Disusun Oleh :
LETI SERINA
NIM. P07224220025
2022
LEMBAR PENGESAHAN
ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU DENGAN CA CERVIX
Asuhan Kebidanan Pada Ibu Dengan Ca Cervix telah di periksa dan disetujui oleh
pembimbing institusi dan pembimbing ruangan di RSUD A.W SJAHRANIE.
Leti Serina
NIM. P07224220025
Mengetahui,
........................................ ........................................
NIP. NIP.
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan kehadirat Allah SWT. Karena berkat rahmat dan hidayah-
Nya lah saya dapat menyelesaikan laporan komprehensif ini tepat pada waktunya. Shalawat
serta salam kiranya akan selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
sahabat dan pengikutnya hingga akhir zaman.
Dalam pembuatan laporan komprehensif yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Ibu
dengan Ca Cervix” terdapat berbagai pengetahuan yang disusun dari berbagai sumber. Ini
dimaksudkan agar pengetahuan yang diperoleh tidak terpaku pada satu sumber saja.
Adapun dalam pembuatan laporan komrehensif ini tidak terlepas dari bantuan pihak
lain. Untuk itu, ucapan terima kasih saya sampaikan kepadas emua pihak yang terlibat. Saya
menyadari laporan ini tentunya masih banyak kekurangan, oleh karena itu, kami
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak. Mudah-mudahan laporan ini memenuhi
harapan dan bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan…………………………………………………………………….....…....i
Bab I Pendahuluan
Bab IV Penutup.....………………………………………………………………........35
A. Latar Belakang
Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan. Saat ini
kanker serviks menduduki urutan ke dua dari penyakit kanker yang menyerang
perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara sedang berkembang. Dari
data Badan Kesehatan Dunia (WHO), diketahui terdapat 493.243 jiwa per tahun
penderita kanker serviks baru di dunia dengan angka kematian karena kanker ini
sebanyak 273.505 jiwa per tahun (Emilia, 2010).
Masih tingginya angka penderita kanker serviks di Indonesia disebabkan karena
penyakit ini tidak menimbulkan gejala dan rendahnya kesadaran wanita untuk
memeriksakan kesehatan dirinya. Padahal sekarang penyakit apapun sudah dapat diobati
dan ditangani dengan cepat apabila deteksi dini dilakukan secara berkala sehingga dapat
mengurangi risiko angka kematian. Jika semakin banyak wanita terbiasa melakukan
deteksi dini, apabila penyakit sudah berjangkit pada seseorang maka bisa lebih cepat
ditangani (Septiyaningsih, 2010).
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), kanker serviks disebabkan oleh
infeksi virus HPV (Human Pappiloma Virus) yang tidak sembuh dalam waktu yang
lama. Jika kekebalan tubuh berkurang, maka infeksi ini bisa mengganas dan
menyebabkan terjadinya kanker serviks. Kanker serviks mempunyai insiden yang tinggi
di negara-negara yang sedang berkembang yaitu menempati urutan pertama, sedang
dinegara maju ia menempati urutan ke 10, atau secara keseluruhan ia menempati urutan
ke 5 (Ramli, 2015). Kini, senjata terbaik untuk mencegah kanker serviks adalah bentuk
skrining yang dinamakan Pap Smear, dan skrining ini sangat efektif.
Masalahnya, banyak wanita yang tidak mau menjalani pemeriksaan, dan kanker
serviks ini biasanya justru timbul pada wanita-wanita yang tidak pernah memeriksakan
diri atau tidak mau melakukan pemeriksaan ini. 50% kasus baru kanker servik terjadi
pada wanita yang sebelumnya tidak pernah melakukan pemeriksaan pap smear. Padahal
jika para wanita mau melakukan pemeriksaan ini, maka penyakit kanker serviks suatu
hari bisa saja musnah, seperti halnya polio (Depkes RI, 2012).
Deteksi dini tidak hanya perlu dilakukan sekali seumur hidup tetapi perlu
dilakukan secara berkala setelah wanita berumur 40 tahun. Hal yang perlu diingat
adalah tidak ada kata terlambat untuk melakukan deteksi dini terhadap kanker serviks,
tetap perlu biarpun anda tidak lagi melakukan aktifitas seksual (Yohanes, 2011).
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Diharapkan mahasiswa mampu melaksanakan Asuhan Kebidanan pada klien dengan
kanker serviks menggunakan pola piker ilmiah melalui pendekatan manajemen
Kebidanan menurut Varney dan mendokumentasikannya dalam bentuk catatan
SOAP.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus yang akan dicapai adalah mampu melakukan :
a. Menjelaskan konsep dasar teori kanker serviks
b. Menjelaskan konsep dasar manajemen asuhan kebidanan pada klien dengan
kanker serviks menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut
Varney
c. Melakukan asuhan kebidanan pada klien dengan kanker serviks
d. Mendokumentasikan asuhan kebidanan pada klien dengan kanker serviks
menggunakan catatan SOAP
e. Melakukan pembahasan antara teori dan kasus
A. Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ibu dengan Kanker Serviks
I. PENGKAJIAN
A. DATA SUBYEKTIF
1. Identitas
Nama :
Umur :
Umur rata-rata saat ditegakkan diagnosis adalah 45-47
tahun tetapi penyakit ini dapat muncul jauh lebih awal
(Benson, 2013)
Agama :
Suku/bangsa :
Sekitar 80.000 wanita di Amerika Serikat meninggal
setiap tahunnya karena penyakit kanker serviks
(Benson, 2013)
Pendidikan :
Pekerjaan :
Faktor resiko terjadinya dysplasia serviks dan kanker
adalah memiliki banyak mitra seksual (Pekerja Seks
Komersial) , koitus pertama sangat dini (<20 tahun) ,
menikah usia muda, status social ekonomi rendah dan
merokok (Benson, 2013)
Alamat :
2. Keluhan Utama:
Menurut Manuaba, 2013 Keluhan utama yang menyebabkan dating
memeriksakan diri :
1. Perdarahan
2. Keputihan
3. Terlambat datang bulan
4. Nyeri
3. Riwayat Kesehatan Klien
Riwayat Kesehatan yang Lalu
Data ini diperlukan untuk mengetahui kemungkinan adanya riwayat atau
penyakit akut, kronis seperti: jantung, DM, hipertensi, Asma yang dapat
mempengaruhi pada masa nifas ini (Ambarwati, 2012).
Penyakit/ kelainan Sistem Reproduksi :
Penyakit Kardiovaskuler :
Penyakit darah :
Kematian karena perdarahan terjadi pada
kira-kira 10-20% kasus karsinoma
serviks dengan invasi luas. Perdarahan
berlarut-larut menyebabkan anemia
(Benson, 2013)
Penyakit paru-paru :
Penyakit saluran pencernaan :
Penyakit hati :
metastatis ke hati sering terjadi, tetapi
penyebaran ke paru atau otak jarang
(Benson, 2013)
Penyakit ginjal dan saluran kencing :
hampir dua pertiga pasien dengan kanker
serviks meninggal karena uremia
(Benson, 2013)
Penyakit endokrin :
Penyakit saraf :
Penyakit jiwa :
Penyakit sistem imunologi :
Penyakit infeksi :
Riwayat Kesehatan Sekarang:
Kesehatan pasien pada saat onset penyakit dan rangkaian gejala perkembangan
penyakit membentuk riwayat penyakit sekarang (Benson, 2013)
4. Riwayat Kesehatan Keluarga
Kelainan dan penyakit herediter atau familial, kecenderungan perdarahan, adanya
kanker , tuberkolosis, diabetes mellitus , sifilis, penyakit jantung , hipertensi dan
gangguan mental atau kecemasan. (Benson, 2013)
5. Riwayat Menstruasi
Mempunyai gambaran tentang keadaan dasar dari organ reproduksinya.
(Sulistyawati,2011)
Riwayat siklus :
Metrorargi merupakan tanda keganasan serviks invasive yang
paling tinggi (Benson, 2013)
Lama haid :
Jumlah menstruasi:
6. Riwayat Obstetri:
Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu. Berapa kali ibu hamil, apakah
pernah abortus, cara persalinan yang lalu, penolong persalinan, keadaan nifas
yang lalu.
Riwayat Persalinan sekarang :
7. Riwayat Kontrasepsi :
Pemakaian IUCD karena iritasi Tali IUCD, pemakaian
pil oral yang dapat menurunkan asam folik (Manuaba,
2011)
8. Pola Fungsional Kesehatan
Pola Keterangan
Nutrisi Makanan kekurangan nilai gizi, protein,
vitamin dan folik asid. (Manuaba, 2011)
Eliminasi Terapi radiasi dapat menyebabkan efek
samping mual dan muntah, penurunan berat
badan , disuria dan gangguan frekuensi
miksi. (Benson, 2013)
Komplikasi pada stadia lanjut kanker serviks
ditemukan kencing berdarah dan berak
berdarah (Manuaba, 2011)
Istirahat Istirahat tak menentu tergantung tingkat
emosional penderita (Manuaba, 2011)
Aktivitas Aktivitas terasa terganggu oleh keadaan
emosional yang tidak baik setelah insidensi
kanker (Manuaba, 2011)
Personal Hygiene Insiden kanker serviks akan berkurang
dengan perbaikan hygiene perorangan
termasuk pencegahan dan pengobatan dini
terhadap vaginitis dan servisitis (Benson,
2013)
Kebiasaan Minum yang beralkohol / minuman keras.
Merokok salah satu penyebab terbesar ke-
empat terjadi insidensi kanker serviks pada
wanita (Benson, 2013)
Seksualitas Koitus pertama sangat dini (<20 tahun),
menikah usia muda dan memiliki banyak
mitra seksual (Benson, 2013)
Penemuan bercak pasca koitus (Benson,
2013)
9. Riwayat Psikososiokultural Spiritual
1) Pernikahan keberapa, lama menikah, status pernikahan sah/tidak
2) Respon klien dan keluargaterhadap kondisi ibu, diterima/tidak
3) Bagaimana psikis ibu
4) Adat istiadat yang masih dilakukan oleh ibu dan keluarga
Status sosial ekonomi rendah dan merokok (Benson, 2013)
B. DATA OBYEKTIF
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Pada pasien dengan karsinoma serviks uteri ditemukan dengan
keadaan umum yang buruk (Manuaba, 2011)
Tanda vital :
Tekanan Darah: jika ibu tidak memiliki riwayat morbiditas
terkait dengan hipertensi, biasanya tekanan darah kembali ke
kisaran normal (Myles, 2012)
2. Pemeriksaan Fisik
Inspeksi
Kepala : Sebagai komplikasi kemoterapi pada pengobatan kanker serviks bisa
berpengaruh pada folikel rambut, dan menyebabkan rambut menjadi
rontok (Manuaba, 2011)
Wajah : Pada daerah muka tampak sakit dan tampak pucat (Manuaba, 2011)
Mata : Konjungtiva tampak pucat, jika sklera tampak ikterik menandakan
metastasis ke daerah hati (Manuaba, 2011)
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Leher :
Dada :
Payudara :
Abdomen : Inspeksi adanya jaringan parut atau striae, bentuk dan kontur
abdomen (bickley, 2012)
Genetalia : Menurut Manuaba, 2011 menyebutkan bahwa gejala klinis penderita
kanker serviks adalah sebagai berikut :
Pada gejala klinis stadia lanjut, ditemukan terrible triact , salah satunya
kaki tampak bengkak (Manuaba, 2011).
Palpasi
Kepala : Kepala merupakan organ tubuh yang penting dikaji karena dikepala
terdapat organ-organ yang sangat berperan dalam fungsi kehidupan.
Palpasi untuk mengetahui adanya nyeri tekan atau tidak
(Priharjo,2012).
Wajah :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Telinga :
Leher : Palpasi pada leher dilakukan untuk mengetahui keadaan dan lokasi
kelenjar limfe, kelenjar tyroid dan trakea. Pembesaran kelanjar limfe dapat disebabkan
oleh berbagai penyakit, misalnya peradangan akut/ kronis.pembesaran limfe juga
terjadi dibeberapa kasus seperti tuberculosis atau sifilis. (Priharjo, 2012)
Dada :
Payudara :
Abdomen :
Kandung kemih:
Genetalia :
Ekstremitas : Palpasi untuk mengecek apakah ada, Oedema sebagai gejala klinis
stadia lanjut pada kanker serviks. (Manuaba, 2011).
Auskultasi
Abdomen :
Paru-paru :
Perkusi
3. Pemeriksaan Penunjang
4. Pemeriksaan Khusus
Menurut Manuba, 2011 menyebutkan bahwa pemeriksaan khusus untuk
menegakkan diagnosis kanker serviks adalah :
a. Biopsy dan penilaian jaringan secara mikroskopis
b. Uji Schiller
c. Kolposkopi
Diagnosis :
Diagnosis kebidanan adalah diagnosis yang ditegakkan oleh profesi (bidan) dalam
lingkup praktik kebidanan dan memenuhi standar nomenklatur diagnosis kebidanan
Masalah :
Hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman hal yang sedang dialami klin yang
ditemukan dari hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis
Kebutuhan :
Hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosis dan
masalah
2. Invasi uterus
3. Invasi rectum
6. Fistula vagina
V. INTERVENSI
1. Kaji ketersediaan / penggunaan sistem pendukung .
Rasional : Mengidentifikasi kebutuhan dan cara-cara bantuan fisik
dan emosional ( Doenges, 2010 )
2. Tentukan persepsi klien tentang masalah dan kebutuhan-kebutuhan.
Rasional : Menentukan kebutuhan-kebutuhan individu dan
memungkinkan berbagi informasi secara optimal
(Doenges, 2010)
3. Beri lingkungan yang tenang dan dukungan psikologis.
Rasional :Meningkatkan relaksasi , menurunkan ansietas dan
kebutuhan metabolic ( Doenges, 2010).
4. Anjurkan klien/ pasangan mengungkapkan perasaan meliputi kejadian
sebelumnya/ saat ini.
Rasional : Membuka jalur informasi dan memudahkan kemajuan
kearah resolusi sukses dari perasaan (Doenges, 2010).
VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien sesuai dengan rencana asuhan
yang telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk bentuk
SOAP.
BAB IV
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Kanker serviks adalah tumor ganas primer yang berasal dari metaplasia epitel di
daerah skuamokolumner junction yaitu daerah peralihan mukosa vagina dan mukosa kanalis
servikalis. Kanker seviks uteri adalah tumor ganas primer yang berasal dari sel epitel
skuamosa. Sebelum terjadinya kanker, akan didahului oleh keadaan yang disebut lesi
prakanker atau neoplasia intraepitel serviks (NIS).
Penyebab utama kanker leher rahim adalah infeksi Human Papilloma Virus (HPV).
Proses perkembangan kanker serviks berlangsung lambat, diawali adanya perubahan displasia
yang perlahan-lahan menjadi progresif. Displasia ini dapat muncul bila ada aktivitas
regenerasi epitel yang meningkat misalnya akibat trauma mekanik atau kimiawi, infeksi virus
atau bakteri dan gangguan keseimbangan hormon. Pemeriksaan Pap smear adalah cara untuk
mendeteksi dini kanker serviks. Pemeriksaan ini dilakukan dengan cepat, tidak sakit dengan
biaya yang relatif terjangkau dan hasilnya akurat.
B. SARAN
1) Pelayanan yang baik telah diberikakan tetapi pelayanan berupa konseling perlu
ditingkatkan lagi.
2) Diharapkan bidan dapat terus memotivasi untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilannya.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2005. Obstetri Patologi dan Ginekologi. Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas
Kedokteran Universitas Padjajaran Bandung : Elstar Offset Bandung.
F. Gary, Cunningham et al. 2005. Obstetri William. Edisi 21. Cetakan pertama. Jakarta :EGC
Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2006. Buku Acuan Nasional Pelayanan Kesehatan Maternal
dan Neonatal. Jakarta : PT. Bina Pustaka Sarwono Prawirahardjo.
Prawirohardjo, Sarwono dkk. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: PT. Bina Pustaka
Sarwono Prawihardjo.