Anda di halaman 1dari 9

A.

Pengertian
1. Diabetes Melitus (DM) adalah kelainan metbolisme karbohidrat, dimana glukosa
darah tidak dpatdigunakan dengan baik, sehngga menyebabkan keadaan
hiperglikemia. Dengan kata lain, Diabetes melitus adalah penyakit yang ditandai
oleh kadar gua darah yang tinggi melebihi batas-batas normal.
2. Diabetes Melitus merupakan penyakit endokrin yang paling banyak dijumpai.
Kata “diabetes” berasal dari bahasa Yunan “diabetes” yang berarti “bocor/
pancuran”, sedangkan “melitus” berasal dari bahasa latin “melitus” yang berarti
“madu atau gula”. Jadi istilah diabetes melitus menggambarkan gejala diabetes
yang tidak terkontrol, yakni banyak keluar air seni (urine) yang manis karena
tingginya kandungan gula dalam urine penderita. Itulah sebabnya penyakit ini
dalam bahasa Indonesia sering disebut penyakit “kencing manis”
3. Diabetes Melitus merupakan kelainan metabolisme yang kronis terjadi defisiensi
insulin atau retensi insulin, ditandai dengan tingginya keadaan glukosa darah
(hiperglikemia) dan glukosa dalam urine (glukosuria) atau merupakan sindroma
klinis yang ditandai dengan hiperglikemia kronik dan gangguan metabolisme
karbohidrat, lemak dan protein sehubungan dengan kurangnya sekresi insulin
secara absolut/ relatif dan atau adanya gangguan fungsi insulin (Kapita Selekta,
jilid II, 2006 dan catatan kuliah pemenuhan kebutuhan gizi reproduksi, 2006).
4. Diabetes dalam kehamilan atau biasa disebut Diabetes Melitus Gestasional
(DMG) merupakan jeni diabetes yang menyerang selama terjadi kehamilan dan
biasanya lenyap setelah terjadi persalinan bayi. Munculnya diabetes pada masa
kehamilan biasanya terkait untuk pertama kalinya saat ibu hamil.
5. Diabetes Melitus Gestasional (DMG) adalah intoleransi karbohidrat dengan
berbagai tingkat keparahan, yang awitannya atau pertama kali dikenal selama
masa kehamilan. Jadi diabetes melitus gestasionnal adalah difisiensi insulin
ataupun retensi insulin pada ibu hamil sehingga mengakibatkan terjadinya
intoleransi karbohidrat ringan maupun berat yang baru diketahui selama
mengalami kehamilan (ADA, 1990).
B. KLASIFIKASI Diabetes Melitus
1. Klasifikasi menurut WHO:
a. Diabetes Gestasional: Merupakan Diabetes Melitus yang dimana untuk
pertama kali selama kehamilan.
b. Overt Diabetes:
1) Tipe 1. Insulin Dependent diabetes Melitus ((IDDM) dimana diabetes
telahh ada dari usia muda. Ini merupakan bentuk diabetes yang berat.
2) Tipe 2. Non Dependent Diabetes melitus (NIDDM) yang merupakan
diabetes yang terjadi padaorang tua / dewasa, obeitas. Merupakan diabetes
bentuk sedang.
Keterangan:
a. Rasio terjadinya diabetes gestasional dengan overt diabetes adalah 1:10
b. Pada klasifikasi WHO. Sub kelompok Diabetes Melitus Gestasional
sesungguhnya masuk kelompok toleransi glukosa pernah abnormal.
Pada ibu hamil dengan diabetes meitus gestasional, kemungkinan
terjadi Non Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) menetap 10-15
tahun kemudian jauh lebih besar daripada ibu hamil normal (Waspadji,
1997).
2. Menurut anjurn PERKENI yang sesuai dengan anjurn ADA, 1997, Diabetes
melitus diklasifikasikan secara etiologi menjadi :
a. Diabetes Tipe 1 :
1) Yang dikenal dengan nama insulin Dependent Diabetes melitus (IDDM).
2) Ejadi karena kerusakan sel B pankreas (reaksi auto-imun).
b. Diabetes Tipe 2 :
1) Dikenal sebagai Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM).
2) Terjadi karena peurunan kemampuan insulin bekerja di jaringan prifer
(Insulin resistence).
c. Diabetes Melitus Dalam Kehamilan :
1) Dikenal sebagai Diabetes Melitus Gestasional (DMG)) adalah kehamilan
normal yangdisertai dengan peningkatan insulin resistance (ibu hami gagal
mempertahankan englyocemia).
2) Diaetes melitus gestasional adalah diabetes yang timbul selama kehamilan.
a) Meliputi 2-5% daripada seluruh diabetes.
b) Jenis ini sangat penting diketahui karena dampaknya pada janin kurang
baik bila tidak ditangani dengn benar.
d. Diabetes Tipe Lain:
Subkelas Diabetes melitus dimana individu mengalami hiperglikemia akibat
kelainan spesifik (kelainan genetik fungsi sel beta), enrokinopati (penyakir
Cushing’s, Akromegali), penggunaan obat yang mengganggu fungsi sel beta
(dilantia), penggunaan obat yang menggangu kerja insulin (b-adrenergik), dan
infeksi/ sindroma genetik (Down’s syndrome, Klinefelter’s).

Klasifikasi Pyke, merupakan pembagian Diabetes Melitus dalam kehamilan, yaitu:

a. Diabetes Melitus Gestasional yang akan kembali normal toleransi glukosanya setelah
persalinan.
b. Diabetes Melitus Pragestasional yangDiabetes Melitusnya sudah ada sebelumnya atau
kemudian menetap setelah persalinan.
c. Diabetes Melitus Pragestasional dengan komplikasi.

Menurut Irmansyah, F (2011), klasifikasi diabetes berkaitan dengan kehamilan secara


sederhana dapat disebutkan sebagai berikut ::

a. I : Sebelum kehamilan atau II : Saat kehamilan.


b. Tergantung Insulin (IDDM) dan tidak tergantung pada insulin (NIDDM):
1) Dibetes Melitus yangtergantung pada insulin/ insulin dependent diabetes melitus
(IDDM):
a) Biasanya terdapat pada orang yang masih muda.
b) Gejalanya terjadi dengan tiba-tiba. Kadar glukosa darah yang tinggi, dan
memerlukan insulin dalam mengembalikan kadar gula darah.
2) Diabetes Melitus yang tidak tergantung pada insulin/ noninsulin dependent
diabetes melitus (NIDDM) :
a) Biasanya terdapat pada orang yangusianya >40 tahun, terjadi secara perlahan-
lahan, dan
b) Kemungkinan tidak ada tanda atau gejala, biasanya terdapat pada orang
gemuk, usia lanjut dan tidak aktif, tidak memerlukan insulin dalam
mengendalikan kadar gula darah.
c) Dalam kehamilan pemberian obat oral hiperglikemi merupakkan kontra
indikasi karena teratgenik pada bayi.
d) Pengobatan DM gestasional dengan diet atau dengan insulin.

FAKTOR RESIKO :

1. Pengantar
a. Siapa saja yang menghadapi resiko menderita diabetes kehamilan?
b. Siapa saja bisa mengalami diabetes Melitus semasa kehamilan.
c. Wanita yang semula memang menghadapi diabetes melitus beresiko tinggi
menghadapi diabetes melitus gestasional.
d. Namun, wanita bisa menghadapi diabetes melitus tanpa menderita penyakit
diabetes sebelumnya.
2. Fktor-faktor yang berkaitn dengan kemungkinan adanya Diabetes Melitus
Gestasioanl, adalah:
a. Riwayat Obstetri spontan berulang
1) Riwayat abortus spontan berulang
2) Riwayat melahirkan bayi mati yang tidak diketahui penyebabnya yang jelas.
3) Riwayat melahirkan bayi besar (besar lahir diatas 4000 gr)
4) Riwayat preclamsia/eklampsia.
5) Polihidramnion (cairan ketuban berlebihan)
b. Riwayat Media mencurigakan/ hati-hati:
1) Usia ibu saat hamil di atas 30 tahun.
2) Riwayat diabetes melitus ibu hamil, atau riwayat diabetes melitus dalam
keluarganya untuk diabetes tipe 2 (terkait faktor genetik)
3) Ibu berlebihan berat badan atau obesitas yang pada umumnya terjadi pada
wanita dari etnis tertentu seperti India, Asia, Kepulauan pasifik dan Timur
Tengah
4) Riwayat infeksi saluran kemih berulang selama hamil.
5) Riwayat hipertensi
6) Riwayat berat badan lahir ibu di atas 4000-4500 gram.

Resiko Rata-Rata

Lakukan pemeriksaan glukosa darah pada minggu ke 24-28 dengan menggunakan salah satu
dari berikut ini:

a. Resiko rata-rata wanita keturunan Hisponik, Afrika, Pribumi Amerika Asia Selatan
atau Timur
b. Resiko tinggi- wanita yang jelas kegemukan, jelas memiliki riwayat diabetes tipe 2
pada anggota keluarga, riwayat diabetes melitus gestasional atau glukosa

RESIKO TINGGI
Lakukan pemeriksaan glukosa darah sesegera mungkin. Apabila diabetes melitus gestasional
tidak terdiagnosis, pemeriksaan glukosa darah harus diulang pada minggu ke 24-28 atau
setiap saat ibu/ wanita memperhatikkan gejala atau tanda yang mengarah ke hiperglikemia.

GEJALA DIABETES MELITUS

Gejala diabetes melitus ada yang khas, dan ada juga yang tidak khas, yang masing-masing
diuraikan beriku ini:

1. GEJALA KHAS
Terdapat beberapa keluhan yang sangat dikenali sejak jaman dahulu kala dan
dianggap keluhan yang khas yaitu:
a. Banyak buang air kecil/kencing (poliuria) : kadar gula darah yang tinggi
menyebabkan sering berkemih/ kencing dalam jumlah banyak
b. Banyak minum (polidipsia) : untuk mengimbangi banyak urine/ air kencing yang
keluar, pasien akan banyak minum (sering haus)
c. Banyak makan (poliphagia) : karena sel kekuranan glukosa, timbul keinginan
untuk banyak makan.
d. Berat badan yang menurunn dengan cepat: karena tidak terdapat cukup insulin
untuk mengubah gula menjadi tenaga, menyebabkan hilangnya berat badan.
2. GEJALA TIDAK KHAS: selain keluhankeluhan yang khas diattas, masih banyak
keluhan (yang sebenarny tidak khas) yang dihubungkan dengan diabetes melitus.
Misalnya:
a) Pandangan kabur padahal baru mengganti kacamata (retinopati)
b) Infeksi jamur di sekitar kemaluan menyebabkan gatak terutama pada wanita dan
gatal-gatal kulit.
c) Keputihan pada wanit (pruritus vulva)
d) Cepat lelah, kurang tenaga dan sering mengantuk
e) Terjadi penurunan daya tahan tubuh terhadap infeksi sehiingga luka kulit sembuh.
f) Infeksi yang berat di kaki mempunyai resiko amputasi dan cacat
g) Bayi lahir dengan berat lebih dri empat kilogram.
h) Diabetes merusak jaringan saraf dan pembuluh darah pada kemaluan dan kaki
(kesemutan dan baall).
Skema Patofisiologis Diabete Melitus:

PATOFISIOLOGI DIABETES MELITUS DALAM KEHAMILAN (I) :

Patofisiologi diabetes melitus dalam kehamilan, antara lain di jelaskn sebagai berikut:
1. Pada Diabetes Melitus Gestasional, selain perubahan-perubahan fisiologi hormonal
dan metabolik yang normal pada kehamilan, yang didapatkan keadaan jumlah/ fungsi
insulin ibu yang tidak optimal. Serta terjadi juga perubahan kinetika insulin dan
resistensi terhadap efek insulin. Akibatnya adalah komposisi sumber energi dalam
plasma ibu berubah (kadar gula darah tinggi, sementara itu kadar insulin tetap tinggi)
2. Melalui difusi terfasilitasi dalam membran plasenta, pada sirkulasi janin juga ikut
terjadi komposisi sumber energi yang abnormal yang dapat menyebabkan
kemungkinan terjadi berbagai komplikasi. Selain itu terjadi juga hiperinsulinemia,
hipokolosemia, hiperbilirubinemia, dan sebagainya). Dalam hal ini terjadi berbgai
kelainan yang menyebabkan berbagai komplikasi pda ibu dan janin.
3. Pada intinya, Diabetes Melitus pada kehamilan dapat terjadi karena proses kehamilan
itu sendiri, Namun juga dapat teradi karena Diabetes Melitus tipe 2 atau 3 yang baru
diketahui pada saat hamil. Bila Diabetes Melitus terjadi karena proses kehamilan itu
sendiri, setelah melahirkan kadar gula darahnya akan kembali menjadi normal dan
dalam beberapa tahun kemudian kemungkinan baru akan benar-benar menetap
menjadi Diabetes Melitus. Diabetes Melitus pada kehamilan dapat terjadi karena
metabolik-fisiologik yang terjadi pada saat kehaamilan, perubahan tersebut
mengarahpada terjadinya retensi iinsulin. Bila sel beta pankreas tidak dapat
mengimbangi perubahan tersebut, maka akan terjadi Diabetes Melitus pada
kehamilan. Setelah melahirkan, karena perubahan fisiologis pada saat hamil telah
hilang, maka ibu akan menjadi normal kembali. Namun sebaliknya, bila ibu
sebelumnya sudah menyandang Diabetes melitus dan baru diketahui Diabetes Melitus
pada saat hamil, maka setelah melahirkan ibu tetap akan menderita Diabetes Melitus.
4. Kadar serum bilirubin harus diperiksa bila bayi tampak kuning.

PENATALAKSANAAN ASUHAN KEPERAWATAN:

1. Pencegahan:
a. Dua tujuan utama yang dilakukan untuk penatalaksanaan pada ibu hamil dengan
diabetes adlah:
1) Untuk meningkatkan bayi baru lahir dpatberkembang normal dan sehat.
2) Untuk mencegah kompliksi diabetes yang dapat mempengaruhi ibu hamil.
b. Konseling dapat diberikan sebelum konsepsi untuk perencanaan kehamilan.
Keadaan normoglikemia harus dicapai dan dipertahankan sebelum konsepsi untuk
mengurangi resiko terjadinya cacat lahir dan anomali kongenital.
c. Penyuluhan/ pendidikan kesehatan tentang diet, pemantauan gula darah, olahraga
dan pemberian insulin penting diberikan pada ibu untuk dapat mengelola
diabetesnya sendiri selama kehamilan. Pendidikan kesehatan bertujuan untuk
meningkaatkan kemandirian ibu sebanyak mungkin untuk mau berpartisipasi
dalam memikirkan kesehatannya.

Tatalaksana Asuhan Kebidanan/ Keperawatan selama kehamilan

Hal-hal yang perlu dilakukan pada saat ini adalah:

a. Konfirmasi:
Mengkonfirmasikan kehamilan sedini mungkin, lakukan intervenes/ tatalaksana
seperti yang dilakukan pada tatalaksana diabetes sebelum konsepsi.
 PEMERIKSAAN IBU HAMIL

b. Tatalaksana diet:
1) Tujuan:
a. Untuk mempertahankan control glikemia yang normal
b. Untuk mencapai berat badan yang seimbang
c. Untuk mencapai kadar serum lipid yang optimal
d. Memperoleh kalori dan zat gizi yang adekuat untuk meningkatkaan kebutuhan
metabolic selama kehamilan.
2) Hal- hal yang perlu dipertimbangkan mengenal perencanaan makan/ diet:
a. Yang dipentingkan bukanlah diet diabetic khusus tetapi yang diutamakan
adalah makanan dengan gizi seimbang
b. Makan pada waktu yang sama setiap harinya
c. Makan makanan dari semua jenis makanan
d. Makanlah dengan porsi yang terkontrol
e. Makanlah snack/ cemilan yang sehat untuk mencegah gula darah rendah.

Anda mungkin juga menyukai