Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

“Tanda bahaya pada kehamilan”

Disusun oleh :
Chitra ayuni franisia
215401446007

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PROGRAM STUDI D4 KEBIDANAN
UNIVERSITAS NASIONAL
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya
khususnya bagi penulis yang telah menyelesaikan satuan acara pembelajaran (SAP) yang
berjudul “tanda bahaya pada kehamilan”.
Dalam penulisan SAP ini, alhamdulillah penulis tidak mendapatkan kendala – kendala,

sehingga penyelesaiannya dapat dikerjakan dengan baik. Penulis sangat berharap semoga
SAP ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan penulis
berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-
hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan SAP ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Jakarta , 19 oktober 2021

Penyusun

i
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ......................................................................i
DAFTAR ISI .....................................................................................ii
A. Tujuan Pembelajaran ....................................................................1
B. Media ............................................................................................1
C. Pokok Materi ................................................................................1
D. Metode .........................................................................................1
E. Prosedur Pembelajaran .................................................................2
F. Materi Pembelajaran .....................................................................3
1. Pengertian kehamilan..................................................................................................4
2. Komplikasi kehamilan................................................................................................4
3. Deteksi dini resiko kehamilan.................................................................................... 5

4. Tanda bahaya kehamilan.............................................................................................5

5. Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan............................................................6

6. Pengetahuan dan persiapan yang dapat dilakukan ibu menurut MNH (Maternal and
Neonatal Health Program).............................................................................................11

7. Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi
kehamilan......................................................................................................................12

G. Evaluasi ........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA

ii
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
ASUHAN KEBIDANAN KEHAMILAN

Mata kuliah : Metodik Khusus Kebidanan


Program studi : D4 Kebidanan
Materi : Tanda bahaya pada kehamilan
Sasaran : Mahasiswa kelas B1
Tempat : Ruang kelas, Menara 2 UNAS
Waktu : 13.00 WIB

A. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan umum
Setelah perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat mengerti dan bisa menjelaskan
kembali tentang tanda bahaya bahaya pada kehamilan.
2. Tujuan khusus
Setelah perkuliahan ini, diharapkan mahasiswa dapat menjelaskan kembali dengan
baik dan benar mengenai :
a. Memahami pengertian kehamilan
b. Memahami pengertian tanda bahaya pada kehamilan
c. Memahami macam-macam tanda bahaya pada kehamilan
B. Media
SAP
C. Pokok Materi
a) Pengertian kehamilan
b) Pengertian tanda bahaya pada kehamilan
c) Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan
D. Metode
 Ceramah
 Tanya jawab
 Diskusi

1
E. Prosedur pembelajaran
No Kegiatan pengajar Kegiatan mahasiswa waktu
1. Pembukaan 10 menit
 Memberi salam  Menjawab salam
 Kontrak waktu  Menyepakati waktu
 Aprespsi  Menyimak dan
memperhatikan
 Mendengarkan dan
 Menjelaskan tujuan dan
memperhatikan
manfaat materi yang akan
disampaikan
2. Kegiatan inti
 Menjelaskan mengenai  Menyimak penjelasan 20 menit
pengertian kehamilan
 Menjelaskan pengertian tanda
25 menit
bahaya pada kehamilan
 Menjelaskan macam-macam
tanda bahaya pada kehamilan 25 menit
 Melakukan tanya jawab  Menanyakan yang tidak 30 menit
dipahami
3. Penutup
 Tanya jawab (evaluasi secara  Menjawab beberapa 20 menit
lisan) pertanyaan
 Menyimpulkan secara lisan  Menyimak kesimpulan
15 menit
 Kontrak materi selanjutnya  Menyetujui kontrak waktu
5 menit
pemberian materi
selanjutnya
 Penugasan
 Mencatat tugas 5 menit
 penutup
5 menit

2
F. Materi pembelajaran
TANDA BAHAYA PADA KEHAMILAN
Pendahuluan
Kehamilan dan persalinan merupakan suatu peristiwa alamiah. Walaupun merupakan
peristiwa alamiah, kadangkala kehamilan dan persalinan disertai risiko berupa
komplikasi baik untuk ibu maupun bayinya. Komplikasi yang sering terjadi adalah
perdarahan postpartum, eklamsia dan infeksi (WHO, 2013). Komplikasi kehamilan,
persalinan dan nifas merupakan masalah kesehatan utama bagi kesehatan wanita, karena
merupakan penyebab terbesar kematian ibu dan bayi.

Komplikasi kehamilan dan persalinan seringkali terjadi di negara berkembang. Lebih


dari 40% ibu hamil akan mengalami beberapa komplikasi selama kehamilan, 15% dari
komplikasi kehamilan bisa mengancam kehidupan dan memerlukan perawatan obstetric
segera. World Health Organization (WHO) memperkirakan setengah juta perempuan
meninggal setiap tahunnya akibat kehamilannya dan 99% dari kematian ini terjadi pada
negara berkembang. (El-Nagar, Ahmed, & Belal, 2017)

Hasil penelitian di daerah Urban Tanzania menunjukkan dari 384 Participants ibu
hamil, 67 orang (17,4%) pernah mengalami tanda-tanda bahaya pada kehamilan dan 61
orang (91%) dari ibu hamil yang mengalami tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut
langsung datang ke fasilitas kesehatan saat mengalami tanda-tanda bahaya kehamilan.
(Mwilike et al.2018).

Di Ethiopia dari 632 ibu hamil yang dilakukan wawancara hanya 98 (15,5%)
responden yang mengetahui tentang tanda-tanda bahaya kehamilan. (Maseresha N.et al.,
2016) Millenium Development Goals (MDGs) menargetkan Angka Kematian Ibu (AKI)
di Indonesia turun menjadi 102/100.000 kelahiran hidup (KH) pada tahun 2015, akan
tetapi berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia, AKI pada tahun 2015 sebesar 305 per
100.000 kelahiran hidup, hal ini menunjukkan penurunan yang sangat lambat
dibandingkan pada tahun 2012 yaitu sebesar 359/100.000 KH. (Kemenkes RI, 2018)

Berdasarkan Survei Dasar Kesehatan Indonesia (SDKI) 2017, 19% wanita hamil
mengalami komplikasi selama kehamilan. Diantara wanita yang mengalami komplikasi
kehamilan, 5% mengalami perdarahan berlebihan, masing-masing 3% mengalami
muntah terus menerus dan bengkak pada kaki, tangan dan wajah atau sakit kepala yang

3
disertai kejang, serta masing-masing 2% mengalami mulas sebelum 9 bulan dan ketuban
pecah dini serta 8% wanita mengalami komplikasi kehamilan lainnya seperti demam
tinggi, kejang, anemia dan hipertensi. (Kemenkes RI, 2018).

Beberapa studi menunjukkan wanita hamil mempunyai pengetahuan yang kurang


tentang resiko kesehatan saat kehamilan. Hal ini mengindikasikan wanita hamil tersebut
memerlukan beberapa metode edukasi kesehatan yang efektif dan membantu mereka
untuk meningkatkan pengetahuan sehingga bisa melalui kehamilannya dengan sehat.
Edukasi kesehatan salah satunya dilakukan melalui penyuluhan kesehatan dan kelas ibu
hamil. (Teng, et al. 2015)

1. Pengertian kehamilan
Kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi, bila dihitung darisaat
fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan
terbagi dalam 3 trimester, dimana trimester pertama berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27) dan trimester ketiga 13
minggu (minggu ke-28 hingga ke-40) (WHO, 2016).

kunjungan pemeriksaan kehamilan dengan standar 8 kali kunjungan sebagai


upaya menurunkan angka kematian perinatal dan kualitas perawatan pada ibu. 8 kali
kunjungan antenatal care ditetapkan berdsarkan riset dan meliputi kontak pertama
dengan petugas kesehatan pada umur kehamilan ± 12 minggu, kedua pada umur
kehamilan ± 20 minggu, kontak ketiga pada umur kehamilan ± 26 minggu, kontak ke
empat umur kehamilan ± 30 minggu, kontak ke lima umur kehamilan ± 34 minggu,
kontak ke enam umur kehamilan ± 36 minggu, kontak ke tujuh umur kehamilan ± 38
minggu dan kontak ke delapan pada umur kehamilan 40 minggu (WHO, 2016).

2. Komplikasi kehamilan

Komplikasi kehamilan dapat membahayakan kehidupan ibu dan janin, akan tetapi
tidak semua wanita yang mengalami komplikasi kehamilan atau kondisi yang abnormal
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang tanda-tanda bahaya dan komplikasi kehamilan.
Tanda-tanda bahaya kehamilan bukan hanya berhubungan dengan komplikasi obstetric, tetapi
gejala-gejala tersebut juga dapat dikenali dari gejala non klinik lainnya. Tanda-tanda bahaya
komplikasi kehamilan yang umum terjadi pada ibu hamil meliputi perdarahan pervaginam,
4
kejang-kejang, sakit kepala hebat dengan pandangan mata kabur, demam dan tidak bisa
bangun dari tempat tidur, nyeri perut hebat dan nafas cepat atau susah bernafas. (Teng, et.al.
2015)

Komplikasi kehamilan dapat membahayakan kehidupan ibu dan janin, akan tetapi
tidak semua wanita yang mengalami komplikasi kehamilan atau kondisi yang abnormal
mempunyai pengetahuan yang cukup tentang tanda-tanda bahaya dan komplikasi kehamilan.
Tanda-tanda bahaya kehamilan bukan hanya berhubungan dengan komplikasi obstetric, tetapi
gejala-gejala tersebut juga dapat dikenali dari gejala non klinik lainnya. Tanda-tanda bahaya
komplikasi kehamilan yang umum terjadi pada ibu hamil meliputi perdarahan pervaginam,
kejang-kejang, sakit kepala hebat dengan pandangan mata kabur, demam dan tidak bisa
bangun dari tempat tidur, nyeri perut hebat dan nafas cepat atau susah bernafas. (Teng, et.al.
2015)

3. Deteksi dini resiko kehamilan

Deteksi dini resiko kehamilan adalah usaha menemukan seawal mungkin adanya
kelainan, komplikasi dan penyulit kehamilan serta menyiapkan ibu untuk persalinan
normal.

Deteksi dini dalam pelayanan antenatal adalah mengarah pada penemuan ibu
hamil beresiko agar dapat ditangani secara memadai sehingga kesakitan atau
kematian dapat dicegah. Untuk pengenalan tanda-tanda kehamilan yang memiliki
tanda bahaya dan komplikasi kehamilan banyak poster -poster dan leaflet disebarkan
kepada masyarakat khususnya ibu-ibu hamil yang berkunjung dalam pelayanan
antenatal maupun pada kegiatan kunjungan rumah dalam pemantauan kesehatan
masyarakat. Selain itu digunakan juga suatu alat bantu yang lebih memungkinkan
dilibatkannya ibu hamil untuk secara aktif mengamati sendiri kehamilannya. Alat
bantu tersebut juga bermanfaat bagi petugas kesehatan dalam mengidentifikasi
faktor resiko dan komplikasi kehamilan sehingga dapat memberikan informasi dan
saran yang tepat. Alat bantu tersebut dikenal dengan Buku Kesehatan Ibu dan Anak
(KIA).

4. Tanda bahaya pada kehamilan


Tanda-tanda bahaya kehamilan adalah tanda-tanda yang mengindikasikan
adanya bahaya yang dapat terjadi selama kehamilan atau periode antenatal, yang

5
apabila tidak terdeteksi bisa menyebabkan kematian ibu (Salmah, 2006 dan
Prawirohardjo, 2010).

5. Macam-macam tanda bahaya pada kehamilan


a. Tanda-tanda bahaya kehamilan pada Trimester I

1) Mual muntah berlebihan Mual (nausea) dam muntah (emisis gravidarum)


adalah gejala yang wajar dan sering kedapatan pada kehamilan trimester I.
Mual muntah biasa terjadi pada pagi hari, tetapi dapat pula timbuh setiap saat
dan malam hari. Perasaan mual disebabkan oleh karena meningkatnya kadar
hormon estrogen dan HCG dalam serum. Pada umumnya wanita dapat
menyesuaikan dengan keadaan ini, meskipun demikian gejala mual muntah
yang berat dapat berlangsung sampai 4 bulan. Pekerjaan 21 sehari-hari
menjadi tergangggu dan keadaan umum menjadi buruk,keadaan ini lah disebut
hiperemisis gravidarum.

2) Perdarahan Pervaginam Perdarahan yang terjadi pada masa kehamilan kurang


dari 22 minggu.Padamasa kehamilan muda, perdarahan pervaginam yang
berhubungan dengan kehamilan dapat berupa : Abortus, kehamilan mola,
kehamilan ektopik.

3) Hipertensi Gravidarum Hipertensi yang menetap oleh sebab apapun, yang


sudah di temukan pada umur kehamilan kurang dari 20 minggu, atau
hipertensi yang menetap setelah 6 minggu pasca persalinan.

4) Nyeri Perut Bagian Bawah Nyeri perut pada kehamilan 22 minggu atau kurang
kemungkinan merupakan gejala utama pada kehamilan ektopik atau abortus,
dapat juga disebabkan oleh penyebab lain.

5) Selaput Kelopak Mata Pucat. Anemia adalah masalah medis yang umum
terjadi pada banyak wanita hamil.Jumlahsel darah merah dalam keadaan
rendah,kuantitas dari selsel ini tidak memadai untuk memberikan oksigen yang
dibutuhkan oleh bayi.

6) Diabetes mellitus Gestasional Diabetes mellitus Gestasional didefinisikan


sebagai gangguan toleransi glukosa berbagai tingkat yang diketahui pertama
kali saat hamil tanpa 22 membedakan apakah penderita perlu mendapat insulin

6
atau tidak. Pada kehamilan trimester pertama kadar glukosa akan turun antara
55-65% dan hal ini merupakan respon terhadap transportasi glukosa dari ibu
kejanin.

b. Tanda-tanda bahaya yang dialami ibu pada trimester 2

1) Sakit kepala yang hebat Sakit kepala yang bisa terjadi selama kehamilan, dan
sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam kehamilan.sakit
kepala yang menunjukkan suatu masalah serius dalam kehamilan adalah sakit
kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang dengan beristirahat.

2) Penglihatan kabur Penglihatan menjadi kabur atau berbayang dapat


disebabkan oleh sakit kepala yang hebat, sehingga terjadi oedema pada otak
dan meningkatkan resistensi otak yang mempengaruhi sistem syaraf pusat,
yang dapat menimbulkan kelainan serebral (nyeri kepala, kejang) dan
gangguan penglihatan.perubahan pengelihatan dan pandangan kabur, dapat
menjadi tanda pre- eklamsia.

3) Bengkak pada wajah, kaki dan tangan Oedema dalah penimbunan cairan yang
berlebihan dalam jaringan tubuh, dan dapat diketahui dari kenaikan berat
badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka.Oedema yang
mengkhawatirkan ialah oedema yang muncul mendadak dan 23 cenderung
meluas. oedema biasa menjadi menunjukkan adanya masalah serius dengan
tanda-tanda antara lain: jika muncul pada muka dan tangan, bengkak tidak
hilang setelah beristirahat, bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya,
seperti : sakit kepala yang hebat, pandangan kabur dan lain lain.

4) Gerakan janin berkurang Ibu tidak merasakan gerakan janin ssesudah


kehamilan 22 minggu atau selama persalinan.

c. Tanda-tanda bahaya pada trimester 3

1) Perdarahan pervaginam Perdarahan pada kehamilan setelah 22 minggu sampai


sebelum bayi dilahirkan disebut sebagai perdarahan pada kehamilan lanjut atau
perdarahan antepartum.

7
2) Solusio plasenta Solusio plasenta adalah terlepasnya plasenta yang letaknya
normal pada korpus uteri sebelum janin lahir.Biasanya terjadi pada trimester 3,
walaupun dapat pula terjadi setiap saat dalam kehamilan.

3) Plasenta Previa Plasenta previa adalah plasenta yang letaknya abnormal yaitu
pada segmen bawah rahim sehingga menutupi sebagian atau selurunya
pembukaan jalan lahir.

4) Keluar cairan pervaginam Pengeluaran cairan pervaginam pada kehamilan


lanjut merupakan kemungkinan mulainya persalinan lebih
awal.Bilapengeluaran berupa mucus bercampur darah dan mungkin disertai
mules, kemungkinan persalinan akan dimulai lebih awal. bila pengeluaran
berupa cairan, perlu diwaspadai ketuban pecah dini (KPD) .

5) Gerakan janin tidak terasa Apabila ibu hamil tidak merasakan gerakan janin
sesudah usia kehamilan 22 minggu atau selama persalinan, maka waspada
terhadap kemungkinan gawat janin atau bahkan kematian janin dalam uterus.

6) Nyeri perut yang hebat. Nyeri perut kemungkinan tanda persalinan preterm,
ruptur uteri, solusio plasenta, Nyeri perut hebat dapat terjadi pada ruptur uteri
disertai syok, perdarahan intra abdomen dan atau pervaginam, kontur uterus
yang abnormal, serta gawat janin atau DJJ tidak ada.

7) Keluar Air Ketuban Sebelum Waktunya Keluarnya cairan berupa air dari
vagina setelah kehamilan 22 minggu, ketuban dinyatakan pecah dini jika
terjadi sebelum prose persalinan berlangsung.

8) Kejang Pada umumnya kejang didahului semakin memburuknya keadaan dan


terjadinya gejala-gejala sakit kepala, mual, nyeri ulu hati sehingga 25 muntah.
Bila semakin berat, pengelihatan kabur,kesadaran menurun kemudia kejang.

9) Demam Tinggi Ibu hamil menderita deman dengan suhu tubuh lebih dari 38˚C
dalam kehamilan merupakan suatu masalah. demam tinggi dapat merupakan
gejala adanya infeksi dalam kehamilan.

10) Penglihatan kabur Penglihatan kabur yaitu masalah visual yang


mengindikasikan keadaan yang mengancam jiwa, adanya perubahan visual
(pengelihatan) yang mendadak,misalnya pandangan kabur atau ada bayangan.

8
11) Bengkak pada Wajah dan Jari-jari Tangan Edema ialah penimbunan cairan
secara dan berlebihan dalam jaringan tubuh dan biasanya dapat diketahui dari
kenaikan berat badan serta pembengkakan kaki, jari tangan dan muka. Edema
pretibial yang sering ditemukan pada kehamilan biasa sehingga tidak seberapa
penting untuk penentuan diagnosis preeklamsia.Selain itu, kenaikan BB ½ kg
setiap minggunya. Dalam kehamilan masih dianggap normal,tetapi bila
kenaikan 1 kg seminggu beberapa kali,maka perlu kewaspadaan terhadap
timbulnya preeklamsia.

12) Sulit Bernafas Ibu mungkin mengalami sesak nafas selama kehamilan yang
mengganggu aktivitas ibu.Sesak nafas menggangu pada ibu hamil harus di
ketahui sumbernya.Apakah karena asma bronkiale atau karena 26 adanya
sumbatan pada jalan nafas, misalnya batuk berdahak, anemia berat, gagal
jantung akibat anemia, gagal jantung akibat penyakit jantung, dan pneumonia,
edema paru akibat preeklamsia. Kurangnya oksigen pada ibu hamil langsung
berpengaruh pada kondisi janin

13) Preeklamsia/eklampsia Ketika ibu merasa nyeri kepala yang hebat atau
penglihatan kabur dan/ atau menderita kejang atau tidak sadar
(koma),kemungkinan ibu mengalami preeklampsia atau ekslampsia dalam
kehamilan.

14) Selaput kelopak mata pucat Merupakan salah satu tanda aneemia.Anemia
dalam kehamilan adalah kondisi ibu dengan keadaan hemoglobin di bawah 11
gr% pada trimester III. Anemia dalam kehamilana disebabkan oleh defisiensi
besi dan perdarahan akut bahkan tak jarang keduanya saling berinteraksi.
Anemia pada Trimester III dapat menyebabkan perdarahan pada waktu
persalinan dan nifas.

15) Pingsan Jangan anggap remeh pingsan saat hamil. Bisa jadi, ini adalah awal
masalah yang lebih serius seperti gagguan peredaran darah atau jantung,
pingsan dapat terjadi akibat otak ibu tidak mendapat oksigen cukup untuk
metabolisme, hal ini juga berdampak pada janin.

16) Sakit Kepala yang Hebat Sakit kepala yang hebat biasa terjadi selama
kehamilan dan sering kali merupakan ketidaknyamanan yang normal dalam

9
kehamilan. Sakit 27 kepala ini bisa terjadi apabila ibu kurang
istirahat,kelelahan, atau menderita tekanan darah tinggi. Sakit kepala yang
menunjukkan suatu masalah yang serius adalah sakit kepala hebat yang tidak
hilang dengan beristirahat.

17) Abnormalitas DJJ DJJ adalah denyut jantung janin, apabila denyut jantung
janin lebih diatas normal atau dikatakan abnormalitas DJJ dan juga diikuti
dengan gerakan janin yang tidak biasa. Maka bunda perlu untuk was-was,
karena abnormalitas DJJ merupakan salah satu tanda gawat janin. Jika tidak
segera diatasi maka bisa menyebabkan kematian janin. Jadi dalam
pemeriksaan maka dokter akan melakukan cara mendengarkan denyut jantung
bayi dalam kandungan kemudian memastikan apakah jantung janin normal
atau tidak.

18) Insomnia pada ibu hamil dan cemas berlebihan Semakin besar usia kandungan
maka bunda akan makin merasa cemas dan khawatir. Bahkan mungkin bunda
sering berfikir negatif dan ketakutan, hal itu akan membuat bunda menjadi
insomnia dan malah berdampak buruk bagi kesehatan janin.Insomnia bisa
membuat pertumbuhan janin tidak baik karena janin sebenarnya mengalami
stres dalam kandungan. Karena itu cobalah beberapa cara mengatasi insomnia
pada ibu hamil agar bisa tidur. 28

19) Jantung Berdebar Kencang Tanda yang selanjutnya adalah ketika bunda
merasakan jantung yang berdebar lebih kencang dari pada biasanya.Hal ini
bisa terjadi karena masalah jantung tiroid,dehidrasi atau karena
anemia.Kemudian memang ada juga penyebab jantung berdebar pada ibu
hamil sehingga harus diatasi sesuai dengan kondisi ibu.Jika bunda cepat
merasa lelah maka minum air putih yang banyak dan segara istirahat supaya
tidak sampai pingsan saat hamil.

20) Kontraksi dini pada trimester ketiga Kontraksi bisa menjadi tanda persalinan
prematur.Namun banyak ibu, terutama pada kehamilan pertama, bingung
untuk membedakan kontrakksi yang merupakan tanda kehamilan denagn
kontraksi yang palsu. Jika kehamilan ibu telah pada trimester ketiga dan ibu
hamil merasa mengalami kontraksi, hubungi dokter segera. Jika terlalu dini

10
untuk bayi yang akan lahir, dokter mungkin dapat mengambil tindakan untuk
menunda persalinan.

d. Tanda Bahaya Kehamilan yang Terdapat dalam Buku KIA

Segera bawa ibu hamil ke puskesmas, rumah sakit, dokter dan bidan bila di jumpai
keluhan dan tanda-tanda di bawah ini.

1) Muntah terus dan tak mau makan

2) Demam tinggi

3) Bengkak kaki, tangan dan wajah, atau sakit kepala disertai kejang

4) Janin dirasakan kurang bergerak dibandingkan sebelumnya

5) Pendarahan pada hamil muda dan hamil tua

6) Air ketuban keluar sebelum waktunya

7) Demam, menggigil dan berkeringat. Bila ibu berada di daerah endemis


malaria,mwnunjukkan adanya gejala penyakit malaria.

8) Terasa sakit pada saat kencing atau keluar keputihan atau gatal-gatal di
daerah kemaluan.

9) Batuk lama (lebih dari 2 minggu)

10) Jantung berdebar-debar atau nyeri di dada.

11) Diare berulang

12) Sulit tidur dan cemas berlebihan

6. Pengetahuan dan persiapan yang dapat dilakukan ibu menurut MNH (Maternal and
Neonatal Health Program) :

a. Memilih tenaga kesehatan dan tempat melahirkan pada waktu periksa hamil.

b. Mengenali persalinan yang normal dan memahami persiapan menghadapi


persalinan.

c. Mengenali tanda-tanda bahaya dan melaksanakan persiapan menghadapi


komplikasi.

11
d. Mengetahui sistem transportasi, tahu ke mana harus pergi bila terjadi
keadaan darurat, serta siapa yang akan tinggal untuk menjaga keluarga.

e. Memiliki tabungan pribadi dan dapat mengaksesnya bila diperlukan.

7. Upaya yang dapat dilakukan ibu dalam deteksi dini terhadap komplikasi
kehamilan :

a. Dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke Posyandu,


Puskesmas, Rumah Sakit paling sedikit 4 kali selama masa kehamilan.

b. Dengan mendapat imunisasi TT 2x.

c. Bila ditemukan kelainan-kelainan risiko tinggi pemeriksaan harus lebih sering


dan lebih intensif.

d. Makan makanan yang bergizi yaitu memenuhi gizi seimbang

e. Hal-hal yang dapat dilakukan seorang ibu untuk menghindari terjadinya


komplikasi kehamilan:

 Dengan mengenal tanda-tanda bahaya kehamilan secara dini.

 Segera Posyandu, Puskesmas, atau Rumah Sakit terdekat bila ditemukan


tanda-tanda bahaya kehamilan tersebut

G. Evaluasi
1. Lisan
2. Penugasan

12
DAFTAR PUSTAKA

1. Cahyani, Erika, Ernestina Hingi Wara. 2020. Pentingnya deteksi dini tanda-tanda
bahaya kehamilan pada ibu hamil. Jakarata. Universitas binawan.

2. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun


2017. Jakarta: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

3. Teng, S. P., et al. (2015). Knowledge of Pregnancy Danger Signs and Associated
Factors Among Malaysian Mothers. British Journal of Midwifery, 800-808

4.  http://midwifemala.blogspot.com/2011/02/faktor-faktor-yang-mempengaruhi.html

5. World Health Organization (WHO, 2016)

6. El-Nagar, A. E., Ahmed, M. H., & Belal, G. E.-S. (2017). Knowledge and Practices of
Pregnant Women Regarding Danger Signs of Obstetric Complications. IOSR Journal
of Nursing and Health Science , 30-41. 2.

7. Pregnancy and Chilbirth , 1-8 3. Maseresha N, et al. (2016). Knowledge of Obstetric


Danger Signs and Associated Factors Among Pregnant Women in Erer District,
Somali region, Ethiopia. BMC Womens Health. 1-8.

13

Anda mungkin juga menyukai