KELOMPOk 3 :
MALANG 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)
A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, peserta mampu
menjelaskan tentang tanda bahaya masa nifas
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta mampu menjelaskan tentang:
d. Hal yang perlu dilakukan bila terdapat tanda bahaya pada nifas
Dan ibu nifas agar lebih meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan
tentang tanda-tanda bahaya masa nifas sehingga mereka dapat mengetahui dan
mengenali apa yang termasuk dalam tanda-tanda bahaya nifas dengan demikian
diharapkan gangguan/komplikasi dalam masa nifas dapat dideteksi secara dini
B. MATERI
Terlampir
C. MEDIA
Leaflet
D. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang t a n d a b a h a y a
masa nifas
b. Melakukan kontrak waktu kepada audiens untuk dilakukan satuan
acara penyuluhan
c. Menyiapkan tempat dan peralatan
d. Setting tempat
2. Evaluasi proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang
telah disepakati
b. Audien memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Audien mengikuti Pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai
3. Evaluasi hasil
a. Audien mampu menyebutkan pengertian masa nifas
b. Audien mampu menyebutkan tanda bahaya masa nifas
c. Audien mampu menyebutkan macam-macam tanda bahaya masa nifas
d. Audien mampu menyebutkan hal-hal yang perlu dilakukan bila terdapat tanda
bahaya selama masa nifas
F. PROSES PELAKSANAAN
KEGIATAN
NO KEGIATAN PENYULUH WAKTU
PESERTA
1 Pembukaan :
3 Diskusi :
4 Terminasi :
Menjawab
Mengucapkan salam 5 menit
salam
penutup
G. PERTANYAAN EVALUASI
1. Apa pengertian masa nifas?
2. Apa tanda bahaya selama masa nifas?
3. Sebutkan macam-macam tanda bahaya masa nifas?
4. Bagaimana penanganan yang harus dilakukan jika mengalami tanda bahaya masa
nifas?
H. Setting Tempat
AUDIENS AUDIEN
Pemateri
I. Pengorganisasian
1. Moderator : Panji Pambudi
2. Penyaji : Ferianto Ampildo Bokol
3. Fasilitator : Fadli jaliludin
4. Notulen : Nora Rosa
5. Sie Konsumsi : Odilia Welafubun + MariaYustina
6. Sie Perlengkapan : Adrianus Melki Ende, Inyongki Turu Taga Lele, Alexander A.
1) Pendarahan post partum primer (Early post partum hemorragie) yang terjadi
dalam 24 jam setelah anak lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama
2) Pendarahan post partum sekunder (late post partum hemorragie) yang terjadi
setelh 24 jam, biasanya terjadi antara hari ke 5-15 post partum. Penyebab utama
adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta (Prawirohardjo, 2017)
Menurut Manuaba (2018), perdarahan post partum merupakan penyebab penting
kematian maternal khususnya di negara berkembang
Factor-faktr penyebab perdarahan post partum adalah:
a. Grandemultipara
Adalah kehamilan lebih dari 5 kali melahirkan bayi baik yang hidup maupun mati
(saifuddin,2019). Jumlah paritas yang tinggi merupakan salah satu factor resiko
yang dapat menyebabkan perdarahan yang merupakan penyebab angka
kematian ibu terbesar.
2. Lochea
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa nifas sifat
lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran lender waktu menstruasi dan berbai
anyi (Cairan ini berasal dari bekas melekatnya plasenta
Lochea dibagi dalam beberapa jenis (Rustam Muchtar, 2015)
a. Locha rubra (cruenta) berisi darah, dan meconium selama dua hari pasca persalinan
b. Lochea Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lender hari ke 3-7
pasca persalinan
c. Lochea seorsa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca
persalinan
b) Penanganan
Jagalah selalu kebersihan vagina anda, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
segeralah periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan
3. Sub-Involusi Uterus (Pengecilan Rahim yang Terganggu
Involusi adalah kedaan uterus yang mengecil karena kontraksi rahim dimana berat rahim
dari 100gr saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila pengecilan
ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi (Rustam Muchtar, 2020).
Faktro penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus, edometritis,
adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2019)
a. Tanda dan gejala
- Uterus lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya
- Fundus masih tinggi
- Lochea banyak dan berbau
- Perdarahan
b. Penanganan
Segera periksa diri anda ke fasilitas kesehatan
2) Mastitis
Adalah suatu peradangan pada payudara biasanya terjadi pada 3 minggu setelah
melahirkan. Penyebab salah satunya kuman yang menyebar melalui luka pada puting
susu/peredaran darah (Manuaba, 2020)
a. Tanda dan gejala
- Payudara membesar dank eras
- Payudara nyeri, memerah dan membisul
- Suhu tubuuh meningkat dan menggigil
b. Penanganan
- Sanggah payudara
- Kompres dingin
- Susukan bayi sesering mungkin
- Banyak minum dan istirahat yang cukup
3) Abses Payudara
Adalah terdapat masa pada mengeras dibawah kulit yang kemerahan terjadi karena
mastitis yang tidak segera diobati. Gejala sama dengan mastitis terdapat bisul yang
pecah dan mengeluarkan pus (nanah) (Manuaba, 2020).
9. Baby Blues
Baby Blues merupakan perubahan kadar hormon dan munculnya tanggung jawab
setelah melahirkan membuat ibu mengalami baby blues, gejala yang muncul berupa
perasaan gelisah, marah, panik, lelah atau sedih. Umumnya kondisi ini hilang dalam
beberap hari atauu minggu. Bila perasaan tersebut tak juga hilang, bahkan disertai rasa
benci, keinginan binih diri, juga halusinasi, kemungkinan mengalami depresi pasca
melahirkan. Kondisi ini terglong bahaya dan perlu segera mendapat penanganan.
Baby Blues Syndrom atau sering juga disebut Maternity Blues dimengerti sebagai suatu
sindroma gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan dan
memuncak pada hari ke tiga sampai kelima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung
setelah persalinan. Angka kejadian Baby blues atau postpartum blues di Asia cukup tinggi dan
bervariasi antara 26-85%, sedangkan di Indonesia angka kejadian Baby Blues atau postpartum
blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan.
Penyebab Baby Blues Syndrom adalah kesiapan kehamilan ibu, dukungan suami dan jenis
persalinan ibu. Faktor kesiapan ibu merupakan bagian dari kepribadian ibu menyangkut sikap
terhadap kehamilan dan penerimaan terhadap kehamilannya. Faktor dukungan suami merupakan
faktor psikologis yang mengungkap peran suami dalam masa nifas. Faktor jenis persalinan dapat
juga mempengaruhi terjadinya Baby Blues Syndrom karena trauma pada saat persalinan akan
membuat psikologis ibu terganggu.