Disusun Oleh:
Ariella Setia Ningsih
(P07224220008)
LEMBAR PENGESAHAN
SAP TANDA BAHAYA KEHAMILAN TRIMESTER III
Satuan acara penyuluhan “Tanda Bahaya Kehamilan Trimester III” telah diperiksa,
dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan pembimbing institusi di
Klinik Kartika Jaya.
Samarinda, 7 Juli 2021
Mahasiswa,
Mengetahui,
NIP. NIP.
1. Pembukaan
Memberi salam Menjawab salam 3 menit
Memperkenalkan diri
Menjelaskan tujuan dari Mendengarkan/
penyuluhan memperhatikan
Kontrak waktu penyuluhan Merespon/
menyetujui
Melakukan apersepsi Menjawab/merespon
2. Kegiatan Inti
Menyampaikan materi tanda Memperhatikan 15 menit
bahaya kehamilan TM III
Menjelaskan gatal saat hamil pada Memperhatikan
trimester III
Menjelaskan penyebab terjadinya Memperhatikan
gatal saat hamil
Menjelaskan cara mengatasinya Memperhatikan
Memberi kesempatan pada klien Bertanya &
untuk bertanya menjawab klien
Menjelaskan pesan penting untuk bertanya
apabila tanda bahaya kehamilan Memperhatikan
dihadapi
Memberi kesempatan pada klien Bertanya &
untuk bertanya menjawab
pertanyaan yang
diajukan
3. Penutup
Menyimpulkan materi penyuluhan Mendengarkan dan 10 menit
Meminta klien untuk bertanya memperhatikan
Menanyakan pada klien tentang Bertanya
materi yang telah diberikan Menjawab
Kontrak waktu yang akan datang pertanyaan
Salam penutup Mendengarkan/
memperhatikan
Menjawab salam
H. Evaluasi
a. Evaluasi Struktur
1) Kelengkapan media : tersedia dan siap digunakan.
2) Pelaksana siap melakukan penyuluhan/pendidikan kesehatan.
3) Sasaran siap diberikan penyuluhan/ pendidikan kesehatan.
b. Evaluasi Proses
1) Sasaran mengikuti penyuluhan sesuai waktu yang telah ditentukan.
2) Sasaran aktif dalam kegiatan penyuluhan.
3) Pelaksana menyajikan materi secara lengkap.
4) Pelaksana menyajikan materi sesuai waktu yang telah ditentukan.
c. Evaluasi Hasil
1) Memberikan soal pre test dan post test
2) Klien mengerti dan memahami materi tentang tanda bahaya kehamilan
trimester III
LAMPIRAN :
A. Pengertian
Tanda bahaya adalah keadaan-keadaan pada ibu hamil yang mengancam jiwa ibu
dan janin yang dikandungnya selama kehamilan. Tanda-tanda bahaya dalam
kehamilan dapat terjadi kapan saja. Mungkin ketika kehamilan masih muda, mungkin
juga pada kehamilan lanjut. Tidak jarang pada saat-saat menjelang persalinan Tanda
bahaya dalam kehamilan perlu kita waspadai sehingga ibu hamil dan anak yang
dikandungnya sehat dan selamat.
a) Perdarahan pervaginam
Tiap perdarahan keluar dari liang senggama pada ibu hamil setelah 28 minggu
disebut perdarahan antepartum. Perdarahan antepartum harus mendapat perhatian
penuh, karena merupakan tanda bahaya yang mengancam nyawa ibu dan atau
janinnya. Perdarahan dapat keluar sedikit-sedikit tetapi terus menerus, lama-lama ibu
menderita anemia berat. Perdarahan dapat juga keluar sekaligus banyak yang
menyebabkan ibu syok, lemas/ nadi kecil dan tekanan darah menurun.
Perdarahan antepartum dapat berasal dari kelainan plasenta yaitu plasenta previa
dan abruptio plasenta. Plasenta previa adalah keadaan dimana plasenta berimplantasi
pada temmpat abnormal, yaitu pada segmen bawah rahim sehingga menutupi
sebagian atau seluruh permukaan jalan lahir. Abruptio plasenta adalah suatu keadaan
dimana plasenta yang letaknya normal terlepas dari perlekatannya sebelum janin
lahir.
b) Bengkak di kaki, tangan, atau wajah disertai sakit kepala atau kejang
Edema (bengkak) adalah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam
jaringan tubuh, dan biasanya dapat diketahui dan dari kenaikan berat badan serta
pembengkakan kaki, hari tangan, dan muka. Bangkak bisa menunjukkan adanya
masalah yang serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah
beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik lain. Asessmen yang mungkin adalah
gejala dari anemia, gagal jantung, atau preeklampsia.
Saat demam tinggi ibu hamil tidak disarankan untuk minum obat penurun panas,
sebaiknya cukup diberikan air putih.
Diagnosis ketuban pecah dini didasarkan pada riwayat hilangnya cairan vagina
dan pemastian adanya cairan amnion dalam vagina. Ketuban dinyatakan pecah dini
bila terjadi sebelum proses persalinan berlangsung. Ketuban pecah dini merupakan
masalah penting dalam obstetri berkaitan dengan penyulit kelahiran prematur dan
terjadinya infeksi khorioamnionitis sampai sepsis, yang meningkatkan morbiditas dan
mortalitas perinatal, dan penyebabkan infeksi pada ibu.
Ketuban pecah dini disebabkan oleh karena kurangnya kekuatan membran atau
meningkatnya tekanan intrauterin atau oleh karena kedua faktor tersebut.
Berkurangnya kekuatan membran disebabkan oleh adanya infeksi yang dapat berasal
dari vagina dan serviks.
1) Menguji cairan dengan kertas lakmus (nitrazine) yang akan berubah biru bila
terdapat cairan amnion alkalin
Ibu mulai merasakan gerakan janinnya selama bulan ke 5 atau ke 6, beberapa ibu
dapat merasakan gerakan janinnya lebih awal. Jika janin tidur gerakannya akan
melemah. Janin harus bergerak paling sedikit 3 kali dalam periode 3 jam, gerakan
janin akan lebih mudah terasa jika ibu berbaring atau beristirahat dan jika ibu makan
dan minum dengan baik. Yang termasuk tanda bahaya adalah bila gerakan janin
mulai berkurang bahkan tidak ada sama sekali. Assesmen yang mungkin adalah
kematian janin dalam rahim.
Kematian janin dalam rahim (IUFD) adalah kematian janin setelah 20 minggu
Kematian janin harus dicurigai bila ibu hamil mengeluh tidak terasa gerakan
janin, perut terasa mengecil, dan payudara mengecil. Selain itu dari hasil pemeriksaan
DJJ tidak terdengar sementara uji kehamilan masih tetap positif karena plasenta dapat
terus menghasilkan hCG.
Bahaya yang dapat terjadi pada ibu dengan kematian janin dalam rahim yaitu
janin mati terlalu lama dalam menimbulkan gangguan pada ibu. Bahaya yang terjadi
berupa gangguan pembekuan darah, disebabkan oleh zat-zat berasal dari jaringan
mati yang masuk ke dalam darah ibu.
Sekitar 80% pasien akan mengalami permulaan persalinan yang spontan dalam 2
sampai 3 minggu kematian janin. Namun apabila wanita gagal bersalin secara
spontan dilakukan induksi persalinan.
f) Mual Muntah
1) Preeklamsi (komplikasi kehamilan yang ditandai dengan tekanan darah tinggi dan
tanda-tanda kerusakan pada system organ lain), jika muntah-muntah selama paruh
kedua masa kehamilan, nyeri dibawah tulang rusuk, dan pembengkakan diwajah,
tangan atau kaki.
3) Infeksi ginjal, jika muntah disertai demam dan nyeri di punggung bawah atau
sekitar alat kelamin.
C. Penyebab Gatal
Selama hamil, kulit meregang agar ibu dapat menampung janin yang semakin besar.
Peregangan kulit inilah yang membuat kulit ibu menjadi gatal.
Temperatur tubuh ibu juga meningkat karena adanya pertambahan volume darah
dalam tubuh, sehingga kulit menjadi mudah kering dan gatal.
Selain itu, gatal-gatal juga biasanya disebabkan oleh gejala PUPPP (Pruritic
Urticarial Papules and Plaques of Pregnancy). PUPPP biasanya terjadi akibat
meningkatnya hormon HCG (Human Chorionic Gonadatrophin) dan hormon
estrogen.
Biasanya, gatal-gatal ini muncul pada trimester ketiga. Rasa gatal yang dialami ibu
hamil bervariasi, dari yang ringan hingga berat, dimulai dari perut, lalu merambat ke
paha, kaki, lengan, dada, dan bokong, disertai timbulnya ruam, plak, rasa kebas,
kemerahan, bengkak dan bintik-bintik berisi cairan seperti bekas digigit serangga.
Hormon kehamilan memengaruhi cara liver ibu memproduksi dan menyimpan zat
bernama bile. Dalam kondisi cholestasis, zat bile tersebut menumpuk dalam liver lalu
perlahan-lahan bocor ke aliran darah. Begitu zat bile sampai ke kulit, ibu akan merasa
sangat gatal.
Namun, jika kulit ibu tidak menjadi kering namun mengalami gatal-gatal yang terus-
menerus, mulai dari perut, tangan, dan kaki, dengan atau tanpa ruam, segera
konsultasikan gangguan ini pada dokter.
Cholestasis dapat terjadi pada tahap kehamilan kapan pun, tetapi lebih sering
ditemukan pada minggu-minggu terakhir usia kehamilan.
D. Cara Mengatasinya
Bila ibu hamil terkena masalah gatal-gatal tersebut, coba langkah-langkah berikut
untuk mengatasinya :
• Mandi dengan air hangat (tidak terlalu panas) untuk meringankan gatal-gatal pada
kulit.
• Setelah mandi, pakailah krim pelembap kulit, seperti cocoa butter, agar kulit tidak
kering dan mengurangi risiko stretchmark di tubuh ibu.
• Hindari pakaian ketat selama hamil, karena membuat kulit mudah berkeringat dan
menimbulkan iritasi.
• Jangan menggaruk kulit yang gatal, karena akan meninggalkan noda kehitaman dan
menimbulkan infeksi.
DAFTAR PUSTAKA