Disusun oleh:
Sendy Audiya Fahira 4002180074
Assalamu’alaikum wr wb
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongannya-Nya tentunya
kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta
salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita Nabi Muhammad SAW yang
kita nanti-nantikan syafaat-Nya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpah nikmat sehatnya baik itu
berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk menyelesaikan
pembuatan makalah sebagai tugas mata ajar Palliative Nursing.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih
banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami mengharapkan
kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini. Supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat banyak kesalahan pada
makalah ini kami mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak khususnya kepada Dosen
yang terlibat mendukung dalam menulis makalah ini. Demikian, semoga makalah ini dapat
bermanfaat. Terima kasih.
Wassalamu’alaikum wr wb
Penulis
ii
DAFTAR ISIY
KATA PENGANTAR………………………….……………………………………………..ii
BAB I PENDAHLUAN…………………………………………………………...………….....1
1.3 Tujuan..........................................................................................................................2
1. Tujuan Umum..............................................................................................................2
2. Tujuan Khusus.............................................................................................................2
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................8
5.2 Saran............................................................................................................................8
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker serviks merupakan penyakit yang terjadi di daerah organ reproduksi wanita
yang terletak antara rahim dan lubang vagina. Kanker serviks dapat merubah sel-sel
normal menjadi sel kanker, dimana sel abnormal ini dapat menyebabkan kerusakan pada
jaringan tubuh (Rahayu, 2015). Penyebab dari kanker serviks adalah human pappiloma
virus ( HPV) yang dapat menular secara seksual. Perempuan yang aktif secara seksual
85% akan terinfeksi HPV dalam waktu 3 tahun, sehingga virus tersebut dapat
menginfeksi sel-sel pada serviks (Collen, Cormick, & Robert, 2011). Kanker serviks bisa
dideteksi melalui keluhan yang dirasakan seperti rabas pada vagina, adanya pendarahan
atau pendarahan setelah melakukan hubungan seksual (Brunner & Suddarth, 2016).
Dampak dari penyakit kanker serviks, seperti dampak fisik, dampak psikologis, dan
dampak sosial membuat upaya penyembuhan menjadi sangat sulit, sehingga
menyebabkan kondisi penderita mengalami penurunan, banyak pasien kanker serviks
yang tidak dapat kembali pulih sehingga pasien merasakan pentingnya kebutuhan religius
untuk meningkatkan kualitas hidup pasien. Dampak fisik dan psikologis dapat menjadi
pemicu munculnya kindisi yang lebih menekan, dengan demikina penanganan fisik
maupun psikologis sangat baik dilakukan sejak dini, karena melalui penanganan tersebut
pasien diharapkan cepat tenang dan memperoleh prognosis yang lebih positif (Santi &
Sulastri, 2010).
1
1.3 Tujuan
1. Tujuan Umum
Dengan diadakannya pembahasan dalam makalah ini semoga mahasiswa S1
Keperawatan dapat memahami dan menerapkan keperawatan paliatif dalam dunia
keperawatan.
2. Tujuan Khusus
a. Mahasiswa dapat memahami apa pengertian Kanker Serviks?
b. Mahasiswa dapat memahami bagaimana Faktor Resiko terjadinya Kanker
Serviks?
c. Mahasiswa dapat memahami bagaimana Patofisiologi terjadinya Kanker Serviks?
d. Mahasiswa dapat memahami bagaimana Dampak dari Kanker Serviks?
e. Mahasiswa dapat memahami bagaimana Penatalaksanaan Kanker Serviks?
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
Pengertian lain menyebutkan Kanker serviks atau kanker leher rahim adalah
jenis penyakit kanker yang terjadi pada daerah leher rahim yaitu bagian rahim yang
terletak di bawah yang membuka ke arah liang vagina. Berawal dari leher rahim
apabila telah memasuki tahap lanjut kanker ini bisa menyebar ke organ-organ lain
di seluruh tubuh (Anonim, 2008).
Usia pasien sangat menentukan kesehatan maternal dan berkaitan erat dengan
kondisi kehamilan, persalinan, dan nifas. Usia rata- rata karsinoma kanker
serviks dari penelitian retrospektif yang dilakukan oleh Schellekens dan
Ranti di Rumah Sakit dr. Hasan Sadikin Bandung untuk periode Janurai
tahun 2000 sampai Juli 2001 dengan interval usia mulai 21 sampai 85 tahun
mendapatkan penderita kanker serviks rata- rata berusia 32 tahun. Hal ini
3
dikarenakan periode laten dari fase prainvasif untuk menjadi invasif
memakan waktu sekitar 10 tahun sehingga sebagian besar terjadinya atau
diketahuinya setelah berusia lanjut.
Usia yang dianggap optimal untuk reproduksi antara 20- 30 tahun. Usia 15-
kiatnya proses metaplasia pada usia pubertas, sehingga bila ada yang
keganasan.
2) Pendidikan
4
serviks, penis, dan vulva. Resiko terkena kanker serviks menjadi 10 kali lipat
pada wanita yang mempunyai partner seksual 6 orang atau lebih. Di samping
itu, virus herpes simpleks tipe- 2 dapat menjadi faktor pendamping.10
4) Merokok
Wanita perokok memiliki resiko 2 kali lebih besar terkena kanker serviks
dibandingkan dengan wanita yang tidak merokok. Penelitian menunjukkan,
lender serviks pada wanita perokok megandung nikotin dan zat- zat lainnya
yang ada di dalam rokok.
Zat- zat tersebut akan menurunkan daya tahan serviks di samping merupakan
ko-karsinogen infeksi virus.
5
2.4 Dampak dari Kanker Serviks
Penyakit kanker serviks menyebabkan bebarapa dampak pada penderitanya,
yaitu dampak fisik, psikologis, sosial, dan spiritual. Keempat dampak tersebut saling
berhubungan dan mempengaruhi satu sama lain.
a. Fisik
Penyakit kanker menimbulkan banyak reaksi fisik pada penderitanya, baik yang
ditimbulkan dari penyakit kanker maupun disebabkan oleh efek dari pengobatan
yang sedang dijalankan salah satunya kemoterapi. Dampak fisik yang dialami oleh
penderita kanker serviks antara lain penurunan berat badan, penurunan nafsu makan,
muntah, perdarahan, kerontokan rambut, anemia, nyeri, dan mudah lelah. Pada
pasien kanker serviks, nyeri yang dialami merupakan nyeri yang bersifat kronis.
Nyeri terjadi pada panggul yang disebabkan karena sel kanker sudah bermetatase
sampai ke panggul dan biasanya terjadi pada stadium lanjut. Mual, muntah,
penurunan nafsu makan dan kerontokan rambut terjadi akibat efek samping dari
pengobatan kemoterapi yang dijalani oleh pasien kanker. Anoreksia yang terjadi
setelah kemoterapi akan menyebabkan pasien mengalami anemia. Hal tersebut
disebabkan karena kurangnya asupan makanan saat menjalani kemoterapi.
Selanjutnya, anemia dapat menyebabkan penderita menjadi lemah, mudah lelah dan
tampak pucat.13
b. Psikologis
Manusia mempunyai sifat yang holistik, dalam artian manusia adalah makhluk fisik
yang sekaligus psikologis, yang mana kedua aspek saling berkaitan satu sama lain.
Sehingga apa yang terjadi dengan kondisi fisik manusia akan mempengaruhi pula
kondisi psikologisnya, dengan kata lain setiap penyakit fisik yang dialami seseorang
tidak hanya menyerang manusia secara fisik saja, tetapi juga dapat membawa
masalah- masalah bagi kondisi psikologisnya. Kecemasan merupakan respon yang
umum terjadi setelah penyakit kanker terdiagnosis. Kecemasan juga muncul akibat
dari terapi medis yang dilakukan pada pasien dalam pengobatan kanker salah
satunya yaitu kemoterapi.
c. Sosial
6
Kondisi fisik, psikologis maupun spiritual yang dialami oleh pasien kanker sebagai
akibat dari penyakit yang dideritanya akan berdampak pada kehidupan spiritualnya.
Kanker serviks dapat meningkatkan kondisi spiritual pasien maupun sebaliknya
yaitu membuat pasien semakin jauh dari spiritualitasnya.
1) Spiritualitas Meningkat
7
adanya Lymphovascular Space Invasion (LVSI) dianjurkan untuk
limfadenektomi.
c. Stadium IA2
Pada stadium IA2 tanpa LVSI dapat diobati dengan konisasi ( jika ingin
kesuburan tetap dipelihara) atau histerektomi ekstrafascial. Dalam kasus LVSI
pelvis limfadenektomi ditunjukkan dengan trakelektomi radikal atau
histerektomi radikal. Pada pasien dengan kontraindikasi bedah brachytheraphy
mungkin merupakan pilihan alternatif.
d. Stadium IB1/IIA
Stadium IB1 sampai stadium IIA dapat diobati dengan operasi radikal termasuk
limfadenektomi pelvis atau radioterapi. Kedua prosedur ini sama efektifnya,
namun berbeda dalam hal morbiditas dan jenis komplikasi. Dalam satu-satunya
uji acak yang membandingkan secara langsung histerektomi radikal dengan
terapi radiasi pada 343 perempuan dengan stadium IB-IIA, kelangsungan hidup
dan bebas penyakit dalam lima tahun untuk kedua kelompok serupa.
Trachelectomy radikal atau konisasi dengan atau tanpa kemoterapi dapat
dilakukan pada pasien usia mulai dengan kanker serviks stadium awal yang
ingin mempertahankan kesuburan mereka.
e. Stadium IB2/IVA
Radioterapi telah menjadi andalan dalam pengobatan kanker serviks stadium
lanjut. Terapi radiasi dengan kemoterapi diberikan pada waktu bersamaan.
Pembedahan untuk menghilangkan kelenjar getah bening panggul diikuti
dengan terapi radiasi dengan atau tanpa kemoterapi.
Neoadjuvant kemoterapi dan operasi radikal telah muncul sebagai alternatif
yang mungkin untuk terapi radiasi konvensional pada karsinoma serviks
stadium lanjut.
f. Stadium IVB
Bila terdapat keluhan, diberikan radiasi paliatif dan dilanjutkan kemoterapi.
Kemoterapi sebagai terapi paliatif untuk meredakan gejala yang disebabkan
oleh kanker dan meningkatkan kualitas hidup.
Bila tidak terdapat keluhan, dapat diberikan obat kombinasi anti kanker jenis
PVB (Cisplatin-Vinblastin-Bleomisin) atau BEP,(Bleomisin-Etoposid-Cisplatin).
8
BAB III
PENUTUP
a. Kesimpulan
Penyakit terminal merupakan penyakit yang tidak dapat disembuhkan atau menuju pada
kematian. Kondisi tersebut merupakan suatu proses yang progresif menuju kematian.
Salah satu jenis penyakit terminal adalah penyakit kanker serviks.
Kanker serviks merupakan penyakit yang terjadi di daerah organ reproduksi wanita
yang terletak antara rahim dan lubang vagina. Kanker serviks dapat merubah sel-sel
normal menjadi sel kanker, dimana sel abnormal ini dapat menyebabkan kerusakan
pada jaringan tubuh
b. Saran
Diharapkan mahasiswa mampu memahami dan memperhatikan peralatan pada
pasien paliatif dan menjelang ajal, serta mampu memahami asuhan keperawatan pada
pasien paliatif dan menjelang ajal.
9
DAFTAR PUSTAKA
Kemp, Charles. (2019). Klien Sakit Terminal, Seri Asuhan Keperawatan Edisi 2.
Jakarta:EGC
Mardjikoen P. Serviks uterus. Dalam: Prawirohardjo S. Ilmu kandungan. Edisi 2.Jakarta:
Bina Pustaka; 2009: 380-3.
Robert E, Bristow, F.J Montz. Cervical cancer in pregnancy. In: Cancer Obstetrics and
Gynecology. USA: Library of Congress; 1999. p157-8.
10