Anda di halaman 1dari 11

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Tanda dan Bahaya Pada Masa Nifas

Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Praktek Profesi Ners


Departemen Keperawatan Maternitas RSUD Sidoarjo

KELOMPOk 3 :

Maria Yustina S.T 2209.14901.356


Panji Pambudi 2209.14901.375

Nora Rosa C. Putri Manesin 2209.14901.368


Odilia Welafubun 2209.14901.374
Ardianus Melki Ende 2209.14901.359

Yohanis Dodok 2209.14901.361


Ferianto Ampildo Bokol 2209.14901.352
Fadli Jalaludin 2209.14901.377
Alexander A. 2209.14901.380
Inyongki T. 2209.14901.384

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLA TINGGI ILMU KESEHATAN WIDYAGAMA HUSADA

MALANG 2022
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Pokok Bahasan : Tanda Bahaya Pada Masa Nifas


Sasaran : Wanita Post partum/Nifas
Tempat : Ruang Nifas RSUD Sidoarjo
Hari/ Tanggal : 03, Desember 2022
Waktu : 10.00 WIB

A. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Setelah di lakukan penyuluhan kesehatan selama 30 menit, peserta mampu
menjelaskan tentang tanda bahaya masa nifas

2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan, peserta mampu menjelaskan tentang:

a. Pengertian masa nifas

b. Tanda bahaya pada masa nifas

c. Macam-macam tanda bahaya masa nifas

d. Hal yang perlu dilakukan bila terdapat tanda bahaya pada nifas
Dan ibu nifas agar lebih meningkatkan kesadaran terhadap perlunya pengetahuan
tentang tanda-tanda bahaya masa nifas sehingga mereka dapat mengetahui dan
mengenali apa yang termasuk dalam tanda-tanda bahaya nifas dengan demikian
diharapkan gangguan/komplikasi dalam masa nifas dapat dideteksi secara dini
B. MATERI
Terlampir

C. MEDIA
Leaflet

D. METODE
a. Ceramah
b. Diskusi
E. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi struktur
a. Menyiapkan satuan acara penyuluhan tentang t a n d a b a h a y a
masa nifas
b. Melakukan kontrak waktu kepada audiens untuk dilakukan satuan
acara penyuluhan
c. Menyiapkan tempat dan peralatan
d. Setting tempat
2. Evaluasi proses
a. Penyaji datang tepat waktu sesuai dengan kontrak waktu yang
telah disepakati
b. Audien memperhatikan materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Audien mengikuti Pendidikan kesehatan dari awal sampai selesai
3. Evaluasi hasil
a. Audien mampu menyebutkan pengertian masa nifas
b. Audien mampu menyebutkan tanda bahaya masa nifas
c. Audien mampu menyebutkan macam-macam tanda bahaya masa nifas
d. Audien mampu menyebutkan hal-hal yang perlu dilakukan bila terdapat tanda
bahaya selama masa nifas

F. PROSES PELAKSANAAN

KEGIATAN
NO KEGIATAN PENYULUH WAKTU
PESERTA
1 Pembukaan :

 Membuka kegiatan  Menjawab 5 menit


dengan mengucapkan salam
salam
 Mendengark an
 Memperkenalkan diri
 Memperhatik an
 Menjelaskan tujuan
dari pertemuan
 Menyebutkan materi
yang akan diberikan
 Memperhatik
an
2 Pelaksanaan :

 Menjelaskan pengertian  Mendengarka n 15 menit


masa nifas
 Menjelaskan tanda  Mendengarka n

bahaya masa nifas


 Mendengarka n
 Menjelaskan macam-macam
tanda bahaya pada masa  Memperhatik an
nifas
 Menjelaskan penanganan
yang harus dilakukan jika
mengalami tanda bahaya
masa nifas

3 Diskusi :

 Mempersilahkan audien  Bertanya 5 menit


untuk bertanya
 Memberikan
kesimpulan

4 Terminasi :
 Menjawab
 Mengucapkan salam 5 menit
salam
penutup

G. PERTANYAAN EVALUASI
1. Apa pengertian masa nifas?
2. Apa tanda bahaya selama masa nifas?
3. Sebutkan macam-macam tanda bahaya masa nifas?
4. Bagaimana penanganan yang harus dilakukan jika mengalami tanda bahaya masa
nifas?
H. Setting Tempat

AUDIENS AUDIEN

Pemateri

I. Pengorganisasian
1. Moderator : Panji Pambudi
2. Penyaji : Ferianto Ampildo Bokol
3. Fasilitator : Fadli jaliludin
4. Notulen : Nora Rosa
5. Sie Konsumsi : Odilia Welafubun + MariaYustina
6. Sie Perlengkapan : Adrianus Melki Ende, Inyongki Turu Taga Lele, Alexander A.

J. Menyebutkan Job Description


1. Moderator
Uraian Tugas:
a. Membuka acara penyuluhan dengan mengucapkan salam
b. Memperkenalkan diri
c. Menjelaskan tujuan dari penyuluhan
d. Menyebutkan materi yang akan diberikan
e. Mengatur proses dan lama penyuluhan
f. Memotivasi keluarga untuk bertanya
g. Memimpin jalannya diskusi dan evaluasi
h. Menutup acaranya penyuluhan
2. Penyuluhan/Penyaji
Uraian Tugas:
a. Menjelaskan materi penyuluhan dengan jelas dan dengan bahasa yang
mudah dipahami oleh keluarga
b. Menjelaskan materi tentang tanda dan bahaya masa nifas
c. Memotivasi peserta untuk tetap aktif dan memperhatikan proses penyuluhan
d. Menjawab pertanyaan peserta
3. Fasilitator
a. Ikut bergabung dan duduk bersama diantara keluarga
b. Mengevaluasi keluarga tentang kejelasan materi penyuluhan
c. Memotivasi keluarga untuk mengajukan pertanyaan tentang materi yang
lebih jelas
d. Menjawab pertanyaan peserta
MATERI PENYULUHAN
TANDA BAHAYA PADA IBU NIFAS

A. Pengertian masa nifas


Masa nifas (Puerperium) adalah dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir ketika
alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil. Masa nifas berlangsung selama
kira-kira 6-8 minggu (Prawirohardjo, 2017)
Puerperium berlangsung 6 minggu atau 42 hari merupakan waktu yang dierlukan untuk
pulihnya alat kandungan pada keadaan normal, dijumpai 2 kejadian penting pada
puerperium, yaitu involusi uterus dan proses laktasi (Manuaba, 2018)
Jadi masa nifas adalah proses yang dimulai setelah kelahiran plasenta dan berakhir
ketika alat-alat kandungan pulih seperti keadaan sebelum hamil yang berlangsung 6 minggu
atau 42 hari.
B. Tanda-tanda bahaya nifas
Adalah suatu tanda yang abnormal yang mengindikasikan adanya bahaya/komplikasi yang
dapat terjadi selama masa nifas, apabila tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi bias
menyebabkan kematian ibu (Prawirohardjo, 2017).

1. Pendaharan Post Partum

a. Tanda dan gejala


Pendarahan post partum adalah pendarahan lebih dari 500-600 ml dalam masa 24
jam setelah anak lahir (Prawirohardjo, 2017).
Menurut waktu terjadi dibagi atass 2 bagian:

1) Pendarahan post partum primer (Early post partum hemorragie) yang terjadi
dalam 24 jam setelah anak lahir. Terbanyak dalam 2 jam pertama

2) Pendarahan post partum sekunder (late post partum hemorragie) yang terjadi
setelh 24 jam, biasanya terjadi antara hari ke 5-15 post partum. Penyebab utama
adalah robekan jalan lahir dan sisa plasenta (Prawirohardjo, 2017)
Menurut Manuaba (2018), perdarahan post partum merupakan penyebab penting
kematian maternal khususnya di negara berkembang
Factor-faktr penyebab perdarahan post partum adalah:

a. Grandemultipara
Adalah kehamilan lebih dari 5 kali melahirkan bayi baik yang hidup maupun mati
(saifuddin,2019). Jumlah paritas yang tinggi merupakan salah satu factor resiko
yang dapat menyebabkan perdarahan yang merupakan penyebab angka
kematian ibu terbesar.

b. Jarak persalinan pendek kurang dari 2 tahun


Jarak kehamilan anak yang satu dengan lainnya yang paling aman adalah 2–5
tahun. Walaupun kondisi organ reproduksi diklaim telah kembali normal pada 6-12
bulan setelah melahirkan. Tetapi harus dipertimbangkan faktor risiko atau
komplikasi yang dapat terjadi untuk ibu dan bayi jika jarak kelahiran terlalu dekat.
(Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi risiko perdarahan, harus
dipertimbangkan juga usia ibu pada saat bersalin, dengan kondisi ideal pada saat
ibu berusia 20–35 tahun karena pada usia ini, kondisi fisik dan psikis ibu telah siap
untuk mengandung dan melahirkan bayinya.

c. Persalinan yang dilakukan dengan tindakan


Robekan jalan lahir merupakan penyebab kedua tersering dari perdarahan post
partum. Robekan dapat terjadi bersamaan dengan atonia uteri.perdarahan post
partum dengan uterus yang berkontraksi baik biasanya disebabkan oleh robekan
servik atau vagina (Wiknjosastro, 2020).
Penanganan perdarahan dan berlanjut atau perdarahan tiba-tiba merupakan suatu
kegawatdaruratan, segeralah bawa ibu ke fasilitas kesehatan

2. Lochea
Lochea adalah cairan yang dikeluarkan uterus melalui vagina dalam masa nifas sifat
lochea alkalis, jumlah lebih banyak dari pengeluaran lender waktu menstruasi dan berbai
anyi (Cairan ini berasal dari bekas melekatnya plasenta
Lochea dibagi dalam beberapa jenis (Rustam Muchtar, 2015)

a. Locha rubra (cruenta) berisi darah, dan meconium selama dua hari pasca persalinan

b. Lochea Sanguinolenta: berwarna merah kuning berisi darah dan lender hari ke 3-7
pasca persalinan

c. Lochea seorsa: berwarna kuning, cairan tidak berdarah lagi, pada hari ke 7-14 pasca
persalinan

d. Lochea alba: cairan putih, setelah 2 minggu

e. Lochea purulenta: terjadi infeksi, cairan seperti nanah berbau busuk

f. Lachiostasis:lochea tidak lancer keluarnya

a) Tanda dan gejala

1) Keluarnya cairan dari vagina

2) Adanya bauh busuk menyengat dari vagina

3) Disertai dengan demam >28º

b) Penanganan
Jagalah selalu kebersihan vagina anda, jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan
segeralah periksakan diri anda ke fasilitas kesehatan
3. Sub-Involusi Uterus (Pengecilan Rahim yang Terganggu
Involusi adalah kedaan uterus yang mengecil karena kontraksi rahim dimana berat rahim
dari 100gr saat setelah bersalin, menjadi 40-60 mg 6 minggu kemudian. Bila pengecilan
ini kurang baik atau terganggu disebut sub-involusi (Rustam Muchtar, 2020).
Faktro penyebab sub-involusi, antara lain: sisa plasenta dalam uterus, edometritis,
adanya mioma uteri (Prawirohardjo, 2019)
a. Tanda dan gejala
- Uterus lebih besar dan lebih lembek dari seharusnya
- Fundus masih tinggi
- Lochea banyak dan berbau
- Perdarahan
b. Penanganan
Segera periksa diri anda ke fasilitas kesehatan

4. Nyeri pada Perut dan Panggul


a. Tanda dan gejala
Peritonitis: peradangan pada peritoneum
1) Demam
2) Nyeri perut bagian bawah
3) Suhu meningkat
4) Nadi cepat dan kecil
5) Nyeri tekan
6) Pucat muka cekung, kulit dingin
7) Anoreksia terkadang muntah
b. Penanganan
Lakukan istirahat tirah baring bila nyeri tidak hilang segera periksakan ke fasilitas
kesehatan.

5. Pusing dan Lemas yang Berlebihan


Menurut Manuaba (2018), puisng an lemas pada masa nifas dapat disebebkan karena
tekanan darah rendah, anemia, kurang istirahat dan kurangnya asupan kalori sehingga
ibu kelihatan pucar
a. Tanda dan gejala
1) Sakit kepala yang sangat pada salah sati sisi atau seluruh bagian kepala
2) Kepala terasa berdenyut dan disertai rasa mual dan muntah
3) Lemas
b. Penanganan
- Lakukan istirahat baring
- Makan dengan dier berimbang untuk mendapat protein, mineral dan vitamin yang
cukup
- Minum sedikitnya 3 liter setiap hari
- Meminum tablet Fe selama 40 haru
- Minum kasul vitamin A (200.000unit)

6. Suhu Tubuh Ibu > 38ºC


Peningkatan suhu tubuh pada ibu selama 2 haru kemungkinan terjadi infeksi nifas
a. Tanda dan gejala
Biasanya terjadi dalam 24 jam setelah melahirkan dengan suhu ±38ºc
b. Penanganan
- Istirahat baring
- Kompres dengan air hangat
- Perbanyak minum
- Jika ada syok, segera bawa ibu ke fasiilitas kesehatan

7. Tekanan darah tinggi


a. Tanda dan gejala
1) Pusing
2) Sakit kepala hebat
3) Kaki atau pergelangan kaki bengkak
4) Kelelahan parah
5) Nyeri lengan, punggung, leher atau rahang
6) Keringat dingin atau mual
7) Jantung berdebar
8) Berat badan naik drastis
b. Penanganan
- Obat untuk menurunkan tekanan darah

8. Penyulit dalam Menyusui


Untuk dapat melancarkan ASI, dilakuka persiapan sejak awal kehamila dengan
melakukan masase, menghilangkan kerak pada putting susu sehingga duktunya tidak
tersumbat
Untuk menghindari putting sus terbenam sebaiknya sejak hamil, ibu dapat
menarik-narik puting susu dan ibu harus tetap menyusui agar puting susu selalu sering
tertarik
Sedangkan untuk menghindari putting lecet yaitu dengan melakukan teknik
menyusui yang benar, puting harus kering saat menyusui. Puting lecet data disebabkan
karna cara menyusui dan perawatan payudara yang tidak benar, bila lecetnya luas
menyusui 2-8 jam dan ASI dikeluarkan dengan tandan atau pompa (Manuaba, 2021).
Beberapa keadaan abnormal pada masa nifas menyusui yang mungkin terhadi:
1) Bendungan ASI
- Penyebab:penyempitan ductus laktiferus, kelenjar yang tidak dikosongkan dengan
sempurna, kelainan puting susu
- Gejala: timbul pada hari k 3-5, payudara bengkak, keras, tegang, pada dan nyeri,
suhu tubuh meningkat
- Penanganan
a) Susukan payudara sesering mungkin
b) Kedua payudara disusukan
c) Kompres hangat payudara sebelum disusukan
d) Bantu dengan memijat payudara untuk permulaan menyusui, sanggah
payudara
e) Kompres dingin pada payudara diantara menyusui
f) Bila diperlukan berikan paracetamol 500mg peroral setiap 4 jam

2) Mastitis
Adalah suatu peradangan pada payudara biasanya terjadi pada 3 minggu setelah
melahirkan. Penyebab salah satunya kuman yang menyebar melalui luka pada puting
susu/peredaran darah (Manuaba, 2020)
a. Tanda dan gejala
- Payudara membesar dank eras
- Payudara nyeri, memerah dan membisul
- Suhu tubuuh meningkat dan menggigil
b. Penanganan
- Sanggah payudara
- Kompres dingin
- Susukan bayi sesering mungkin
- Banyak minum dan istirahat yang cukup
3) Abses Payudara
Adalah terdapat masa pada mengeras dibawah kulit yang kemerahan terjadi karena
mastitis yang tidak segera diobati. Gejala sama dengan mastitis terdapat bisul yang
pecah dan mengeluarkan pus (nanah) (Manuaba, 2020).

9. Baby Blues
Baby Blues merupakan perubahan kadar hormon dan munculnya tanggung jawab
setelah melahirkan membuat ibu mengalami baby blues, gejala yang muncul berupa
perasaan gelisah, marah, panik, lelah atau sedih. Umumnya kondisi ini hilang dalam
beberap hari atauu minggu. Bila perasaan tersebut tak juga hilang, bahkan disertai rasa
benci, keinginan binih diri, juga halusinasi, kemungkinan mengalami depresi pasca
melahirkan. Kondisi ini terglong bahaya dan perlu segera mendapat penanganan.
Baby Blues Syndrom atau sering juga disebut Maternity Blues dimengerti sebagai suatu
sindroma gangguan afek ringan yang sering tampak dalam minggu pertama setelah persalinan dan
memuncak pada hari ke tiga sampai kelima dan menyerang dalam rentang waktu 14 hari terhitung
setelah persalinan. Angka kejadian Baby blues atau postpartum blues di Asia cukup tinggi dan
bervariasi antara 26-85%, sedangkan di Indonesia angka kejadian Baby Blues atau postpartum
blues antara 50-70% dari wanita pasca persalinan.
Penyebab Baby Blues Syndrom adalah kesiapan kehamilan ibu, dukungan suami dan jenis
persalinan ibu. Faktor kesiapan ibu merupakan bagian dari kepribadian ibu menyangkut sikap
terhadap kehamilan dan penerimaan terhadap kehamilannya. Faktor dukungan suami merupakan
faktor psikologis yang mengungkap peran suami dalam masa nifas. Faktor jenis persalinan dapat
juga mempengaruhi terjadinya Baby Blues Syndrom karena trauma pada saat persalinan akan
membuat psikologis ibu terganggu.

Anda mungkin juga menyukai