Disusun Oleh:
P07224220011
Laporan Pendahuluan asuhan kebidanan pada ibu dengan abortus telah diperiksa,
dievaluasi dan disetujui oleh pembimbing ruangan dan pembimbing institusi di
RSUD Aji Muhammad Parikesit
Mahasiswa
Mengetahui,
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan
hidayahNya sehingga penulis dapat menyelesaikan Asuhan Kebidanan Persalinan
Normal di RSUD A. M. Parikesit. Asuhan kebidanan persalinan normal ini tidak
akan selesai tepat pada waktunya tanpa bantuan dari berbagai pihak yang telah
membantu.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan dan penyusunan Asuhan
Kebidanan ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan
saran untuk perbaikan penyusunan yang akan datang.
Semoga Asuhan Kebidanan ini dapat memberikan manfaat bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.
B. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penulis mampu melaksanakan asuhan kebidanan pada pada ibu dengan abortus
menggunakan pola pikir ilmiah melalui pendekatan manajemen kebidanan menurut
Varney.
2. Tujuan Khusus
Dalam memberikan asuhan kebidanan pada pasien abortus penulis mampu:
a. Menjelaskan konsep dasar teori Abortus
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen kebidanan pada pasien abortus
c. Melaksanakan asuhan kebidanan pada pasien abortus dengan pendekatan varney
yang terdiri dari :
1) Melakukan pengkajian
2) Mengidentifikasi diagnosa atau masalah
3) Identifikasi masalah potensial
4) Identifikasi kebutuhan segera
5) Mengembangkan rencana asuhan/intervensi
6) Implementasi
7) Evaluasi
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada pasien abortus dalam bentuk catatan
SOAP.
B. Manajemen Dasar Asuhan Kebidanan pada Ibu dengan Abortus Incomplete
I. PENGKAJIAN
DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama :
Umur : usia ibu hamil < 20 th dan > 40 th meningkatkan resiko abortus
(Cunningham,2015)
Agama :
Suku/bangsa :
Pendidikan :
Pekerjaan : ibu hamil yang bekerja di lahan pertanian dan sering terpapar pestisida
berisiko lebih tinggi mengalami abortus. (Sindo,2011)
Alamat :
No Register :
6. Riwayat Obstetri:
N Kehamilan Persalinan Anak Nifas
o Sua Ank U Pny Jns Pnlg Tmp Peny JK BB/PB H M Abnrmlts Laktasi Peny
mi K t
1
- Riwayat abortus dikehamilan sebelumnya, bisa menjadikan abortus berulang
(sarwono, 2010)
DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Kesadaran menurun
Tanda Vital :
Tekanan Darah :Hipotensi
Suhu badan :normal-hipertermi
Nadi :Tachikardi
Pernafasan :Tachipnea
Antropometri :
Tinggi Badan :Tinggi badan merupakan salah satu ukuran pertumbuhan
seseorang. Tinggi badan dapat diukur dengan stasiometer atau tongkat
pengukur (Tambunan dkk, 2011).
BB sebelum hamil :
BB sekarang :Massa tubuh di ukur dengan pengukuran massa atau
timbangan. Indeks massa tubuh digunakan untuk menghitung hubungan
antara tinggi dan berat badan, serta menilai tingkat kegemukan.
(Tambunan dkk, 2011).
LILA : Untuk menentukan status gizi ibu
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Tampak bersih, tidak tampak ketombe,rambut tampak kuat, distribusi
rambut tampak merata dan tekstur rambut lembut (Sarwono, 2011).
Wajah : Tidak tampak kloasma gravidarum, tidak tampak odem, dan tampak
pucat (Tambunan dkk, 2011)
Mata : Kelopak mata tidak tampak odem, konjungtiva pucat, dan sklera warna
putih
Hidung : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran, tidak tampak polip, tidak tampak
peradangan (Tambunan dkk, 2011)
Mulut : Tampak simetris, bibir tampak lembab, tidak tampak caries dentis, tidak
tampak stomatitis, geraham tampak lengkap, lidah tampak bersih, tremor
dan merah muda, tidak tampak pembesaran tonsil (Tambunan dkk, 2011
& Uliyah dkk, 2011).
Telinga : Tampak bersih, tidak ada pengeluaran/sekret (Tambunan dkk, 2011).
Leher : Tidak tampak hyperpigmentasi pada leher, tidak tampak pembesaran tonsil,
tidak tampak peradangan faring( Tambunan dkk, 2011).
Dada : Tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada (Tambunan, 2011)
Payudara : Tampak simetris kiri dan kanan, tampak bersih,tidak tampak pengeluaran
colostrum, areolla tampak hyperpigmentasi, puting susu menonjol,tidak
tampak retraksi
Abdomen : Uterus tampak besar
Genetalia : Tampak perdarahan pervaginam disertai dengan keluarnya jaringan
hasil konsepsi.
Anus : Tidak tampak hemoroid
Ekstremitas:Tampak simetris,tidak tampak oedem, dan tidak tampak
varices,cavilari refile kembali dalam waktu < 2 detik (Ambarwati dkk,
2009)
Palpasi
Kepala : Tidak teraba oedema / massa (Priharjo,2016).
Mata : Tidak teraba oedema
Hidung : Tidak teraba polip
Leher : Tidak teraba pembesaran vena jugularis, kelenjar tiroid dan kelejar getah
bening (Priharjo, 2016).
Payudara : Tidak teraba benjolan / massa, konsistensi teraba padat berisi ( Ambarwati
dkk, 2009)
Abdomen : Uterus teraba lembek, nyeri tekan dan rasa mulas atau kram perut di
daerah sympisis
Genetalia : Tidak teraba pembesaran kelenjar bartholini
Ekstremitas : Tidak teraba oedema(varney 2011 & Ambarwati dkk, 2009)
Auskultasi
Abdomen : 5-35 x/menit (Varney 2011)
Dada : nafas vesikuler, BJ I terdengar jelas teratur
Perkusi
Ekstremitas : Untuk mengecek refleks patella (+), Bisep (+), Trisep (+)
(Varney, 2011)
3. Pemeriksaan Khusus
Pemeriksaan Vaginal Touche : kanalis servikalis terbuka,teraba jaringan sisa konsepsi
dan pendarahan bertambah banyak setelah dilakukan VT.
4. Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Laboratorium : hasil pemeriksaan Test pack kehamilan masih
menyatakan positif walaupun kehamilan tidak dapat dipertahannkan
Pemeriksaan USG : untuk memeriksa apakah janin sudah meninggal
Pemeriksaan darah lengkap ( HB, HT, leukosit Dll)
Pemeriksaan Diagnostik lainnya
V. INTERVENSI
1. Jelaskan hasil pemeriksaan pada klien
R/ penjelasan mengenai pemeriksaan fisik merupakan hak klien
2. Observasi Keadaan umum dan tanda-tanda vital serta perdarahan
R/ Dengan observasi untuk mengidentifikasi indikasi kemajuan kearah atau
penyimpangan dari hasil yang diharapkan serta mengetahui jumlah perdarahan agar
memudahkan dalam penanganan selanjutnya.
3. Jelaskan pada ibu dan keluarganya tentang pentingnya dilakukan kuret.
R/ Dengan penjelasan kepada ibu dan keluarganya diharapkan dapat menyetujui rencana
tindakan kuret agar ibu dapat menyiapkan fisik dan psikis.
4. Informed Consent
R/ Sebagai pernyataan persetujuan dari klien/keluarga untuk tindakan yang akan
dilakukan dan sebagai perlindungan hukum bagi dokter dan bidan dalam
melaksanakan tindakan.
5. Siapkan rujukan untuk melakukan kuret
R/ Tindakan segera yang dilakukan untuk mengeluarkan sisa jaringan dan mengurangi
perdarahan.
6. Kolaborasikan dokter tentang pemberian obat-obatan
R/ obat-obatan digunakan untuk memenuhi kebutuhan klien dalam masa penyembuhan.
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien sesuai dengan rencana asuhan yang telah disusun.
Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien
atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan kebidanan
yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk bentuk
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Abortus adalah berakhirnya suatu sebelum jannin mencapai berat 500gram atau
kehamilan sebelum 22 minggu atau buah kehamilan belum mampu hidup diluar
kandungan..Dalam menerapkan asuhan kebidanan dengan abortus ini diperlukan
pendekatan terhadap klien agar diperoleh hasil pengkajian yang akurat.Penanganan
asuhan kebidanan yang diberikan pada pasien dengan kasus abortus sangat perlu
diperhatikan adanya komplikasi sepsis dan perforasi uterus.
B. Saran
1. Ibu hamil sebaiknya melakukan ANC secara teratur segera setelah terlambat haid pada
tenaga kesehatan serta menyarankan ibu untuk tidak hamil lagi dengan pertimbangan
usia.
2. Setiap ibu hamil dan keluarga khususnya bidan harus mengetahui tanda-tanda bahaya
dalam kehamilan.
3. Bidan harus memberikan asuhan sesuai dengan kewenangannya untuk itu manajemen
kebidanan perlu dikembangkan karena merupakan alat yang mendasar bagi bidan untuk
memecahkan masalah klien dalam berbagai kasus.
DAFTAR PUSTAKA