Anda di halaman 1dari 15

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

“Tanda-Tanda Gejala Kehamilan dan Pemeriksaan Diagnostik


Kehamilan”
Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Metodik Khusus Kebidanan
Disusun Oleh :

Aqliya Alqonita Nursahidah


Kelas B2
NPM: 195401426043

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN
UNIVERSITAS NASIONAL
JAKARTA 2019

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan Satuan Acara Pembelajaran “Asuhan Kebidanan Kehamilan”
pada sub materi “Tanda-tanda gejala kehamilan dan Pemeriksaan diagnostik
kehamilan”dengan baik dan tepat waktu.

Tugas SAP ini penulis susun untuk memenuhi salah satu tugas Metodik
Khusus Kebidanan di Fakultas Ilmu Kesehatan program studi DIV kebidanan
Universitas Nasional.

Dalam penyusunan Tugas ini penulis telah mendapatkan bimbingan dan


bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada Dosen Mata Kuliah Ibu Dewi Kurniati
S.SiT.M.Keb dan rekan-rekan yang telah memberikan kontribusi nya sehingga
satuan acara pembelajaran ini bisa selesai pada waktu yang telah ditentukan.

2
DAFTAR ISI

COVER..................................................................................................... 1

KATA PENGANTAR ………………………………………………….. 2

DAFTAR ISI …………………………………………………………… 3

A. Tujuan.................................................................................................... 4

B. Media.................................................................................................... 4

C. Pokok Materi......................................................................................... 5

D. Metode.................................................................................................. 5

E. Prosedur Belajar mengajar.................................................................... 5

F. Materi Pembelajaran.............................................................................. 6

G. Evaluasi................................................................................................. 15

H. Daftar Pustaka....................................................................................... 15

3
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Mata Kuliah : Asuhan Kebidanan Kehamilan


Program Studi : DIII Kebidanan
Kode Mata Kuliah : BD.101
Materi : 1. Tanda-tanda dan gejala kehamilan 2. Pemeriksaan
diagnostik kehamilan
Sasaran : Mahasiswa semester 3
Waktu kuliah : 3x 50 menit
Tempat : Ruang 2.606 Menara 2 UNAS
Pembimbing Klinik : Aqliya Alqonita N

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Instruksional Umum
Setelah perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan kembali
tentang Tanda-tanda dan gejala kehamilan serta Pemeriksaan Diagnostik
Kehamilan dengan baik dan benar
2. Tujuan Istruksional Khusus
Setelah Perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan kembali
dengan baik dan benar mengenai:
a. Tanda Pasti kehamilah
b. Tanda Tidak Pasti
c. Kemungkinan Kehamilan
d. pemeriksaan Test pack
e. Pemeriksaan USG

B. Media
1. Laptop
2. Power point

4
C. Pokok Materi
1. Tanda Pasti kehamilan
2. Tanda Tidak Pasti
3. Kemungkinan Kehamilan
4. Pemeriksaan Test pack
5. Pemeriksaan USG

D. Metode
Ceramah Tanya Jawab dan diskusi

E. Prosedur Belajar Mengajar

No Kegiatan Pengajar Kegiatan mahasiswa Waktu


1. Pembukaan 5 menit
 Memberi salam  Menjawab salam
 Kontrak waktu  Menyepakati waktu
 Aprespsi  Menyimak dan memperhatikan
 Menjelaskan tujuan manfaat materi  Mendengarkan dan
yang akan disampaikan memperhatikan

2. Kegiatan Inti
 Menjelaskan mengenai Tanda-tanda  Menyimak penjelasan 25 menit
gejala kehamilan
 Menjelaskan pemeriksaan diagnostik 25 menit
kehamilan
 Menjelaskan mengenai usg dan test 25 menit
pack
 Melakukan tanya jawab  Menanyakan yang tidak dipahami 25 menit

3. Penutup
 Tanya jawab (evaluasi secara lisan)  Menjawab beberapa pertanyaan 15 menit

5
 Menyimpulkan secara lisan  Menyimak kesimpulan 10 menit
 Kontrak materi berikutnya  Menyetujui kontrak waktu 5 menit
 Penugasan (pertemuan selanjutnya pertemuan berikutnya
dibagi 4 kelompok, setiap kelompok  Mencatat tugas dan membagi
mempresentasikan dengan gambar kelompok 10 menit
atau mendemonstrasikan ;
1. Tanda pasti kehamilan 2. Tanda
mungkin hamil 3. Tanda tidak pasti
4. Pemeriksaan diagnostik
 Penutup
5 menit

F. Materi Pembelajaran

TANDA-TANDA DAN GEJALA KEHAMILAN

Tanda dan gejala kehamilan menurut (Prawiroharjo, 2008) dibagi menjadi 3


bagian, yaitu:

1. Tanda dan Gejala Presumptif (tidak pasti)

Kehamilan Tanda tidak pasti adalah perubahan – perubahan fisiologis


yang dapat dikenali dari pengakuan atau yang dirasakan oleh wanita hamil.
Beberapa peneliti mengemukakan beberapa gejala presumptif kehamilan yang
meliputi:Amenorea, mual dan muntah, ngidam, singkope, sering miksi,
konstipasi(Cunningham, dkk, 2006).

a. Amenorea ( berhentinya menstruasi)

Konsepsi dan nidasi menyebabkan tidak terjadi pembentukkan folikel degraaf dan
ovulasi sehingga menstruasi tidak terjadi. Lamanya amenorea dapat dikonfirmasi
dengan memastikan hari pertama haid terakhir (HPHT), dan digunakan untuk
memperkirakan usia kehamilan dan persalinan. Tetapi, amenorea juga dapat
disebabkan oleh penyakit kronik tertentu, tumor pituitary,perubahan dan faktor

6
lingkungan, malnutrisi, dan biasanya gangguan emosional seperti ketakutan akan
kehamilan.

b. Mual (nausea) dan Muntah (emesis)

Pengaruh esterogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang


berlebihan dan menimbulkan mual muntah yang terjadi terutama pada pagi hari
yang disebut morning sickness. Dalam batas tertentu hal ini masih fisiologis,
tetapi bila terlampau sering dapat menyebabkan gangguan kesehatan yang disebut
dengan hiperemesis gravidarum.

c. Mengidam (ingin makanan khusus)

Wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu, keinginan yang demikian


disebut ngidam. Ngidam sering terjadi pada bulan – bulan pertama kehamilan dan
akan menghilang dengan makin tuanya kehamilan. (Prawirohardjo, 2008)

d. Syncope ( pingsan)

Terjadinya gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia


susunan saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan. Hal ini sering terjadi
terutama jika berada pada tempat yang ramai, biasanya akan hilang setelah 16
minggu.

e. Kelelahan

Sering terjadi pada trimester pertama, akibat dari penurunan kecepatan basal
metabolism (basal metabolism rate-BMR) pada kehamilan, yang akan meningkat
seiring pertambahan usia kehamilan akibat aktivitas metabolisme hasil konsepsi.

f. Payudara tegang

Esterogen meningkatkan perkembangan sistem duktus pada payudara, sedangkan


progesteron menstimulasi perkembangan sistem alveolar payudara. Bersama
somatomamotropin, hormon-hormon ini menimbulkan pembesaran payudara,
menimbulkan perasaan tegang dan nyeri selama dua bulan pertama kehamilan,
pelebaran puting susu, serta pengeluaran kolostrum.

7
g. Sering miksi

Desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan
sering miksi. Frekuensi miksi yang sering terjadi pada triwulan pertama akibat
desakan uterusterhadap kandung kemih. Pada triwulan kedua umumnya keluhan
berkurang karena uterus yang membesar keluar dari rongga panggul. Pada akhir
triwulan, gejala bisa timbul karena janin mulai masuk ke rongga panggul dan
menekan kembali kandung kemih.

h. Konstipasi atau obstipasi

Pengaruh progesteron dapat menghambat peristaltic usus (tonus otot menurun)


sehingga kesulitn untuk BAB. (Cunningham,2009) Tonus otot menurun oleh
pengaruh hormon steroid (prawirohardjo,2008)

i. Pigmentasi kulit

Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat
pengaruh hormon kortikosteroid plasentayang merangsang melanofor dan kulit.

j.Epulis Hipertropi papilla ginggivae/gusi sering terjadi pada triwulan pertama

k.Varises atau penampakkan pembuluh darah vena

Pengaruh esterogen dan progesteron menyebabkan pelebaran pembuluh darah


terutama bagi wanita yang mempunyai bakat. Varises dapat terjadi di sekitar
genetalian eksterna, kaki dan betis serta payudara. Penampakkan pembuluh darah
ini dapat hilang setelah persalinan.

2. Tanda dan Gejala Kemungkinan (Probability)

Kehamilan Tanda kemungkinan adalah perubahan – perubahn fisiologis


yang dapat diketahui oleh pemeriksa dengan melakukan pemeriksaan fisik kepada
wanita hamil. Tanda kemungkinan hamil menurut Hani, ddk (2010) terdiri dari:

a. Pembesaran Perut

8
Terjadi akibat pembesaran uterus hal ini terjadi pada bulan ke empat
kehamilan.
b. Tanda Hegar
Tanda hegar adalah pelunakan dan dapat ditekannya isthmus uteri.
c. Tanda Goodel
Adalah pelunakan serviks. Pada wanita yang tidak hamil serviks seperti
ujung hidung, sedangkan pada wanita hamil melunak seperti bibir.
d. Tanda ChadwickS
Perubahan warna menjadi keunguan pada vulva dan mukosa
vaginatermasuk juga porsio dan serviks.
e. Tanda Piscaseck
Merupakan pembesaran uterus yang tidak simetris. Terjadi karena ovum
berimplantasi pada daerah dekat dengan kornu sehingga daerah tersebut
berkembang lebih dulu.
f. Kontraksi Braxton Hicks
Merupakan peregangan sel-sel otot uterus, akibat meningkatnya actomysin
di dalam otot uterus. Kontraksi ini tidak beritmik, sporadit, tidak nyeri
biasanya timbul pada kehamilam delapan minggu, tetapi baru dapat
diamati dari pemeriksaan abdominal pada trimester ketiga. kontraksi ini
akan terus meningkat frekuensinya, lamanya, dan kekuatanya sampai
mendekati persalinan.
g. Teraba Ballotement
Ketukan yang mendadak pada uterus menyebabkan janin bergerak dalam
cairan ketuban yang dapat dirasakan oleh tangan pemeriksa. Hal ini harus
ada pada pemeriksaan kehamilan karena perabaan bagian seperti bentuk
janin saja tidak cukup karena dapat saja merupakan mioma uteri.
h. Pemeriksaan Tes Biologis Kehamilan (planotest)
Posit ifini adalah untuk mendeteksi adanya Human Chorionic
Gonadotropin(hCG) yang diproduksi oleh sinsiotropoblastik sel selama
Pemeriksaan kehamilan. Hormon ini disekresi di peredaran darah ibu
(pada plasma darah), dan dieskresi pada urine ibu. Hormon ini dapat mulai

9
dideteksi pada 26 hari setelah konsepsi dan meningkat dengan cepat pada
hari ke 30-60. Tingkat tertinggi pada hari 60-70 usia gestasi, kemudian
menurun pada hari ke 100-130.

3. Tanda Pasti (Positive)

Kehamilan Tanda pasti adalah tanda yang menunjukkan langsung


keberadaan janin, yang dapat dilihat langsung oleh pemeriksa. Tanda pasti
kehamilan menurut Hani, dkk (2010) terdiri atas hal-hal berikut ini:

a. Gerakan Janin dalam Rahim

Gerakan janin ini harus dapt diraba dengan jelas oleh pemeriksa. Gerakan janin
baru dapat dirasakan pada usia kehamilan sekitar 20 minggu.

b. Denyut Jantung Janin

Dapat didengar pada usia 12 minggu dengan menggunakan alat fetal


electrocardiograf (misalnya dopler). Dengan stetoskop Laenec, DJJ baru dapat
didengar pada usia kehamilan 18-20 minggu.

c. Bagian-bagian Janin

Bagian-bagian janin yaitu bagian besar janin (kepala dan bokong)serta bagian
kecil janin (lengan dan kaki) dapat diraba dengan jelas pada usia kehamilan lebih
tua (trimester akhir). Bagin janin ini dapat dilihat lebih sempurna lagi
menggunakan USG.

d. Kerangka Janin

Kerangka janin dapat dilihat dengan foto rontgenmaupun USG.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK KEHAMILAN

1. Pemeriksaan USG
Perkembangan Ultrasonografi (USG) sudah dimulai sejak kira-kira tahun
1960, dirintis oleh Profesor Ian Donald. Sejak itu, sejalan dengan kemajuan

10
teknologi bidang komputer, maka perkembangan ultrasonografi juga maju
dengan sangat pesat, sehingga saat ini sudah dihasilkan USG 3 Dimensi dan
Live 3D (ada yang menyebut sebagai USG 4D).

a. Indikasi

1) Dalam bidang obstetri, indikasi yang dianut adalah melakukan pemeriksaan


USG dilakukan begitu diketahui hamil, penapisan USG pada trimester pertama
(kehamilan 10 – 14 minggu), penapisan USG pada kehamilan trimester kedua
(18 – 20 minggu), dan pemeriksaan tambahan yang diperlukan untuk memantau
tumbuh kembang janin.

2) Dalam bidang ginekologi onkologi pemeriksaannya diindikasikan bila


ditemukan kelainan secara fisik atau dicurigai ada kelainan tetapi pada
pemeriksaan fisik tidak jelas adanya kelainan tersebut.

3) Dalam bidang endokrinologi reproduksi pemeriksaan USG diperlukan untuk


mencari kausa gangguan hormon, pemantauan folikel dan terapi infertilitas, dan
pemeriksaan pada pasien dengan gangguan haid.

4) Sedangkan indikasi non obstetrik bila kelainan yang dicurigai berasal dari
disiplin ilmu lain, misalnya dari bagian pediatri, rujukan pasien dengan
kecurigaan metastasis dari organ ginekologi dll.

b. Cara Pemeriksaan
Pemeriksaan USG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu:

1) Pervaginam
a) Memasukkan probe USG transvaginal/seperti melakukan pemeriksaan dalam.
b) Dilakukan pada kehamilan di bawah 8 minggu.
c) Lebih mudah dan ibu tidak perlu menahan kencing.

11
d) Lebih jelas karena bisa lebih dekat pada rahim.
e) Daya tembusnya 8-10 cm dengan resolusi tinggi.
f) Tidak menyebabkan keguguran.

2) Perabdominan
a) Probe USG di atas perut.
b) Biasa dilakukan pada kehamilan lebih dari 12 minggu.
c) Karena dari atas perut maka daya tembusnya akan melewati otot perut, lemak
baru menembus rahim.

c. Jenis Pemeriksaan USG


1) USG 2 Dimensi
Menampilkan gambar dua bidang (memanjang dan melintang). Kualitas
gambar yang baik sebagian besar keadaan janin dapat ditampilkan.
2) USG 3 Dimensi
Dengan alat USG ini maka ada tambahan 1 bidang gambar lagi yang disebut
koronal. Gambar yang tampil mirip seperti aslinya. Permukaan suatu benda
(dalam hal ini tubuh janin) dapat dilihat dengan jelas. Begitupun keadaan janin
dari posisi yang berbeda. Ini dimungkinkan karena gambarnya dapat diputar
(bukan janinnya yang diputar).
3) USG 4 Dimensi
Sebetulnya USG 4 Dimensi ini hanya istilah untuk USG 3 dimensi yang dapat
bergerak (live 3D). Kalau gambar yang diambil dari USG 3 Dimensi statis,
sementara pada USG 4 Dimensi, gambar janinnya dapat “bergerak”. Jadi
pasien dapat melihat lebih jelas dan membayangkan keadaan janin di dalam
rahim.
4) USG Doppler
Pemeriksaan USG yang mengutamakan pengukuran aliran darah terutama
aliran tali pusat. Alat ini digunakan untuk menilai keadaan/kesejahteraan janin.
Penilaian kesejahteraan janin ini meliputi: Gerak napas janin (minimal 2x/10
menit), Tonus (gerak janin), Indeks cairan ketuban (normalnya 10-20 cm),
Doppler arteri umbilikalis, Reaktivitas denyut jantung janin.

12
2. Pemeriksaan Laboratorium (Kadar HCG dalam urin)
a) Untuk mengetahui kadar HCG (Human Chorionic Gonadotropin) yaitu
suatu hormon yang dihasilkan embrio saat terjadinya kehamilan yang akan
meningkat dalam urin dan darah
b) Mudah dan sederhana, dapat dilakukan sendiri
c) Bentuk alat tes urine kehamilan (test pack) ada dua yaitu strip dan compact
d) Bentuk strip harus dicelupkan ke urine yang telah ditampung atau
disentuhkan pada urine waktu buang air kecil
e) Untuk compact sudah ada tempat untuk menampung urine yang akan
diteteskan
f) Kemunculan satu atau dua garis mengisyaratkan kalau test pack yang
dilakukan benar
g) Jika garis pertama sudah muncul maka kemunculan garis kedua dikatakan
hamil.

Cara kerja test pack

Alat tes kehamilan ini mendeteksi hormon yang ada didalam urin yaitu hormon
HCG (Human Chorionic Gonadotropin), HCG diproduksi oleh plasenta dan
hormon ini ada di dalam tubuh ketika sel telur yang telah dibuahi menempel
pada dinding rahim. Hormon hCG umumnya dapat terdeteksi di dalam darah
atau urine setidaknya 10-14 hari setelah proses pembuahan.

Beberapa riset menunjukan bahwa semakin dini melakukan tes ini semakin
tidak akurat hasilnya

Untuk pemeriksaan hormon kehamilan baik yang dilakukan sendiri maupun di


laboratorium tidak perlu melakukan persiapan khusus. Namun, ada beberapa
hal yang perlu diperhatikan untuk pemeriksaan kehamilan dengan alat tes
kehamilan yang dijual bebas, antara lain:

 Membaca instruksi penggunaan yang tertera pada kemasan dan informasi


lain yang dapat ditemukan di dalam kemasan.

13
 Memastikan alat tes kehamilan yang digunakan tidak melewati tanggal
kedaluwarsa.
 Menghindari mengonsumsi cairan dalam jumlah besar sebelum menjalani
tes kehamilan, karena akan memengaruhi kadar hCG dalam urine dan
membuat hasil pemeriksaan menjadi tidak akurat.

Selain itu sebelum pasien menjalani pemeriksaan hormon kehamilan, baik


melalui urine maupun darah, pasien sebaiknya memberi tahu dokter jika
sedang mengonsumsi obat-obatan, seperti diuretik, antihistamin, antikonvulsan,
obat penyakit Parkinson, dan obat penenang, karena dapat mempengaruhi hasil
pemeriksaan.

Prosedur Pemeriksaan Hormon Kehamilan

Pemeriksaan hormon kehamilan sebaiknya dilakukan 1-2 minggu setelah telat


menstruasi untuk mendapatkan hasil tes yang akurat. Langkah pemeriksaan
hormon kehamilan melalui urine dan alat tes kehamilan adalah sebagai berikut:

 Lakukan tes saat pertama kali buang air kecil setelah bangun tidur. Pada
pagi hari, urine masih terlihat pekat dan mengandung kadar hCG paling
tinggi karena belum tercampur cairan lain.
 Arahkan alat indikator pada urine yang mengalir selama kurang lebih 5-30
detik hingga basah. Beberapa jenis tes kehamilan lain mungkin
mengharuskan pasien untuk mengumpulkan urine ke dalam sebuah wadah,
kemudian menyelupkan alat indikator ke dalam wadah tersebut.
 Tunggu sekitar 1-2 menit hingga hasil keluar

Hasil dan Setelah Pemeriksaan Hormon Kehamilan

Hasil pemeriksaan hormon kehamilan secara kualitatif terdiri atas 2 jenis,


yaitu:

14
 Hasil positif. Hasil positif menunjukkan bahwa hormon hCG terdeteksi
meningkat di dalam urine.
 Hasil negatif. Hasil negatif menunjukkan bahwa hormon hCG tidak terdeteksi
di dalam urine. Namun, hasil ini bukan hasil pasti bahwa pasien tidak hamil.
Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor lain, seperti:
1. Alat tes kehamilan telah kedaluwarsa atau tidak digunakan sesuai instruksi.
2. Tes kehamilan dilakukan terlalu dini, sehingga kadar hCG masih rendah
atau belum cukup untuk menunjukkan hasil positif.
3. Urine telah tercampur dengan cairan lainnya.
4. Mengonsumsi obat-obatan tertentu sebelum atau ketika menjalani tes.

G. Evaluasi

1. Evaluasi lisan
2. Penugasan

H. Daftar Pustaka

Anonym. 2018. Tanda-tanda Kehamilan. (online). Diakses pada 14 Oktober 2018.


http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/27096/Chapter%20
II.pdf?sequence=4&isAllowed=y
Cunningham. (2009). Obstetri Williams Edisi 21. Jakarta : EGC
Hani, dkk. (2011). Asuhan Kebidanan Pada Kehamilan Fisiologis. Jakarta:
Salemba Medika.
Manuaba (2013).Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan, dan KB;Edisi 2. Jakarta:
EGC
Prawirohardjo, S. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta : PT Bina Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.

15

Anda mungkin juga menyukai