Oleh:
(G1B119027)
UNIVERSITAS JAMBI
Penulis
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Sub pokok bahasan: Definisi, Penyebab, Tanda dan Gejala, Dampak, dan Penangaran
Perdarahan
I. LATAR BELAKANG
Angka Kematian Ibu merupakan tolak ukur untuk menilai baik buruknya
pelayanan kebidanan dan sebagai indikator tingkat kesejahteraan ibu. Angka
Kematian Ibu (Maternal Mortality Ratio, MMR) didasarkan pada risiko
kematian ibu berkaitan dengan proses melahirkan, persalinan, perawatan
obstetrik, komplikasi kehamilan dan masa nifas. Penyebab perdarahan pada
kehamilan yang penting adalah perdarahan antepartum dan perdarahan
postpartum.
Perdarahan yang terjadi pada umur kehamilan yang lebih tua setelah
melewati trimester III disebut dengan perdarahan antepartum. Perdarahan
antepartum merupakan suatu kasus gawat darurat yang berkisar 3-5% dari
seluruh persalinan. Penyebab utama perdarahan antepartum yaitu plasenta
previa dan solusio plasenta; penyebab lainnya biasanya pada lesi lokal vagina/
serviks.
Pembimbing Individu
Penyuluh
VII. KEGIATAN PENYULUHAN
No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN KLIEN
2. 4 menit Pelaksanaan :
2. Evaluasi Hasil
Peserta mampu menyebutkan Penyebab dari Perdarahan pada masa
antenatal
Peserta mampu menyebutkan tanda dan gejala perdarahan
Peserta mampu menyebutkan dampak dari perdarahan
Peserta mampu menyebutkan bagaimana penanganan perdarahan
MATERI
Definisi
Perdarahan antepartum adalah perdarahan melalui vagina yang terjadi pada usia
kehamilan lebih dari 24 minggu. Perdarahan antepartum merupakan salah satu kondisi
kegawatdaruratan yang perlu mendapatkan penanganan segera. Bila tidak cepat
ditindaklanjuti, perdarahan ini dapat menyebabkan kematian baik pada ibu maupun pada
janin.
Pendarahan, terutama pada kehamilan muda, adalah komplikasi yang paling sering
terjadi. Umumnya pendarahan terjadi pada trimester pertama kehamilan. Namun
pendarahan juga bisa mengindikasikan keguguran, atau masalah lain yang bisa
mengancam nyawa ibu dan bayi.
Implantasi
Perdarahan akibat implantasi biasanya muncul sebagai flek ringan, bahkan sering tidak
disadari oleh wanita yang mengalaminya. Kondisi ini disebabkan oleh proses
tertanamnya janin pada dinding rahim.
Bagi wanita yang mengalami perdarahan dengan ciri-ciri tersebut, jangan khawatir
berlebihan. Sebab perdarahan akibat implantasi akan berhenti dengan sendirinya tanpa
menimbulkan keluhan yang bermakna.
Keguguran
Keguguran diartikan sebagai terminasi atau berakhirnya kehamilan sebelum janin dapat
hidup di luar rahim. Kondisi ini biasanya terjadi pada 12 minggu pertama atau trimester
pertama kehamilan.
Perdarahan yang merupakan tanda keguguran biasanya disertai dengan rasa nyeri hebat
di area pelvis atau perut bawah. Meski demikian, tak menutup bahwa perdarahan akibat
keguguran terjadi tanpa adanya gejala yang berarti.
Kehamilan ektopik
Kehamilan ektopik adalah jenis kehamilan yang terjadi di luar rahim, misalnya di tuba
falopi. Kondisi ini dapat menyebabkan perdarahan setelah seorang wanita dinyatakan
hamil melalui pemeriksaan.
Pada kehamilan ektopik, perdarahan biasanya terjadi pada trimester awal kehamilan.
Perdarahan ini terjadi misalnya akibat pecahnya tuba falopi karena tidak mampu
menampung pertumbuhan janin dan membutuhkan penanganan darurat segera.
Gangguan plasenta
Gangguan plasenta, seperti letak plasenta terlalu di bawah (plasenta previa) atau plasenta
yang terlepas (abrupsio plasenta) dapat menimbulkan perdarahan. Gangguan tersebut
dapat memengaruhi proses melahirkan.
Segera pergi ke layanan gawat darurat rumah sakit terdekat jika Anda mengalami satu
atau lebih perdarahan dengan tanda sebagai berikut:
Perdarahan hebat, misalnya jumlah darah yang keluar sangat banyak atau disertai
jaringan-jaringan berukuran besar
Nyeri perut hebat yang tidak tertahankan
Demam tinggi yang tidak membaik dengan obat penurun demam
Pusing hingga penurunan kesadaran atau pingsan
Keputihan abnormal dan berbau
Perdarahan di trimester kedua dan ketiga kehamilan.
Perdarahan besar, yaitu apabila tubuh kehilangan darah lebih dari 1.000 ml
dengan atau tanpa tanda-tanda syok.
Perdarahan sedang yaitu apabila tubuh kehilangan darah sebanyak 50 - 1.000 ml
dan tidak disertai tanda-tanda syok.
Perdarahan kecil yaitu apabila tubuh kehilangan darah kurang dari 50 ml dan
sudah berhenti
DAFTAR PUSTAKA