi : +++
d. Glukosa darah : 125 gr%
b. Analisis dan Interpretasi Data
Dalam kehamilan, terjadi perubahan metabolisme endokrin dan karbohidrat yang
menunjang pemasokan makanan bagi janin serta persiapan untuk menyusui. Glukosa
dapat berdifusi secara tetap melalui plasenta kepadda janin sehingga kadarnya dalam
darah janin hampir menyerupai kadar darah ibu. Insulin ibu tak dapat mencapai janin,
sehingga kadar gula ibu yang mempengaruhi kadar pada janin.Seiring perkembangan
plasenta, produksi hormon kehamilan akan meningkat, terutama HPL (Human Placenca
Lactogen). Peningkatan HPL akan meningkatkan resistensi sel terhadap insulin sehingga

12
muncul kondisi diabetes. Pada kebanyakan wanita, pankreas mampu memenuhi
peningkatan insulin ini. Akan tetapi, ketika pankreas tidak lagi sanggup memproduksi
insulin, terjadilah hiperglikeemia.. Efek puncak HPL terjadi pada usia kehamilan sekitar
26-28 minggu.

LANGKAH III : IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL


Potensial terjadi Preeklampsi
1. Dasar
DS : -
DO: - TTV
a. Tekanan darah : 120/90 mmHg
b. Nadi : 84 x/ menit
c. Pernafasan : 22 x/ menit
d. Suhu : 36,2 0C
- Ada edema pada ekstremitas bawah
- Pemeriksaan Lab.
a. Albumin: + b.Reduksi; +++
2. Analisis dan Interpretasi Data
Pada ibu dengan diabetes, kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan peningkatan
kerja jantung. Terdapat edema pada tungkai dan albumin urine (+) mengindikasikan
adanya measalah potensial preeklampsia.

LANGKAH IV : TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI


Kolaborasi dengan ahli penyakit dalam, obgin,dokter anak dan ahli gizi

LANGKAH V ; RENCANA ASUHAN


A. Tujuan
1. Kehamilan berlangsung normal
2. Keadaan ibu dan janin tetap baik
3. Mempertahankan kadar gula darah normal
4. Tidak terjadi preeklampsi
B. Kriteria
1. Kehamilan mencapai aterm, 37-42 minggu
2. Tanda-tanda vital ibu dalam batas normal:

13
a. TD (Kenaikan sistol tidak lebih dari 30 mmHg dan kenaikan diastol tidak lebih dari
15 mmHg)
b. Nadi 60 -100 x/i
c. Pernapasan 18 – 24 x/i
d. Suhu 36-37 0C
3. DJJ dalam batas normal (120-160 x/i)
4. Janin bergerak minimal 10 kali dalam sehari.
5. GDP <105 mg/dl, dan 2 jam setelahh makan <120 mg/dl
C. Rencana Tindakan
1. Sampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu.
Rasional : Dengan menyampaikan hasil pemeriksaan, ibu dapat mengetahui
perkembangan kehamilannya, ibu akan mengerti dan ibu dapat bersikap
kooperatif terhadap tindakan atau anjuran petugas kesehatan.
2. Berikan HE tentang
a. Perencanaan Makan
Rasional : Perencanaan makanan untuk mengatur komsumsi karbohidrat. Komsumsi
karbohidrat berlebih dapat memperparah kondisi diabetes.
b. Personal Hygiene
Rasional : Dengan menjaga kebersihan diri terutama daerah genetalia akan mencegah
masuknya kuman ke dalam tubuh. Begitu pula dengan mengganti pakaian
dalam terutama jika terasa lembab karena daerah yang lembab adalah
tempat berkembangnya mikroorganisme sehingga vagina mudah
terinfeksi.

c. Istirahat yang cukup


Rasional : Istirahat dapat mengurangi beban kerja jantung yang an juga dapat
menghemat penggunaan energy.
3. Diskusikan tanda-tanda bahaya dalam kehamilan
Rasional : Dengan memberi tahu ibu tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, Ibu
dapat tanggap dan segera meminta pertolongan tenaga kesehatan terdekat jika
mengalami salah satu tanda bahaya tersebut
4. Penatalaksanaan pemberian obat:.
a. Vitamin C 1x1 tablet sehari.
Komposisi: Tiap tablet mengandung 50 mg vitamin C.

14
Rasional : Untuk mencegah kekurangan vitamin C dan pembentukan substansi
antara sel dan jaringan kolagen pada masa kehamilan dan laktasi.
b. Vitamin B1 1x1 tablet sehari
Komposisi: Tiap tablet mengandung tiamina monohidrat 50 mg.
Rasional : B1 berfungsi dalam metabolisme karbohidrat,dapat mencegah
anorexia,gangguan kardiovasekuler dan saluran cerna,serta mengatasi
rasa lelah yang sering terjadi pada kehamilan.
c. Tablet Fe 1x1 sehari
Komposisi: Tiap tablet salut selaput mengandung ferrosulfat eksikatus 200 mg dan
asam folat 0,25 mg.
Rasional : Untuk memenuhi kebutuhan zat besi
5. Berikan suntikan TT I
Rasional : Pembentukan antibody terhadap penyakit tetanus yang dapat di hantarkan
melalui plasenta ke janin sehingga bayi terhindar dari penyakit tetanus
neonaturum.

6. Anjurkan olahraga ringan dengan jalan-jalan pada pagi hari minimal 30 menit.
Rasional : Dengan latihan ringan membantu otot-otot berelaksasi sehingga dapat
berfungsi sempurna dalam proses persalinan
8. Follow Up
Anjurkan ibu untuk datang kembali pada tanggal 4 Juli 2008 atau kapan saja jika ada
keluhan.
Rasional : Dengan menyampaikan pesan untuk kembali kontrol maka ibu akan
mengadakan kesepakatan dengan bidang sehingga tujuan asuhan dapat
dicapai secara efisien dan efektif.

LANGKAH VI : IMPLEMENTASI

Tanggal 20 Juni 2008 pukul 10.00 – 10.30 WITA


1. Menyampaikan hasil pemeriksaan kepada ibu: keadaan Ibu baik, keadaan janin baik dengan
letak janin memanjang, presentase kepala, DJJ terdengar jelas 130 x/ menit.
2. Pendidikan kesehatan yang berhubungan dengan:
a. Nutrisi

15
Mempertahankan pola makan ibu teratur 3 x sehari dan ditambah dengan makanan
padat gizi yang terdiri dari nasi, sayuran (daun katuk, kangkung, bayam, dan lain-lain),
lauk hewani (ikan, ayam, telur, daging), lauk nabati (tempe, tahu, kacang-kacangan),
buah-buahan segar (jeruk, pepaya, pisang, dan lain-lain), dan susu.
b. Personal Hygiene
Mempertahankan kebiasaan mandi, gosok gigi dan mencuci rambut. Menganjurkan
mengganti pakaian terutama pakaian dalam minimal 3 x sehari atau setiap kali ibu
merasa lembab.
c. Istirahat/ tidur
Menganjurkan Ibu untuk mengurangi melakukan aktivitas yang menguras tenaga, dan
tidur siang 1-2 jam, malam 7-8 jam.
.
3. Mendiskusikan tentang tanda-tanda bahaya dalam kehamilan, seperti :
a. Keluar darah dari jalan lahir sebelum waktunya.
b. Gerakan janin tidak ada/ berkurang
c. Keluar air ketuban sebelum waktunya
d. Nyeri hebat pada perut
e. Sakit kepala hebat dan menetap, demam
f. Bengkak pada wajah, tangan, dan kaki.
g. Pucat disertai penglihatan kabur
h. Kejang
4. Penatalaksanaan pemberian obat:
a. Vitamin C 1x1 tablet sehari..
b. Vitamin B1 1x1 tablet sehari
c. Tablet Fe 1x1 sehari
5. Memberikan suntikan TT I
6. Menganjurkan olah raga ringan dengan jalan-jalan pada pagi hari minimal 30 menit
7. Menganjurkan ibu untuk datang kembali memeriksakan kehamilannya tanggal 4 Juli 2008
atau datang kapan saja jika ada keluhan.

LANGKAH VII : EVALUASI


Evaluasi akan dilakukan pada kunjungan berikutnya

16
17

Anda mungkin juga menyukai